Arsip

All posts for the day Januari 10th, 2012

[SWITCHGENDER] MY GUARDIAN ANGEL chap 2 of ?

Published 10 Januari 2012 by shinhyukyung

 

Jreng Jreng Jreng…………

ANNYEONG ANNYEONG CHINGUDEUL…..

author gaje dateng lagi nih….hohoho

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF ini….NGGAK USAH DIBACA… and NO BASH..!!

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : My Guardian Angel

Genre                  : Romance, Comedy(?), Family etc

Rating                 : PG-16

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum a.k.a Kim Gwiboon, Kim Jonghyun, Choi Minho

Suppourt Cast   : Lee Taemin a.k.a Lee Taeyeon, Lee Jinki a.k.a Jinki

Disclaimer          : FF ini mutlak milik saia. bukan dari hasil plagiat, copas, atau semacamnya. alur cerita hak paten milik saia. Kecuali tokoh hanya milik Tuhan…kalau ada kesamaan karakter atau maybe cerita…saia minta maaf.

 

 

 

 

Recap :  

 

“Jonghyun…aku minta maaf atas kejadian ini. Ini benar-benar memalukan”

“Gwaenchana, ahjusshi. Aku bisa mengerti”

“Dan…aku ada satu permintaan untukmu. Bisakah kau merubah sifat Gwiboon..?? aku sebagai ayahnya sudah kualahan dengan sikap-sikapnya yang selalu bersikap seenaknya sendiri. Aku ingin kau merubahnya agar dia bisa mandiri. Kau bisa kan, Jonghyun..??”

“Ne..aku akan mencobanya, ahjusshi” Ck.. terlalu percayakah pada calon menantunya?? Yah…tentu saja. Ayah Jonghyun adalah sahabat Mr. Kim. Tentu saja Mr. Kim akan percaya sepenuhnya pada Jonghyun.

“Nanti akan ku atur semua rencananya. Baiklah! Ayo kita mulai saja makan malamnya” beranjak dari kursi kerjanya kemudian pergi menuju meja makan yang sudah tersusun rapi beberapa makanan disana.

================

 

 

 

PART 2

 

 

 

 

Still Author POV

 

 

Sudah 3 jam mereka habiskan hanya untuk duduk dibangku panjang yang ada di sungai Han. Sesekali bersenda gurau menikmati semilir angin yang menerpa tubuh mereka.

“Minho-ah…aku lapar” merengek pada Minho sembari memberikan senyuman termanis yang ia punya. Ck..demi apa itu malah membuat Minho semakin menyukai Gwiboon.

“Baiklah…kita cari restoran yang nyaman, kkaja!” berdiri dari duduknya dan berjalan menuju motor sportnya yang tidak jauh terpakir disana. Sedangkan Gwiboon hanya mengekor dibelakang Minho.

 

~

~

 

“Minho-ah…gomawo untuk hari ini. Kau sudah membutuku kabur, kekeke~ mmm…aku akan membutuhkan bantuanmu lagi nanti, ne?”

“Hahaha…yah…baiklah. aku siap mengantarmu kemanapun. Masuklah! Appamu akan bertambah marah kalau kau tidak segera masuk”

“Kekeke~ baiklah…annyeong” melambai pada Minho kemudian masuk ke dalam rumahnya.

 

Mengambil nafas dalam-dalam…kemudian berjalan masuk. Yah…Gwiboon pasti takut dengan kemarahan sang appa. Tapi mau bagaimana lagi? Gwiboon sama sekali tidak menyukai acara perjodohan itu. Bukankah ini sudah jaman modern? Ck..

“Huhhh…kapan kau bisa melihat hatiku yang tulus menyukaimu, Gwiboon..?” gumam Minho setelah melihat Gwiboon masuk, kemudian menyalakan motor sportnya dan berlalu dari rumah itu.

 

 

@Kediaman rumah keluarga Gwiboon

 

 

 

Gwiboon POV

 

 

Cklek

 

“Agassi…tuan dan nyonya besar sudah menunggu anda di ruang tengah” saat akan membuka pintu, butler Cha sudah membukakan pintu untukku dan menyuruhku untuk menghadap appa. Huuhhh…appa pasti marah besar padaku. Aigoo…membayangkannya saja sudah membuatku merinding sendiri. Aku pun segera menuju ruang tengah.

 

~

~

 

“Appa…eomma…aku pulang” sapaku pada mereka yang tengah duduk di kursi.

“Kau ingat pulang juga, huh..?! ini sudah yang keberapa kalinya kau mempermalukan appa, huh..?!” aiisshh…ini mulai menakutkan. Appa sedikit meninggikan suaranya dan berdiri menatapku. Aku hanya bisa merundukkan kepalaku.

 

“Aku tidak ingin dijodohkan, appa”

“Haahhh…kau ini!! Appa sudah lelah dengan semua sikapmu itu, Gwiboon!! Besok pagi…kau akan pindah sekolah!! Tidak ada uang dan kartu kredit untukmu!! Dan mulai besok pagi kau harus tinggal luar dan bekerja di café teman appa setelah pulang sekolah!! Dapatkan uang jajanmu dengan hasil keringatmu sendiri!! Selama kau tidak bisa merubah kebiasaan burukmu, kau tidak boleh menggunakan fasilitasmu seperti biasa!!”

 

“MWO..?? Appa!! Jadi Appa mengusirku..?? appa tidak serius kan?? aku hanya tidak ingin dijodohkan, appa!!”

“Yeobo…kau tidak serius kan menyuruh Gwiboon kita tinggal diluar..? andwae..!! eomma tidak mengijinkan!!”

“Baiklah!! Appa akan memberikan pilihan untukmu. Tetap tinggal dirumah dan sekolah disekolahmu, tapi kau harus menuruti semua perintah appa termasuk kau harus menerima perjodohan itu. Atau kau pergi dari rumah ini dan merubah sifat-sifatmu itu dan bekerja mencari uang sendiri”

“MWO..?? SHIREO!! Aku tidak mau dijodohkan!! Baiklah, kalau itu yang appa inginkan!! Aku akan keluar dari rumah ini!! Akan aku buktikan pada appa kalau aku bisa berubah dan juga mendapatkan jodohku sendiri!!”

 

Shit!! Bagaimana bisa appa memberikan pilihan seperti pada anaknya sendiri..?? cih! Jangan-jangan aku bukan anaknya..? aiishh…apa yang kau pikirkan, Gwiboon..!! aku pun berlari dan masuk ke kamarku.

 

 

BLAM

 

 

Aiisshhh…ini membuatku kesaaaalllll. Baik!! Akan aku buktikan pada appa kalau aku bisa berubah!! Aku bisa menemukan jodohku sendiri tanpa harus dijodohkan!! Hahhh…..ini menyebalkaaannnn.

 

 

Author POV 

 

 

“Yeobo…aku tidak habis pikir. Bagaimana bisa kau menyuruh anak kita untuk tinggal diluar sana..?! kau tahu kan?? Diluar sana itu sangat berbahaya bagi Gwiboon. Apa lagi dia yeoja!! Anni!! Aku tidak mengijinkan Gwiboon untuk tinggal diluar!!” menyilangkan kedua tangannya didada dan memunggungi sang nampyeon.

 

“Huuhhh…dengarkan aku, yeobo! Gwiboon akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang mengganggunya karena ada yang menjaganya nanti. Aku tidak mungkin mencelakakan anakku sendiri, bukan? Aku hanya ingin Gwiboon berubah jadi lebih baik. Kita sudah memanjakannya terlalu berlebihan. Dia harus bisa bertanggung jawab dan bekerja keras. Dia harus bisa bersikap dewasa sekarang. Ini juga akan membantunya untuk mengurus perusahaan nantinya. Jadi…jangan terlalu khawatir untuk ini, oke!” memegang lengan anaenya dan meyakinkannya agar tidak terlalu cemas. Ck..bagaimana tidak cemas, heum?? Anak sematawayangnya harus tinggal sendirian diluar sana tanpa fasilitas apapun dari orang tuanya.

 

“Percaya padaku, ne??”

“Huuhhh…baiklah! tapi kau harus perhatikan baik-baik keselamatan anak kita! Aku tidak mau terjadi sesuatu hal sedikitpun yang terjadi pada anak kita!!”

“Baik…aku bisa jamin itu, yeobo”

 

 

****

 

 

Keesokan harinya…

 

 

Gwiboon sudah mengepak dan menaruh pakaiannya ke dalam koper yang cukup lumayan besar. Ck..

“Gwiboon…mana ponselmu?!”

“Untuk apa, appa..??” menyerahkan ponselnya pada sang appa.

“Selama kau tidak tinggal dirumah ini, kau tidak boleh memakai fasilitas apapun dari pemberian appa. Termasuk dengan ponselmu ini!!”

 

“MWO..?? appa!! Kenapa harus ponsel juga..??” merengek meminta appanya agar mengembalikan ponselnya. Ck..menjadi miskin untuk sementara, ne?

“Yeobo…jangan keterlaluan!! Bagaimana aku bisa menghubungi Gwiboon nanti..?!” Mrs. Kim semakin kesal dengan rencana nampyeonnya itu.

“Anni!! Ini sudah keputusanku!! Kapan kau bisa mandiri kalau kau terus saja meminta bantuan pada Minho..? kau kira appa tidak tahu kelakuanmu selama ini, huh..?!” suara Mr. Kim semakin meninggi. Yah…tidak ada yang berani melawan perintah Mr. Kim kalau sudah begini. Bahkan Mrs. Kim tak berani berkutik.

 

“Dua hari kedepan kau masih diantar oleh supir Jang. Tapi setelah itu…kau harus berangkat sendiri ke sekolahmu yang baru. Dan masalah tempat tinggalmu…kau bisa membicarakannya dengan teman appa nanti. Dia akan membantumu selama kau bekerja di café nanti. Ingat!! Jika kau ingin kembali kerumah ini…jangan berulah lagi!! Jaga sikapmu dan rubah sifat-sifat burukmu itu!! Dan…yeobo, jangan pernah membantunya sedikitpun!! Supir Jang…tolong antar Gwiboon ke tempat kerjanya”

 

“Baik, tuan. Mari, Agassi..” supir Jang membawa koper Gwiboon yang cukup besar itu ke dalam bagasi mobil. Sedangkan Gwiboon masih berada di ruang kerja appanya bersama dengan Mrs. Kim dan juga butler Cha.

“Appaa…ponselnyaaa…” masih merengek meminta sang appa untuk mengembalikan ponselnya. Ck..sebegitu berharganyakah ponselnya itu??

“Sekali tidak tetap tidak!! Bukankah kau sudah memilih jalan ini..?! jadi..buktikan!! jangan hanya bicara!! Cepat sanah! Sebelum appa menambah hukumanmu!!” menyuruh aegyanya untuk segera berangkat.

 

“Aisshh…eommaa…” mempoutkan bibirnya kemudian memeluk erat Mrs. Kim. Yah…Gwiboon pasti akan sangat merindukan eommanya. Kemudian pergi menyusul supir Jang yang sudah menunggunya di depan rumah tanpa berpamitan pada sang appa. Kesalkah?? Tentu saja.

 

“Aiisshh…keterlaluan!! BLAM~” merajuk kemudian pergi ke kamarnya dengan menutup keras pintu kerja nampyeonnya. Sedangkan sang pemilik ruangan itu hanya tersenyum. Anni. Lebih tepatnya menyeringai.

 

“Kepala pelayan Cha…awasi terus keadaan Gwiboon. Jangan sampai lengah mengawasinya dan jangan sampai terjadi apa-apa padanya. Aku tidak mau hal itu terjadi. Dan…tolong bawakan aku lemon tea hangat” memutar kursinya yang menghadap kaca transparan lebar yang menampakkan mobil yang tengah Gwiboon naiki itu berlalu dari rumahnya. Ck..apa dia bisa disebut appa yang kejam?? Tentu saja tidak. Bahkan dia juga khawatir dengan Gwiboon-aegya tersayangnya. Dia tidak setega itu. Membiarkan aegyanya tinggal diluar sana sendirian. Tapi hanya ini satu-satunya cara agar Gwiboon bisa berubah. Setidaknya itu yang ada dipikiran Mr. Kim saat ini.

 

“Baik, tuan besar” segera berlalu dari hadapan sang majikan dan kemudian menjalankan tugasnya.

“Baiklah…sekarang giliranmu, Jonghyun. Kuserahkan Gwiboon padamu!” bergumam sendiri sembari masih menatap kaca transparan di depannya itu.

 

 

***

 

 

“Kita sudah sampai, Agassi” pekik supir Jang kemudian keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Gwiboon. Gwiboon pun langsung turun dan masuk ke sebuah café dimana dia akan bekerja disana nantinya. Sebuah café yang cukup besar dengan interior café yang sangat klasik berpadu dengan suasananya yang cukup nyaman.

 

Ting…Ting…

 

Bunyi lonceng kecil yang pertama menyambut Gwiboon saat masuk ke café itu.

“Selamat datang…” sapa seorang pelayan sembari tersenyum ramah pada Gwiboon.

“Mmm…aku ingin bertemu pemilik café ini”

“Anda Kim Gwiboon..?”

“Ne..”

“Mari, saya antar. Manager sudah menunggu anda”

 

 

Gwiboon POV 

 

 

“Kau Kim Gwiboon..?” seorang namja bertanya padaku yang kuyakin dia adalah pemilik café ini. Tubuhnya tidak kelihatan. Namja itu duduk memunggungiku. Aiishh…tidak sopan.

“Ne..” namja itu kemudian memutar kursinya menghadap ke arahku. Namja itu…terlihat masih muda. Bukankah appa bilang dia rekan bisnis appa..? apa mungkin dia anak dari rekan appa?? Ahh…lupakan. Wajahnya biasa saja. Tidak lebih tampan dari Brad Pitt. Memakai kacamata oakley currency frame warna hitam, rambut brunette, dengan setelan kemeja berwarna cream, dan…wajahnya seperti dinosaurus.

“Aku Kim Jonghyun. Ikut aku…” namja itu berdiri dan kemudian langsung keluar dari ruangannya. Namja yang dingin.

 

“Masuklah..” namja itu menyuruhku masuk ke dalam mobil audynya.

“Kita mau kemana..?” bertanya padanya saat mobilnya sudah melesat dari parkiran café.

“Ke apartementku..” menjawabnya datar tanpa menoleh ke arahku.

“Untuk apa..?” aku bingung sekarang. Untuk apa dia membawaku ke apartementnya?

“Bisakah kau tidak terus-terusan bertanya..?!” aiishh…aku, Kim Gwiboon, tidak pernah diperakukan begini oleh namja. Biasanya aku yang bersikap seperti ini pada namja yang memuja-mujaku. Haahhh…apa ini karma untukku?!

 

~

~

 

Setelah sampai di apartementnya, namja itu langsung masuk dan menaiki anak tangga. Aku mengikutinya. Tentu saja setelah dia menyuruhku untuk mengikutinya.

“Ini kamarku…dan sebelahnya adalah kamarmu” Eoh?? Aku tinggal satu apartement dengannya?? What the hell is this??

“Aku…tinggal satu apartement denganmu?”

“Hanya sementara. Setelah kau mendapatkan uang, kau bisa menyewa tempat tinggal sendiri. Aku hanya menampungmu sementara” mwo?? Menampungku?? Hey…apa aku semiskin itu sekarang?? Hahhh…aku tidak percaya hal ini terjadi padaku.

 

“Dan…satu lagi. Di dalam kamarmu sudah ada baju dan seragam sekolahmu yang baru. Pakai itu saat bekerja besok setelah pulang sekolah di café. Dan…kau bekerja sebagai pelayan disana ~Blam” setelah memberitahuku dia langsung masuk ke kamarnya.

 

MWO??? PELAYAN??? What the Hell..?? aku, Kim Gwiboon, bekerja sebagai pelayan di café milik namja dingin itu?? Aiiisshh…harga diriku hancur sudah.

 

Sekarang aku sudah berada di dalam kamarku. Kamar ini tidak seluas kamarku dirumah. Memandang lekat-lekat baju yang akan kupakai bekerja besok. Aigo…rasanya aku ingin menangissss. Apa yang harus aku lakukan?? Aiisshhh…appa benar-benar kejam. Apa aku kabur saja dengan Minho?? Aiisshh…ponselku disita oleh appa. Bagaimana bisa aku menghubungi Minho?? Aku juga tidak ingat nomer ponselnya. Haaaahhhh…menyebalkan. Lebih baik aku menelpon appa saja. Ini tidak mungkin terjadi padaku. Ini pasti salah. Aku segera berlari menuruni anak tangga menuju ruang tengah. Yah…apartement ini cukup besar untuk seorang penghuni didalamnya.

 

Eoh??

 

Tut Tut Tut Tut Tut Tut Tut…

 

Aiisshhh…ada apa dengan telepon ini?? Teleponnya tidak berfungsi. Kuedarkan pandanganku tapi tak menemukan telepon sama sekali. Apa dirumah ini tidak ada telepon, huh?? Aiishhh…

Aku pun menaiki anak tangga menuju kamar namja itu.

 

 

Tok tok tok

 

 

“Ada apa..?” membuka pintu dengan memasang tampang datarnya. Aiisshh…menyebalkan sekali namja ini.

“Apa diapartementmu ini tidak ada telepon yang bisa digunakan??”

“Untuk apa..? kau mau menelpon Minho?? Appamu sudah menceritakan semuanya. Selama kau disini…kau tidak boleh melawan perintahku. Karena kau sekarang adalah tanggung jawabku. Aku memang sengaja memutuskan sambungan teleponnya. Kau tidak boleh menelpon Minho, ara?!”

 

 

Blam~

 

 

Hah?? Memangnya dia siapa?? Aku tidak boleh menelpon Minho?? Aiisshhh…namja yang aku kira dingin sekarang berubah jadi menyebalkan.

 

 

Tok Tok Tok

 

 

“Ada apa lagi..?!” menyembulkan kepalanya, menatap malas ke arahku. Hahh…rasanya aku ingin sekali mencolok matanya itu. -_-“

“Aku ingin menelpon appa, bukan Minho” mengedipkan mataku berkali-kali agar dia mau meminjamkan ponselnya. Dan jurusku berhasil. Kekeke~ dia menyodorkan ponselnya padaku.

 

 

Author POV

 

 

Tut…Tut…Tut…

 

“Yeoboseyo…appa”

“Gwiboon…otteokae?? bagaimana dengan rumah barumu sekarang??”

“Aiisshh…appa…appa tidak benar-benar menyuruhku untuk tinggal dengan namja ini kan?” memastikan sesuatu yang sudah pasti jawabannya pada sang appa sembari melirik Jonghyun yang menatapnya sambil menyederkan tubuhnya diambang pintu. Ck~

 

“Ne…kau akan lebih aman bersamanya”

“Mwo..?? Appa tidak takut kalau dia melakukan sesuatu padaku..??” berbisik sambil menutupi bibirnya saat mengatakan ‘dia melakukan sesuatu denganku’. Takut kalau Jonghyun mendengarnya.

“Hahahaha…tidak mungkin, sayang. Dia namja yang baik”

“Baik apanya..?? dia menyebalkan appa” mendelik ke arah Jonghyun.

“Nanti kau juga akan terbiasa dengannya”

“Appa…teganya appa menyuruhku bekerja sebagai pelayan. Tidakkah ada pekerjaan lain yang cocok untukku..? misalnya manager atau yang lain, asalkan jangan pelayan appa”

 

Tanpa Gwiboon sadari, Jonghyun terus tersenyum memandangi Gwiboon yang terus merengek protes pada appanya. Kyeopta!!

 

“Mianhae, sayang…itu bukan wewenang appa. Selama disana…jaga kelakuanmu. Ingat..kau harus menepati janjimu untuk berubah sebelum kembali lagi kerumah. Jaga dirimu baik-baik dan jangan telpon appa lagi, ara! Tut tut tut” menutup flip ponselnya dengan pandangan nanar. Menatap Jonghyun tajam sembari menyerahkan ponselnya. Benar-benar kesal dengan sikap Jonghyun. Berjalan lunglai menuju kamarnya. Aigoo…mulai sekarang hidupku akan menderita. Tuhan…apa salahku sehingga berada disini??

 

Sementara Jonghyun…dia hanya senyum-senyum sendiri sembari merebahkan tubuhnya dikasur king sizenya. Apa dia gila?? Anni. Dia hanya sedang jatuh cinta, kau tahu? Aku..akan membuatmu jatuh cinta padaku, Kim Gwiboon, batin Jonghyun.

 

 

TBC

 

 

Gimana??? makin gajekah?? pendekkah??

kekeke~ mian yah kalo banyak typo disini

THANKS BUAT READER YANG UDAH MAU RCL….

 

[SWITCHGENDER] MY GUARDIAN ANGEL chap 1 of ?

Published 10 Januari 2012 by shinhyukyung

 

ANNYEONG ANNYEONG CHINGUDEUL…..

author gaje dateng lagi nih….hohoho

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF ini….NGGAK USAH DIBACA… and NO BASH..!!

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : My Guardian Angel

Genre                  : Romance, Comedy(?), Family etc

Rating                 : PG-16

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum a.k.a Kim Gwiboon, Kim Jonghyun, Choi Minho

Suppourt Cast   : Lee Taemin a.k.a Lee Taeyeon, Lee Jinki a.k.a Jinki

Disclaimer          : FF ini mutlak milik saia. bukan dari hasil plagiat, copas, atau semacamnya. alur cerita hak paten milik saia. Kecuali tokoh hanya milik Tuhan…kalau ada kesamaan karakter atau maybe cerita…saia minta maaf.

 

 

 

 

 

 

Part  1

 

 

 

Author POV

 

 

“Agassi…ini sudah pagi. Ayah anda sudah menunggu di meja makan. Agassi…” pekik seorang pelayan seraya membangunkan nona nya untuk segera bangun.

“Ahh…5 menit lagi” seru sang nona yang masih betah meringkup(?) di kasur king size miliknya. Ck.. Benar-benar yeoja malas.

“Agassi…ppali ireona. Nanti anda bisa terlambat untuk pergi ke sekolah. Ayo Agassi…” kata sang pelayan sembari menarik tangan nonanya agar segera bangun.

“Aiisshhh…kau ini!! Ne ne…aku bangun!!” seru sang nona seraya berdiri kemudian mandi.

 

 

***

 

 

“Pagi appa…pagi eomma…” sapa sang nona seraya mengecup pipi masing-masing pada orang tuanya yang berada di meja makan.

“Pagi sayang…” sapa sang eomma.

“Kau ini..!! ini sudah jam berapa..?? seharusnya seorang yeoja itu bangun lebih pagi..!!” omel sang appa yeoja itu. Sang nona hanya bisa mengerucutkan bibirnya seraya mendengarkan omelan dari sang appa.

“Sudahlah yeobo…Gwiboonie…cepat habiskan sarapanmu, kemudian berangkat sekolah” bela sang eomma dan berbicara lembut pada Gwiboon. Ya. Nama yeoja itu Kim Gwiboon, anak sematawayang dari Group Kim Corporation yang mempunyai beberapa perusahaan terkemuka. Gwiboon memang selalu dimanja dan selalu diperlakukan bagaikan seorang putri kerajaan.

 

“Eomma…Appa…Gwiboon berangkat dulu ya??” pamit Gwiboon pada orang tuanya sembari kembali mengecup pipi appa dan eommanya.

“Ne…hati-hati sayang. Ingat! Pulang sekolah..harus langsung pulang” kata sang eomma mengingatkan kemudian mengecup kening Gwiboon. Sedangkan sang appa hanya mengecup keningnya tanpa mengucapkan apapun. Setiap pergi kemanapun, Gwiboon selalu diantar oleh supir pribadinya.

“Kau itu selalu memanjakannya”

“Mau bagaimana lagi. Gwiboon kan putri kita satu-satunya. Uang tidaklah penting! Yang penting adalah kebahagian Gwiboon”

“Huuhhh…aku berangkat dulu”

“Hati-hati, yeobo”

 

 

***

 

 

Setelah tiba disekolahnya, Gwiboon langsung keluar dari mobilnya-yang tentu saja dibukakan oleh supirnya-kemudian berjalan dengan anggun menuju kelasnya. Gwiboon bersekolah di Shining High School. Sekolah paling elit yang ada di Seoul.

“Gwiboon…jamkanman!!” teriak seorang namja tampan yang berlari menghampiri Gwiboon. Sahabat baik sekaligus namja yang menyukai Gwiboon sedari dulu. Semua siswa tahu kalau namja itu menyukai Gwiboon. Bahkan Gwiboon pun juga tahu kalau namja tampan itu menyukainya. Tapi Gwiboon hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tak lebih dari itu.

“Pagi..Minho” sapa Gwiboon seraya tersenyum manis padanya.

“Pagi..Gwiboon..” sapa Minho-namja tampan itu- seraya menyamakan langkahnya dengan langkah Gwiboon. Mereka memang selalu berjalan bersama menuju kelas mereka. Yah…sudah 2 tahun mereka selalu berada dikelas yang sama. Entahlah. Mereka berjodoh mungkin?

 

Semua mata kini tengah mengarah pada dua sejoli itu. Yah…pemandangan seperti itu selalu membuat mata para siswa mengarah pada mereka. Kharisma dari namja tampan dan juga kecantikan dan keanggunan yang terpancar dari sang diva ketika mereka berjalan bersama.

“Mereka cocok sekali…”

“Aiihhh…aku iri pada Gwiboon…”

“Lihat…mereka sangat serasi”

“Namja tampan dan juga yeoja cantik..”

 

Seruan demi seruan selalu ada ketika mereka berjalan bersama. Tapi…tidak sedikit juga yang merasa risih atau muak melihat mereka berdua.

“Aiiisshhh…mereka memuakkan”

“Gwiboon itu tidak cocok untuk Minho yang tampan..”

“Isshh…Gwiboon itu terlalu cantik untuk Minho”

“Mereka tidak cocok..”

“Gwiboon angkuh..”

 

Gwiboon dan Minho sama sekali tidak memperdulikan seruan-seruan itu. Sangat tidak penting jika meladeni orang-orang tidak berguna itu. Setidaknya itu yang ada dipikiran mereka.

 

 

***

 

 

Teng…Teng…Teng…Teng…

 

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa pun berbondong-bondong(?) untuk pulang. Ada beberapa diantara siswa yang setelah bel pulang mengikuti kelas ekstra. Salah satunya adalah Gwiboon. Gwiboon selalu mengikuti kelas dance seusai bel pulang. Sedangkan Minho, dia mengikuti kelas dance dan juga kelas olahraga. Gwiboon, Minho, dan juga beberapa anak lain yang mengikuti kelas dance berkumpul di ruang khusus kelas dance.

“Pagi anak-anak…” sapa seorang yeoja paruh baya seraya memasuki ruangan.

“Pagi…Hyo Yeon seonsaengnim” sapa murid-murid yang ada diruangan itu.

“Sebagai pemanasan…Minho dan Gwiboon…peragakan tarian kalian” seru Hyo Yeon seonsaeng.

“Ne..” jawab Gwiboon dan Minho bersamaan. Gwiboon dan Minho pun meliuk-liukkan(?) tubuh mereka seirama dengan music yang mengiringi mereka. Mereka benar-benar sangat serasi. Itulah yang ada dipikiran siswa yang mengikuti kelas dance bersama mereka saat ini.

 

Prok prok prok

 

Tepuk tangan dari semua siswa dan juga dari Hyo Yeon seonsaeng membahana(?) di ruangan itu.

 

 

***

 

 

“Minho-ah…hari ini kau ada acara tidak??” tanya Gwiboon saat berjalan keluar dari ruangan kelas dance.

“Anni…memangnya kenapa??” jawab Minho dan balik bertanya.

“Bagaimana kalau kau temani aku belanja..?? otteokae??”

“Joayo…”

“Minho-ah…aku naik mobilmu saja ya??”

“Geurae. Geunde(tapi)…lalu bagaimana dengan supirmu??”

“Kita tinggal saja…”

“Huuhhh…terserah kau sajalah”

 

Setelah keluar dari ruangan kelas dance, mereka berjalan menuju tempat dimana mobil sport Porsche Carrera GT milik Minho diparkir. Saat melewati mobil BMW milik Gwiboon, Minho sengaja menutup atap mobilnya agar tidak ketahuan sang supir.

“Bye…supir Jang, kekeke~” pekik Gwiboon ketika melewati supirnya sembari terkekeh pelan. Sedangkan Minho hanya tersenyum melihat tingkah Gwiboon. Selain manja, Gwiboon memang selalu bertingkah kekanak-kanakan, dan juga selalu bersikap semaunya sendiri. Ck.. Itulah akibatnya jika memanjakan seorang anak terlalu berlebihan.

 

Setelah sampai di pusat perbelanjaan Seoul, Gwiboon dan Minho langsung berjalan-jalan sembari mencari apa yang mereka inginkan.

“Minho…kemari” seru Gwiboon sembari menarik tangan Minho ke sebuah toko pakaian. Minho hanya tersenyum ketika tangannya ditarik. Huhh…sepertinya Minho memang benar-benar menyukai Gwiboon.

 

Gwiboon mencoba beberapa helai baju dan menunjukkannya pada Minho. Minho hanya menggelengkan dan menganggukkan kepalanya seakan dia memang tahu fashion. *plakk…digampar minho*#abaikan

“Kurang bagus”

“Cocok”

“Bagus”

“No”

“Terlalu seksi”

Hanya seruan-seruan seperti itu yang kemuar dari mulut Minho. Setelah membeli beberapa helai baju, Gwiboon langsung menyeret Minho ke toko pakaian yang lain. Minho hanya mendesah pelan.

 

 

Beberapa jam kemudian…

 

 

Setelah berjam-jam mereka berbelanja, berburu(?) banyak pakaian, mereka memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah malam. Mereka menenteng beberapa kantong pakaian dimasing-masing tangan mereka. Saat berjalan menuju pintu keluar, Minho tidak sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah benda kecil yang terpajang dietalase sebuah toko aksesoris.

“Gwiboon…jamkanman!! kau tunggu disini dulu. Aku mau membeli sesuatu”

“Jangan lama-lama”

 

Minho langsung berlari ke arah toko tadi.

“Eoseo oseyo. Anda mencari sesuatu, tuan??” tanya sang pemilik toko tersebut.

“Tadi aku melihat ada gantungan ponsel yang berbentuk kucing. Apa gantungan itu masih ada, ahjusshi??” jawab Minho sembari mencari benda yang menarik perhatiannya tadi.

“Ohh…yang ini??” tanya sang pemilik toko memastikan.

“Ne…geunde…apa pasangan gantungan itu ada, ahjusshi??”

“Ada..”

“Tolong bungkus yang itu, ahjusshi”

 

 

***

 

 

“Gwiboon…dari mana saja kau??” tanya sang appa ketus ketika Gwiboon melewati ruang tengah.

“Eh…malam appa…dari toko baju” jawab Gwiboon tanpa rasa bersalah sedikitpun. Ck. Benar-benar seenaknya sendiri.

“Kau tahu ini sudah jam berapa, huh?? Bukankah eomma sudah bilang padamu?? Harus langsung pulang!! Kenapa kau meninggalkan supir Jang tanpa bilang padanya, huh?! Cepat masuk kamarmu!!” bentak sang appa pada Gwiboon. Gwiboon kesal dan mengumpat tidak jelas sembari berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

“Aiisshhh…appa menyebalkan!!” batin Gwiboon sembari menghentak-hentakkan kakinya pertanda ia kesal.

 

 

****

 

 

Gwiboon POV

 

 

“Agassi…ireona, ayah anda sudah menunggu dibawah. Agassi…agassi…” suara pelayan itu mengganggu tidurku. Aiisshhh… kubuka mataku perlahan, kemudian melihat jam spongebobku. Jam 06.45 pagi. Aiisshhh…aku pasti kena omelan appa lagi. Aku pun bergegas untuk bersiap-siap.

 

 

***

 

 

“Pagi appa…pagi eomma…” sapaku kemudian mengecup pipi appa dan eomma. Yah…ini memang rutinitasku setiap pagi. Aku duduk di kursiku, kemudian memulai makan karena makanannya memang sudah tersaji disana. Ku lirik appa yang sedang meminum tehnya. Eoh?? Tumben appa tidak memarahiku pagi ini??

 

Setelah selesai sarapan pagi, aku pun bersiap untuk berangkat ke sekolah.

“Eomma…appa…Gwiboon berangkat” pekikku sembari mencium pipi mereka sekali lagi.

“Hati-hati sayang. Malam ini, Gwiboon langsung pulang yah??” kata eomma sembari mengelus rambutku.

“Malam ini kita kedatangan tamu” sahut appa. Eoh?? Tamu??

“Tamu..?? nugu appa??” tanyaku.

“Nanti kau juga akan tahu. Jadi, pulang sekolah kau harus langsung pulang. Tidak ada alas an apapun!” jawab appa. Aiisshh…

“Ne…” seruku sembari meniup poniku ke atas pertanda bahwa aku kesal.

 

 

***

 

 

“Gwiboon, bagaimana kalau nanti kita jalan-jalan?? Hari ini aku yang traktir” ajak Minho sembari duduk di depan bangkuku.

“Aku tidak bisa. Kata appa, hari ini akan ada tamu. Jadi aku harus langsung pulang. Huuhhh…dirumah sangat membosankan” ujarku sembari menyangga dagu ku dengan tanganku.

“Geuraeyo…mungkin lain kali kita bisa jalan-jalan. Jangan cemberut seperti itu. Kau tambah cantik kalau seperti itu”

“Jadi menurutmu selama aku tidak cantik??”

“Aniyo. Hanya saja…sekarang lebih cantik”

“Huhhh…sejak kapan si kodok jadi gombal begini..??”

“Kekeke~ sejak aku menyukaimu”

“Jangan memulainya lagi, Minho”

“Joayo…”

 

 

***

 

 

Huhh…sangat membosankan. Karena siang ini tidak ada kelas dance, aku harus pulang.

“Aku pulang…” eoh?? Harum?? Baru hampir sampai diruang tengah, aku sudah mencium bau masakan. Pasti eomma.

“Mmm…harum sekali eomma. Ahh…eomma masak banyak hari ini?? Tumben”

“Ah…kau sudah pulang?! Malam ini kan akan ada tamu special, jadi eomma harus masak banyak”

“Tamu special?? Nugu eomma??”

“Nanti kau pasti akan tahu sendiri sayang”

“Huuhhh…whatever lah! Aku ke kamar dulu eomma…chu~”

“Ne…”

 

Tamu special?? Kira-kira siapa ya?? Ahh…mungkin rekan kerja appa. Huhhh…lebih baik aku mandi saja.

 

 

2 jam kemudian…

 

 

Huuhhh…segarnya. Setelah melakukan ritual(?) mandiku, aku segera berpakaian. Memilih pakaian yang cocok untuk hari ini. Ku pakai baju yang baru saja aku beli kemarin bersama Minho. Cardigan putih, tanktop coklat abu-abu, dan juga setelan hot pants jeans coklat.

“Mmm…yeppeo” gumamku seraya melihat penampilanku sendiri didepan cermin.

 

Saat aku akan membuka pintu, langkahku terhenti seketika saat aku tidak sengaja mendengar percakapan pelayan yang melewati kamarku.

“Katanya nona akan dijodohkan lagi..”

“Jeongmalyo..??”

“Ne…aku dengar acara perjodohannya nanti. Makanya sekarang Nyonya besar memasak sendiri”

 

Mwo?? Mereka bilang apa tadi?? Ku pastikan lagi info yang tidak sengaja aku dengar tadi dengan memanggil dua pelayan itu.

“Yaa!! Kalian..” panggilku pada dua pelayan itu.

“Eh! Agassi memanggil kami??” tanya salah satu pelayan sembari berjalan ke arahku.

“Hmm…kalian tadi bicara apa??”

“Eh?? Maksud Agassi??” aiihhh…dua pelayan ini benar-benar babo.

“Bukankah tadi kalian bicara soal perjodohan??”

“Ah..eh..itu..ng…”

“Jawab atau kupecat kalian!!”

“Saya mendengarnya dari kepala pelayan Cha kalau Agassi akan dijodohkan dan acara perjodohannya nanti malam”

“Mwo?? Aiisshh…kenapa tidak ada yang memberitahuku??”

“Ayah dan Ibu anda takut kalau anda akan membuat masalah lagi. Jadi mereka merahasiakan kabar ini dari anda, Agassi”

“Mwoya?? Aiissshhh…mimpi apa aku semalam?? Kenapa harus dijodohkan lagi??” aku pun segera kembali ke kamarku.

 

Aiisshh…kenapa harus dijodohkan lagi?? Huhh…hari ini benar-benar sial. Yah…aku memang sudah pernah dijodohkan beberapa kali. Dan tentu saja aku dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis appa. Dan kalian tahu apa yang aku lakukan sampai perjodohan itu gagal?? Yang pertama, aku kabur sebelum acara perjodohan berlangsung. Mungkin appa sangat malu karena ulahku. Jadi perjodohan itu gagal. Yang kedua, aku menolak mentah-mentah didepan orang tua namja yang akan dijodohkan denganku alias rekan bisnis appa. Hasilnya, mereka-rekan bisnis appa- merasa malu karena anaknya ditolak mentah-mentah olehku. Yang ketiga, saat acara perjodohan berlangsung, aku mengumumkan semua kenakalan yang pernah ku perbuat di depan orang tuanya. Alhasil, orang tuanya merasa anaknya pasti akan menderita kalau bersamaku. Dan perjodohan itu batal. Jangan tanya kenakalan apa yang kuperbuat selama ini!! Dan yang keempat, aku malah melakukan hal yang memalukan saat makan malam di depan rekan bisnis appa. Yah…apa lagi kalau bukan masalah table manners. Mereka-rekan bisnis appa- pasti berpikir kalau aku tidak diajari tata krama saat berada dimeja makan. Dan hasilnya, perjodohan lagi-lagi batal. Sebenarnya aku sendiri merasa malu dengan hal itu. Aku, seorang Kim Gwiboon melakukan hal yang memalukan dimeja makan?? Ayolah…kalau bukan karena acara perjodohan sialan itu aku tidak akan pernah mau melakukan hal itu.

 

Dan sekarang?? Appa dan Eomma melakukan acara perjodohan tanpa sepengetahuanku. Apa mereka tidak kapok juga selalu menjodohkanku?? Apa mereka takut kalau aku tidak akan menikah?? Hello…wajahku cantik, postur tubuhku bagus, aku pintar dan juga kaya. Bahkan aku terlihat sempurna. Jadi mana mungkin aku tidak menikah?? apa mereka tidak percaya padaku kalau aku bisa mendapatkan namja yang baik?? Aisshhh…semua ini membuatku pusing. Lalu sekarang…cara apa yang harus kupakai agar perjodohan ini batal?? Apa mungkin aku kabur saja?? Yah…sepertinya hanya cara itu yang tepat. Ku ambil ponselku yang ada di kasur king sizeku, kemudian kutelpon seseorang yang bisa membantuku untuk kabur.

 

“Yeoboseyo…Minho-ah, aku butuh bantuanmu sekarang”

“…….”

“Jemput aku di depan gerbang rumahku”

“Cepat!! Kutunggu kau disana”

“…….”

 

Setelah menelpon Minho, aku mengambil sepatu knee boots coklat tua milikku kemudian melemparnya ke bawah dari atas balkon kamarku. Yah…arah balkon yang ada dikamarku ini memang mengarah ke taman yang ada dirumahku. Disana ada jalan rahasia yang kutemukan sewaktu kecil dulu. Tidak ada yang tahu jalan rahasia itu kecuali aku sendiri tentunya. Entahlah!! Aku sendiri tidak tahu bagaimana ada jalan rahasia dirumah ku yang ukurannya memang tidak bisa dibilang kecil.

 

“Selamat sore, Agassi” sapa pelayan saat berpapasan denganku. Aku hanya tersenyum. Bersikap tenang seperti biasanya. Setelah pelayan tadi pergi, aku pun melanjutkan aksiku. Mengendap-endap agar tidak ketahuan. Sesekali aku bersikap seperti tidak ada apa-apa saat beberapa pelayan melewati dan menyapaku. Kembali mengendap-endap lagi. Aiisshh…WTH?? aku sekarang sudah seperti maling dirumahku sendiri?? Ohh…menyebalkan. >,

“Anda mau kemana, Agassi..??” tanya seorang pelayan yang aku tahu dia adalah butler. Yah…aku hafal dengan suaranya. Dia dibelakangku. Aiisshh…semoga aku tidak ketahuan olehnya. Aku pun berbalik ke arahnya.

“Ohh…anni. aku hanya ingin jalan-jalan saja. Memangnya tidak boleh..??”

“Aniyo, Agassi. Cwesonghamnida…saya permisi dulu”

“Hmm…”

Fyuhhh…untung saja butler itu tidak curiga saat melihatku mengendap-endap tadi.

 

~~~

 

Akhirnya aku sampai juga di taman belakang rumahku setelah menghadapi beberapa rintangan(?) tadi. Aku pun mengambil sepatu knee boots yang aku lempar tadi dari balkon kamarku. Berlari menuju pintu gerbang rumahku. Good!! Saat aku membuka pintu gerbang, Minho sudah stand by di depan rumahku dengan motor sportnya. Tanpa ba bi bu lagi, akupun langsung naik ke motornya.

 

 

Minho POV

 

 

Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…

 

Kulihat layar ponselku. Eoh?? Gwiboon menelponku?? Segera ku angkat telpon darinya.

 

“…….”

“Bantuanku..?? bantuan apa..??”

“…….”

“Baiklah”

“…….”

“Ne..”

 

Tanpa ba bi bu lagi, aku pun langsung mengambil jaket kulit hitamku dan mengambil kunci motorku yang ada di meja. Yah…lebih baik memakai motor saja biar sempat sampai.

 

~~

 

Setibanya aku di depan pintu gerbang rumah Gwiboon, aku tidak melihatnya disini. Kemana Gwiboon yah?? Kutunggu sampai akhirnya sosok itu muncul. Aigo…NEOMU YEPPEO!! Gwiboon pun langsung naik ke motorku yang akhirnya membuatku sadar dari lamunanku.

 

“Kita mau kemana..??” tanyaku sembari menyerahkan sebuah helm padanya.

“Kemana saja asal kita pergi dari rumahku” jawabnya sembari memakai helm yang kuberi tadi.

“Pegangan” seruku kemudian melajukan motorku pergi dari rumahnya.

 

 

Degh Degh Degh

 

 

Aigoo…saat tangan Gwiboon memegang pinggangku, rasanya ada yang menggelitik dadaku. Jantungku juga berdetak lebih cepat dari biasanya. Yah…walapun hanya sekedar memegang pinggangku dan mengeratkan tangannya dijaketku *bukan memeluk*, tapi itu mampun membuatku berdebar seperti ini. Aisshh…

 

~

~

 

Ku hentikan laju motorku saat tiba di tempat tujuan kami. Aku mengajaknya ke sungai Han.

“Kenapa mengajakku kemari..??” Gwiboon bertanya lalu kemudian duduk di sebuah bangku panjang yang ada disekitar tepi sungai Han. Aku pun menghampirinya dan duduk disebelahnya.

“Aku tiddak tahu harus kemana. Yang terpikir olehku hanya tempat ini” menjawab seraya melihat Gwiboon. Huhh…yeoja ini selalu saja bisa membuatku ingin selalu memandangnya. Kami diam untuk beberapa saat sampai aku memulai pembicaraan.

 

“Sebenarnya ada apa..?? ada masalah..??”

“Huuhhh….appa dan eomma menjodohkanku lagi hari ini. Makanya aku kabur denganmu. Hanya cara ini yang terpikir olehku”

“Mwo..?? dijodohkan lagi..?? apa orang tuamu tidak bosan menjodohkanmu terus..?? yaa!! Makanya…sebaiknya kita pacaran saja, agar orang tuamu tidak menjodohkanmu lagi”

“Yaa!! Aiisshh…bicara apa kau ini??” Gwiboon memukul kepalaku. Aiisshhh…

“Aiisshh…yaa!! aku kan hanya bicara. Jangan memukulku. Pukulanmu itu sakit, Gwiboon” Gwiboon menatapku tajam. Aigo…tak bisakah kau membuka sedikit hatimu Gwiboon?? Aku benar-benar menyukaimu.

“Kali ini siapa namjanya..??”

“Molla. Aku tidak tahu. Eomma dan appa merahasiakannya karena takut aku akan menggagalkan acara perjodohannya lagi. Ahh…aku yakin perjodohan kali ini akan gagal total. Kekeke~”

 

 

Author POV

 

 

Sementara dirumah Gwiboon

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

“Silahkan masuk, tuan. Tuan besar sudah menunggu anda di ruang tamu, mari” sapa seorang pelayan pada seorang namja tampan, rambut berwarna kecoklatan, kulit putih, dan bertubuh atletis, dengan setelan kaos yang dibalut dengan jas dan juga skinny jeans yang ia pakai. Benar-benar HANDSOME. Para yeoja yang melihatnya mungkin akan terpesona dengan penampilannya.

“Ne…gamsahamnida”

 

~~~

 

“Ahh…kau sudah datang. Silahkan duduk. Orang tuamu mana..??” tanya Mr. Kim yang notabene adalah ayah dari Gwiboon.

“Cwesonghamnida, ahjusshi. Appa dan eomma ada kepentingan mendadak sehingga malam ini tidak bisa hadir disini. Appa dan eomma hanya menitipkan salamnya untuk ahjusshi dan juga ahjumma”

“Yah…tidak masalah. Kepala pelayan Cha…”

“Ne…tuan besar”

“Tolong panggil Gwiboon agar segera turun. Katakan ada tamu spesial untuknya”

“Ne…”

 

 

Beberapa menit kemudian…

 

 

“Tuan besar…cwesonghamnida tuan. Gwiboon Agassi tidak ada dikamarnya. Kami sudah mencarinya diseluruh ruangan, tapi kami tidak menemukannya, tuan. Maafkan saya. Saya tidak bisa menjaga Gwiboon Agassi, tuan”

“MWO..??” Setelah mendengar penjelasan dari butlernya, Mrs. Kim kaget bukan main. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya Gwiboon kabur karena perjodohannya, Mrs. Kim tetap khawatir. Wajar saja. Gwiboon adalah putri tunggalnya. Anak semata wayangnya. Sedangkan Mr. Kim benar-benar marah dan juga kesal.

“Aiisshhh…anak itu kabur lagi” gumam Mr. Kim seraya memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa pening akibat ulah aegyanya itu.

“Ya Tuhan…Gwiboon. kepala pelayan Cha, cepat cari Gwiboon. Aku takut terjadi sesuatu padanya” seru Mrs. Kim cemas dan hampir menangis.

“Tidak perlu. Gwiboon tidak mungkin pergi jauh dan tidak akan terjadi apa-apa dengannya” timpal Mr. Kim geram.

“Tapi yeobo…”

“Percayalah padaku. Anak itu pasti akan pulang sebentar lagi. Tidak akan terjadi apa-apa pada anak kita” Mr. Kim mencoba untuk menenangkan Mrs. Kim yang dilanda kecemasan.

 

“Jonghyun…ikutlah denganku sebentar” Mr. Kim menyuruh Jonghyun-namja tampan bertubuh atletis itu untuk mengikutinya. Mr. Kim mengajak Jonghyun untuk ke ruang kerjanya.

 

~

~

 

“Jonghyun…aku minta maaf atas kejadian ini. Ini benar-benar memalukan”

“Gwaenchana, ahjusshi. Aku bisa mengerti”

“Dan…aku ada satu permintaan untukmu. Bisakah kau merubah sifat Gwiboon..?? aku sebagai ayahnya sudah kualahan dengan sikap-sikapnya yang selalu bersikap seenaknya sendiri. Aku ingin kau merubahnya agar dia bisa mandiri. Kau bisa kan, Jonghyun..??”

“Ne..aku akan mencobanya, ahjusshi” Ck.. terlalu percayakah pada calon menantunya?? Yah…tentu saja. Ayah Jonghyun adalah sahabat Mr. Kim. Tentu saja Mr. Kim akan percaya sepenuhnya pada Jonghyun.

“Nanti akan ku atur semua rencananya. Baiklah! Ayo kita mulai saja makan malamnya” beranjak dari kursi kerjanya kemudian pergi menuju meja makan yang sudah tersusun rapi beberapa makanan disana.

 

 

 

TBC

 

 

gimana??? masih mau lanjut ff ini??? kalo masih mau lanjutt….RCL yah….kalo perlu yang panjangggg….kekeke~

mian yah kalo banyak typo disini

thanks for reader yang udah mau buat RCL…^^

 

Spesial Days/ 1s

Published 10 Januari 2012 by shinhyukyung

 

ANNYEONG ANNYEONG……

author gaje dateng lagi nih….hohoho

sesuai janji….aye bawa FF abal-abal nih….spesial natal dan tahun baru…

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF AYE….NGGAK USAH DIBACA

 

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : Special Days 

Genre                  : Romance, Fluff(?)

Rating                 : PG-17

Length                 : Oneshot

Main Cast            : Kim Kibum/Key, Kim Jonghyun

Suppourt Ca       : Lee Taemin, Choi Minho, Lee Jinki

Disclaimer          : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

 

 

Seorang namja sedang berjalan menuju arah taman. Menenteng beberapa buku yang akan ia baca kali ini. Sebut saja Kim Keybum. Seorang namja biasa dan pendiam. Tidak ada yang spesial darinya. Bahkan penampilan fisik atapun materi juga biasa-biasa saja.

 

Membuka buku yang baru setengah ia baca. Selalu seperti itu. Apa dia kutu buku? Anni. Dia bukan kutu buku. Dia hanya suka membaca disaat ada waktu luang saja. Dia bukan maniak buku ataupun seorang yang kutu buku. Just like!

 

“Key hyung, nanti sore bisakah hyung temani aku membeli sesuatu..? kau tau kan, seminggu lagi adalah hari natal. Aku ingin memberikan sesuatu untuk Minho hyung” seorang namja cantik dan imut, sebut saja Taemin, menghampiri Key dan duduk disebelahnya. Namja cantik yang sudah dianggap Key sebagai dongsaengnya sendiri. Maklum saja. Mereka sama-sama sudah tidak mempunyai orang tua dan apartemen mereka bersebelahan. Hanya saling mengisi kekosongan dihatinya. Tapi bedanya…Taemin sudah mempunyai kekasih. Taemin juga cantik dan imut. Nama kekasihnya adalah Choi Minho. Namja tampan dan tinggi yang cukup populer. Berbeda sekali dengannya yang mempunyai wajah yang biasa dan juga tidak pernah mempunyai kekasih. Huuuhhh…sepertinya natal tahun ini Key akan sendirian lagi. Tahun kemarin Taemin merayakan natal bersama kekasihnya. Dan tentu saja sekarang juga sama, bukan?

 

“Baiklah..” hanya menjawab dengan singkat setelah menghela nafas.

 

 

****

 

 

“Key hyung…kira-kira apa yang harus kuberikan pada Minho hyung?” bertanya sembari melihat-lihat barang yang ada dirak toko hadiah itu. Sebuah toko yang khusus menjual hadiah. Banyak barang yang terlihat bagus. Tentu saja. Seminggu lagi akan natal, bukan?

 

“Mmm…apa ya??” Key juga ikut bingung ketika melihat begitu banyak barang yang cocok untuk hadiah natal.

 

 

 

Brukk~

 

 

 

Auuww…

 

“Kau tidak apa-apa?? Mian…aku tidak sengaja menabrakmu” seorang namja bertubuh kekar sudah menabrak Key yang notabene tubuhnya kecil sampai terjatuh dan pantatnya membentur lantai.

 

“Gwa..gwaenchana” tergagap setelah mendongak siapa yang menabraknya kemudian menunduk dan berdiri. Gugup. Key sangat gugup sekarang ini. Bagaimana tidak, eoh? Namja bertubuh kekar itu adalah Kim Jonghyun. Namja tampan yang merebut hatinya sejak 1 tahun yang lalu. Namja yang sangat populer dikampusnya. Minho juga berteman dengan Jonghyun.

 

“Mian ne? kau benar-benar tidak apa-apa?” Jonghyun bertanya sekali lagi untuk memastikan Key benar tidak apa-apa. Bukankah ia hanya terjatuh, eoh?

 

“A..aku..tidak apa-apa” masih gugup. Sungguh, ia tidak berani bertatapan langsung dengan mata Jonghyun. Mata yang mampu menghipnotisnya. Ck~

 

“Baiklah..aku permisi kalau begitu. Sampai jumpa..sampai jumpa Taemin..” tersenyum ramah kemudian meninggalkan mereka.

 

“Sampai jumpa hyung” membalas sapaan Jonghyun sebelum dia pergi. Dan Key? Bahkan Key masih menundukkan kepalanya.

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

“NE…TUNGGU SEBENTAR” Key berteriak sembari berlari menuju pintu apartemennya.

 

Cklek~

 

“Ne..?”

“Ada surat untuk anda”

“Surat? Dari siapa?”

“Maaf. saya tidak tahu siapa pengirim surat ini. Saya hanya bertugas mengirimnya”

“Gamsahamnida”

 

Aneh. Surat tanpa nama. Siapa yang mengiriminya surat, eoh? Terakhir Key menerima surat saat orang tuanya meninggal 5 tahun yang lalu. Itupun surat dari samchonnya.

 

 

Dear Key

 

Annyeong…ini pertama kalinya aku mengirimimu sebuah surat. Kau merasa ini aneh? Tapi aku tidak. Hari ini…kau terlihat cantik. Kalau kau tersenyum…kau pasti akan terlihat lebih cantik lagi. Aku suka senyummu.

 

From: D

 

 

D?? siapa D?? dan senyum? Bahkan Key sudah lupa caranya tersenyum dengan baik sejak 5 tahun lalu. Sejak kematian orang tuanya. Sejak ia hanya sendirian sekarang ini. Selama ini memang yang Key tunjukkan hanyalah senyuman-senyuman tipis. Bukan senyuman tulus yang keluar dari hatinya.

 

 

****

 

 

Seorang namja cantik sedang berjalan dengan menenteng buku yang baru saja ia pinjam diperpustakaan kampus. Berjalan melewati lapangan yang sedang dipakai untuk bermain basket. Berjalan sembari membaca sebuah surat. Surat misterius yang ia dapat kemarin sore.

 

“KEY…AWAS..”

 

 

Bugh~

 

 

Key langsung pingsan ketika sebuah bola basket melayang mengenai kepalanya. Dongwoon yang tadi sempat meneriaki Key bingung karena Key pingsan.

“Biar aku yang membawanya” seorang namja tampan langsung menggendong Key ala bridal style menuju ruang kesehatan.

 

 

~

~

 

 

Eungh…sedikit demi sedikit, mata lentiknya terbuka. Kepalanya masih terasa pening akibat insiden tadi. Mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan bernuansa putih. Bau obat dan alkohol langsung menyeruak ke dalam indra penciumnya.

 

“Key hyung…kau sudah sadar? Kau tidak apa-apa? Bagaimana kepalamu?” Taemin langsung bertanya ketika menyadari kalau Key baru saja sadar.

“Eumm…aku tidak apa-apa. Hanya masih terasa sedikit pusing” menjawab seraya memegangi kepalanya.

 

“Taemin-ah…kau yang membawaku kemari??”

“Aniyo. Aku tidak tahu siapa yang membawamu kemari, hyung. Aku baru saja kesini karena diberi tahu kalau kau terkena bola basket dan pingsan”

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

“NE…jamkanman”

 

 

Cklek~

 

 

“Eoh?? Tidak ada orang? Surat??” saat Key melihat kebawah akan menutup pintu apartementnya, ia menemukan sebuah surat. Kali ini tidak ada kurir yang mengantarnya. Setelah menutup pintu, Key duduk disofa kemudian membuka surat itu.

 

 

Dear Key

 

Annyeong…bagaimana keadaanmu, Key? Apa kepalamu masih terasa sakit? Aku harap kau baik-baik saja, ne? kau seperti malaikat ketika kau tertidur. Begitu damai. Sampai-sampai…membuat orang yang memandangnya bisa terhipnotis olehmu. Kau begitu cantik, Key. Bisakah kau tersenyum, untukku? Aku rindu dengan senyummu.

 

From: D

 

 

D?? lagi-lagi D? lagi-lagi membicarakan senyumnya? apa namja yang berinisial D ini yang membawanya ke ruang kesehatan? Kenapa namja ini selalu menuliskan kata ‘senyum’? apa Key kenal dengan namja ini? Berjalan masuk menuju kamarnya, dan meletakkan surat itu ke dalam laci mejanya. Surat pertama juga ia taruh di laci mejanya.

 

 

****

 

 

Hari ini setelah mata kuliahnya selesai, Key untuk duduk di bangku dekat lapangan. Hari ini lapangan begitu ramai. Ramai dengan teriakan-teriakan yeoja-yeoja.

 

“Kyaaaa….Jonghyun sunbae…”

“Jonghyun oppa..semangat..”

“Jonghyun oppa..kereenn..”

 

Seruan-seruan yang mampu membuat Key hanya bisa menunduk sedih. Yah…namja yang begitu begitu populer karena kepiawaiannya bermain basket dan juga posisinya sebagai ketua tim basket. Walaupun tubuhnya tidak lebih tinggi dari Minho, tetap saja pesonanya sangat…siapa yang tidak akan menyukai namja itu, eoh? Namja tampan dan bertubuh atletis, serta baik dan ramah pada setiap orang. Namja yang membuat Key jatuh hati satu tahun yang lalu. Kenapa Key tidak ikut meneriaki Jonghyun, eoh? itu karena Key tidak akan pernah mampu untuk melakukannya. Tersenyum manis saja ia tidak pernah, apa lagi berteriak seperti itu didepan Jonghyun? Ayolah…itu akan sangat memalukan bagi Key. Walaupun pada kenyataannya Jonghyun tidak akan melihatnya.

 

“Huuhhh…” hanya mampu menghela nafas kemudian melanjutkan acara membacanya.

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

Cklek~

 

 

Lagi-lagi Key menemukan sebuah surat. Sepertinya surat yang sama seperti dua hari yang lalu.

 

 

Dear Key

 

Annyeong…maaf aku selalu mengirimimu surat seperti ini. Hari ini…walaupun hanya melihatmu diam dan membaca buku, itu cukup membuatku bahagia. Kau begitu cantik. Bahkan bidadari pun pasti akan kalah jika dibandingkan denganmu. Kau pasti mengira aku berbohong, bukan? Yah…sepertinya memang begitu. Tapi itu memang kenyataannya. Kenyataan bahwa kau begitu cantik. Aku masih menunggu senyummu, Key.

 

From: D

 

 

Lagi-lagi D? sebenarnya siapa namja ini? Kenapa selalu membicarakan senyumnya, eoh? kembali meletakkan surat itu ke laci mejanya.

 

 

****

 

 

 

24 December

 

 

Key melihat sebentar kalender yang ada dikamarnya. Menghela nafas, kemudian berangkat menuju kampus. Besok sudah hari natal. Dan natal besok pasti akan menjadi hari biasa lagi. Sepertinya tidak akan ada hari yang spesial untuknya. Walaupun hari natal sekalipun.

 

 

@ kampus

 

 

“Junghie-ah…kalian akan pergi kemana natal besok?”

“Molla. Kata Jong Suk oppa itu surprise. Kekeke~ ahh…aku tidak sabar dengan natal besok. Semoga dia mengajakku ke tempat yang sangat romantis. Kalau kau?”

“Mmm…aku dan keluargaku mungkin akan pergi ke Busan. Menghabiskan malam natal bersama keluarga pasti akan sangat menyenangkan”

“Ne..kau benar”

 

 

Key semakin tidak fokus membaca karena mendengar percakapan temannya. Bukan tidak fokus karena mereka berisik, tapi tidak fokus karena mereka membicarakan natal besok. Tempat duduk Key tepat dibelakang dua yeoja tersebut. Yah…tentu saja, hampir semua orang mungkin akan merayakan natal dengan suka cita. Malam natal yang dihabiskan dengan orang yang kita sayangi. Bersenang-senang, bersenda gurau, tertawa bersama, saling bertukar kado natal, membuka kado bersama-sama…huuhhh…itu semua adalah hal yang tidak bisa Key lakukan. Tidak akan ada lagi merayakan natal bersama keluarganya. Bahkan pasangan pun Key tidak punya.

 

“Selamat pagi..” akhirnya suara seonsaengnim terdengar juga. Merasa lega karena seonsaengnim baru saja menghentikan cerita dari dua yeoja didepannya tadi.

 

~~~~

 

Setelah mata kuliah selesai, Key langsung pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan beberapa buku yang ia pinjam kemarin.

 

 

Brukk~

 

 

“Mianhae…kau tidak apa-apa?” seorang namja tampan bertubuh kekar

“Eoh?

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

 

Cklek~

 

 

Lagi-lagi Key menemukan surat dan…sebuah mawar putih??

 

 

Dear Key

 

Annyeong…Kau sudah menerima mawar putih dariku, bukan? Harumkah? Mawar ini seperti dirimu. Mawar yang melambangkan kesucian. Mawar yang sangat indah, bukan? Hari ini kau sangat cantik. Kau pasti bosan jika terus mendengar pujianku itu. Tapi aku tidak akan pernah bosan untuk mengatakan itu padamu, Key. Aku masih sangat ingin melihat senyummu kembali. Bisakah? Bisakah harapanku itu terwujud?

Besok, temui aku di taman dekat panti asuhan yang ada di Namsan jam 7 malam. Aku harap kau datang.

 

From: D

 

Namsan? Panti asuhan? Bukankah itu…itu adalah panti asuhan dimana Key dulu pernah tinggal. Yah…Key memang berasal dari panti asuhan. Orang tua Key yang meninggal 5 tahun yang lalu adalah orang tua angkat Key. Orang tua yang jauh lebih menyayanginya ketimbang orang tua kandungnya. Orang tua yang sudah menelantarkannya.

 

Key kembali menaruh surat itu dilaci meja yang sama. Ini sudah surat kelima yang dikirim oleh namja misterius itu. Huuuhhh…sungguh. Key bingung saat ini. Apa dia harus datang? Entahlah.

 

 

****

 

 

25 December

 

 

Hari natal telah tiba. Hari dimana semua orang berbagi kasih sayang mereka. Tapi tidak untuk Key. Hanya mengela nafas, kemudian beranjak menuju dapur untuk membuat sarapan.

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

 

“Eoh? Pagi-pagi begini?”

 

Cklek~

 

 

Tidak ada orang dan…surat lagi? Key mengambil surat itu dan kembali ke dapur untuk melanjutkan memasak sarapannya.

 

 

Dear Key

 

Pagi, Key. Bagaimana tidurmu semalam? Bagaimana pagimu hari ini? Semoga hari ini juga menjadi hari yang spesial untukmu. Ini mungkin surat terakhir yang kukirim padamu. Dan aku harap, kau datang malam ini. Aku tunggu kau disana.

 

From: D

 

 

Surat terakhir? Apa mungkin ia orang yang Key kenal? Tapi siapa? Huuhhh…ini sungguh membuat Key bingung.

 

****

 

05.45 pm

 

Key memutuskan untuk pergi ke Namsan. Pergi ke tempat dimana namja itu ingin bertemu. Dan juga tempat dimana banyak kenangan yang ada disana. Mungkin sedikit bernostalgia nanti.

 

 

@ Namsan

 

 

Menyusuri jalanan pertokoan yang tidak terlalu ramai. Yah…sama seperti dulu ketika ia masih disana. Mungkin semua orang sedang merayakan natal bersama dirumah mereka masing-masing. Entahlah. Mengeratkan syal rajut dilehernya dan juga membenarkan topi rajutnya hingga menutupi telinga. Natal selalu dihiasi dengan musim dingin. Tapi natal kali ini…belum ada salju yang turun. Biasanya salju akan turun sebelum natal tiba.

 

 

Langkah Key terhenti tepat didepan sebuah bangunan yang cukup tua. Sebuah rumah tempat tinggalnya dulu waktu kecil. Rumah yang penuh dengan kenangan. Terlihat dari luar cahaya lampu dan juga cahaya dari lampu kerlap kerlip pohon natal. Yah…rumah panti asuhan Key dulu. Tidak ada yang berubah dari rumah tua itu. Semuanya masih tetap sama. Kembali berjalan melewati panti asuhan menuju taman. Taman dimana namja itu mengajak Key bertemu.

 

 

 

@ taman

 

 

 

Langkah Key terhenti ketika melihat area taman. Taman ini sudah disulap menjadi taman yang sangat indah. Taman yang dipenuhi dengan lampu kerlap kerlip. Ada seorang namja yang duduk disebuah meja bundar dengan memegang sebuah gitar. Tidak terlihat wajah namja itu, karena tubuhnya menghadap memunggungi Key. Didekat meja terdapat pohon natal yang sudah dihias dengan sangat indah. Dan disekitar meja itu juga bertabur lampu kerlap kerlip yang siap mengiringi langkah Key menuju meja itu. KYEOPTA.

 

 

Saat Key kembali berjalan mendekat pada namja itu, tiba-tiba terdengar suara gitar. Suara gitar yang mengalun dengan indah. Menghentikan langkah Key.

 

 

Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin 

 

 

 

 

Degh

 

 

Lagu ini…bukankah lagu ini…

 

 

~~~~

 

 

Seorang anak kecil berumur 7 tahun sedang menangis disebuah taman dekat panti asuhan. Duduk berjongkok dan menangis tersedu-sedu. Mengabaikan tatapan beberapa orang yang melewatinya. Mengabaikan salju yang turun malam itu. Bukankah sekarang hari natal? Kenapa tidak ada yang peduli dengannya?

 

“Huhuhuhuhu…hiks..hiks..huhuhuhu..hiks”

 

 

“Kenapa kau menangis?” seorang anak kecil yang berumur 10 tahun berdiri didepan anak kecil yang menangis itu. Karena namja kecil itu tidak kunjung berhenti menangis, anak kecil itu kemudian ikut berjongkok sembari mengusap ngusap kepalanya agar berhenti menangis.

 

“Ssstts…uljima..kau mau susu kotak ini?” anak kecil itu menyodorkan susu kotak yang ia bawa. Namja kecil itu hanya mendongak menatap anak kecil itu. Pipi tirusnya basah karena air matanya. Tangisannya berhenti.

 

“Kau mau ini?” sekali lagi bertanya pada namja kecil itu.

 

“Eumm…” menganggukkan kepalanya lucu, mengelap ingusnya dengan bajunya, kemudian menerima susu kotak itu, dan menyesapnya. Ck~

 

“Kenapa kau menangis? Ini kan hari natal”

 

“Tidak ada yang memberiku ucapan selamat ulang tahun”

 

“Hari ini ulang tahunmu?”

 

“Ne..eomma selalu menyanyikan lagu ulang tahun untukku, tapi sekarang eomma tidak lagi menyanyikannya untukku. Huhuhu…hiks..huhuu” namja kecil itu kembali menangis ketika mengingat eommanya.

 

 

 

Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

 

Gyeoure taeeonan sarangseureon dangsineun

Nuncheoreom malgeun namanui dangsin

 

 

Tangisan namja kecil itu sedikit demi sedikit berubah menjadi isakan ketika mendengar anak kecil didepannya bernyanyi.

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, gyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

 

Gyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nunchereom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, kyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

Suaranya begitu merdu. Sampai-sampai membuat namja kecil itu tersenyum.

 

Gyeoure taeona areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

 

Saengil chukhahamnida, saengil chukhahamnida

Saengil chukhahamnida. Dangsinui saengireul

 

Semakin melebarkan senyumnya. Menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi.

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

 

Prok Prok Prok~

 

 

Langsung bertepuk tangan setelah anak kecil itu selesai bernyanyi. Aigo…Kyeopta~

 

“Namamu siapa?”

“Bummie..”

“Bummie senang sekarang?”

“Eumm..ne, Dino hyung”

“Dino?”

“Eumm…wajahmu seperti dinosaurus”

“Hahahaha…tapi aku kan tampan”

“Ne…dino hyung tampan”

 

~~~~

 

 

 

Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

Gyeoure taeeonan sarangseureon dangsineun

Nuncheoreom malgeun namanui dangsin

 

“Dino hyung…” bergumam seraya berjalan mendekat ke arah namja yang memunggunginya itu.

 

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, gyeoul

 

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

Gyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nunchereom kkaekkeuthan namanui dangsin

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, kyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

 

Gyeoure taeona areumdaun dangsineun

 

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

Saengil chukhahamnida, saengil chukhahamnida

Saengil chukhahamnida. Dangsinui saengireul

 

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

“Dino hyung…” kembali memanggil nama namja itu sembari berlari dan langsung memeluknya dari belakang setelah namja itu selesai bernyanyi.

“Kau benar Dino hyung?” bertanya untuk memastikan ini bukanlah mimpi.

“Kau ingat aku?” namja itu langsung melepas pelukan Key kemudian berputar arah menghadap ke arah Key.

 

“Jonghyun hyung??” Key sangat terkejut ketika melihat namja yang menjadi teman kecilnya dulu adalah Jonghyun yang notabene namja yang disukai Key.

“Ne..wae? kau tidak suka?”

“A..aniyo. Jadi…kau adalah Dino hyung?”

“Eumm..aku adalah anak kecil yang dulu memberimu susu kotak. Itu pertama kalinya kita bertemu disini. Bummie…maukah kau menjadi kekasih Dino?”

“A..aku…aku…”

“Dino mencintai Bummie. Maukah Bummie menerima pernyataan cinta Dino?”

“Eumm…” menganggukkan kepalanya pelan.

 

Jonghyun langsung memeluk Key.

 

“Selamat ulang tahun, Bummie”

“Gomawo, Dino hyung”

“Aku punya sesuatu untukmu” melepas pelukannya kemudian mendudukkan Key.

“Tutup matamu” menyuruh Key menutup mata kemudian menaruh sebuah kotak dengan pita pink diatas meja.

“Sekarang buka matamu..”

“Ini…kado untukku?”

“Ne..bukalah”

 

Key membuka kotak itu perlahan.

 

“Ini…” Key menggantungkan ucapannya saat melihat isi kotak itu.

 

~~~~

 

“Wahh…hyung, lihat ini!!” Bummie menarik tangan Dino saat melihat sebuah waterglobe dietalase toko mainan yang ada di Namsan. Waterglobe dengan dua buah boneka beruang kecil memakai syal dan topi yang sedang berpelukan, boneka salju, dan juga butiran-butiran yang mirip dengan salju didalamnya.

“Kau suka?”

“Ne..” mengangguk semangat.

“Tapi aku tidak punya uang untuk membelinya” mengatakannya dengan raut muka sedih. Tentu saja anak sekecil itu belum mempunyai uang yang cukup untuk membeli sebuah mainan.

“Nanti kalau eomma sudah memberiku uang, aku pasti akan membelikannya untukmu, ne?”

“Eumm…ne”

“Ayo pulang. Nanti ibu panti asuhan pasti akan mencarimu”

“Ayo”

 

2 hari kemudian

 

“Eomma…aku minta uang untuk membeli mainan”

“Bukankah mainanmu sudah banyak, Jonghyun?”

“Anni. Ini untuk temanku. Aku ingin membelikannya sebagai kado ulang tahun”

“Huuhhh…minta antar supir Jang, ne?” sang eomma hanya menghela nafas kemudian memberinya sejumlah uang yang cukup banyak. Yah…Jonghyun berasal dari keluarga yang berkecukupan.

“Gomawo, eomma”

 

Setelah membeli waterglobe itu, Jonghyun langsung pergi menuju panti asuhan dimana Bummie tinggal. Dan saat disana, ibu panti asuhan memberitahu Jonghyun kalau Bummie sudah pindah dan tinggal bersama orang tua barunya. Jonghyun kemudian pulang dengan wajah ditekuk. Dia sangat sedih. Dan saat itulah, Jonghyun berjanji pada dirinya sendiri. Berjanji saat besar nanti, dia akan mencari Bummie sampai ketemu.

 

~~~~

 

“Kau masih ingat dengan ini?”

“Tentu saja aku ingat. Ini waterglobe yang aku janjikan saat kita kecil. Setelah membeli waterglobe itu, aku langsung pergi menuju panti asuhan. Tapi sayangnya…kau sudah pindah”

“Gomawo Dino hyung”

“Kau yang menghias taman ini?”

“Sebenarnya Jinki dan Minho yang membantuku menghias taman ini. otte?”

“Sangat indah..”

“Minumlah..”

“Susu kotak? gomawo”

“Aku senang bisa melihat senyummu kembali”

 

Akhirnya Jonghyun melihat senyum itu lagi. Senyum yang sejak kecil menjadi semangat untuknya hingga menemukan namja kecilnya sekarang.

 

“Mmm…hyung, bagaimana kau bisa menemukanku?”

“Sebenarnya sangat sulit menemukanmu. Kau mengganti namamu, tanggal lahirmu, bahkan kau pindah dua kali. 5 bulan terakhir aku baru bisa menemukanmu”

“Ne..orang tua angkatku yang menggantinya. Setelah appa dan eomma meninggal 5 tahun lalu, aku pindah ke apartemenku yang sekarang”

 

Setelah menceritakan itu, Key langsung menundukkan kepalanya. Menyakitkan jika harus mengingat kembali masa-masa itu. Masa dimana ia sendirian. Jonghyun yang melihat perubahan raut wajah Key langsung berdiri disamping Key.

 

“Bummie…maukah kau berdansa denganku?” menyodorkan tangannya kepada Key.

“Eoh?” hanya mendongak menatap wajah Jonghyun.

“Tidak ada musik bukan berarti tidak bisa dansa, bukan? Heum?” menyakinkan Key untuk menerima uluran tangannya.

 

Perlahan tangan Key meraih tangan Jonghyun. Berdansa tanpa musik yang nyata, musik yang hanya mereka rasakan dihati mereka masing-masing. Berdansa di taman yang sudah disulap Jonghyun menjadi taman yang begitu indah.

 

Eoh? Key mendongak ke atas menatap hamparan langit. Butiran-butiran putih seperti kristal jatuh dengan perlahan. Salju. Salju pertama turun saat malam natal. Bukankah ini indah?

 

Tak lama kemudian, Jonghyun menghentikan gerakan tubuhnya. Menatap lekat namja cantik yang ada didepannya. Namja yang semakin terlihat cantik jika dibandingkan saat masih kecil. Dengan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Key. Semakin dekat hingga nafas terasa. Saling memejamkan mata saat merasakan sentuhan itu. Sentuhan dibibir mereka. Sentuhan yang lembut seperti butiran salju yang turun. Sama-sama menikmati ciuman yang mereka lakukan. Manis. Terasa begitu manis. Tidak ada hawa nafsu sama sekali. Berciuman disaat malam natal dan salju pertama turun, bukankah ini romantis?

 

Perlahan Jonghyun melepaskan tautan bibir mereka.

 

“Saengil chukka hamnida, Bummie. Dan…selamat natal. saranghae” menyunggingkan sebuah senyuman manis pada Key.

“Gomawo. Selamat natal dan…na do saranghae, Dino hyung” membalas tersenyum manis kepada Jonghyun. Kali ini senyum yang lebih lebar dari yang tadi. Senyum termanis yang pernah Jonghyun lihat selama ini. Senyum termanis yang muncul dari bibir Key setelah 5 tahun.

 

“Bagaimana kalau sekarang kita makan? Aku membawa sebuah cake untukmu” membawa kembali duduk dimeja dekat pohon natal tadi, kemudian mengeluarkan sebuah kotak yang berisikan cake. Walaupun hanya sebuah cake yang tidak terlalu besar dan tidak membuat mereka kenyang, tapi itu mampu membuat mereka tersenyum ketika memakannya bersama-sama. Sepertinya Key akan terus tersenyum mulai sekarang.

 

Terima kasih Tuhan..ini hadiah natal terindah dan paling membahagiakan dalam hidupku. Terima kasih sudah membuat hari ini menjadi hari paling spesial dalam hidupku. Malam natal yang begitu indah.

 

 

 

****

 

 

 

Seminggu kemudian…..

 

 

 

Semenjak malam natal waktu itu, Key selalu tersenyum. Seluruh kampus sudah tahu tentang hubungan Key dan Jonghyun. Banyak yang merasa iri karena sudah kalah dari Key. Namja yang notabene adalah namja yang biasa-biasa saja bisa mendapatkan namja populer seperti Jonghyun. Dan tidak sedikit juga yang merasa bahwa mereka pasangan yang serasi. Tapi mereka tidak peduli dengan hal itu. Mereka tidak pernah mengumbar kemesraan didepan umum. Hanya bergandengan tangan dan makan bersama itu sudah cukup.

 

Kini tidak ada lagi hari-hari biasa yang Key jalani. Hari-hari itu sudah berubah menjadi hari-hari yang spesial. Hari-hari dimana dipenuhi dengan senyum manis Key.

 

 

 

@ taman kampus

 

 

 

“Bummie…nanti malam datanglah ke bukit Namsan, ne?”

“Untuk apa kesana?”

“Pokoknya nanti malam kau harus kesana”

“Baiklah..”

 

Apa Key lupa kalau nanti malam adalah malam tahun baru, eoh? Sepertinya memang begitu.

 

 

@ apartement Key

 

 

Saat Key baru saja akan keluar untuk pergi ke bukit yang ada di Namsan, tiba-tiba da yang memencet bel apartementnya.

 

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

 

 

Mungkin itu Jonghyun yang menjemputnya.

 

 

Cklek

 

“Annyeong…”

“Eoh? Jinki sunbae..”

“Jonghyun menyuruhku untuk menjemputmu. Dia masih ada urusan sedikit. Mmm..kita berangkat sekarang?”

“Oh, ne”

 

 

 

@ bukit Namsan

 

 

 

“Turunlah”

“Eoh? Sunbaenim tidak ikut kesana?”

“Nanti aku akan menyusul. Ada urusan yang harus aku urus dulu”

“Ne..”

 

 

Setelah mobil Jinki berlalu dari pandangan Key, Key langsung berjalan menuju bukit. Berjalan sembari mengeratkan mantel dan juga syal yang melekat ditubuhnya. Salju masih turun. Langkah Key tiba-tiba terhenti saat melihat cahaya.

 

 

[Backsound Kana Nishino – Kimitte]

 

 

Kembali melangkah tanpa mengalihkan pandangannya pada cahaya itu. Langkahnya terhenti didepan sebuah pohon besar yang dipenuhi dengan cahaya lampu yang indah. Yah…cahaya yang Key lihat adalah cahaya lampu dari pohon besar didepannya itu. Melihat kagum pada pohon indah itu. Key tidak pernah melihat pohon besar yang dihias sedemikian rupa dengan lampu-lampu seperti pohon natal sebelumnya. Ini bahkan lebih indah dari pada pohon natal.

 

~~~

 

Kali ini sudah berada dibawah pohon besar tadi. Masih terpukau dengan hiasan cahay lampu yang ada diatasnya. Lampu-lampu warna warni yang menggantung diatasnya. Melihat sekitar, tapi tidak menemukan Jonghyun. Apa Jonghyun belum datang, eoh? Kembali mengedarkan pandangannya dan berhenti tepat pada batang pohon besar itu. Mata kucingnya menangkap sesuatu yang terukir dipohon itu. Tulisan yang mampu membuatnya tersenyum manis.

 

“Dino loved forever Bummie”

 

Hanya tulisan sederhana yang mampu menciptakan semburat warna merah dipipi tirusnya.

 

“Kau suka, Bummie?” suara seorang namja yang langsung membuat Key berbalik arah pada suara itu.

“Eumm…” mengangguk pelan seraya tersenyum manis pada Jonghyun, namjanya.

 

Jonghyun berjalan pelan ke arah Key. Menggenggam tangannya sembari menatap lekat mata kucing Key.

 

“Bummie…maukah kau menjadi nae namja selamanya? Maukah kau menjadi nae anae? Will you marry with me?” Jonghyun berlutut sembari membuka sebuah kotak kecil yang berisi cincin emas putih yang sangat indah. Ini sebuah lamaran, eoh? Sungguh. Demi apa ini langsung membuat Key membulatkan matanya. Bukannya Key tidak senang dengan semua itu. Hanya saja, bukankah Key dan Jonghyun baru menjalani hubungan mereka, eoh? Ini terlalu cepat bagi Key.

 

“Hyung…bukankah kita…ini terlalu cepat” Key bingung.

 

“Wae?? Bagiku menunggumu bertahun-tahun itu sudah cukup lama. Kau tidak mau menikah denganku?”

“Bu..bukan begitu. Aku…aku hanya..”

 

“Kau masih butuh waktu lagi? Baiklah!” saat Jonghyun berbalik arah akan beranjak pergi, Key langsung menarik tangan Jonghyun.

“Ja..jamkanman. bu..bukan itu maksudku”

“So..?”

“Ne..”

“Iya apa?”

“A..aku..mau”

“Mau apa?”

“A..aku…aku…akumaumenikahdengamu” langsung bicara cepat tanpa jeda. Ck~ gugup eoh? Sangat. Key sangat sangat sangat gugup saat ini.

“Hahahahaha…” eoh? Jonghyun tertawa??

“Waeyo? Kenapa kau malah tertawa?”

“Aniyo. Ekspresimu sangat lucu, kau tahu? Ini pertama kalinya aku melihat ekspresi seperti ini. Kekeke~”

“Isshh..” kesal eoh? Tentu saja. Key hanya bisa menunduk dan kesal dengan Jonghyun.

 

“Bummie…dengarkan aku baik-baik. Sekalipun kau menolakku, aku akan terus mengejarmu. Aku akan terus mencintaimu dan aku akan terus menunggumu sampai kau mau menikah denganku. Will you marry me?” meraih dagu Key agar menatapnya dan kembali bertanya.

“Eumm…I will, hyung” mengangguk mantap sembari tersenyum.

 

Jonghyun merogoh saku celananya dan mengeluarkan kalung. Mengambil cincin yang ada dikotak kecil tadi, memasukkan cincin itu kedalam kalungnya, kemudian memakaikannya ke leher Key.

 

“Aku tidak akan menikahimu besok, bulan depan, atau bulan berikutnya. Kita akan menikah saat kau sudah lulus kuliah nanti”

“Eoh? Lalu kenapa melamarku sekarang?”

“Agar kau tidak bisa pergi dariku lagi. Ini adalah simbol kalau Kim Keybum hanya milik Kim Jonghyun. Simbol Kim Keybum adalah calon istri Kim Jonghyun. Ingat itu baik-baik”

“Hyung juga memakai ini?” bertanya sembari memegang kalung cincin yang dililitkan dilehernya tadi.

“Tentu saja. Ini..” menunjukkan kalung cincin yang sama dilehernya.

 

“Saranghae, hyung”

“Na do. Jeongmal saranghae, nae Bummie”

 

Jonghyun memeluk Key dengan erat. Key pun juga sama. Membalas pelukan Jonghyun. Sungguh. Ini sangat membuat Key bahagia. Perlahan, Jonghyun melepaskan pelukannya. Menatap lekat mata kucing Key. Semakin lama semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Key. Semakin dekat..dekat..sampai deru nafas mereka terasa.

 

 

Chu~

 

 

Sama-sama saling memejamkan mata ketika bibir mereka saling bertautan satu sama lain. Jonghyun menarik pinggang Key agar tubuh mereka merapat. Tidak ada lagi jarak diantara mereka sekarang. Melumat habis bibir cerry Key yang semakin terasa manis itu. Menyesap aroma tubuh masing-masing. Key bergerak mengalungkan tangannya ke leher Jonghyun. Sepertinya Key sudah mulai terbuai dengan ciuman yang entah sejak kapan berubah menjadi panas itu. Menggigit bibir bawah Key agar membuka mulutnya.

 

“Heummhhh…eummhh” desahan akhirnya lolos juga dari mulut Key ketika rongga mulutnya yang berhasil diterobos oleh Jonghyun.

 

 

Dduuuuaaaarrrrrr…..

Dduaaarr…

Dduaaaarrrr…

 

 

Suara kembang api sontak langsung menghentikan ciuman panas mereka. Dan lihat sekarang wajah Key seperti apa? Seperti kepiting yang sudah direbus matang. Malu eoh? Tentu saja. Ini adalah hal yang paling berani yang pernah Key lakukan. Ck~

 

Dduuuuaaaarrrrrr…..

Dduaaarr…

Dduaaaarrrr…

 

Menggenggam tangan Key kemudian mendongak ke arah kembang api. Key jua melakukan hal sama. Jonghyun melepas genggaman tangannya kemudian beralih merangkul bahu Key agar merapat pada tubuhnya. Sedangkan Key menyandarkan kepalanya dibahu Jonghyun. Sungguh sangat indah dan membahagiakan. Melihat dan merayakan tahun baru bersama Jonghyun sungguh sangat membuat Key bahagia.

 

“Happy new year, Bummie…aku akan selalu membuat hari-harimu spesial”

“Happy new year, hyung..saranghae”

“Na do..”

 

Dduuuuaaaarrrrrr…..

Dduaaarr…

Dduaaaarrrr…

 

 

 

THE END

 

 

Gimana??? ancur banget yah???

mian yah kalo banyak typo disini….

Semoga kalian suka and HAPPY NEW YEAR….\(⌒˛⌒ )/