[SWITCHGENDER] Can You Smile For Me/ 7 of 8

Published 8 Januari 2012 by shinhyukyung

Semoga kalian suka dengan ff q yg tambah ancur ini…

bagi yang nggak suka nggak usah dibaca!! NO BASH….AND DON’T BE SILENT READER..!!

 

Happy reading chingudeul…… ^o^

 

 

Title                     : Can You Smile For Me

Genre                  : Romance, Family, Sad

Rating                 : PG-16

Length                 : Sequel

Main Cast            : Kim Kibum a.k.a Kim Gweboon, Kim Jonghyun, Lee Jinki, Choi Minho a.k.a Kim Minho

Suppourt Cast     : Lee Taemin a.k.a Lee Taeyeon

 

 

 

 

Recap

 

Degh!!

Bukankah tadi malam aku juga bermimpi seperti itu?? Ya, benar! Mimpi Min Hwa sama persis dengan mimpiku semalam. Dan nama yeoja itu…Kim Gwiboon. Sekarang aku ingat. Tapi…bagaimana bisa mimpiku sama dengan Min Hwa?? Apa ini hanya kebetulan?? Yah. Ini pasti hanya kebetulan.

“Oppa…”

“Oppa…”

“Eh?? Ne..??”

“Kenapa oppa melamun..??”

“Ah! Aniyo…bagaimana kalau kita main ayunan saja??”

“Ayo…”

===============

 

 

PART 7

 

 

 

Author POV

 

 

 

6 mounths later…

 

 

 

“Pagi Boonie…oppa kembali. Hari ini oppa membawa makanan kesukaanmu. Kau suka omelet kan?? Kenapa kau tidak bangun sayang?? Apa kau tidak suka manakannya?? Baiklah…kalau Boonie bangun nanti, oppa akan menuruti semua keinginanmu. Otteokae?? Cepatlah bangun sayang. Oppa merindukan senyummu, oppa rindu sifat manjamu, oppa sangat merindukanmu, sayang” Minho masih sabar mengajak Gwiboon bicara. Sudah 7 bulan Gwiboon tak kunjung sadar dari komanya. Minho juga masih bersikap dingin terhadap Appanya. Mr. Kim sendiri juga semakin merasa bersalah. Semakin lama perasaan bersalah itu semakin dalam. Apalagi ditambah sikap Minho yang juga semakin dingin terhadapnya.

 

 

***

 

 

“Gwiboonie…malam ini, aku dan Minho yang akan menjagamu. Kali ini aku membawa beberapa cerita dongeng. Kau mau kubacakan dongeng apa?? Ada Snow White, ada Cinderella, Hansel and Gretel, Little Red Riding Hood, The Little Mermaid. Kau mau yang mana?? Mmm…bagaimana kalau Cinderella saja?? Baiklah…suatu hari….bla bla bla” *author lagi males, skip aja yah*

Jinki terus bercerita sampai akhir. Minho dan Jinki bergantian membacakan dongeng untuk Gwiboon. Jinki pun sama halnya dengan Minho. Masih dengan sabar erawat dan menjaga Gwiboon. Terkadang, Jinki juga menangis diam melihat keadaan Gwiboon saat gilirannya berjaga dengan Taeyeon.

 

 

Gwiboon POV

 

 

“Annyeong Min Hwa…boleh aku ikut bermain disini??” tanyaku saat melihat Min Hwa sedang bermain ayunan di taman.

“Annyeong eonni…boleh…eonni yang mendorongku yah??” jawab Min Hwa dengan aksen anak-anaknya dan memintaku mendorong ayunannya. Kekeke~ Min Hwa lucu sekali. Aku pun mendorong pelan ayunannya.

“Kau sedang menunggu oppamu lagi..?”

“Ne..eonni”

 

 

Jonghyun POV

 

 

Eoh?? Bukankah dia yeoja itu?? Aku melihat dua orang yeoja tertawa bersama bermain ayunan. Mereka terlihat senang sekali. Aku pun menghampiri mereka.

“Min Hwa…”

“Jonghyunie oppa sudah datang?? Oppa…sinih! kita bermain bersama disini. Oppa masih ingat Gwiboon eonni kan??”

“Baiklah…ayo kita main”

 

Setelah bermain cukup lama, aku dan Gwiboon duduk di bangku yang ada ditaman. Sedangkan Min Hwa masih asik bermain.

“Gwiboon…a…kau tinggal dimana??”

“Kau mau datang kerumahku?? Nanti, akan ku ajak kau ke rumahku. Min Hwa anak yang lucu sekali. Kau oppanya kan?? Tapi kenapa wajahmu tidak mirip dengan Min Hwa??”

“Ahahaa…kau benar. Min Hwa memang anak yang lucu sekali. Dia juga cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya, seperti denganmu. Aku dan Min Hwa bukan saudara kandung. Min Hwa tinggal di panti asuhan. Walaupun Min Hwa bukan dongsaengku, tapi aku sangat menyayanginya”

“Jonghyunie oppa, Gwiboonie eonni, ayo kita main lagi” Min Hwa menarik tanganku dan juga tangan Gwiboon. Anak ini memang hiperaktif. Aku dan Gwiboon pun bermain lagi.

 

 

Tit…Tit…Tit…Tit…Tit…

 

 

Engghhh…lagi-lagi suara alarm jam ku mengganggu tidurku. Kubuka mataku perlahan. Mengedarkan pandangan keseluruh ruangan. Aku kembali ingat dengan mimpiku tadi. Dan lagi-lagi aku bermimpi yeoja itu dan Min Hwa. Apa ini memang hanya sebuah kebetulan?? Kurasa tidak. Selama 6 bulan aku terus bertemu yeoja itu didalam mimpi. Bermimpi yeoja itu lagi untuk yang kesekian kalinya. Dan mimpi itu…seakan nyata. Terasa seperti aku benar-benar mengalaminya. Apa yeoja itu hantu?? Ahh…mana mungkin. Ayolah Jonghyun…itu sangat konyol. Huuhhh…memikirkannya membuat kepalaku jadi pusing. Lebih baik aku segera mandi.

 

 

***

 

 

Sudah beberapa hari ini aku tidak mengunjungi panti asuhan. Yah…itu karena tugas kuliahku yang harus segera dikumpulkan. Lebih baik aku kesana saja.

 

 

***

 

 

“Min Hwa…”

“Jonghyunie oppa datang?? Aku kangen Jonghyunie oppa..”

“Oppa juga rindu padamu. Hari ini oppa bawa hadiah untukmu”

“Seonmul..??”

“Eumm…tadaaaaa” ku tunjukkan sebuah boneka dolphin padanya. Raut wajahnya terlihat senang sekali. Sebelum dating ke panti asuhan, aku menyempatkan mampir ke toko boneka. Yah…Min Hwa sangat menyukai boneka. Apalagi boneka berbentuk dolphin. Ini sudah yang kesekian kalinya aku memberikannya boneka dolphin.

“Kyaaaa….kyepta. asiiikkkk…gomawo oppa”

“Bagaimana kalau kita bermain di taman belakang??”

“Eumm…”

 

 

Di taman belakang panti asuhan

 

 

Aku dan Min Hwa sekarang duduk di sebuah bangku yang ada ditaman ini. Kulihat, Min Hwa hanya sibuk memainkan bonekanya. Ck..neomu kyeopta melihat wajahnya seperti itu.

“Jonghyunie oppa…kemarin waktu oppa tidak datang, aku bermimpi lagi. Aku dan Gwiboon eonni bermain ayunan di taman. Oppa juga ada. Gwiboon eonni sangat baik, oppa”

“Jeongmalyo??”

“Ne..aku suka Gwiboon eonni, oppa. Gwiboon eonni cantik kan oppa??”

“Eumm…kau benar. Gwiboon yeppeo. Neomu neomu yeppeo. Sangat manis”

“Jonghyunie oppa juga suka Gwiboon eonni..??”

“Mungkin…ayo kita kembali. Ini sudah siang. Kkaja”

“Eum..ne”

 

 

Author POV

 

 

****

 

 

“Gwiboonie…aku datang…apa kau mendengarku?? Yaa!! Cepatlah bangun…apa kau tidak rindu padaku?? Aku sangat merindukanmu, Gwiboon. Aku, Minho oppa, Jinki oppa, Kim ahjusshi sangat merindukanmu. Apa kau juga tidak rindu mereka?? Kau tahu?? Kampus terasa sepi tanpamu. Apa kau tahu Nicole seonsaengnim?? Semakin hari dia semakin menakutkan. Kerjaannya hanya marah-marah terus. Huhhh…Gwiboon, kapan kau akan bangun??” ujar Taeyeon sembari mengusap tangan Gwiboon. Hari ini giliran Taeyeon dan Minho yang menjaga Gwiboon. Minho hanya diam memandang ke arah kaca yang mengarah keluar. Membiarkan Taeyeon terus berbicara pada Gwiboon yang masih asik tertidur. Terus seperti itu sampai beberapa jam. Sesekali Minho hanya menghela nafas berat. Hal ini benar-benar sulit untuknya. Andai eommanya masih ada, ia pasti tidak akan merasakan kesulitan seperti ini. Menghadapi hal yang benar-benar sulit memang sangat berat. Dan sekarang, hanya tinggal Gwiboon satu-satunya kekuatan yang tersisa untuknya. Hanya Gwiboon satu-satunya alasan untuk Minho bertahan, berusaha kuat dan tegar selama ini.

 

“Taeyeon-ah…sudah siang. Kau makanlah dulu”

“Oppa sendiri tidak makan??”

“Nanti saja. Kau saja duluan”

“Anni. Aku tidak akan makan kalau oppa tidak makan. Jangan menyiksa terus dirimu sendiri, oppa. Aku yakin, Gwiboon tidak akan menyukai ini. Gwiboon pasti akan sedih kalau kau terus-terusan menyiksa dirimu sendiri”

“Huuhhhh….baiklah”

“Gwiboon…tidak apa-apa kan, kalau oppa tinggal sebentar?? Oppa akan segera kembali” mengelus rambut Gwiboon kemudian mencium keningnya sebelum meninggalkannya sendirian hanya untuk makan siang.

 

Minho pun akhirnya mau untuk makan siang. Walaupun sebenarnya dia sama sekali tidak berselera makan. Dia hanya berpikir melakukan ini demi Gwiboon. Tidak ingin Gwiboon sedih. Tanpa mereka tahu, tangan Gwiboon bergerak. Bergerak walaupun hanya sebentar. Bukankah ini kemajuan??

 

 

Jonghyun POV 

 

 

Yeoja itu lagi. Yeoja manis itu sedang bermain bermasa Min Hwa. Melihat tawa mereka berdua membuatku senang. Apalagi ketika melihat yaoja itu tersenyum. Ada sesuatu yang bergetar disini. Perasaan dimana ingin selalu melihat senyumannya itu. Huuhhh…membuat hati ini damai. Aku pun menghampiri mereka berdua.

“Jonghyunie oppa…oppa terlambat” Min Hwa benar-benar lucu saat mempoutkan bibirnya. Kekeke~

“Mianhae Min Hwa…aa…annyeong…Gwiboon”

“Annyeong…Jonghyun”

“Gwiboonie eonni…sinih!” Min Hwa membisikkan sesuatu pada Gwiboon. Aku hanya mengerutkan alis menatap tajam ke arah mereka berdua.

“Oppa…karena oppa terlambat, jadi oppa harus dihukum. Oppa harus menari disini. Nanti aku dan Gwiboon eonni yang mennyanyi. Tapi oppa harus lucu”

“Mwo?? Ahh…shireo! oppa terlalu tampan untuk melakukan hal itu, Min Hwa”

“Oppaaaa….”

“Lakukan saja” aigoo…melihat Gwiboon bicara padaku sembari tersenyum membuat jantungku berdegup kencang sekali. Aiihh…apa ini yang namanya cinta?? Molla.

“Ahh…ne..ne..baiklah”

 

“Gomsemariga hanjib-eiss-eo…appagom eommagom aegigom”

“Yaa! Kenapa harus lagu itu??”

“Kan biar lucu, oppa”

“Huuhhh…..”

“Kita mulai dari awal eonni”

“Gomsemariga hanjib-eiss-eo…appagom eommagom aegigom…appagom-eun ttungttunghae… eommagom-eun nalssinhae…aegigom-eun neomugwiyeowo…hishuk hishuk cha-rhan-da”

 

Aiisshhh….ini sangat memalukan. Min Hwa malah tertawa melihat tarianku. Sedangkan Gwiboon hanya menahan tawa dan terus menyanyikan lagunya. >,

 

“Oppa…aku ingin ice cream” rengek Min Hwa sembari mengayunkan kakinya saat duduk dibangku taman. Huuhhh…sejak kapan anak ini jadi manja begini. Ck.. Aku hanya tersenyum semanis mungkin pada Min Hwa.

“Asiiikkk….ayo eonni”

 

Kami bertiga berjalan beriringan menuju tempat kedai ice cream. Min Hwa yang berada ditengah, menggandeng tanganku dan juga tangan Gwiboon. Min Hwa terlihat bahagia sekali.

“Jonghyunie oppa…Gwiboonie eonni…gomawo yah..Min Hwa hari ini senang…sekali. Dari dulu, Min Hwa ingin bisa berjalan menggandeng tangan appa dan eomma seperti ini…hehehe” Aku hanya diam dengan celotehannya kali ini. Yah…aku mengerti perasaannya.

 

 

Tit…Tit…Tit…Tit…Tit…

 

 

Ennggghhh…kuedarkan pandanganku. Kubuka mataku perlahan. Huuhhh…hanya mimpi. Mimpi yang terasa sangat nyata. Berharap mimpi itu bisa menjadi kenyataan.

 

 

***

 

 

@ bus menuju kampus

 

 

“Huuhhh…..” kuhela nafas panjang. Memandang ke arah kaca tranparan yang menunjukkan pinggiran kota. Menerawang jauh, memikirkan tentang yeoja itu. Mimpi yang hampir selalu sama. Mimpi yang terasa amat sangat nyata. Kira-kira…apa yeoja itu ada?? Sebenarnya siapa yeoja itu?? Kenapa bisa selalu ada di mimpiku?? Tapi…wajahnya sangat familiar. Apa memang aku pernah mengenalnya?? Aiisshhh…pertanyaan-pertanyaan ini selalu saja berputar diotakku. Membuatku pusing.

 

 

*****

 

 

1 mounth later…

 

 

Semakin lama, aku semakin akrab dengan yeoja itu. Setiap hari, berharap agar malam cepat tiba. Berharap agar segera bermimpi yeoja itu lagi. Aku ingin sekali bisa bertemu langsung dengannya. Semakin lama, semakin mengenal yeoja itu. Huuhh…sepertinya aku mulai menyukai yeoja itu. Apa aku gila?? Mungkin. Entahlah. Satu hal yang tak pernah kulupa darinya. Kau tahu itu apa?? Senyumannya. Senyuman yang selalu membuat jantungku berdetak cepat. Senyuman yang selalu membuat hatiku bergetar. Senyuman yang…errr…hampir membuatku gila. Hahhh…mungkin sekarang aku sudah gila dibuatnya. Ck.. ironiskah?? Menyukai seorang yeoja yang bahkan aku tak tahu dia nyata atau tidak. Molla. Mungkin hanya Tuhan yang tahu. *author juga tau*#abaikan

 

 

09.45 pm

 

 

Huuhh…terus membayangkan senyumannya saja sudah membuatku lupa waktu. Lebih baik aku tidur saja. Semoga pertemuan kali ini-walaupun hanya lewat mimpi-menyenangkan.

 

 

***

 

 

Eoh?? Kenapa aku ada disini?? Aku bukan berada ditaman, tapi disebuah jalan sepi yang dipinggirnya ada beberapa pohon sakura. Yeoja itu. Diseberang jalan, aku melihat yeoja itu duduk disebuah bangku panjang yang berada dibawah pohon sakura. Aku pun menghampiri yeoja itu dan duduk disampingnya. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum manis.

 

 

[Backsound As One – Mi Ahn Hae Ya Ha Neun Guh Ni/OST Sassy Girl Chun Hyang]

 

 

“Oh! Jonghyun, kau sudah datang??”

Aku hanya membalas senyumnya. Beberapa detik kemudian, dia kembali mengarah melihat ke depan. Hanya menatap rerumputan yang bergerak karena angin. Diam dan tersenyum lagi. Aigoo…neomu yeppeo! Sesekali matanya terpejam, menghirup udara segar, kemudian menhembuskannya seraya membuka matanya. Aku terus memperhatikannya. Setiap kali melihat senyumannya, hatiku serasa bergetar. Jantungku berpacu dengan sangat cepat.

 

“Jonghyun…pemandangan disini indah bukan..??” dia bertanya tanpa menoleh ke arahku. Masih tetap menatap rerumputan itu. Aku pun beralih ikut mentapa ke depan.

“Ne…sangat indah”

“Aku…ingin sekali bisa kembali ke rumah. Aku sangat merindukan oppa dan juga appaku” Apa maksudnya dia ingin kembali ke rumah?? Apa selama ini dia tidak bisa pulang?? Apa dia tidak tahu jalan pulang??

“Kenapa kau tidak bisa kembali..??”

“Molla. Aku ingin tapi ada sesuatu yang menahanku untuk pergi”

 

Kami berdua kembali diam. Hening. Tak ada satupun dari kami yang bicara. Hanya suara angin yang berhembus menerpa wajah kami. Cukup lama kami diam, tapi kemudian…

“Jonghyun…bisakah kau mengunjungiku saat aku kembali nanti..??”

“Ne…” kenapa saat dia bertanya seperti itu ada perasaan kehilangan disini?? Kenapa hatiku merasa aneh??

 

“Mmm…Jonghyun…”

“Ne..??”

“Bisakah aku meminjam bahumu..??”

“Kemarilah..” Yeoja itu pun membaringkan kepalanya bersandar dibahku. Ya Tuhan…bisakah waktu berhenti sekarang?? Sangat nyaman. Ingin sekali waktu berhenti agar terus seperti ini.

 

“Jonghyun…gomawo kau sudah mau menjadi temanku selama ini. Gomawo kau sudah mau menemaniku”

“Ne…cheonmaneyo”

Kami hanya diam. Diam menikmati suasana ini. Huhh…benar-benar enggan untuk mengganti posisi ini.

 

 

Tit…Tit…Tit…Tit…Tit…

 

 

Eunnggghhh…sudah pagi. Aiisshhh…kenapa pagi cepat sekali datang sih?! Huuhh…aku pun bangun dan segera mandi.

 

 

****

 

 

Minho POV

 

 

1 mounth later…

 

 

Ya Tuhan…sampai kapan Gwiboon harus seperti ini?? Sampai kapan lagi Gwiboon akan tidur seperti ini??

“Gwiboonie…kapan kau akan bangun sayang?? Oppa merindukanmu. Apa kau tidak merindukan oppa, heum?? Oppa janji kalau Boonie bangun nanti, oppa tidak akan meninggalkanmu. Oppa tidak akan membiarkanmu sedih lagi. Oppa akan selalu menjagamu. Oppa akan melakukan apapun yang kau minta, sayang. Bisakah kau bangun sekarang??”

 

Tes

Tes

Tes

 

Air mataku selalu saja tumpah. Rasanya benar-benar sakit.

“Minho…kau tidurlah! Ini sudah larut. Biar appa saja yang menjaga Gwiboon”

“Anni. Aku masih ingin menjaga Gwiboon”

“Minho…appa mohon. Kali ini saja biarkan appa yang menjaganya. Appa juga menyayangi Gwiboon. Appa juga ingin menjaganya sama sepertimu”

 

 

Author POV

 

 

Tak lama kemudian, Minho pun berdiri dari tempat duduknya. Masih membelakangi sang Appa.

“Hanya malam ini..!” seru Minho kemudian langsung keluar ruangan. Menunggu dan duduk didepan kamar ICU Gwiboon. Sesekali mengusap wajahnya yang kusut. Sementara sang Appa hanya diam menatap keadaan aegyanya yang tak kunjung sadar.

 

Tes

Tes

Tes

 

Semakin lama memandang Gwiboon, semakin pecah tangisan Appanya. Ck.. Ayah mana yang tega melihat anaknya terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan waktu yang cukup lama. Appanya sangat menyesal. Bahkan Mr. Kim selalu menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi pada Gwiboon.

 

“Gwiboonie…maafkan appa. Appa sangat menyesal. Boonie bisa dengar suara appa kan?? Gwiboonie…appa tahu, appa bersalah padamu. Sangat bersalah padamu. Appa mohon, maafkan appa. Appa mohon…bangunlah sayang! Appa mohon…”

Seperti biasa, tak ada reaksi apapun. Hening. Hanya terdengar suara tangisan sang appa dan juga suara alat detak jantung Gwiboon.

 

“Gwiboonie…appa mohon, bangunlah sayang. Apa Gwiboonie tidak menyayangi appa lagi?? Apa Gwiboonie tidak menyayangi Minho lagi..?? apa Gwiboonie tidak kasihan dengan Minho yang selalu menangisi adiknya, menangisi Gwiboon??”

“Boonie…appa berjanji padamu. Appa akan melakukan apapun yang kau minta, sayang. Apapun itu. Appa berjanji tidak akan menikah lagi. Appa janji…appa akan selalu meluangkan waktu untukmu, sayang. Jadi…bangunlah, nak. Appa mohon sayang…”

 

Omona…sepertinya Gwiboon mendengar ucapan sang appa. Tangan Gwiboon bergerak sedikit, saat tangannya digenggam oleh sang appa. Mungkinkah Gwiboon mendengarnya?? Molla. Mr. Kim kaget dan kemudian langsung berteriak memanggil nama Minho dan menekan tombol yang ada dikamar itu untuk memanggil dokter.

 

“Omo!! Gwiboon…MINHO…CEPAT KEMARI…MINHO…”

 

Minho yang mendengar teriakan dari sang appa langsung masuk dengan wajah yang…mungkin bisa dibilang khawatir.

“Waeyo appa?? Ada apa??”

 

 

Tap…Tap…Tap…

 

 

“Ada apa??” tanya dokter Kang yang memang saat itu sedang bertugas dan juga dia adalah dokter keluarga Kim.

“Tangan Gwiboon…tangannya bergerak. Tadi tangan Gwiboon bergerak, dokter Kang!” jawab Mr. Kim seraya memandang Gwiboon. Dokter Kang pun kemudian langsung memeriksa keadaan Gwiboon. Sedangkan Minho hanya bergumam memanggil nama Gwiboon sembari menatap Gwiboon dan tersenyum. Tanpa terasa, air mata itu turun dari mata belo yang dimiliki namja tampan itu. Bukankah ini awal yang bagus??

 

 

Keesokan harinya

 

 

Semenjak tadi malam, Mr. Kim dan juga Minho sama sekali tidak bisa tidur. Terus menjaga Gwiboon yang memang mungkin sedikit ada kemajuan. Yah…walaupun hanya sedikit, tapi itu sangat berarti untuk mereka. Mereka yang sangat menyayangi Gwiboon.

 

 

Minho POV

 

 

Gwiboonie…oppa senang. Oppa sangat senang sekali. Dokter Kang bilang…ini kemajuan untukmu, sayang.

 

 

Flashback

 

“Otteokae, dokter Kang..?? bagaimana keadaan Gwiboon sekarang..??” tanya appa.

“Bisa dibilang, ini kemajuan untuk Gwiboon. Sepertinya, perdarahan yang ada di otaknya sudah mulai mengecil. Sarafnya sudah mulai sedikit merespon. Paru-parunya juga sudah kembali normal. Selang pernafasannya juga bisa diganti. Aku akan memeriksanya lagi besok pagi. Mr. Kim…Minho…teruslah berdoa. Aku yakin, sebentar lagi Gwiboon akan segera sadar” ujar dokter Kang kemudian pergi.

 

Flashback End

 

 

Benarkah ini sayang?? Ya Tuhan…terima kasih. Yah…aku yakin Gwiboon akan segera sadar. Gwiboonie…oppa akan menunggu sampai hari itu tiba.

 

 

*****

 

 

Jonghyun POV

 

 

Sudah satu bulan ini aku tidak bermimpi tentang yeoja itu lagi. Waeyo?? Bukankah dulu aku selalu bermimpi tentangnya?? Saat itu…saat dimana hanya ada aku dan yeoja itu dimimpiku, itu adalah mimpi terakhir. Apakah mimpi itu sebuah perpisahan?? Aku mulai merindukannya. Aku sangat rindu dengan senyumnya. Senyum yang membuatku tergila-gila padanya. Yah…walaupun aku tahu ini tidaklah nyata.

 

 

Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…

 

 

Eoh?? Tumben anak ini menelponku. Segera kuangkat telponnya.

“Yeoboseyo…”

“Yeoboseyo oppa..”

“Ada ada kau menelponku..?”

“Nanti aku akan ke apartemenmu”

“Geuraeyo…aku harus pergi ke kampus. Bye”

 

 

Author POV

 

 

“Aisshhh…aku belum selesai bicara sudah ditutup” gerutu Taeyeon kesal sembari melutup ponselnya.

“Waeyo Taeyeon-ah..??” tanya Minho ketika keluar dari kamar Gwiboon dan tidak sengaja mendengar umpatan Taeyeon.

“Ah..anni. oppa mau kemana..?” jawab Taeyeon gugup.

“Aku mau keluar sebentar. Tolong jaga Gwiboon”

“Ne..”

 

 

***

 

 

Taeyeon POV 

 

 

Ting Tong…Ting Tong…Ting Tong…

 

 

Cklek

 

 

“Kau sudah datang rupanya..?! masuklah!” seru Jonghyun oppa menyuruhku masuk ke apartemennya.

“Eomma menyuruhku untuk mengantarkan ini padamu. Eomma juga menanyakanmu, kenapa kau sekarang jarang sekali mampir ke rumah” pekikku kemudian duduk di sofa miliknya setelah memberikan beberapa buah pemberian eommaku. Jonghyun oppa adalah sepupuku.

“Ahh..sampaikan terima kasihku untuk bibi. Akhir-akhir ini aku sibuk, Taeyeon-ah!”

“Apartemenmu tak ada yang berubah dari terakhir kali aku kemari”

“Ne..kau mau minum apa..??”

“Terserah oppa saja”

 

Terakhir ke apartemen Jonghyun oppa waktu ujian kelulusan dulu. Huhh…sudah lama sekali. aku pun berjalan masuk ke kamar Jonghyun oppa.

“Tidak ada yang berubah disini” gumamku seraya melihat ke seluruh kamarnya.

“Eoh?? Kau disini rupanya”

“Kamarmu tidak ada yang berubah oppa”

“Yah…bagaimana keadaan bibi..??”

“Eomma sehat..”

 

Saat aku melihat ke mejanya…tiba-tiba mataku berhenti menatap sesuatu. Bukankah itu…

Tapi…bagaimana bisa ada disini??

“Oppa…ini…”

“Eoh?? Ohh…itu kalung seseorang. Waeyo..??”

“Bagaimana bisa kalung ini ada disini oppa..??”

“Ehh…kau tahu siapa pemilik kalung itu..?? dua tahun yang lalu ada seorang yeoja yang menjatuhkan kalungnya di bus yang selalu ku naiki. Dan itu juga terakhir kalinya aku melihat yeoja itu. Aku tak pernah melihatnya lagi sejak saat itu. Kau mengenal yeoja itu..??”

“Omona…yeoja itu temanku oppa. Dia selalu mencari kalung ini tapi tak pernah ketemu. Dan ternyata oppa yang menemukan kalungnya. Ck..”

“Jadi…kau tahu dimana alamat yeoja itu?? Aku ingin mengembalikannya”

“Kkaja”

 

 

 

TBC

 

 

gimana?? makin gaje kan?? makin ancur yah??

thanks for reader yang setia RCL…

 

Tinggalkan komentar