ANNYEONG ANNYEONG CHINGUDEUL…..
author gaje dateng lagi nih….hohoho
Bagi yang NGGAK SUKA FF ini….NGGAK USAH DIBACA… and NO BASH..!!
HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^
ya udah deh….
cekidoooottt…..
Author : Shin Hyu Kyung
Title : My Guardian Angel
Genre : Romance, Comedy(?), Family etc
Rating : PG-16
Length : Sampai ada tulisan end
Main Cast : Kim Kibum a.k.a Kim Gwiboon, Kim Jonghyun, Choi Minho
Suppourt Cast : Lee Taemin a.k.a Lee Taeyeon, Lee Jinki a.k.a Jinki
Disclaimer : FF ini mutlak milik saia. bukan dari hasil plagiat, copas, atau semacamnya. alur cerita hak paten milik saia. Kecuali tokoh hanya milik Tuhan…kalau ada kesamaan karakter atau maybe cerita…saia minta maaf.
Part 1
Author POV
“Agassi…ini sudah pagi. Ayah anda sudah menunggu di meja makan. Agassi…” pekik seorang pelayan seraya membangunkan nona nya untuk segera bangun.
“Ahh…5 menit lagi” seru sang nona yang masih betah meringkup(?) di kasur king size miliknya. Ck.. Benar-benar yeoja malas.
“Agassi…ppali ireona. Nanti anda bisa terlambat untuk pergi ke sekolah. Ayo Agassi…” kata sang pelayan sembari menarik tangan nonanya agar segera bangun.
“Aiisshhh…kau ini!! Ne ne…aku bangun!!” seru sang nona seraya berdiri kemudian mandi.
***
“Pagi appa…pagi eomma…” sapa sang nona seraya mengecup pipi masing-masing pada orang tuanya yang berada di meja makan.
“Pagi sayang…” sapa sang eomma.
“Kau ini..!! ini sudah jam berapa..?? seharusnya seorang yeoja itu bangun lebih pagi..!!” omel sang appa yeoja itu. Sang nona hanya bisa mengerucutkan bibirnya seraya mendengarkan omelan dari sang appa.
“Sudahlah yeobo…Gwiboonie…cepat habiskan sarapanmu, kemudian berangkat sekolah” bela sang eomma dan berbicara lembut pada Gwiboon. Ya. Nama yeoja itu Kim Gwiboon, anak sematawayang dari Group Kim Corporation yang mempunyai beberapa perusahaan terkemuka. Gwiboon memang selalu dimanja dan selalu diperlakukan bagaikan seorang putri kerajaan.
“Eomma…Appa…Gwiboon berangkat dulu ya??” pamit Gwiboon pada orang tuanya sembari kembali mengecup pipi appa dan eommanya.
“Ne…hati-hati sayang. Ingat! Pulang sekolah..harus langsung pulang” kata sang eomma mengingatkan kemudian mengecup kening Gwiboon. Sedangkan sang appa hanya mengecup keningnya tanpa mengucapkan apapun. Setiap pergi kemanapun, Gwiboon selalu diantar oleh supir pribadinya.
“Kau itu selalu memanjakannya”
“Mau bagaimana lagi. Gwiboon kan putri kita satu-satunya. Uang tidaklah penting! Yang penting adalah kebahagian Gwiboon”
“Huuhhh…aku berangkat dulu”
“Hati-hati, yeobo”
***
Setelah tiba disekolahnya, Gwiboon langsung keluar dari mobilnya-yang tentu saja dibukakan oleh supirnya-kemudian berjalan dengan anggun menuju kelasnya. Gwiboon bersekolah di Shining High School. Sekolah paling elit yang ada di Seoul.
“Gwiboon…jamkanman!!” teriak seorang namja tampan yang berlari menghampiri Gwiboon. Sahabat baik sekaligus namja yang menyukai Gwiboon sedari dulu. Semua siswa tahu kalau namja itu menyukai Gwiboon. Bahkan Gwiboon pun juga tahu kalau namja tampan itu menyukainya. Tapi Gwiboon hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tak lebih dari itu.
“Pagi..Minho” sapa Gwiboon seraya tersenyum manis padanya.
“Pagi..Gwiboon..” sapa Minho-namja tampan itu- seraya menyamakan langkahnya dengan langkah Gwiboon. Mereka memang selalu berjalan bersama menuju kelas mereka. Yah…sudah 2 tahun mereka selalu berada dikelas yang sama. Entahlah. Mereka berjodoh mungkin?
Semua mata kini tengah mengarah pada dua sejoli itu. Yah…pemandangan seperti itu selalu membuat mata para siswa mengarah pada mereka. Kharisma dari namja tampan dan juga kecantikan dan keanggunan yang terpancar dari sang diva ketika mereka berjalan bersama.
“Mereka cocok sekali…”
“Aiihhh…aku iri pada Gwiboon…”
“Lihat…mereka sangat serasi”
“Namja tampan dan juga yeoja cantik..”
Seruan demi seruan selalu ada ketika mereka berjalan bersama. Tapi…tidak sedikit juga yang merasa risih atau muak melihat mereka berdua.
“Aiiisshhh…mereka memuakkan”
“Gwiboon itu tidak cocok untuk Minho yang tampan..”
“Isshh…Gwiboon itu terlalu cantik untuk Minho”
“Mereka tidak cocok..”
“Gwiboon angkuh..”
Gwiboon dan Minho sama sekali tidak memperdulikan seruan-seruan itu. Sangat tidak penting jika meladeni orang-orang tidak berguna itu. Setidaknya itu yang ada dipikiran mereka.
***
Teng…Teng…Teng…Teng…
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa pun berbondong-bondong(?) untuk pulang. Ada beberapa diantara siswa yang setelah bel pulang mengikuti kelas ekstra. Salah satunya adalah Gwiboon. Gwiboon selalu mengikuti kelas dance seusai bel pulang. Sedangkan Minho, dia mengikuti kelas dance dan juga kelas olahraga. Gwiboon, Minho, dan juga beberapa anak lain yang mengikuti kelas dance berkumpul di ruang khusus kelas dance.
“Pagi anak-anak…” sapa seorang yeoja paruh baya seraya memasuki ruangan.
“Pagi…Hyo Yeon seonsaengnim” sapa murid-murid yang ada diruangan itu.
“Sebagai pemanasan…Minho dan Gwiboon…peragakan tarian kalian” seru Hyo Yeon seonsaeng.
“Ne..” jawab Gwiboon dan Minho bersamaan. Gwiboon dan Minho pun meliuk-liukkan(?) tubuh mereka seirama dengan music yang mengiringi mereka. Mereka benar-benar sangat serasi. Itulah yang ada dipikiran siswa yang mengikuti kelas dance bersama mereka saat ini.
Prok prok prok
Tepuk tangan dari semua siswa dan juga dari Hyo Yeon seonsaeng membahana(?) di ruangan itu.
***
“Minho-ah…hari ini kau ada acara tidak??” tanya Gwiboon saat berjalan keluar dari ruangan kelas dance.
“Anni…memangnya kenapa??” jawab Minho dan balik bertanya.
“Bagaimana kalau kau temani aku belanja..?? otteokae??”
“Joayo…”
“Minho-ah…aku naik mobilmu saja ya??”
“Geurae. Geunde(tapi)…lalu bagaimana dengan supirmu??”
“Kita tinggal saja…”
“Huuhhh…terserah kau sajalah”
Setelah keluar dari ruangan kelas dance, mereka berjalan menuju tempat dimana mobil sport Porsche Carrera GT milik Minho diparkir. Saat melewati mobil BMW milik Gwiboon, Minho sengaja menutup atap mobilnya agar tidak ketahuan sang supir.
“Bye…supir Jang, kekeke~” pekik Gwiboon ketika melewati supirnya sembari terkekeh pelan. Sedangkan Minho hanya tersenyum melihat tingkah Gwiboon. Selain manja, Gwiboon memang selalu bertingkah kekanak-kanakan, dan juga selalu bersikap semaunya sendiri. Ck.. Itulah akibatnya jika memanjakan seorang anak terlalu berlebihan.
Setelah sampai di pusat perbelanjaan Seoul, Gwiboon dan Minho langsung berjalan-jalan sembari mencari apa yang mereka inginkan.
“Minho…kemari” seru Gwiboon sembari menarik tangan Minho ke sebuah toko pakaian. Minho hanya tersenyum ketika tangannya ditarik. Huhh…sepertinya Minho memang benar-benar menyukai Gwiboon.
Gwiboon mencoba beberapa helai baju dan menunjukkannya pada Minho. Minho hanya menggelengkan dan menganggukkan kepalanya seakan dia memang tahu fashion. *plakk…digampar minho*#abaikan
“Kurang bagus”
“Cocok”
“Bagus”
“No”
“Terlalu seksi”
Hanya seruan-seruan seperti itu yang kemuar dari mulut Minho. Setelah membeli beberapa helai baju, Gwiboon langsung menyeret Minho ke toko pakaian yang lain. Minho hanya mendesah pelan.
Beberapa jam kemudian…
Setelah berjam-jam mereka berbelanja, berburu(?) banyak pakaian, mereka memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah malam. Mereka menenteng beberapa kantong pakaian dimasing-masing tangan mereka. Saat berjalan menuju pintu keluar, Minho tidak sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah benda kecil yang terpajang dietalase sebuah toko aksesoris.
“Gwiboon…jamkanman!! kau tunggu disini dulu. Aku mau membeli sesuatu”
“Jangan lama-lama”
Minho langsung berlari ke arah toko tadi.
“Eoseo oseyo. Anda mencari sesuatu, tuan??” tanya sang pemilik toko tersebut.
“Tadi aku melihat ada gantungan ponsel yang berbentuk kucing. Apa gantungan itu masih ada, ahjusshi??” jawab Minho sembari mencari benda yang menarik perhatiannya tadi.
“Ohh…yang ini??” tanya sang pemilik toko memastikan.
“Ne…geunde…apa pasangan gantungan itu ada, ahjusshi??”
“Ada..”
“Tolong bungkus yang itu, ahjusshi”
***
“Gwiboon…dari mana saja kau??” tanya sang appa ketus ketika Gwiboon melewati ruang tengah.
“Eh…malam appa…dari toko baju” jawab Gwiboon tanpa rasa bersalah sedikitpun. Ck. Benar-benar seenaknya sendiri.
“Kau tahu ini sudah jam berapa, huh?? Bukankah eomma sudah bilang padamu?? Harus langsung pulang!! Kenapa kau meninggalkan supir Jang tanpa bilang padanya, huh?! Cepat masuk kamarmu!!” bentak sang appa pada Gwiboon. Gwiboon kesal dan mengumpat tidak jelas sembari berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
“Aiisshhh…appa menyebalkan!!” batin Gwiboon sembari menghentak-hentakkan kakinya pertanda ia kesal.
****
Gwiboon POV
“Agassi…ireona, ayah anda sudah menunggu dibawah. Agassi…agassi…” suara pelayan itu mengganggu tidurku. Aiisshhh… kubuka mataku perlahan, kemudian melihat jam spongebobku. Jam 06.45 pagi. Aiisshhh…aku pasti kena omelan appa lagi. Aku pun bergegas untuk bersiap-siap.
***
“Pagi appa…pagi eomma…” sapaku kemudian mengecup pipi appa dan eomma. Yah…ini memang rutinitasku setiap pagi. Aku duduk di kursiku, kemudian memulai makan karena makanannya memang sudah tersaji disana. Ku lirik appa yang sedang meminum tehnya. Eoh?? Tumben appa tidak memarahiku pagi ini??
Setelah selesai sarapan pagi, aku pun bersiap untuk berangkat ke sekolah.
“Eomma…appa…Gwiboon berangkat” pekikku sembari mencium pipi mereka sekali lagi.
“Hati-hati sayang. Malam ini, Gwiboon langsung pulang yah??” kata eomma sembari mengelus rambutku.
“Malam ini kita kedatangan tamu” sahut appa. Eoh?? Tamu??
“Tamu..?? nugu appa??” tanyaku.
“Nanti kau juga akan tahu. Jadi, pulang sekolah kau harus langsung pulang. Tidak ada alas an apapun!” jawab appa. Aiisshh…
“Ne…” seruku sembari meniup poniku ke atas pertanda bahwa aku kesal.
***
“Gwiboon, bagaimana kalau nanti kita jalan-jalan?? Hari ini aku yang traktir” ajak Minho sembari duduk di depan bangkuku.
“Aku tidak bisa. Kata appa, hari ini akan ada tamu. Jadi aku harus langsung pulang. Huuhhh…dirumah sangat membosankan” ujarku sembari menyangga dagu ku dengan tanganku.
“Geuraeyo…mungkin lain kali kita bisa jalan-jalan. Jangan cemberut seperti itu. Kau tambah cantik kalau seperti itu”
“Jadi menurutmu selama aku tidak cantik??”
“Aniyo. Hanya saja…sekarang lebih cantik”
“Huhhh…sejak kapan si kodok jadi gombal begini..??”
“Kekeke~ sejak aku menyukaimu”
“Jangan memulainya lagi, Minho”
“Joayo…”
***
Huhh…sangat membosankan. Karena siang ini tidak ada kelas dance, aku harus pulang.
“Aku pulang…” eoh?? Harum?? Baru hampir sampai diruang tengah, aku sudah mencium bau masakan. Pasti eomma.
“Mmm…harum sekali eomma. Ahh…eomma masak banyak hari ini?? Tumben”
“Ah…kau sudah pulang?! Malam ini kan akan ada tamu special, jadi eomma harus masak banyak”
“Tamu special?? Nugu eomma??”
“Nanti kau pasti akan tahu sendiri sayang”
“Huuhhh…whatever lah! Aku ke kamar dulu eomma…chu~”
“Ne…”
Tamu special?? Kira-kira siapa ya?? Ahh…mungkin rekan kerja appa. Huhhh…lebih baik aku mandi saja.
2 jam kemudian…
Huuhhh…segarnya. Setelah melakukan ritual(?) mandiku, aku segera berpakaian. Memilih pakaian yang cocok untuk hari ini. Ku pakai baju yang baru saja aku beli kemarin bersama Minho. Cardigan putih, tanktop coklat abu-abu, dan juga setelan hot pants jeans coklat.
“Mmm…yeppeo” gumamku seraya melihat penampilanku sendiri didepan cermin.
Saat aku akan membuka pintu, langkahku terhenti seketika saat aku tidak sengaja mendengar percakapan pelayan yang melewati kamarku.
“Katanya nona akan dijodohkan lagi..”
“Jeongmalyo..??”
“Ne…aku dengar acara perjodohannya nanti. Makanya sekarang Nyonya besar memasak sendiri”
Mwo?? Mereka bilang apa tadi?? Ku pastikan lagi info yang tidak sengaja aku dengar tadi dengan memanggil dua pelayan itu.
“Yaa!! Kalian..” panggilku pada dua pelayan itu.
“Eh! Agassi memanggil kami??” tanya salah satu pelayan sembari berjalan ke arahku.
“Hmm…kalian tadi bicara apa??”
“Eh?? Maksud Agassi??” aiihhh…dua pelayan ini benar-benar babo.
“Bukankah tadi kalian bicara soal perjodohan??”
“Ah..eh..itu..ng…”
“Jawab atau kupecat kalian!!”
“Saya mendengarnya dari kepala pelayan Cha kalau Agassi akan dijodohkan dan acara perjodohannya nanti malam”
“Mwo?? Aiisshh…kenapa tidak ada yang memberitahuku??”
“Ayah dan Ibu anda takut kalau anda akan membuat masalah lagi. Jadi mereka merahasiakan kabar ini dari anda, Agassi”
“Mwoya?? Aiissshhh…mimpi apa aku semalam?? Kenapa harus dijodohkan lagi??” aku pun segera kembali ke kamarku.
Aiisshh…kenapa harus dijodohkan lagi?? Huhh…hari ini benar-benar sial. Yah…aku memang sudah pernah dijodohkan beberapa kali. Dan tentu saja aku dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis appa. Dan kalian tahu apa yang aku lakukan sampai perjodohan itu gagal?? Yang pertama, aku kabur sebelum acara perjodohan berlangsung. Mungkin appa sangat malu karena ulahku. Jadi perjodohan itu gagal. Yang kedua, aku menolak mentah-mentah didepan orang tua namja yang akan dijodohkan denganku alias rekan bisnis appa. Hasilnya, mereka-rekan bisnis appa- merasa malu karena anaknya ditolak mentah-mentah olehku. Yang ketiga, saat acara perjodohan berlangsung, aku mengumumkan semua kenakalan yang pernah ku perbuat di depan orang tuanya. Alhasil, orang tuanya merasa anaknya pasti akan menderita kalau bersamaku. Dan perjodohan itu batal. Jangan tanya kenakalan apa yang kuperbuat selama ini!! Dan yang keempat, aku malah melakukan hal yang memalukan saat makan malam di depan rekan bisnis appa. Yah…apa lagi kalau bukan masalah table manners. Mereka-rekan bisnis appa- pasti berpikir kalau aku tidak diajari tata krama saat berada dimeja makan. Dan hasilnya, perjodohan lagi-lagi batal. Sebenarnya aku sendiri merasa malu dengan hal itu. Aku, seorang Kim Gwiboon melakukan hal yang memalukan dimeja makan?? Ayolah…kalau bukan karena acara perjodohan sialan itu aku tidak akan pernah mau melakukan hal itu.
Dan sekarang?? Appa dan Eomma melakukan acara perjodohan tanpa sepengetahuanku. Apa mereka tidak kapok juga selalu menjodohkanku?? Apa mereka takut kalau aku tidak akan menikah?? Hello…wajahku cantik, postur tubuhku bagus, aku pintar dan juga kaya. Bahkan aku terlihat sempurna. Jadi mana mungkin aku tidak menikah?? apa mereka tidak percaya padaku kalau aku bisa mendapatkan namja yang baik?? Aisshhh…semua ini membuatku pusing. Lalu sekarang…cara apa yang harus kupakai agar perjodohan ini batal?? Apa mungkin aku kabur saja?? Yah…sepertinya hanya cara itu yang tepat. Ku ambil ponselku yang ada di kasur king sizeku, kemudian kutelpon seseorang yang bisa membantuku untuk kabur.
“Yeoboseyo…Minho-ah, aku butuh bantuanmu sekarang”
“…….”
“Jemput aku di depan gerbang rumahku”
“Cepat!! Kutunggu kau disana”
“…….”
Setelah menelpon Minho, aku mengambil sepatu knee boots coklat tua milikku kemudian melemparnya ke bawah dari atas balkon kamarku. Yah…arah balkon yang ada dikamarku ini memang mengarah ke taman yang ada dirumahku. Disana ada jalan rahasia yang kutemukan sewaktu kecil dulu. Tidak ada yang tahu jalan rahasia itu kecuali aku sendiri tentunya. Entahlah!! Aku sendiri tidak tahu bagaimana ada jalan rahasia dirumah ku yang ukurannya memang tidak bisa dibilang kecil.
“Selamat sore, Agassi” sapa pelayan saat berpapasan denganku. Aku hanya tersenyum. Bersikap tenang seperti biasanya. Setelah pelayan tadi pergi, aku pun melanjutkan aksiku. Mengendap-endap agar tidak ketahuan. Sesekali aku bersikap seperti tidak ada apa-apa saat beberapa pelayan melewati dan menyapaku. Kembali mengendap-endap lagi. Aiisshh…WTH?? aku sekarang sudah seperti maling dirumahku sendiri?? Ohh…menyebalkan. >,
“Anda mau kemana, Agassi..??” tanya seorang pelayan yang aku tahu dia adalah butler. Yah…aku hafal dengan suaranya. Dia dibelakangku. Aiisshh…semoga aku tidak ketahuan olehnya. Aku pun berbalik ke arahnya.
“Ohh…anni. aku hanya ingin jalan-jalan saja. Memangnya tidak boleh..??”
“Aniyo, Agassi. Cwesonghamnida…saya permisi dulu”
“Hmm…”
Fyuhhh…untung saja butler itu tidak curiga saat melihatku mengendap-endap tadi.
~~~
Akhirnya aku sampai juga di taman belakang rumahku setelah menghadapi beberapa rintangan(?) tadi. Aku pun mengambil sepatu knee boots yang aku lempar tadi dari balkon kamarku. Berlari menuju pintu gerbang rumahku. Good!! Saat aku membuka pintu gerbang, Minho sudah stand by di depan rumahku dengan motor sportnya. Tanpa ba bi bu lagi, akupun langsung naik ke motornya.
Minho POV
Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…
Kulihat layar ponselku. Eoh?? Gwiboon menelponku?? Segera ku angkat telpon darinya.
“…….”
“Bantuanku..?? bantuan apa..??”
“…….”
“Baiklah”
“…….”
“Ne..”
Tanpa ba bi bu lagi, aku pun langsung mengambil jaket kulit hitamku dan mengambil kunci motorku yang ada di meja. Yah…lebih baik memakai motor saja biar sempat sampai.
~~
Setibanya aku di depan pintu gerbang rumah Gwiboon, aku tidak melihatnya disini. Kemana Gwiboon yah?? Kutunggu sampai akhirnya sosok itu muncul. Aigo…NEOMU YEPPEO!! Gwiboon pun langsung naik ke motorku yang akhirnya membuatku sadar dari lamunanku.
“Kita mau kemana..??” tanyaku sembari menyerahkan sebuah helm padanya.
“Kemana saja asal kita pergi dari rumahku” jawabnya sembari memakai helm yang kuberi tadi.
“Pegangan” seruku kemudian melajukan motorku pergi dari rumahnya.
Degh Degh Degh
Aigoo…saat tangan Gwiboon memegang pinggangku, rasanya ada yang menggelitik dadaku. Jantungku juga berdetak lebih cepat dari biasanya. Yah…walapun hanya sekedar memegang pinggangku dan mengeratkan tangannya dijaketku *bukan memeluk*, tapi itu mampun membuatku berdebar seperti ini. Aisshh…
~
~
Ku hentikan laju motorku saat tiba di tempat tujuan kami. Aku mengajaknya ke sungai Han.
“Kenapa mengajakku kemari..??” Gwiboon bertanya lalu kemudian duduk di sebuah bangku panjang yang ada disekitar tepi sungai Han. Aku pun menghampirinya dan duduk disebelahnya.
“Aku tiddak tahu harus kemana. Yang terpikir olehku hanya tempat ini” menjawab seraya melihat Gwiboon. Huhh…yeoja ini selalu saja bisa membuatku ingin selalu memandangnya. Kami diam untuk beberapa saat sampai aku memulai pembicaraan.
“Sebenarnya ada apa..?? ada masalah..??”
“Huuhhh….appa dan eomma menjodohkanku lagi hari ini. Makanya aku kabur denganmu. Hanya cara ini yang terpikir olehku”
“Mwo..?? dijodohkan lagi..?? apa orang tuamu tidak bosan menjodohkanmu terus..?? yaa!! Makanya…sebaiknya kita pacaran saja, agar orang tuamu tidak menjodohkanmu lagi”
“Yaa!! Aiisshh…bicara apa kau ini??” Gwiboon memukul kepalaku. Aiisshhh…
“Aiisshh…yaa!! aku kan hanya bicara. Jangan memukulku. Pukulanmu itu sakit, Gwiboon” Gwiboon menatapku tajam. Aigo…tak bisakah kau membuka sedikit hatimu Gwiboon?? Aku benar-benar menyukaimu.
“Kali ini siapa namjanya..??”
“Molla. Aku tidak tahu. Eomma dan appa merahasiakannya karena takut aku akan menggagalkan acara perjodohannya lagi. Ahh…aku yakin perjodohan kali ini akan gagal total. Kekeke~”
Author POV
Sementara dirumah Gwiboon
Ting Tong Ting Tong
“Silahkan masuk, tuan. Tuan besar sudah menunggu anda di ruang tamu, mari” sapa seorang pelayan pada seorang namja tampan, rambut berwarna kecoklatan, kulit putih, dan bertubuh atletis, dengan setelan kaos yang dibalut dengan jas dan juga skinny jeans yang ia pakai. Benar-benar HANDSOME. Para yeoja yang melihatnya mungkin akan terpesona dengan penampilannya.
“Ne…gamsahamnida”
~~~
“Ahh…kau sudah datang. Silahkan duduk. Orang tuamu mana..??” tanya Mr. Kim yang notabene adalah ayah dari Gwiboon.
“Cwesonghamnida, ahjusshi. Appa dan eomma ada kepentingan mendadak sehingga malam ini tidak bisa hadir disini. Appa dan eomma hanya menitipkan salamnya untuk ahjusshi dan juga ahjumma”
“Yah…tidak masalah. Kepala pelayan Cha…”
“Ne…tuan besar”
“Tolong panggil Gwiboon agar segera turun. Katakan ada tamu spesial untuknya”
“Ne…”
Beberapa menit kemudian…
“Tuan besar…cwesonghamnida tuan. Gwiboon Agassi tidak ada dikamarnya. Kami sudah mencarinya diseluruh ruangan, tapi kami tidak menemukannya, tuan. Maafkan saya. Saya tidak bisa menjaga Gwiboon Agassi, tuan”
“MWO..??” Setelah mendengar penjelasan dari butlernya, Mrs. Kim kaget bukan main. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya Gwiboon kabur karena perjodohannya, Mrs. Kim tetap khawatir. Wajar saja. Gwiboon adalah putri tunggalnya. Anak semata wayangnya. Sedangkan Mr. Kim benar-benar marah dan juga kesal.
“Aiisshhh…anak itu kabur lagi” gumam Mr. Kim seraya memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa pening akibat ulah aegyanya itu.
“Ya Tuhan…Gwiboon. kepala pelayan Cha, cepat cari Gwiboon. Aku takut terjadi sesuatu padanya” seru Mrs. Kim cemas dan hampir menangis.
“Tidak perlu. Gwiboon tidak mungkin pergi jauh dan tidak akan terjadi apa-apa dengannya” timpal Mr. Kim geram.
“Tapi yeobo…”
“Percayalah padaku. Anak itu pasti akan pulang sebentar lagi. Tidak akan terjadi apa-apa pada anak kita” Mr. Kim mencoba untuk menenangkan Mrs. Kim yang dilanda kecemasan.
“Jonghyun…ikutlah denganku sebentar” Mr. Kim menyuruh Jonghyun-namja tampan bertubuh atletis itu untuk mengikutinya. Mr. Kim mengajak Jonghyun untuk ke ruang kerjanya.
~
~
“Jonghyun…aku minta maaf atas kejadian ini. Ini benar-benar memalukan”
“Gwaenchana, ahjusshi. Aku bisa mengerti”
“Dan…aku ada satu permintaan untukmu. Bisakah kau merubah sifat Gwiboon..?? aku sebagai ayahnya sudah kualahan dengan sikap-sikapnya yang selalu bersikap seenaknya sendiri. Aku ingin kau merubahnya agar dia bisa mandiri. Kau bisa kan, Jonghyun..??”
“Ne..aku akan mencobanya, ahjusshi” Ck.. terlalu percayakah pada calon menantunya?? Yah…tentu saja. Ayah Jonghyun adalah sahabat Mr. Kim. Tentu saja Mr. Kim akan percaya sepenuhnya pada Jonghyun.
“Nanti akan ku atur semua rencananya. Baiklah! Ayo kita mulai saja makan malamnya” beranjak dari kursi kerjanya kemudian pergi menuju meja makan yang sudah tersusun rapi beberapa makanan disana.
TBC
gimana??? masih mau lanjut ff ini??? kalo masih mau lanjutt….RCL yah….kalo perlu yang panjangggg….kekeke~
mian yah kalo banyak typo disini
thanks for reader yang udah mau buat RCL…^^