Twoshot

All posts in the Twoshot category

SONGFIC/Calling Out/2 of 2

Published 8 Januari 2012 by shinhyukyung

 

Annyeong chingudeul…..aku bawa part terakhirnya nih,, nggak tau deh endingnya ini kayak gimana,,

yang nggak suka nggak usah baca…NO BASH…NO SILENT READER…

semoga kalian suka…

Happy Reading for All…^^

 

Author               : Shin Hyu Kyung

Title                    : Calling Out

Genre                 : Angst, Romance

Rating                : PG-16

Length                : Twoshot

Main Cast          : Kim Kibum a.k.a Key, Kim Jonghyun / Kim Jung Soo

Suppourt Cast  : Lee Jinki, Choi Minho

A.N                       : FF ini terinspirasi dari lagunya F(x) – Calling Out,, baca ff ini sambil dengerin backsoundnya biar dapet feelnya ya,,kekeke~

 

 

 

 

***

 

Tok Tok Tok

 

 

“Key…Jinki hyung ingin bicara padamu” seru Minho seraya mengetuk pintu kamarku. Aku hanya diam membatu, memandang jendela kamarku.

 

 

Cklek

 

 

“Annyeong Key..bagaimana kabarmu..??”

“……”

“Aku kesini…hanya ingin memberikan sesuatu padamu”

“……”

“Beberapa hari sebelum Jonghyun pingsan waktu itu, dia menyuruhku memberikan ini padamu setelah ia pergi. Jonghyun sangat mencintaimu Key. Dia hanya tidak ingin membuatmu khawatir. Tidak ingin membuatmu menjadi kasihan padanya”

“…..”

“Geuraeyo…aku permisi dulu Key..! aku harap…kau membaca surat dari Jonghyun”

 

Mendengar namanya kembali membuat hatiku sakit. Ku lirik surat yang diberikan dari Jinki. Setelah beberapa jam Jinki keluar dari kamarku, kugapai surat itu. Surat dengan amplop berwarna pink. Warna kesukaanku. Kubuka surat itu. Ada beberapa surat didalamnya. Kubaca satu persatu.

===================

 

[Backsound Sung Si Kyung – You Are My Sring]

 

 

Surat 1

 

To Key…my dear

 

Annyeong Key…

Errr…aku bingung harus menulis apa. Kekeke~

Ini pertama kalinya aku menulis surat untukmu. Jangan menertawakanku!!

Key…mianhae. Mungkin kata ini sudah terlambat untuk aku ucapkan padamu. Mianhae…selama 6 bulan terakhir aku tak pernah memberitahumu. Memberitahumu tentang penyakitku. Aku takut akan membuatmu khawatir. Aku takut akan membuatmu sedih. Aku takut…aku akan membebanimu dengan penyakitku ini. Aku tahu umurku tidak akan lama lagi, Key. Aku ingin…disaat terakhirku nanti, aku memberimu kenangan yang indah. Walaupun hanya secuil. Semoga…kenangan yang akan kuberikan nanti, bisa selalu tertanam dalam hatimu. Aku mencintaimu Key…

 

 

Surat 2

 

Annyeong yeobo…

Ini surat kedua yang kutulis untukmu. Mianhae nae Key…aku selalu membuatmu menunggu akhir-akhir ini. Sebenarnya…sebelum bertemu denganmu, aku selalu pergi ke rumah sakit untuk mengambil beberapa obat dan juga suntikan. Sepertinya…penyakitku ini sudah semakin parah. Mianhae…selama ini aku tak memperbolehkanmu untuk mampir ke apartemenku. Aku takut kau akan tahu penyakitku ini. Karena sampah obat dan juga suntikan masih tercecer di apartemenku. Kau tahu kan…aku selalu malas jika harus membersihkan apartemenku. Kekeke~

Saranghae nae Key…seribu kata saranghae rasanya masih tidak cukup untuk menunjukkan rasa cintaku padamu. Saranghae…jeongmal saranghaeyo…

 

 

Surat 3 

 

Annyeong honey…

Sekali lagi aku menulis surat yang ketiga ini untukmu. Key…saat kau membaca suratku ini, mungkin aku sudah pergi. Pergi meninggalkanmu. Pergi ke tempat dimana aku akan kekal disana. Apa kau tahu, Key?? Aku sangat bahagia bisa memilikimu. Kau selalu memberiku kekuatan untuk bisa bertahan. Bertahan dari rasa sakit yang selalu menjalar ditubuhku. Bisa melihatmu tertawa lepas, membuatku sangat bahagia. Saat bersamamu…rasa sakit ini seakan hilang. Sekali lagi mianhae nae Key…aku tak bisa menjagamu lebih lama lagi. Aku ingin sekali bisa menghentikan waktu. Aku ingin sekali bisa hidup lebih lama lagi agar bisa selalu melindungimu. Selalu berada disisimu. Mianhae…

Key…walaupun aku tak disisimu lagi, kau harus selalu bahagia! Kau harus selalu tersenyum! Kau harus kuat Key, ara!! Ingatlah satu hal, bahwa hatiku dan juga rasa cintaku akan selalu berada dalam hatimu. Walaupun ragaku mati…tapi rasa cintaku padamu tak akan pernah mati, Key. Suatu saat nanti…kau pasti menemukan namja yang lebih mencintaimu dan juga bisa menjagamu. Gomawo kau sudah membuatku bahagia diakhir hayatku.

Saranghaeyo nae Key…jeongmal saranghae…

 

From…Your Love

_Jongie_

 

 

Saat membaca surat darinya…membuatku mengalirkan air mata lagi.

“Kau benar-benar bodoh Jonghyun..hiks..hiks” Kubenamkan wajahku dilututku. Menangis sesunggukkan. Hanya menangis.

 

Flashback End

 

 

“Jongie…mungkin ini adalah yang terakhir kali aku mengunjungimu. Aku ingin sekali bisa menghilangkan rasa sakitku ini. Aku tidak akan melupakanmu. Aku hanya ingin meghilangkan rasa sakit yang selalu berada dalam hatiku ini”

“Jongie…nado saranghae…jeongmal saranghaeyo”

 

Bagaimanapun aku berusaha menjalani kehidupanku

Apabila aku merindukan cinta yang telah menyisakan luka

Air mataku mengalir tanpa aku sadari

 

~~

 

“Kau mau kemana Key..??” tanya Minho saat aku melewati ruang tengah. Minho adalah adik sepupuku. Dialah yang selama ini selalu menemaniku melewati penderitaan ini. Semenjak kematian Jonghyun, aku tak pernah banyak bicara lagi. Bahkan untuk sekedar tersenyum pun rasanya sangatlah sulit.

“Aku hanya ingin jalan-jalan saja” jawabku seraya menunjukkan senyumku. Senyum yang kupaksa untuk keluar.

“Mau kutemani..??”

“Aniyo…aku ingin jalan-jalan sendiri”

“Key…jangan lama-lama”

“Ne…” lagi-lagi aku mengeluarkan senyuman miris ini.  Sudah satu tahun lebih berlalu semenjak hari itu. Sampai sekarang, aku masih mencoba untuk tersenyum kembali. Terus mencoba bertahan.

 

 

***

 

 

Sudah lama aku tidak kemari. Berjalan dijalan yang pernah kulalui bersamanya. Sebuah jalan sepi, yang dipenuhi pepohonan. Dimusim yang sama aku kemari. Sebuah jalan dimana Jonghyun memberiku kenangan singkat. Jongie…sekarang aku berjalan sendirian disini tanpamu. Aku masih ingat kenangan terakhir yang kau berikan untukku. Apa kau tahu, Jjong?? Genggaman tanganmu waktu itu masih terasa hangat ditanganku sampai sekarang. Berjalan sendirian disini…seakan kau sekarang sedang menggenggam tanganku erat seperti waktu itu. Lagi-lagi aku tersenyum miris. Air mataku kembali mengalir. Sesekali, kuhapus air mataku. Tapi tetap saja aku kembali menangis. Seakan enggan untuk berhenti.

 

Jongie…aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Apa kau juga merindukanku, Jjong?? Bagaimana kabarmu disana?? Apa kau juga selalu memikirkanku?? Setiap hari…pikiranku selalu tertuju padamu. Bahkan setiap detik…yang teringat hanyalah namamu.

 

Dadaku kembali sesak. Kupukul pelan dadaku agar sesak ini hilang. Bukannya menghilang, rasa sesak ini semakin menjalar dihatiku. Semakin sakit. Air mataku juga terus saja mengalir tanpa henti.

 

 

Bruukkk

 

 

Aiihhh…appho. Tiba-tiba saja aku terjatuh karena menabrak seseorang.

“Kau tidak apa-apa..??” tanya orang itu. Suara itu…aku seperti mengenal suara itu. Saat kudongakkan kepalaku untuk melihat wajahnya…buram. Babo!! Tentu saja buram. Air mataku masih menggenang dimataku. Kuhapus air mataku.

“Eoh..?? Kau menangis..?? mianhae…aku tidak sengaja menabrakmu” pekik orang itu lagi. Segera kulihat wajahnya.

 

Ya Tuhan!! Apa ini mimpi..?? jika ini benar mimpi…aku mohon Tuhan, jangan bangunkan aku dari mimpi ini. Aku melihatnya lagi. Melihatnya berdiri di depanku.

“Kenapa kau menangis lagi..?? yaa!!” dia bertanya sekaligus kaget karena aku tiba-tiba memeluknya.

“Jongie…bogoshippeo” kataku seraya memeluknya erat.

“Nugu..?? siapa yang kau maksud Jongie..?? aku bukan Jongie. Aku Jung Soo. Kim Jung Soo” kulepas perlahan pelukanku. Kembali menatapnya lekat-lekat. Wajahnya, matanya, hidungnya, bibirnya, bahkan suaranya pun sama. Hanya rambutnya saja yang berbeda. Rambutnya berwarna hitam pekat.

 

 

Akhirnya aku menemukanmu, menemukan cinta yang telah lama hilang dari hidupku

Berkat dirinya…kini aku bisa melihatmu lagi

Melihat wajahmu, melihat senyum manismu yang selalu mengembang saat melihatku

Walau ragamu sama, aku akan tetap mencintaimu

Kenangan darimu…akan selalu ada dalam hatiku

Saranghae nae Jonghyun…

 

~~

 

Aku kembali berjalan dijalan ini. Sebuah jalan…dimana kau memberikan kenangan terakhir untukku. Sebuah jalan…yang mmempertemukanku dengannya. Tapi…kini aku tak sendiri. Aku bersamanya. Bersama dengan namja yang sangat mirip denganmu, Jjong. Namja bernama Kim Jung Soo. Sejak insiden waktu itu, aku semakin dekat dengannya. Sudah 4 bulan aku mengenalnya sebagai sosok Jung Soo. Bukan Jonghyun. Walaupun ragamu sama dengannya…tapi hatinya berbeda. Berkat dirinya…aku bisa melihatmu lagi. Melihat senyuman manismu lagi. Jonghyun…tak bisa kupungkiri, kalau hatiku masih tetap milikmu. Hatiku masih tetap enggan untuk meninggalkanmu. Hatiku masih merindukanmu.

 

“Memikirkan Jonghyun lagi..??” tanya Jung Soo membuyarkan lamunanku. Aku hanya diam tak menjawab pertanyaannya.

“Gwaenchana…aku akan menunggu” pekik Jung Soo sembari menggenggam tanganku erat. Aku juga menyukaimu, Jung Soo. Hanya saja…aku tak bisa melupakan Jonghyun. Apa kau tahu, Jonghyun?? sekarang…aku bisa tersenyum kembali. Tersenyum tulus.

“Bagaimana kalau kita kesana..??” tanya Jung Soo seraya menunjuk ke arah sebuah bangku yang ada dibawah pohon.

“Eumm…” jawabku seraya menggangguk dan juga tersenyum padanya.

 

“Key…lihat kesini..!”

 

Jepreett(?)

 

“Yaa!!”

“Lihat!! Ekspresimu lucu sekali…kekeke~”

“Ayo..kita foto bersama!!”

“Anni…sinih!!” aku merebut kamera paraloid miliknya dan membalas memotretnya.

“Yaa!! Fotoku sudah banyak. Untuk apa kau memotretku..?? kemarikan kameranya”

“Anni…” ku foto lagi wajahnya. Jonghyun…sekarang rasa sakit itu perlahan menghilang. Berkat dirinya…sakit itu hilang. Saranghae Jung Soo…saranghae nae Jonghyun…

“Gomawo…Jung Soo”

“Untuk..??”

“Gomawo kau sudah membantuku melewati semuanya…gomawo”

 

Jepreett(?)

 

“Yaa!! Kenapa memotretku lagi..??”

“Fotomu masih kurang, Key!! Kekeke~ lihat!! Neomu kyeopta”

 

~~

 

Jonghyun POV

 

 

Jung Soo…tolong jaga Key ku baik-baik

Cintailah dia melebihi cintamu terhadap dirimu sendiri

Bahagiakan dia sampai akhir hidupmu

Buatlah dia agar selalu tersenyum

Kuserahkan Key ku padamu, Jung Soo

 

Key…aku yakin kau akan bahagia dengannya

Aku yakin kau akan terus tersenyum jika bersamanya

Gomawo Key…gomawo kau masih mencintaiku

Cintailah Jung Soo seperti mencintaiku

Nado…jeongmal saranghe nae Key…

 

 

 

THE END 

 

 

gimana?? gimana??? gimana?? endingnya jelek ya??

pasti ancur deh…mian ya…kalo endingnya jadi begini,,mian juga ya…kalo suratnya nggak bagus,, nggak bisa nulis surat soalnya,, kekeke~

thanks for reading…

KEEP RCL…..DON’T BE SILENT READER

^o^

 

SONGFIC/Calling Out/1 of 2

Published 29 Desember 2011 by shinhyukyung

 

Bagi yang nggak suka nggak usah dibaca…NO BASH…NO SILENT READER… Semoga kalian suka…

 

Happy Reading for All…^^

 

 

Author                  : Shin Hyu Kyung

Title                        : Calling Out

Genre                     : Angst, Romance

Rating                    : PG-16

Length                  : Twoshot

Main Cast            : Kim Kibum a.k.a Key, Kim Jonghyun / Kim Jung Soo

Suppourt Cast  : Lee Jinki, Choi Minho

A.N                           : FF ini terinspirasi dari lagunya F(x) – Calling Out,, baca ff ini sambil dengerin backsoundnya biar dapet feelnya ya,,kekeke~ tokoh Kim Jung Soo akan keluar part 2…

 

 

 

 

 

[Backsound F(x) – Calling Out]

 

Rasa kesepian ini membangunkanku dari tidur yang melelahkan

Apabila aku memikirkan senyumannya, senyumanku keluar tanpa aku sadari

Senyuman yang selalu membuatku nyaman, senyuman yang selalu meluluhkanku

Senyuman yang selalu dia tunjukkan saat melihatku 

 

~~

“Annyeong nae Key…” sapa seorang namja sembari mengecup pipiku dari belakang.

“Aiissshhh…kau selalu saja terlambat..! selalu membuatku menunggu seperti ini..!” seruku kesal karena sudah dibuatnya menunggu lama. Menunggu kedatangan namjachinguku.

“Hari ini aku harus pergi kesuatu tempat. Key…ayolah…jangan marah lagi ya?? Bagaimana kalau 2 ice cream strawberry?? Heum??” bujuknya seraya menunjukkan jurus andalannya. Tersenyum manis padaku.

“Huuhhh…geuraeyo” seruku mengiyakan ucapannya. Yah…tulah kelemahanku. Selalu luluh saat melihat senyum manisnya itu. Padahal ini sudah kesekian kalinya dia sudah membuatku menunggu lama.

 

Aku seperti ini ketika cinta pergi dan musim yang indah datang

Menyisakan kesedihan dan kerinduan padamu

Sekali lagi aku berjalan dijalan ini

Menyusuri setiap kenangan yang kulalui bersamamu

Secuil kenangan yang akan selalu berada dalam hatiku

 

~~

“Kenapa kita kemari..??” tanyaku bingung. Namjachinguku, Kim Jonghyun mengajakku ke sebuah jalan yang dipenuhi pepohonan yang berjejer rapi disamping jalan. Sebuah jalan yang sepi untuk dilalui mobil.

“Aku ingin membuat sebuah kenangan di jalan ini. Berjalan beriringan dan mengenggam tanganmu erat seperti sekarang ini membuatku benar-benar merasa bahagia. Aku ingin sekali bisa bersamamu lebih lama lagi” lagi-lagi dia tersenyum. Senyum yang memang selalu ingin membuatku terus bersamanya.

“Bukankah kita selalu bertemu setiap hari..?? apa kau tidak bosan melihatku sepanjang hari..??” tanyaku sembari terkekeh pelan.

“Aniyo. Bahkan sepanjang hari rasanya masih kurang bagiku. Andai selamanya aku bisa bersamamu” jawabnya seraya menggenggam tanganku lebih erat lagi.

“Haha…kau ini seperti akan pergi jauh saja. Kita akan selalu bersama sampai kapanpun, Jongie..!” kataku seraya tertawa garing. Sikapnya hari ini terasa aneh.

 

Kami terus berjalan pelan tanpa henti. Serasa seperti berjalan dijalan tanpa ujung. Bahkan aku tak tahu sudah berapa jauh kami berjalan dengan bergandengan tangan seperti ini. Andai waktu bisa berhenti sekarang, aku ingin terus seperti ini. Berjalan berdua dengannya, menikmati semilir angin yang menerpa wajah kami, dan juga…menikmati musim yang sangat indah bagiku. Rasanya benar-benar bahagia. Sangat romantis.

 

“Saranghae…Jongie” seruku seraya menyandarkan kepalaku dibahunya dan menggenggam erat lengannya.

“Nado…jeongmal saranghae nae Key..” serunya seraya menggenggam tanganku tak kalah erat, kemudian mengecup puncak kepalaku.

 

“Jongie…kau sakit?? Wajahmu pucat sekali. Kita ke rumah sakit!”

“Anni. Aku baik-baik saja! Aku tidak sakit. Aku hanya terlalu lelah saja. Kita istirahat disini saja ya??”

“Kau yakin kau tidak apa-apa?? Wajahmu pucat dan keringatmu banyak sekali”

“Gwaenchana, Key. Aku hanya lelah saja”

“Geuraeyo…”

 

Hari demi hari aku menjalani kehidupanku

Air mataku keluar jika mendengar namamu

Aku tidak bisa bertahan dan tersenyum seperti ini

Sekali lagi aku mencoba memanggil namamu

Terus memanggil namamu, tapi kau tak pernah datang

 

~~

Aiihhh…kenapa ponselnya tidak aktif lagi?? Aku terus memencet nomor ponsel Jonghyun tapi tetap saja ponselnya masih tidak aktif. Sudah seminggu ini aku tidak bertemu dengan Jonghyun sejak dia mengajakku jalan-jalan waktu itu. Dan sudah seminggu ini aku terus menghubunginya. Tiga hari yang lalu, ponselnya masih aktif tapi Jonghyun tidak pernah mengangkatnya. Apa Jonghyun marah padaku?? Tapi apa salahku?? Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Jonghyun?? Kau ada dimana?? Kenapa tidak pernah menghubungiku?? Apa sebaiknya aku ke apartemennya saja?? Ya. Lebih baik ke apartemennya saja.

 

Prraaannnggg…

 

Saat akan mengambil kunci mobil, aku tidak sengaja menyenggol gelas yang berisikan air. Aiisshhh…benar-benar membuang waktuku. Aku pun bergegas membersihkan pecahan gelas akibat kecerobohanku tadi.

 

Aarrkkhhh…

 

Appo. Tiba-tiba tanganku terkena pecahan gelasnya. Aiihhh…kenapa saat tergores pecahan gelas malah dadaku yang terasa sakit?? Kenapa perasaanku jadi tidak enak begini?? Dadaku terasa begitu sesak. Sampai-sampai, untuk bernafas pun terasa sulit. Jonghyun! Ada apa dengan Jonghyun?? Aku bergegas mengambil kunci mobil dan segera pergi ke apartemen Jonghyun.

 

 

Di apartemen Jonghyun

 

 

Ting Tong Ting Tong

Ting Tong Ting Tong

Ting Tong Ting Tong

 

 

Berkali-kali aku memencet bel, tidak ada yang membuka pintu apartemennya. Apa Jonghyun pergi?? Pergi kemana dia?? Apa Jonghyun pindah apartemen?? Tapi kenapa dia tidak memberitahuku?? Jonghyun…sebenarnya kau ada dimana sekarang?? Hiks

Aku menangis sesunggukkan didepan pintu apartemen Jonghyun. Menangis sambil terus memanggil namanya. Berharap dia ada didepan dan memelukku sekarang.

 

 

Drrttt Drrttt Drrttt

Drrttt Drrttt Drrttt

 

 

Kurasakan ponselku bergetar. Mungkin panggilan dari Jonghyun. Langsung saja kurogoh saku celanaku dan langsung menjawab telpon tanpa melihat siapa pemanggilnya. Siapa peduli??

“Yeoboseyo…”

“Jonghyun…”

“Key…bisakah kau datang ke rumah sakit Seoul sekarang??”

“Mwo?? Ke rumah sakit?? Untuk apa?? Memangnya siapa yang ada dirumah sakit??”

“Akan kujelaskan semuanya nanti saat kau disini”

“Baiklah…! aku akan segera kesana..!”

 

Langsung saja kulaju mobilku dengan kecepatan tinggi. Pikiranku sekarang benar-benar kacau. Ya Tuhan…semoga bukan Jonghyun. Semoga bukan Jonghyun. Sesampainya dirumah sakit, aku langsung memarkirkan mobilku dengan sembarang. Aku sudah tidak peduli. Aku berlari kedalam sambil menelpon orang yang menyuruhku kemari tadi.

 

“Yeoboseyo…”

“Kau dimana..?? aku sudah sampai disini”

“Naik lift ke lantai 9…lalu belok ke kiri”

“Ne..”

 

Kumatikan telponnya dan kemudian segera menaiki lift. Angka yang menunjukkan lantai berapa ini masih terus berjalan menuju ke angka 9.

“Lantai 9, belok kiri…lantai 9, belok kiri…lantai 9, belok kiri” gumamku terus.

 

 

Ting

 

 

Belok kiri. Aku terus berlari hingga akhirnya aku menemukan seseorang dengan pakaian serba putih duduk didepan sebuah ruangan. Apa dia orang yang menelponku tadi?? Mungkin dia. Aku hanya melihat dia yang ada di lorong ini. Orang itu langsung berdiri saat melihatku.

 

“Sebenarnya apa yang terjadi..??”

“Duduklah dulu…aku akan menjelaskan semuanya”

 

 

***

 

 

Aku membuka kamar dimana Jonghyun dirawat sekarang ini. Melihat Jonghyun seperti ini membuat hatiku sangat sakit. Bahkan sulit untukku bernafas. Aku duduk dikursi yang ada disamping Jonghyun. Menggenggam tangannya, membelai pipinya, dan mengecup keningnya lembut. Melihat selang infuse yang menghiasi tangannya, alat bantu pernafasan, dan juga alat detak jantung yang menempel pada tubuhnya sekarang ini membuat air mataku pecah begitu saja.

 

 

Flashback

 

“Namaku Lee Jinki dan aku sepupu sekaligus dokter yang menangani Jonghyun sekarang. Jonghyun menderita kelainan pada hatinya. Sudah dua bulan ini dia selalu datang ke rumah sakit untuk mengambil beberapa obat dan suntikan. Dan selama itu, Jonghyun selalu menceritakanmu bila datang kemari”

“Kenapa Jonghyun tidak memberitahuku?? Dan sejak kapan dia menderita kelainan hati??”

“Jonghyun tidak mau membuatmu sedih. Jonghyun juga melarangku untuk memberitahumu. Jonghyun tidak mau kau tahu tentang penyakitnya ini. Jonghyun…baru mengetahuinya 6 bulan yang lalu. Satu-satunya cara untuk menyembuhkannya hanyalah dengan pencangkokan hati. Tapi sampai sekarang, hati yang cocok untuk Jonghyun masih tidak ada. Beberapa obat dan juga suntikan hanya untuk menambah daya tahan tubuhnya saja. Pencangkokan hatipun presentase kesembuahannya hanya 25%. Keadaan Jonghyun mulai memburuk setelah jalan denganmu. Waktu itu Jonghyun pamit padaku untuk mengajakmu jalan-jalan. Dan saat mengunjunginya di apartemennya, aku sudah menemukannya tergeletak pingsan”

 

Flashback End

 

 

Air mataku terus menetes tanpa henti. Mengingat apa yang dikatakan Jinki tadi, mumbuat hatiku benar-benar sakit. Apa kau tahu Jonghyun?? Hatiku sakit sekarang melihatmu seperti ini.

“Jonghyun…aku mohon…ireona…hiks”

“Kau benar-benar bodoh!! Kau bodoh Jonghyun!! Apa kau tahu?? Hatiku semakin sakit sekarang. Hatiku semakin terluka melihatmu seperti ini. Dadaku semakin sesak kau tidak memberitahuku, Jonghyun..!! Jonghyun babo!! Hiks..hiks”

Eoh?? Kurasakan tangan Jonghyun bergerak. Kudongakkan kepalaku mengarah ke arahnya.

“Jonghyun…Jonghyun bangun…akhirnya kau bangun” langsung saja kutekan bel agar dokter segera kemari.

 

“Key…”

“Jongie…ssts…jangan bicara dulu. Jinki akan segera kemari untuk memeriksamu”

“Key…dengarkan aku” suara Jonghyun sangat lirih. Akupun diam dan mendengarkannya sambil masih menangis.

“Key…saranghae…” aku masih menatapnya sambil menangis diam. Air mataku tak berhenti mengalir. Beberapa detik kemudian, Jonghyun melepas alat bantu pernafasannya.

“Jjong…”

“Key…mendekatlah…cium aku untuk…kali ini saja Key…”

“Jongie…” entah kenapa aku malah mengabulkan keinginannya. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Jonghyun memejamkan matanya. Aku pun ikut memejamkan mataku dan kembali mendekatkan wajahku. Saat menyentuh bibirnya, kenapa hatiku terasa sangat menyakitkan? Hatiku sangat sakit. Bernafas pun terasan sangat sulit. Jonghyun membalas ciumanku. Air mataku kembali menetes saat menciumnya.

 

 

 

Beberapa detik kemudian…eoh? terasa dingin. Bibirnya terasa dingin.

 

 

 

Tiiiiiitttttttt…….

 

 

 

Aku segera melepas ciuman ini. Kulihat sekilas monitor yang menunjukkan detak jantung Jonghyun yang tadi mengeluarkan bunyi. Kenapa hanya ada garis panjang yang kulihat??

 

 

Drap Drap Drap

 

 

 

Cklek

 

“Jonghyun…” seru Jinki seraya menghambur mendekat ke arah Jonghyun dan melakukan tindakan penyelamatan. Aku hanya membatu melihat semuanya. Berdiri dan menangis. Bunyi itu masih tetap sama. Jongie…kenapa harus seperti ini?? Kakiku lemas.

“Key…kau harus kuat” seru Jinki menepuk pundakku.

“Ani…tidak mungkin” aku menghambur, memeluk Jonghyun.

“Jjong…ireona! jangan tidur seperti terus…hiks..hiks…aku mohon Jjong..hiks..hiks”

“Kenapa harus seperti ini..hiks..hiks..?? kenapa kau harus pergi meninggalkanku..??”

“Key…tenanglah..”

 

Sekarang aku berusaha melupakannya yang telah menyisakan luka di hatiku

Aku mencoba bertahan dengan menggigit bibirku,

Karena hanya kau seorang yang aku cintai

 

~~

Enam bulan setelah hari kematian Jonghyun

 

Setiap hari aku selalu kemari. Mengunjungi Jonghyun, namjachinguku.

“Jongie…aku kemari lagi. Aku takut kau merasa kesepian. Apa kau tahu, Jjong?? Kau…adalah namja terbodoh yang pernah kutemui. Setelah membaca suratmu…hatiku semakin sakit, semakin terluka”

 

 

Flashback 

 

Aku terus menangis. Air mata ini terasa enggan untuk berhenti mengalir. Langitpun sepertinya juga merasakan hal yang sama. Menangisi kepergianmu, Jjong. Terus menangis, sampai air mataku juga bercampur dengan hujan.

“Key…ayo bangun! Hujannya semakin deras…ayo” seru Minho seraya membantuku untuk berdiri. Bahkan untuk sekedar berdiri pun rasanya sangat sulit.

“Anni…aku ingin disini !! kau pulanglah dulu!!”

“Ayo…kita pulang!! Kalau kau disini terus, kau akan sakit Key..!” serunya seraya memaksaku untuk berdiri.

 

 

Bruukkk…

 

 

Tiba-tiba semuanya gelap.

 

 

***

 

 

Eoh?? Merah muda?? Saat kubuka mataku perlahan, aku sudah berada dikamarku sendiri. Bagaimana aku bisa disini?? Bukankah tadi aku di…Jonghyun!! saat kupaksa tubuhku untuk bangun, kepalaku terasa sangat pening.

“Key…kau mau kemana?? Kau harus istirahat!! Kau demam..!!”

“Anni, Minho. Aku harus menemui Jonghyun. Dia pasti kesepian sendirian disana”

“Key…sadarlah!! Jonghyun sudah meninggal, Key!!”

“Anni…tidak mungkin..hiks..hiks” air mataku kembali mengalir.

 

 

***

 

 

Tok Tok Tok

 

“Key…Jinki hyung ingin bicara padamu” seru Minho seraya mengetuk pintu kamarku. Aku hanya diam membatu, memandang jendela kamarku.

 

Cklek

 

“Annyeong Key..bagaimana kabarmu..??”

“……”

“Aku kesini…hanya ingin memberikan sesuatu padamu”

“……”

“Beberapa hari sebelum Jonghyun pingsan waktu itu, dia menyuruhku memberikan ini padamu setelah ia pergi. Jonghyun sangat mencintaimu Key. Dia hanya tidak ingin membuatmu khawatir. Tidak ingin membuatmu menjadi kasihan padanya”

“…..”

“Geuraeyo…aku permisi dulu Key..! aku harap…kau membaca surat dari Jonghyun”

 

Mendengar namanya kembali membuat hatiku sakit. Ku lirik surat yang diberikan dari Jinki. Setelah beberapa jam Jinki keluar dari kamarku, kugapai surat itu. Surat dengan amplop berwarna pink. Warna kesukaanku. Kubuka surat itu. Ada beberapa surat didalamnya. Kubaca satu persatu.

 

 

TBC

 

 

Gimana??? ancur ya?? mian ya…ini ff angst pertamaku,,

jadi harap maklum kalo nggak bagus,, KEEP RCL…..DON’T BE SILENT READER….mian juga kalo banyak typo disini..

^o^

 

You My Little Girl 2/2

Published 21 September 2011 by shinhyukyung

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : You My Little Girl

Genre                  : Romance

Rating                 : PG-16

Length                : Twoshot

Main Cast           : Kim Kibum a.k.a Key, Park Seung Hee

Support Cast     : Leeteuk (SUJU), Tiffany (SNSD)

 

****

Tak terasa sudah 5 jam lebih aku bersama Key.

“Yaa!! Ayo kita kesana..!” seru Key sembari menggandeng tanganku.

 

Degh!!

 

Kenapa jantungku berdetak tak beraturan begini..?! apa jangan-jangan aku mempunyai penyakit jantung..?? tapi kenapa baru sekarang aku mengalami hal seperti ini..??

“Ki..kita mau kemana..?!” tanyaku gugup. Kenapa aku jadi gugup begini..?? ada apa denganku..??

“Apa kau gugup..?!” tanya Key balik.

“Aa..niyo!! kenapa aku harus gugup..?! sebenarnya kita mau kemana..??” elakku. Mana mungkin aku mengaku kalau aku memang gugup sekarang!!

“Ke kedai ice cream!! Kau suka ice cream bukan..?!” pekik Key seraya tersenyum tipis. Bagaimana Key bisa tahu aku suka ice cream..??

“Bagaimana kau bisa tahu..?!”

“Tentu saja aku tahu! Dasar babo!!”

“Mwo..? kau bilang apa tadi..?!”

“Sudah…ayo duduk!!” serunya sembari mendudukkanku disebuah kedai ice cream yang ada di taman hiburan.

 

Setelah memakan ice cream,kami berdua diam untuk beberapa saat. Diam dengan pikiran kami masing-masing.

 

“Kau…bagaimana bisa tahu..??”

“Tahu apa..??”

“Nama dan juga ice cream..! apa kita pernah kenal sebelumnya..?!”

“Geuraeyo…akan kuceritakan semuanya! Kau ingat tidak dengan namja kecil yang dulu selalu memanggilmu najayo..?!”

“Jadi kau…tapi..bagaimana bisa..?! dulu kan kau…”

“Gendut..?! itu kan dulu..!! sekarang aku tampan bukan..?! ya…walaupun sebenarnya dulu aku juga tampan, hanya saja badanku terlalu gemuk!!” potongnya.

 

Aku benar-benar tak percaya dengan apa yang kulihat sekarang. Namja kecil yang dulu selalu mengejekku, sekarang mengajakku untuk berkencan. Dan namja kecil yang dulunya gendut, sekarang sudah berubah menjadi namja yang tampan, tinggi, dan sikapnya juga berbeda dengan yang dulu kukenal. Tidak semenyebalkan dulu.

 

“Hah…itu kan kau yang bilang?! Bukan aku!!”

“Sudahlah!! Akui saja kalau aku ini memang tampan!! Bahkan tadi kau sempat kaget kan..?!”

“Geunde (tapi)….bagaimana bisa kau mengenaliku..?? terakhir kali kita bertemu kan waktu kelas 5 SD..!”

“Aku bisa meramal bagaimana wajahmu dimasa depan!!”

“Huuhhh…kau ini!! Memang aku anak kecil yang bisa kau bohongi seperti itu..?!”

“Hahaha…15 tahun yang lalu saat aku kelas 5 SD, appa dan eomma membawaku pindah ke Amerika karena harus mengurusi perusahaannya disana!”

“Mmmm….jadi sekarang kau pindah ke Korea lagi..?!”

“Ne…disana sangat membosankan!! Aku lebih suka tinggal di Korea dari pada di Amerika!”

“Bosan..?? kalau aku jadi kau, aku tak akan bosan disana!”

“Waeyo..?”

“Karena impianku berada disana. menjadi designer dan juga mempunyai butik sendiri disana!! lalu kenapa waktu itu kau ada dikampusku..?? apa kau kuliah disana..?! apa jangan-jangan…kau menguntitku kemudian mengikutiku kuliah disana..?!!”

“Mwo..?? menguntitmu..?? hah! Yang benar saja! Aku memang kuliah disana karena halmeoni yang menyuruhku. Saat tahu aku pindah ke Korea, halmeoni langsung mendaftarkanku disana!! lagi pula, Korea University juga tidak kalah bagus dari universitasku saat di Amerika! Saat kau menabrakku waktu itu, aku menemukan gantungan pororomu yang berinisial S itu. Dan saat kau memunguti gambar2 desain bajumu, aku tak sengaja melihat namamu! Dan ternyata dugaanku benar! Kau Park Seung Hee si yeoja pendek itu! Ahahaha….sampai sekarangpun, sepertinya tubuhmu masih tetap pendek!! Ahahahaha….”

Aisshhh…kucabut ucapanku tadi..! dia masih tetap menyebalkan!!

 

“Yaa!! Hentikan!! Kibum gendut menyebalkan!!” seruku sembari berdiri akan pergi tapi tiba-tiba tanganku ditarik olehnya.

 

Degh!

 

Perasaan ini lagi. Jantungku kembali melakukan maraton lagi. Perasaan apa ini..?!

 

“Yaa!! Jangan pergi dulu!! Apa kau tak mau gantungan pororomu kembali, huh..?!” pekik Key yang membuatku sadar dan mengurungkan niatku untuk pergi.

“Duduklah!! Lagi pula aku bukan Kibum yang dulu lagi..! Kibum yang selalu memanggilmu najayo lagi..!!” sambungnya.

“Geuraeyo…ini demi pororoku kembali..!!” seruku ketus kemudian duduk dan melanjutkan memakan ice creamku yang tadi belum habis.

“Yes, I know!!” serunya seraya menyunggingkan senyuman yang disalah satu sudut bibirnya.

 

Tak lama kemudian, kami pun melanjutkan acara berkencan kami. Entah kenapa, setiap Kibum menggenggam tanganku, jantungku selalu berdegup kencang. Dan kenapa aku sama sekali tak merasa keberatan ya..?! aneh!!

 

****

Setelah kencan waktu itu, beberapa hari ini aku dan Kibum selalu bertemu ditaman setelah jam kuliah kami selesai. Yah…kurasa dia memang benar. Dia bukan Kibum yang dulu selalu mengejekku. Kibum yang selalu saja membuatku kesal setiap kali bertemu dengannya. Sosok Kibum yang sekarang memang berbeda. Sosoknya yang dewasa, selalu memperhatikan penampilan, sikapnya yang hangat, dan juga selalu bisa membuatku nyaman saat didekatnya.

 

****

Hari ini adalah hari minggu. Hari dimana aku dan Kibum akan berkencan untuk yang kedua kalinya. Sesuai perjanjian kami bertemu dicafe seperti kencan pertama. Kencan hari ini rasanya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Walaupun kegiatan yang kami lakukan sama, tapi rasanya sangat berbeda. Ada perasaan senang dan juga bahagia kali ini.

 

“Kenapa kau mengajakku ke taman hiburan lagi..??”

“Ya…karena aku ingin!! Dari dulu aku ingin pergi ke taman hiburan!!”

“Hah!! Lucu sekali..!! kau seperti anak kecil saja..!!”

“Dari kecil, aku memang tak pernah pergi ke taman hiburan!! Orang tuaku terlalu sibuk untuk mengajakku kemari..!! yaa!! Bagaimana kalau kita naik itu..??” ujar Kibum seraya menunjuk salah satu wahana. Aigoo…kenapa aku jagi merasa bersalah ya..?? saat Kibum menceritakannya, terlihat aura sedih diwajahnya. Seperti kencan yang pertama, kami mampir ke kedai ice cream. Setelah selesai, Kibum mengajakku ke suatu tempat.

 

“Kita mau kemana..?!” tanyaku bingung saat dalam mobilnya.

“Kejutan!!” jawabnya singkat.

“Mwo..??” tanyaku kembali yang bertambah bingung mendengar jawabannya. Kibum hanya tersenyum. Karena terlalu lelah, aku pun terlelap saat dalam perjalanan menuju tempat yang-aku-tak-tahu-kemana.

 

“Yaa!! Seung Hee!! Ireona..! kita sudah sampai..!!” terdengar suara Key yang membangunkanku. Samar-samar terlihat cahaya sore yang menyilaukan mataku.

“Kita dimana..?!” tanyaku yang masih mengantuk.

“Kita akan melihat matahati terbenam!! Kkaja!!” seru Key yang kemudian keluar dari mobilnya.

 

Tak lama kemudian, aku pun menyusulnya. Kulihat, Key duduk dipinggir pantai seraya memainkan pasir. Perlahan, aku menghampirinya dan kemudian duduk disampingnya.

 

“Pantai ini indah sekali..!!” seruku seraya melihat sekeliling pantai.

“Tentu saja!! Kau yeoja kedua setelah eomma yang kuajak kemari..!!” ujar Key yang masih memainkan pasir.

“Chincayo..??” tanyaku kaget dan juga senang mendengarnya.

“Ummm…” jawabnya seraya mengangguk pelan.

“Apa di Amerika kau tak pernah mempunyai yeojachingu..?!”

“Tentu saja aku punya. Bahkan banyak yeoja yang selalu mengejarku disana! tapi…tak ada yang pernah kuajak kemari !”

“Hahh…kau ini!! Sepertinya…semenjak pindah ke Amerika, kau bertambah narsis!!”

“Yaa!! Aku ini bicara jujur! Enak saja kau!”

“Ne..ne..aku percaya!!” aku hanya tertawa kecil menanggapinya. Aku tak pernah mengenal sosoknya. Bahkan aku tak pernah berpikir bisa sedekat ini dengannya. Semoga saja yang kualami saat ini bukanlah mimpi.

 

“Ini…pororomu!!”

“Wuaahhh….gomawo!! tapi kenapa ada yang berbeda ya..?!”

“Tentu saja berbeda! Kau itu yeoja yang jorok sekali..! apa dari SD gantunganmu itu tak pernah kau cuci..?! saat menemukannya, gantunganmu itu terlihat kusam dan juga kotor! Makanya aku menyuruh seseorang mencuci gantunganmu itu!!”

“Iya juga ya!! Ahhh….gomowo Kibum-ah!!”

“It’s okey!!”

 

Kami pun diam seribu bahasa. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut kami. Diam dengan pikiran kami masing-masing. Entahlah! Suasananya berubah menjadi canggung. Tak lama kemudian….

 

“Kibum…”

“Seung Hee…”

Disaat yang bersamaan, Key juga memanggilku.

 

“Ladies first…”

“Ne…Kibum-ah…dulu waktu SD, kenapa kau selalu mengejekku..?! kenepa setiap bertemu atau berpapasan denganku, kau selalu saja memanggilku najayo..?!”

“Apa aku harus menjawabnya..?!”

“Mulonieyo (tentu saja)!! Aku kan bertanya padamu!!”

“Geurae…sebenarnya dulu aku tak bermaksud untuk mengejekmu! Hanya saja….saat melihatmu bertengkar dengan teman lain dan saat itu pula aku senang melihat wajahmu yang kesal itu. Aku tertarik dengan wajahmu yang terlihat kesal itu. Karena itulah saat mengejekmu, aku suka melihat ekspresimu yang lucu itu. Ekspresi yang selalu membuatku ingin melihatmu terus. Dan ketika aku pindah ke Amerika, aku benar-benar merasa kehilangan. Aku merasa sangat merindukan ekspresi kecutmu saat aku mengejekmu!” ujarnya panjang lebar tapi tatapannya masih menatap matahari yang hampir terbenam.

 

Aku sangat terkejut dengan jawaban yang Kibum berikan. Perasaan saat Kibum menggenggam tanganku waktu itu kembali muncul lagi. Perasaan dimana jantungku hampir mau copot dibuatnya. Apa mungkin ini pertanda aku mulai menyukainya..? suasana canggung kembali menyelimuti kami.

 

Key POV

Kenapa suasananya jadi canggung begini ?! ahh…aku bingung harus mengatakan perasaanku dari mana! Ya…aku memang menyukai Seung Hee. Jauh dilubuk hatiku, aku memang masih menyukainya. Hari ini memang aku berencana untuk mengungkapkan perasaanku padanya. Tapi setelah menjawab pertanyaannya tadi, aku jadi bingung. Ahh…padahal dulu di Amerika saat menembak yeoja aku tak pernah merasa bingung seperti ini. Bingung harus memulainya dari mana.

 

“Ng….tadi kau mau bicara apa..?!” tanya Seung Hee memulai pembicaraan.

“Mmm…itu…anu…mmm…bagaimana memulainya ya?!” tanyaku lirih.

“Ne…??” tanya Seung Hee bingung.

 

Aku benar-benar gugup saat ini. Matahari sudah mulai terbenam. Sepertinya ini waktu yang tepat. Aku pun memberanikan diri mengajaknya berdiri dan menggenggam tangannya.

 

“Seung Hee…will you be my lover..??” tanyaku sembari berlutut dihadapannya.

“Maukah kau menjadi yeojachinguku..?!” tanyaku sekali lagi.

Seung Hee terlihat kikuk dan juga bingung. Tak lama kemudian….

 

“Ummm…” jawab Seung Hee sembari mengangguk pelan.

“Mwo..??” tanyaku tak percaya.

“Ne…I will” jawabnya mantap dengan wajah yang memerah seperti udang rebus. Karena terlalu senang, akupun langsung memeluknya. Seung Hee pun membalas pelukanku. Ku lepas pelukanku dan mendekati wajahnya perlahan. Kututup mataku. Dan….yang kurasakan saat ini….basah?? apa ini..??

 

Kubuka mataku, huhhh…..dan ternyata yang kucium adalah gantungan pororo miliknya yang basah karena terkena air pantai. Pantas saja rasanya aneh! Seung Hee hanya tersenyum jahil.

 

“Yaa!! Kau mau mengerjaiku, huh..?! coba saja!” seruku sembari menggelitiki perutnya.

Seung Hee berhasil kabur dan alhasil, kami jadi bermain kejar-kejaran sambil melempari pasir. Huhhh….sangat kekanak-kanakan! Padahal akan sangat romantis jika ciuman tadi benar terjadi. Ciuman disaat matahari tenggelam. Hahahaha…..*key pervert*

“Yaa!! Jangan lari kau ya..? aku akan menangkapmu!” teriakku padanya tapi Seung Hee hanya menoleh kemudian menjulurkan lidahnya padaku.

“Merong…” balasnya.

“You really my little girl, honey!!” teriakku kembali.

 

Seung Hee POV

Key melepaskan pelukannya dan perlahan mendekatkan wajahya ke wajahku. Apa dia akan menciumku..?! aisshhh…kenapa wajahku terasa panas..?? jantungku juga kembali melakukan maraton! Aigoo…bagaimana ini ?! ahh…kuambil saja gantungan pororoku dan kudekatkan ke bibirnya. Aku hanya tersenyum jahil saat Key benar menciumnya dan kemudian membuka matanya. Ya Tuhan….wajahnya sangat-sangat tampan. Ini pertama kalinya aku melihat wajahnya dari jarak sedekat ini.

 

“Yaa!! Kau mau mengerjaiku, huh..?! coba saja!” serunya sembari menggelitikiku. Akupun kabur dan yang kami lakukan saat ini adalah malah bermain lempar pasir. Seharian ini yang kurasakan saat bersamanya hanyalah rasa bahagia. Gomawo halmeoni….kalau bukan karena gantungan ini, aku tak akan bertemu lagi dengannya. Jika saatnya sudah tiba, aku akan memberimu ciuman yang benar-benar tulus dariku!

“Yaa!! Jangan lari kau ya..? aku akan menangkapmu!” teriaknya dan hanya kubalas dengan merong.

“You really my little girl, honey!!” teriaknya kembali.

Terima kasih Tuhan…tak kusangka musuh kecilku sekarang menjadi namjachinguku. Semoga saja ceritaku berakhir dengan happy ending.

 

THE END

 

>> tinggalkan jejak kalian setelah baca ya….DON’T BE SILENT READER

You My Little Girl 1/2

Published 21 September 2011 by shinhyukyung

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : You My Little Girl

Genre                 : Romance

Rating                : PG-16

Length               : Twoshot

Main Cast          : Kim Kibum a.k.a Key, Park Seung Hee

Support Cast    : Leeteuk (SUJU), Tiffany (SNSD)

Seung Hee POV

“Annyeong najayo (pendek)!!” tegur seorang namja padaku.

“Yaa!! Kau gendut!!” balasku.

“Pendek!!” seru namja itu kemudian berlari meninggalkanku.

“Genduuttt!!! Aku membencimuuu…!!!” teriakku.

“Aku juga benci padamuuu…!!” teriaknya balik padaku kemudian mehrong.

15 tahun kemudian….

Namaku adalah Park Seung Hee. Aku adalah seorang mahasiswi di Korea University, College of Art and Design, salah satu universitas swasta terkemuka di Seoul. Sejak kecil, impianku adalah menjadi designer terkenal di Seoul dan mempunyai butik sendiri.

“OMO…!! hari ini aku ada kuliah pagi..!!” seruku yang tiba-tiba sadar saat dimeja makan. Aku pun segera bergegas dan berlari menuju mobilku. Kulaju mobilku dengan kecepatan yang tidak seperti biasanya. Ya…itu gara-gara pagi ini ada kelas Leeteuk seonsaengnim atau lebih tepatnya killer seonsaengnim. Setelah memarkirkan mobil, akupun segera berlari dan membawa peralatan untuk kelas hari ini.

Brukkkk

Aisshhh…sepertinya aku menabrak seseorang. “Neomu aphayo…” seruku sembari mengelus-ngelus pantatku yang sakit. Akupun segera membereskan peralatanku yang berserakan dan meminta maaf pada seseorang yang kutabrak tadi.

“Mianhaeyo…aku sedang terburu-buru hari ini !! sekali lagi mianhaeyo…” pekikku sembari bow 90° dan kemudian berlari menuju kelas. Karena sudah terlambat, ku tinggal saja namja tinggi yang kutabrak tadi.

Tok tok tok

“Seonsaengnim cwesonghamnida, cheoneun neujeun(saya terlambat)…!!” seruku setelah membuka pintu kelas.

“Cepat duduk..!!” seru Leeteuk seonsaengnim ketus.

“Ne…gomapseumnida!!” kataku sembari bow 90°.

Key POV

“Huhhh…. lebih baik disini dari pada di Amerika!!” seruku sembari berjalan-jalan melihat universitas yang akan kujadikan tempat studyku besok pagi dan kemudian kuminum minuman kaleng yang kubeli tadi. Namaku adalah Kim Kibum tapi teman-teman Amerikaku memanggilku dengan sebutan Key. Aku sekarang tinggal bersama halmeoni di Seoul. Sedangkan Appa dan Eomma masih di Amerika karena harus mengurus perusahaannya disana. Aku kembali ke Korea lagi karena di Amerika sangat membosankan. Semenjak kelas 5 SD(?), aku harus pindah ke Amerika untuk melanjutkan study disana. Dan sekarang aku berada di Korea University, tempat studyku disini. Aku mengambil College of Business and Economics karena nanti, aku harus mengurusi perusahan Appa. Yah…universitas ini juga tak kalah dengan universitasku sebelumnya saat di Amerika.

Brukkkk

Aisshh…hoodieku basah karena minuman kalengku tadi tumpah gara-gara ada seorang yeoja yang menabrakku.

“Neomu aphayo…” seru yeoja itu dan kemudian berdiri memunguti barang-barangnya.

“Mianhaeyo…aku sedang terburu-buru hari ini !! Sekali lagi mianhaeyo…” serunya sembari membungkukkan badannya dan kemudian berlari pergi.

“Aisshh…yeoja ini menyebalkan sekali..!!” batinku sembari menatapnya kesal. Hoodie favoritku basah gara-gara yeoja itu. Saat membersihkan hoodieku dari minuman, aku tak sengaja melihat ada sesuatu dilantai. Sebuah gantungan ponsel berbentuk pororo dengan inisial S. Mungkin ini punya yeoja tadi.

“Yaa!! Jamkkanman…barangmu….!!” teriakku tapi sayang sekali yeoja itu sudah menghilang entah kemana. Tak lama kemudian, akupun kembali ke mobil dan segera pulang karena bajuku basah sekarang.

*****

“Ahjumma…tolong bersihkan hoodieku ini !! dan jangan sampai rusak atau luntur!! Ini hoodie favoritku!!” ujarku pada seorang wanita paruh baya yang bekerja dirumah Halmeoni sebagai pelayan.

“Ne…tuan muda!!” jawab ahjumma tadi.

****

“Huhhh….” kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur. Kuambil dan kupandangi gantungan milik yeoja tadi. Ada inisial S digantungan itu. Tiba-tiba aku teringat akan yeoja kecil yang dulu selalu kuejek. Kupandangi lekat-lekat gantungan ini. Gantungan berbentuk pororo ini mirip sekali dengan milik yeoja pendek itu. Seung Hee..?? Park Seung Hee..?? apa yeoja tadi adalah Seung Hee..?? apa dia yeoja pendek itu..?? tapi bukankah Seung Hee tinggal di Daegu..?? apa dia juga pindah..?? aisshhh….pertanyaan-pertanyaan ini selalu berputar diotakku, membuat kepalaku pusing. Park Seung Hee adalah teman kecilku sewaktu kelas 4 SD(?). Bukan, lebih tepatnya adalah yeoja pertama yang aku sukai. Aku menyukai yeoja itu karena ekspresinya saat marah sangatlah lucu. Untuk itulah aku selalu mengejeknya yeoja pendek saat bertemu. “Aku harus menemukan pemilik gantungan ini..!!” batinku. Kubenamkan mataku untuk beberapa saat. Kuulang kembali memori saat yeoja tadi menabrakku. Jamkkanman!! Sepertinya saat yeoja itu memunguti barang2nya, ada buku gambar besar hitam, dan beberapa gambar baju yang berserakan. Mungkin yeoja tadi mengambil jurusan design. Ya..mungkin. “Huhhh………” kuhela nafas panjang.

*****

Seung Hee POV

“Huuhhh….akhirnya selesai juga kelas Leeteuk seonsaengnim!! Selalu membosankan!!” seru Tiffany. Aku hanya tersenyum menanggapinya.

“Seung Hee-ah…pinjam ponselmu!! Ponselku baterainya habis!!”

“Ne…”

“Seung Hee…dimana gantungan pororomu..?? tumben sekali kau melepasnya dari ponselmu!!”

“Mwo..??”

“Iya…dimana pororomu yang biasa tergantung diponselmu ini..??”

“Omona…bagaimana bisa tidak ada..??”

Betapa kagetnya aku saat Tiffany bilang pororoku tak ada. Akupun sontak langsung mencarinya di tas, saku, bahkan dibawah mejaku pun tak luput dari pencarianku. Gantungan berbentuk pororo itu selalu menempel diponselku. Ya..karena aku tak pernah dan tidak mau melepasnya walaupun sudah agak kusam. Gantungan itu sangat berarti bagiku karena itu adalah pemberian dari mendiang Halmeoni. Sejak kecil, gantungan itu selalu aku letakkan ditasku. Tapi semenjak mulai dewasa, aku memakainya sebagai gantungan untuk ponselku.

“Apa kau menghilangkannya..??”

“Aniyo…mana mungkin pororoku bisa lepas?!! Aisshh…”

“Cari dulu..!! mungkin terjatuh disekitar sini..!! kubantu mencarinya!!”

“Aigoo…!! apa mungkin…..” kugantungkan kalimatku saat mengingat kejadian tadi pagi.

“Apa kau ingat terjatuh dimana..??”

“Tiffany…tadi pagi karena sudah terlambat kelas Leeteuk seonsaengnim, aku berlari kemudian menabrak seseorang. Apa mungkin pororoku terlepas saat menabrak orang itu..??”

“Ng…mungkin saja!! Kita cari saja dimana kau menabraknya!!”

Aku dan Tiffany langsung mencarinya, tapi hasilnya nihil. Gantunganku tak ada disana. Tuhan, tolong kembalikan pororoku!! Walaupun itu hanya sebuah gantungan kecil, tapi itu adalah hadiah terakhir dari Halmeoni.

“Huuhhh….” kuhela nafas panjang. Rasanya aneh hari-hari yang biasa kujalani ini tanpa adanya pororoku. Sudah seminggu semenjak gantunganku hilang.

*****

“Seung Hee-ah…jangan lupa untuk mengerjakan tugasnya!!!” teriak Tiffany padaku saat dikantin. Akupun langsung menoleh sembari berjalan dan tersenyum pada Tiffany. Dan tanpa sadar…..

Bruukkkk

Aku menabrak seseorang lagi? “Neomu aphayo…” kataku sembari mengusap-ngusap sikuku yang terbentur lantai.

“Aisshhh…kau itu tidak bisa berjalan dengan benar, huh..?!” teriak namja yang kutabrak.

“Mianhaeyo…” seruku yang masih duduk dilantai.

“Sudahlah!! Ayo bangun..!!” seru namja itu sembari mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Kudongakkan kepalaku melihat namja ini. Namja ini begitu tampan. Tinggi dan tampan. Matanya….neomu kyeopta!! Aisshhh…apa yang aku pikirkan sih!! Sadarlah Seung Hee…

“Kenapa kau malah melihatku seperti itu..??” tanya namja itu bingung.

“Ani…” sanggahku cepat.

Saat akan berdiri menerima uluran tangannya, aku tidak sengaja melihat gantungan yang mirip dengan pororoku ditas namja ini.

“Gantungan pororo!!” seruku pada namja ini sembari menunjuk gantungan itu.

“Mwo..??ohh…apa gantungan pororo ini milikmu..??” tanya namja itu.

“Ne..ne..!” jawabku sembari tersenyum sumringah.

“Joayo…akan kukembalikan setelah kau membayar atas insiden kemarin!! Kau sudah 2x menabrakku dan membuat hoodie favoritku basah!! Jadi temui aku ditaman sore nanti..!!dan jangan sampai terlambat!! Jal gaseyo…” ujarnya yang kemudian pergi begitu saja.

“Yaa!! Jamkkanman!! Yaa!!” teriakku tapi namja itu tak menggubrisku.

“Aisshhh…chinca?!! yang benar saja, kemarin kan aku sudah minta maaf padanya!!” gerutuku sembari tersenyum kecut.

****

04.00 pm

Di taman…

“Huhh….namja itu lama sekali sih!!” gumamku mendengus kesal.

5 menit…

10 menit…

30 menit…aku sudah menunggu, tapi namja itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

“Kau sudah menunggu lama..?!” tanya seseorang yang sontak membuatku berdiri.

“Kau…sudah membuatku menunggu selama 30 menit disini..!!” jawabku ketus pada namja itu.

Key POV

Semoga saja yeoja itu adalah si yeoja pendek itu. Sepertinya dia sudah menungguku.

“Kau sudah menunggu lama..?!” tanyaku dan membuatnya kaget dan langsung berdiri. Wajahnya juga terlihat sangat kesal.

“Kau…sudah membuatku menunggu selama 30 menit disini..!!” jawabnya ketus.

“Mianhae…ayo ikut aku!!” seruku sembari menarik tangannya.

“Yaa!! Lepaskan!! Kau mau membawaku kemana, huh..?! yaa!!” pekik yeoja ini sembari meronta melepaskan tangannya dari genggamanku tapi aku tak menggubrisnya.

“Masuklah!!”

“Mwo..??”

“Sudah cepat masuk!! Kau ingin gantunganmu kembali atau tidak..?! tenang saja, aku tak akan menyentuhmu kalau itu yang kau pikirkan!!”

Akhirnya yeoja itupun masuk kedalam mobilku. Tak lama kemudian….

“Kita mau kemana..??” tanya yeoja itu bingung.

“Sudah sampai!! Ayo turun!” seruku kemudian keluar dari mobil.

“Kita bicarakan disini..!” kataku sembari duduk disebuah meja café. Ya…cafe ini sudah menjadi tempat favoritku selama beberapa minggu ini di Korea. Kami diam beberapa saat.

“Sekarang kembalikan gantungan pororoku!!” serunya sembari menyodorkan tangannya padaku.

“Yaa!! Jamkanman! Kau harus membayar atas kesalahanmu yang sudah membuat hoodie favoritku basah gara-gara kau tabrak kemarin!!” ujarku tak kalah ketus.

“Tapi kan, aku sudah minta maaf padamu ?! ayolah..aku mohon…tolong kembalikan pororoku itu!!” rajuk yeoja itu.

“Apa gantungan ini sangat berarti bagimu..?! eits…nanti dulu!!”

Yeoja itu hampir saja meraih gantungannya saat ku tunjukkan padanya tapi tetap saja kecepatanku tak bisa dikalahkan.

“Aisshhh…geuraeyo!! apa maumu..??”

“Berkecanlah denganku selama 2 hari!! Dan dihari kencan kita yang terakhir, akan kukembalikan gantungan kesayanganmu ini! Otteokae..?”

“Berkencan denganmu..?? chinca..?! kita bahkan tak saling kenal! Bagaimana bisa kau berkencan dengan yeoja yang tak kau kenal..?!”

“Apa namamu Seung Hee..? Park Seung Hee..?!”

“Ba..bagaimana kau bisa tahu..??”

“Apa kau pernah tinggal di Daegu..?”

“Ne…”

“Cheoneun Key imnida..! aku juga kuliah disini. Dan minggu besok kita bertemu ditempat ini jam 9 pagi dan jangan terlambat..! Annyeong najayo (pendek)..!!”

“Yaa!! Jamkanman!! Yaa!!”

Seung Hee POV

“Cheoneun Key imnida..! aku juga kuliah disini. Dan minggu besok kita bertemu ditempat ini jam 9 pagi..! Annyeong najayo..!!” ujarnya sembari tersenyum dan mengacak rambutku kemudian pergi.

“Yaa!! Jamkanman!! Yaa!!” teriakku tapi namja itu sama sekali tak menggubrisku.

Aisshhh…namja itu menyebalkan sekali. Kenapa aku bisa bertemu namja super menyebalkan itu sih!! Jamkanman! Namja itu menyebutku dengan sebutan pendek..?! kenapa panggilan itu familiar sekali ya..?! Tak beberapa lama, akupun pergi dari tempat itu.

“Huuhhh….” ku hela nafas sembari merebahkan tubuhku diatas tempat tidur. Kuingat-ingat kembali sosok namja tadi.

“Pendek….pendek…siapa ya?!” gumamku sembari menatap langit-langit kamarku.

“Omona…terakhir dulu waktu kelas 5 SD aku pernah dipanggil najayo oleh namja cilik gendut!! Apa jangan-jangan dia….ahh, mana mungkin!! Tubuhnya kan gendut, sedangkan namja tadi tinggi, kurus, dan juga tampan!! Tidak mungkin itu dia!! Tidak mungkin namja itu adalah Kibum gendut!!” gumamku pada diriku sendiri.

****

08.05 am

“Huhhh….” aku menghela nafas dan kemudian menghirup udara segar dipagi hari dekat jendela kamarku. “Omona…! aku lupa hari ini aku harus berkencan dengan namja menyebalkan itu! Aisshhh…” pekikku yang teringat akan perjanjianku dengan namja itu. Akupun bergegas mandi dan bersiap-siap.

****

09.00 am

Disebuah café tempatku bertemu dengan namja itu

“Aisshh…dimana namja itu..?! kenapa aku harus selalu menunggunya seperti ini..?! benar-benar menyebalkan!!” umpatku sembari celingukan mencari batang hidung namja itu. Tak lama kemudian….

“Yaa!! Kau sudah disini rupanya!!” seru seseorang yang ternyata adalah namja itu sembari menepuk pundakku.

“Huh! Kau menyuruhku untuk jangan terlambat tapi kau sendiri terlambat!!” kataku seraya tersenyum kecut.

“Kkaja!!” serunya sembari menarik tanganku masuk kedalam mobilnya.

===SKIP===

“Kenapa kita ke taman hiburan..??” tanyaku bingung.

“Dari dulu aku ingin sekali pergi ke taman hiburan!” jawabnya seraya menarik tanganku berlari kecil membeli tiket. Setelah menaiki beberapa wahana, ternyata namja ini asik juga.

“Yaa!! Siapa namamu kemarin..?! aku lupa!!”

“Key!! panggil saja aku Key!!”

======================

TBC

>>tolong tinggalkan jejak setelah baca ya….DON’T BE SILENT READER..!!