Love is Hurt chap 3 of 3 END

Published 16 Desember 2011 by shinhyukyung

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….langsung aja dah…

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author               : Shin Hyu Kyung

Title                    : Love is Hurt 

Genre                 : Romance, Angst, etc

Rating                : PG-17

Length               : Sampai ada tulisan end

Main Cast          : Kim Kibum/Key, Choi Minho, Lee Taemin

Disclaimer         : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

 

PART 3

 

 

[Backsound Yoon Eun Hye and Yoon Sang Hyun – Romance/OST My Fair Lady]

 

 

Seorang namja cantik sedang berjalan menyusuri lorong kampus sembari membawa beberapa buku ditangannya.

 

Chu~

 

 

Degh

 

 

Degh

 

 

 

Langkah namja cantik itu tiba-tiba terhenti. Matanya terbelalak kaget dan kakinya terasa lemas. Buku yang dibawanya juga hampir jatuh. Demi apa ini semakin membuatnya jauh lebih sakit. Tidak sengaja melihat bibir saling bertautan dari dua sejoli itu.

 

Tes

 

Tes

 

Tes

 

 

Berlari secepat mungkin sembari menangis. Terus berlari entah kemana. Tak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang yang melihatnya. Shit! Dadanya terasa semakin sesak. Bahkan bernafas pun terasa sangat sulit sekali. Sampai kapan sakit ini akan terus berlanjut? Sampai kapan ia harus terus merasakan sakit seperti ini? Sampai kapan ia harus terus menangis? Sungguh! Ini sangat membuatnya lelah.

 

 

~~~

 

 

“Aaaaaaaa……hiks..hiks” berteriak sembari menangis. Berteriak sekencang mungkin untuk meredakan rasa sakit yang teramat sangat itu. Rasa sakit yang menyerang hatinya. Meremukkan hatinya sampai hancur.

 

“Aaaaaaaa…..hiks..hiks..huhuhu..appo..neomu appo..” terus berteriak sampai suaranya hampir habis. Key tak peduli. Sakit itu masih enggan untuk pergi.

 

“Hiks..hiks..appo Tuhan..appo..huhuhu..” duduk diatas batu karang yang cukup besar sembari menekuk dan memeluk lututnya. Membenamkan kepalanya. Sepertinya air matanya tidak bisa berhenti saat ini. Yah…tentu saja. Key memutuskan untuk pergi ke pantai yang cukup sepi setelah melihat Taemin mencium Minho tepat dibibirnya. Siapa yang tidak sakit, eoh?

 

“Tuhan…sampai kapan aku harus terus merasakan sakit seperti ini?? Huhuhu…kapan ini akan berakhir, Tuhan..?hiks..hiks..huhuhu”

 

 

Tes

Tes

Tes

 

 

Bukan. Kali ini bukan tintik air mata Key. Melainkan rintik air yang turun dari langit. Bahkan langit pun seakan mengerti perasaan sakit yang dirasakan Key saat ini. Semakin lama, hujan semakin deras. Membiarkan hujan itu terus mengguyur tubuhnya yang rapuh. Key sudah tidak peduli lagi kalau tubuhya pasti akan sakit nantinya. Bukankah sebelumnya sudah sering merasakan sakit, eoh? Biarlah hujan membasahi tubuhnya. Hujan akan menyamarkan air matanya.

 

 

 

~~~~

 

 

 

“Taemin-ah!! Apa yang kau lakukan..?! kau…” Minho mendorong Taemin agar terlepas dari ciuman itu. Minho kaget dan membelalakkan matanya saat tiba-tiba Taemin mencium bibirnya.

 

Kenapa kaget, eoh? Bukankah Minho sudah bersama dengan Taemin? Lalu apa arti pelukan waktu itu? Kalian pasti bertanya-tanya seperti itu. Waktu itu Taemin menyatakan perasaannya kepada Minho. Dan Minho hanya membalasnya dengan pelukan. Sebenarnya pelukan itu hanya pelampiasan karena hatinya sakit. Sakit karena Key meninggalkannya. Sejak saat itu, Taemin memang semakin dekat dengan Taemin. Tapi…Minho tak pernah membalas perasaan Taemin. Minho tak pernah menjawab pernyataan itu.

 

“Wae..?? aku mencintaimu, hyung. Tidak bisakah kau melihat hal itu? Tidak bisakah kau melihat ke arahku? Tidak bisakah kau melupakan Key hyung, eoh??” Taemin langsung meluapkan rasa lelahnya selama ini. Yah…Taemin memang sudah mengetahui tentang hubungan Minho dengan Key. Air mata Taemin kini sudah memenuhi pelupuk matanya. Siap jatuh kapan saja.

 

“Kau…sudah tahu?”

 

“Wae..? sejak awal aku sudah tahu. Aku sudah tahu semuanya. Bahkan aku sengaja memanas-manasi Key hyung dengan mencium pipimu didepannya, bersikap manja denganmu didepannya. Wae?? Kau tidak suka, huh? Aku mencintaimu, hyung. Tapi kenapa hatimu tak pernah bisa kumasuki?? Hatimu hanya untuk Key hyung. Hatimu selalu tertutup untukku. Hiks..hiks”

 

Air mata Taemin sudah tidak bisa dibendung lagi. Yah…selama ini memang Taemin sengaja membuat Key sakit hati. Hanya karena egonya, ia tega kepada Key-sahabatnya.

 

“Taemin-ah…mianhae. jeongmal mianhae, Taemin. Aku sudah berusaha menyukaimu tapi tetap tidak bisa. Rasa sayangku padamu hanya bisa sebatas sebagai dongsaeng, tak bisa lebih dari itu” Minho berusaha menenangkan Taemin dengan memeluknya. Minho tidak tega jika melihat Taemin menangis seperti itu.

 

 

 

Beberapa jam kemudian…

 

 

 

“Hyung…mianhae. mianhae aku sudah membuatmu berpisah dengan Key hyung. Aku tahu aku salah. Mianhae..”

 

“Aniyo. Kau tidak salah. Akulah yang salah”

 

“Hyung…aku ingin mengatakan sesuatu padamu”

 

“Apa?”

 

“Mmm…apa kau tahu bagaimana kau dan Key hyung bisa lost contact??”

 

“Aniyo. Entahlah! Aku juga tidak tahu alasan Key sengaja memutuskan contact denganku. Aku terus mengiriminya email tapi Key tak pernah membalasnya. Bahkan ponselnya tak pernah bisa aku hubungi. Sepertinya Key sudah lelah dan jenuh berhubungan long distance seperti ini”

 

“Ternyata kau bodoh, hyung. Kau lebih bosoh dari Key hyung”

 

“Apa maksudmu??”

 

 

 

~~~~

 

[Backsound KyuHyun (SUJU) – Hope is a Dream That Doesn’t Sleep/OST Bread Love and Dream]

 

 

 

 

Minho langsung berlari menuju mobil audynya. Segera melesatkan mobilnya menuju rumah Key. Melesatkan mobilnya diatas kecepatan normal.

Key…bagaimana kau bisa mengorbankan perasaanmu sendiri?? Dan kenapa aku begitu bodoh. Bodohnya aku bisa tertipu dengan kata-katamu waktu itu. Key…tunggu aku.

 

Selama perjalanan menuju rumah Key, yang tergiang ditelinganya hanyalah kata-kata Taemin saat ada ditaman tadi. Shit~

 

 

 

 

 

Flashback

 

 

 

 

“Ternyata kau bodoh, hyung. Kau lebih bosoh dari Key hyung”

 

“Apa maksudmu??”

 

“Dulu..Key hyung pernah bercerita padaku kalau dia pernah punya sahabat sekaligus namjachingu. Itu kau, bukan? Saat menceritakanmu, mata Key hyung selalu berbinar-binar dan tersipu malu. Tapi…saat menceritakan bagaimana kau dan dia bisa lost contact, raut wajahnya langsung berubah sedih. Bahkan Key hyung tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri akibat kecerobohannya”

 

“…..”

 

“Kau salah kalau mengira Key hyung sengaja memutuskan kontak denganmu. Seminggu sebelum hari ulang tahunmu, Key hyung berencana untuk memberikan kado spesial padamu. Saat akan membeli kado untukmu, Key hyung sengaja membawa laptopnya karena ia ingin segera membalas email darimu setelah membeli kado. Tapi…saat dibus, Key hyung tertidur. Dan saat dia bangun, laptopnya sudah tidak ada. Bahkan Key hyung juga menanyakan laptopnya pada penumpang lainnya tapi tidak ada yang tahu. Waktu Key hyung turun dari bus, dia tidak sengaja menabrak seseorang. Tiba-tiba ponselnya hilang. Entah karena jatuh atau dicuri”

 

“Tapi… yang Key hyung sesali bukan kehilangan laptop ataupun ponselnya. Yang membuatnya menyesal adalah ia tidak bisa mengingat nomer ponselmu dan akun emailnya. Beberapa bulan kemudian, Key hyung pindah rumah. Dan saat itulah aku tidak sengaja bertemu dengannya”

 

“Jadi…”

 

“Ne..aku sangat tahu kalau Key hyung masih sangat mencintaimu, hyung. Ini..! pergilah kesana dan jelaskan kalau kau juga masih sangat mencintainya. Jelaskan perasaanmu padanya”

 

“Ini…”

 

“Ne..itu alamat rumah Key hyung yang sekarang. Temuilah dia. Jangan sia-siakan dia, hyung. Key hyung sangat baik”

 

“Ne..aku tahu. Aku pergi ne? gomawo Taemin..kau sudah membuatku sadar”

 

“Eumm…oh iya! Tolong sampaikan maafku padanya. Aku sungguh menyesal sudah menyakiti perasaannya”

 

“Ne..sekali lagi gomawo Taemin”

 

Minho langsung pergi meninggalkan Taemin sendirian ditaman kampus setelah berpamitan dan mengacak rambut Taemin. Sedangkan Taemin hanya bisa tersenyum menatap kepergian cintanya. Terus memperhatikan punggung Minho sampai sosok itu menghilang dari pandangannya. Yah…ini yang seharusnya ia lakukan sejak dulu. Walaupun ia akan merasakan sakit, tapi itu tidak akan lama. Dan ini jauh lebih baik dari pada harus menjalani cinta secara sepihak. Ia sudah salah telah menyakiti sahabatnya.

 

 

~~~

 

 

 

Saat masih dalam perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Tak peduli. Minho tak peduli dengan derasnya hujan saat ini. Yang ia pedulikan hanyalah Key. Hanya Kittynya. Ia ingin cepat-cepat bertemu dengan Kittynya

 

 

 

Ting Tong… Ting Tong… Ting Tong…

 

 

 

“Permisi…apa Kim Keybum ada?” Minho langsung bertanya saat pintu rumah Key dibuka oleh pelayan.

“Sepertinya tuan muda belum pulang”

“Baiklah. Aku akan menunggunya sampai pulang”

 

 

 

 

Beberapa jam kemudian…

 

 

 

 

 

Aigo…kenapa dia lama sekali?? Kenapa belum pulang juga?? Apa mungkin karena hujan dia tidak bisa pulang? Lebih baik aku mencarinya!

 

Minho semakin cemas karena Key belum juga pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Minho memutuskan untuk mencari Key saja. Tapi…langkahnya tiba-tiba terhenti.

 

 

 

 

Degh

 

 

 

 

“Kau…”

 

“Key…”

 

 

Saat Minho hendak mencari Key, tiba-tiba Key muncul dengan baju yang basah kuyub akibat terkena hujan. Sejenak Key dan Minho masih terpaku. Beberapa menit kemudian, Minho langsung memeluk Key. Sedangkan Key masih terkejut. Entahlah! Pikirannya sempat kosong saat merasakan pelukan dari Minho. Sungguh. Betapa ia sangat merindukan pelukan ini. Aroma mocca yang langsung menguar pada indra penciumnya.

 

 

Shit! Sakit ini kembali lagi ketika teringat akan kejadian sore tadi yang membuatnya harus terus menangis sampai matanya bengkak.

 

“Lepas, Minho!” langsung mendorong Minho agar terlepas dari pelukannya dan langsung berlari keluar dari rumahnya. Berlari menerjang hujan yang masih cukup deras. Key tidak peduli. Yang ia inginkan hanyalah menjauh dari Minho. Tidak peduli dengan teriakan Minho yang mengejarnya.

 

 

 

“Key…AKU BILANG JANGAN LARI DARIKU!!” Minho langsung menarik lengan Key dan berteriak karena kesal. Sekarang Minho juga basah kuyub akibat mengejar Key tadi. Tak peduli, eoh?

 

“Lepas Minho. Hiks..lepas..hiks..hiks” Key kembali terisak. Key tidak mampu melepaskan lengannya dari cengkraman Minho. Tentu saja kekuatan Minho jauh lebih kuat darinya. Sudah tidak ada lagi kekuatan yang ada pada tubuhnya.

 

“Dengarkan aku dulu. Taemin sudah menceritakan semuanya padaku. Kenapa kau tidak pernah menjelaskannya padaku? Kenapa malah mengorbankan perasaanmu sendiri?? Begitu bodohnya aku saat itu sudah mempercayai kata-katamu”

 

“Hiks..hiks..huhuhu..” Key hanya bisa diam dan semakin terisak. Ia tidak tahu harus mengatakan apa saat ini.

 

“Tatap mataku, Key!! Bilang kalau kau masih mencintaiku!! Sekalipun kau menyuruhku untuk bersama Taemin, tetap saja hatiku hanya untukmu!! Aku tidak bisa mencintai orang lain selain kau!! Aku mohon, Key..jangan lari dariku”

 

“Hiks..hiks..huhuhu”

 

“TATAP MATAKU KIM KEYBUM!!”

 

“AKU SANGAT MENCINTAIMU!! AKU MASIH SANGAT MENCINTAIMU!! Jeongmal sarangahe..huhuhu..kau puas, huh??”

 

Minho langsung memeluk Key sangat erat. Yang ia inginkan hanya Key. Bukan yang lain. Just Key!! Key pun sudah tidak bisa menahannya lagi. Menahan rindunya yang teramat sangat.  Membalas pelukan Minho. Entahlah! Yang ada dipikiran Key saat ini hanyalah rindu rindu dan rindu. Sangat merindukan namjanya.

 

 

Tak lama kemudian, Minho perlahan melepaskan pelukannya. Terus menatap mata Key lekat tanpa berkedip sama sekali.

 

 

“Saranghae, jeongmal saranghaeyo..” mengatup pipi Key dengan kedua tangannya. Semakin lama…jarak antara keduanya semakin dekat. Semakin dekat…sampai deru nafaspun terasa diwajah masing-masing. Sama-sama menutup mata satu sama lain.

 

Bibir mereka pun menyatu seiring terhapusnya jarak diantara keduanya. Saling menyesap rasa manis yang tercipta dari bibir yang sedikit dingin akibat hujan yang masih mengguyur mereka saat ini. Saling mengecap satu sama lain. Meluapkan rasa rindu yang tertahan selama 3 tahun. Bahkan rasa sakit yang Key rasakan sudah terasa ringan, walapun masih ada sedikit rasa sakit dihatinya.

 

Minho menekan tengkuk Key agar ciuman mereka semakin dalam. Dalam sampai menerobos rongga mulut Key saat bibir Key terbuka sedikit. Merasakan sedikit air hujan yang masuk ke dalam mulut mereka yang masih enggan untuk melepas tautan itu. Tangan Key berpindah ke leher Minho. Yah…mereka sangat menikmati ciuman itu. Tidak peduli hujan yang masih mengguyur mereka, tidak peduli hawa dingin yang menusuk tulang mereka, tidak peduli dengan nafas yang hampir habis. Tidak peduli dengan semua itu. Hanya meluapkan rindu yang teramat sangat.

 

Tiba-tiba Minho merasa aneh. Tangan dan tubuh Key tiba-tiba lemas. Eoh?? Key pingsan?? Minho langsung melepaskan ciuman itu dan menahan tubuh Key agar tidak ambruk.

 

“Key…Key…Key…” menepuk pelan pipi Key tapi Key tak kunjung membuka matanya. Minho pun langsung menggendong ala bridal style masuk ke rumah Key.

 

 

 

 

~

~

 

 

 

 

Eungghh…mata namja cantik itu sedikit demi sedikit terbuka. Eoh? Kenapa aku disini? Bukankah tadi malam…isshh…

 

Key meringis memegangi kepalanya yang terasa amat berat dan sangat pening. Saat akan mengambil air minum yang ada dimeja sebelah tempat tidurnya, tangannya tertahan sesuatu. Ternyata Minho. Key baru sadar kalau Minho tengah tertidur dengan menggenggam tangannya.

 

Mendudukkan badannya dan bersandar pada bantal. Mengelus rambut Minho sembari mengingat kejadian semalam. Ada perasaan lega saat mengingatnya. Tapi bagaimana dengan Taemin? Dia pasti akan sakit hati kalau Taemin tahu hubungannya dengan Minho. Tuhan…jebal…beritahu apa yang harus aku lakukan saat ini?

 

 

Eungghh…Minho mendongakkan kepalanya sembari mengucek matanya yang masih sedikit terpejam. Masih mengantuk, eoh? Ck~

 

“Kau sudah bangun, Kitty? Otteokae?? Apa masih pusing? Semalam kau pingsan dan demam”

 

“Gwaenchana..aku sudah tidak apa-apa”

 

“Tidak apa-apa bagaimana? Kau masih demam, baby. Jamkanman ne? aku akan membuatkan bubur untukmu. Tidak akan lama, ne?” baby? Minho memanggil Key baby? Jeongmal…ia sangat rindu. Bahkan Key masih ingat terakhir kali Minho memanggilnya baby saat akan berangkat ke New York.

 

Setelah memeriksa suhu tubuh Key dengan memegang kening Key, Minho langsung menuju ke dapur untuk membuatkan bubur. Bukankah ada pelayan, eoh? Ck~

 

 

~~~~

 

 

Karena menunggu Minho terlalu lama, Key memutuskan untuk turun ke dapur melihat Minho. Yah…walaupun masih sedikit pusing.

 

Key berdiri disamping meja makan sembari memandang punggung Minho. Bolehkah ia memeluk punggung itu? Key sangat ingin memeluknya saat ini. Jeongmal. Ia masih rindu dengan pelukan hangat Minho. Bisakah saat ini memeluknya?

 

 

Grep~

 

 

“Baby…kenapa malah turun, eoh? kau kan masih sakit. Ayo kembali ke kamarmu”

“Sebentar saja…jebal..”

 

Bukanlah Key bilang sebentar? Nyatanya sampai buburnya matang Key masih saja memeluk punggung Minho. Ck~ lupa, eoh? yah…terlalu merindukan namjanya. Bolehkah ia bilang namjanya?

 

“Buburnya sudah matang…sekarang ayo makan dan minum obat, ne?”

 

 

 

@ kamar Key

 

 

 

“Say aaa…” Minho menyodorkan sendok yang sudah berisi bubur ke mulut Key.

“Aku bisa makan sendiri..”

“Say aaa…”

“Huuhhh…aa” menghela nafas kemudian membuka mulutnya dan menerima suapan bubur dari Minho. Ck~

“Kitty…kenapa kau tidak menjelaskan kalau laptop dan ponselmu hilang?”

“Minho…aku mohon..cintai Taemin seperti kau mencintaiku”

 

“Ck~ aku tidak bisa. Sekeras apapun aku berusaha, tetap saja aku tidak bisa. Bukankah dulu aku sudah pernah bilang padamu, eoh? kalau hatiku hanya akan terbuka olehmu. Bukan orang lain. Karena kau nae Key. kunci dari hatiku. Bahkan Taemin yang membuatku sadar. Betapa bodohnya aku saat mempercayai kata-katamu waktu itu. Taemin sudah tahu hubungan kita sejak awal, Kitty. Jadi…sekarang pedulikan perasaanmu sendiri. Taemin tidak apa-apa”

“Saranghae…jeongmal saranghae…”

 

Key langsung memeluk Minho. Bolehkah sekarang ia merasa bahagia? Bolehkan sekarang ia merasa lega? Rindu yang ia rasakan selama 3 tahun terakhir sudah terbayar. Sakit yang selama ini menyerang, sedikit demi sedikit telah terobati. Mengikis luka yang ada dihatinya.

 

“Ne..aku tahu. Nado..sekarang makan buburnya dan minum obatnya. Kau masih demam, Kitty”

“Ne..aa”

 

 

 

~

~

 

 

 

Seorang namja cantik dengan hanya terbalut piyama pink bermotif bintang tengah berdiri di balkon kamarnya sembari menikmati udara sore hari. Huuuhh…sesekali menghela nafas. Sungguh lega.

 

 

 

Cklek

 

 

 

“Kau sudah bangun, Kitty?”

 

 

Grep~

 

 

“Tidurmu lama sekali. Sepertinya demammu sudah turun” Minho memeluk Key dari belakang. Menaruh kepalanya di bahu sempit Key dan mendekatkan pipinya ke pipi tirus Key. Menyesap aroma strawberi yang menguar diindra penciumnya. Ini seperti zat adiktif bagi Minho. Aroma yang membuatnya adiksi berlebihan.

 

“Kau belum pulang, eoh??”

 

“Aniyo. Kau kan sakit? Mana mungkin aku meninggalkanmu, baby”

 

Key kemudian merubah posisinya, memutar tubuhnya, kemudian melingkarkan tangannya ke leher Minho. Sedikit mendongak karena tubuhnya tidak setinggi Minho. Bolehkah seperti ini? Sekarang dia namjanya, bukan?

 

Saling memandang lekat dan Minho semakin mendekatkan wajahnya. Semakin dekat, menghapus jarak diantara keduanya.

 

Chu~

 

Manis. Sangat manis. Hanya sebuah ciuman tanpa dilandasi nafsu. Hanya saling merasakan manis lewat bibir mereka yang menyatu.

 

“Saranghae…” membenamkan kepalanya di leher Minho.

 

“Nado saranghae…” Minho semakin mengeratkan pelukannya.

 

 

Tuhan…terima kasih

Aku mohon, jangan pisahkan kami lagi

Semoga cinta ini akan terus berlanjut

Terima kasih…

 

 

THE END

 

 

Kok udah end?? Taemin gimana?? Molla…yang aye ceritain disini hanya kisah cinta KEY, bukan TAEMIN,, kekeke~

gimana?? ancur yah?? endingnya gantung yah?? kekeke~

 

RCL PLEASE….JADILAH READERS YANG BAIK ^^

 

1 comments on “Love is Hurt chap 3 of 3 END

  • Tinggalkan komentar