Love is Hurt chap 1 of 3

Published 16 Desember 2011 by shinhyukyung

Bagi yang NGGAK SUKA FF 2minkey….NGGA USAH DIBACA…NO BASHING

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author               : Shin Hyu Kyung

Title                    : Love is Hurt 

Genre                 : Romance, Angst, etc

Rating                : PG-16

Length               : Sampai ada tulisan end

Main Cast          : Kim Kibum/Key, Choi Minho, Lee Taemin

Disclaimer         : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

PART 1

 

 

 

 

From : Keroro

 

Kitty…bagaimana kabarmu hari ini?? Baik kan??

Bogoshippeoyo…

 

Huhh…New York semakin hari semakin dingin

Jangan khawatir…

Disini aku baik-baik saja

Aku merindukanmu…jeongmal bogoshippeo

 

 

Hanya membaca sederet pesan email yang saat ini mampu membuatnya tersenyum simpul. Membaca email dari namjanya. Namja yang selalu mengisi kekosongan dihatinya selama 1 tahun ini. Anni. Sebenarnya sudah sejak mereka menjadi sahabat dari SMP. Sampai akhirnya…mereka memutuskan untuk menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih.

 

 

To : Keroro

 

Aku baik-baik saja Keroro…

Na do bogoshippeoyo…

 

Jaga kesehatanmu ne??

Aku juga sangaaatttt merindukanmu…

 

 

Hanya email dari sang namja yang mampu menenangkan hatinya yang sangat rindu. Bagaimana tidak rindu? Menjalin hubungan long distance sangat membuatnya merindukan namjanya. Sudah 6 bulan namjanya memutuskan untuk study di luar negeri karena pekerjaan orang tuanya. Setiap hari selalu saling mengirimi email. Tidak bosankah, eoh?? Anni. Tidak ada kata bosan bagi mereka berdua.

 

 

~

~

 

 

Eunghh…mengerang ketika cahaya matahari dari jendela kamarnya masuk ke matanya. Bergegas bangun dan bersiap-siap berangkat ke sekolah.

 

“Huhhh…” menghela nafas ketika duduk dimeja makan. Kali ini harus terbiasa duduk sendirian. Tidak orang tuanya…ditambah tidak ada namjanya yang menemaninya sarapan pagi sekarang. Hanya beberapa pelayan yang ada dirumahnya. Orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya. Tak taukah kalau anaknya kesepian, eoh?

 

 

~

~

 

To : Keroro

 

Keroro…kau kemana saja?? Apa kau sibuk??

Kenapa tidak membalas emailku, eoh??

Jeongmal bogoshippeo…

 

 

~

~

 

To : Keroro

 

Keroroooooo…apa benar kau sibuk???

Kenapa tidak memberi kabar sama sekaliiii???

Ini sudah email ke 10 yang ku kirim padamu tapi tak pernah kau balas..

Iisshh…nappeun nappeun nappeun… (>, 

 

 

~

~

 

 

Sudah seminggu ia sama sekali tak mendapat balasan email dari namjanya. Setiap hari…anni. bahkan setiap jam namja cantik itu selalu membuka laptop, mengecek emailnya. Apa tidak bisa namjanya itu membalas emailnya satu kali saja? Namja cantik itu sangat merindukan namjanya, kau tahu? Huuhhh…

 

~

~

 

 

Sudah 10 hari namja cantik itu selalu memasang tampang murung. Tak ada gurat keceriaan diwajahnya. Semoga kali ini Keroro membalas emailnya…Ck~

 

 

Klik

 

 

Wajahnya namja cantik itu langsung berubah ketika melihat layar laptopnya. Bukan. Bukan laptopnya, tapi ia akhirnya mendapat balasan dari namjanya. Namja yang sangat ia rindukan itu.

 

 

 

From : Keroro

 

Ahh…mianhae ne…

1 minggu ini aku selalu sibuk..

Mengerjakan tugas-tugas sekolah yang semakin banyak..

Jeongmal mianhae ne…aku tidak akan mengulanginya lagi..

 

Nae Kitty jangan marah lagi ne..

Aku juga sangaaatttt merindukanmu, Kitty…

Jeongmal jeongmal jeongmal bogoshippeoyooo…

Bahkan aku selalu membawa fotomu saat mengerjakan tugas..

Jangan marah lagi ne..

*poppo*

 

 

Lihat wajah itu sekarang?? Senyumnya langsung melebar ketika selesai membaca sederet balasan email dari namjanya. Senyum yang membuatnya semakin manis. Yeppeo!

 

 

Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…

 

Eoh? Belum selesai mengetik balasan untuk Keroronya, ponsel namja cantik itu sudah bergetar. Siapa yang menelponnya malam-malam begini??

 

 

“Yeoboseyo…” langsung mengangkat telponnya tanpa melihat siapa yang menelpon. Ck~

“Annyeong nae Kitty…” suara itu…ia kenal suara itu. Suara bass yang sangat ia hafal.

“……” langsung tersenyum tanpa menjawab sapaan dari sang penelpon.

“Hei…kenapa diam, eoh?? Kau tidak merindukanku?? Jangan marah lagi ne?? pleaseee…”

“Nappeun…kau jahat sekali sama sekali tidak memberiku kabar. Nappeun nappeun nappeun” mempoutkan bibirnya kemudian tersenyum kembali. Ahh…rindunya sekarang sudah terobati.

 

“Ne..ne..mianhae. aku benar-benar tidak ada waktu, nae Kitty..”

“……”

“Yaksok…yaksok lain kali aku tidak akan mengabikanmu lagi. Aku akan terus mengirimu email, ne?”

“Emm…baiklah, kali ini kumaafkan. Tapi jangan diulangi lagi, ne?”

“Kekeke~ ye…nae Kitty ku..” terkekeh pelan mendengar suara Kittynya. Lucu.

“Mmm…Keroro, semenjak kau pindah…sekarang Chungdam jadi semakin ricuh, kau tahu?!”

“Jeongmal..? wae?”

 

“Mmm…4 hari yang lalu ada murid baru pindahan dari Daegu. Apa kau tahu?? Kurasa, dia namja yang cukup tampan, kekeke~”

“Yaa!! Anni!! Aku lebih tampan!! Kau mau berpaling dariku, eoh?? Andwaeee…tidak bisa!! Nae Kitty hanya milik Keroro. Begitu juga sebaliknya. Jadi…jangan pernah berpaling dariku!! Jangan pernah memikirkan namja lain selalin aku!! Dan jangan pernah menunjukkan senyuman manismu itu pada namja lain. Hanya aku yang boleh melihatnya, arasseo?!!”

 

“Wae..??”

“Isshh…kau mau membuatku frustasi karena cemburu, eoh?!”

“Kekeke~”

“Selamanya…hati ini akan selalu menjadi milikmu. Selamanya…pikiranku akan selalu ada dirimu. Dan selamanya…aku akan selalu mencintaimu…hanya kau yang bisa membuka hatiku…karena kau adalah Key. Kunci dari hatiku”

 

“hiks..hiks..”

“Key…kau menangis?? Aigo…mianhae…apa aku salah bicara??”

“Aniyo. Aku terharu Keroro babo..gomawo kau selama ini sudah menjadi semangat untukku..gomawo”

“Ne..huhhh…seandainya aku disana, aku pasti sudah menghapus air matamu. Jangan menangis lagi ne..? jangan biarkan orang lain menghapus air matamu, arasseo?”

“Ne..arasseo, nae Keroro..”

 

“Sekarang tidurlah…disana sudah malam kan?”

“Aku masih ingin bicara denganmu..”

“Bukankah besok kau juga harus sekolah, eoh?”

“Jeongmal bogoshippeoyo…”

“Me too, Kitty. Sekarang tidurlah ne…lain kali aku akan menelponmu lagi, ne? aku tidak mau kau sakit”

“Jangan menutup telponnya sebelum aku tidur, ne?”

“Ye…sekarang tidurlah..”

“Keroro…saranghae…”

“Na do…jeongmal saranghae…”

“…..”

“Kitty…kau sudah tidur??”

 

“…..”

“Kitty…mianhaeyo. mianhae saat ini aku tidak bisa berada disisimu, mianhae saat ini aku tidak bisa menemanimu, mianhaeyo. Tapi aku janji akan segera kembali. Tunggu aku sampai berada disisimu. Jangan pernah bosan dan lelah untuk menungguku, ne?”

“…..”

“Jumuseyo, baby..jeongmal saranghae..”

 

Tut tut tut tut tut…

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

3 tahun kemudian…

 

 

 

 

 

“KEY HYUNG….JAMKANMAN!!” seorang namja cantik berambut almond tengah meneriaki memanggil namja cantik yang sedang berjalan menuju kelasnya. Sebut saja Lee Taemin. Namja cantik yang selalu bersikap manja hanya kepada Kim Keybum, yang notabene adalah sunbaenya dikampus. Hanya berbeda satu tingkat dengannya. Namja yang juga tak kalah cantik, bermata indah dan tajam seperti kucing, dan pipi tirus dengan senyuman manis yang membuat lesung pipitnya terlihat. Aigoo…NEOMU YEPPEOH!!

 

Key menghentikan langkahnya dan berbalik mengarah pada Taemin yang berlari menghampirinya. Ck..selalu saja seperti itu. Bertingkah layaknya anak kecil.

 

“Hyung…sudah tidak ada kelas kan..?!” bertanya dengan memasang tampang aegyo yang ia punya.

“Aku ingin ke perpustakaan, kau mau ikut..?” tersenyum simpul memandang Taemin dengan tatapan yang…errr…yakinlah kalau dia memang neomu yeppeo.

 

“Anni. Aku ingin kau ikut denganku ke kedai es krim. Aku ingin curhat hyung…” menyilangkan kedua tangannya di depan dada sembari melayangkan puppy eyesnya. Huhhh…siapa yang akan menolak kalau melihat puppy eyes miliknya itu.

 

“Huhhh…baiklah, kkaja!” berjalan beriringan bersama Taemin menuju kedai es krim. Tempat langganan dua namja cantik itu setiap ada waktu luang. Yah…bisa dibilang mereka sahabat baik. Semua itu berawal dari semenjak Taemin yang baru pertama menginjakkan kakinya di Korea University ditambah dia baru pindah ke Korea setelah tinggal 10 tahun di New York. Key yang membantunya beradaptasi. Walapun Taemin juga orang korea, tetap saja butuh beradaptasi kembali. Waktu 10 tahun bukan waktu yang singkat, bukan? Mereka tidak sengaja bertemu. Key yang saat itu tidak sengaja melihat Taemin yang kebingungan karena tersesat, kemudian membantunya. Mereka menjadi semakin akrab karena mereka sama-sama kesepian.

 

 

~

~

 

Menyendokkan es krim rasa mocca sedikit demi sedikit ke dalam mulutnya. Rasa mocca yang selalu membuat namja cantik itu merasakan rindu saat memakannya. Rasa mocca yang persis dengan aroma tubuh namjanya. Namja yang selalu memberinya semangat. Namja yang selalu bisa membuatnya tersipu malu saat mengatakan hal-hal yang romantis. Namja yang bahkan sampai saat ini masih berada dihatinya. Tak taukah namja itu kalau ia sangat sangat sangat merindukannya??

 

“Hyung…kau tak mau mencoba rasa lain selain mocca?? Apa tidak bosan?? Setiap kemari kau tak pernah memesan rasa yang lain”

“Bukankah kita kemari karena kau mau curhat..?”

“Eumm…namja yang aku sukai saat masih sekolah di New York besok akan kemari, hyung. Dia bilang kalau dia akan tinggal menetap di Seoul. Haahhhh…aku senang…sekali, hyung”

“Jeongmal..? mm…pasti namja itu ke Seoul karena kau, Taemin. Kekeke~”

“Jinjja..? ahh…semoga saja begitu, hyung. Hihihi..”

“Taemin-ah…setelah ini kau temani aku ke toko buku ne? ada buku yang harus kubaca”

“Ne…apa hyung tidak pernah meresa bosan saat membaca buku?? Aku saja langsung merasa bosan kalau sudah memegang buku, hehe”

 

POK

 

“Aiisshh…appo hyung” meringis memegang kepalanya karena baru saja ditimpuk sebuah buku oleh Key.

“Kau ini…banyaklah membaca! Kapan kau akan pintar kalau membaca buku saja kau malas. Kkaja! Kita ke toko buku sekarang. Aku takut bukunya habis terjual. Itu limited edition! Ppali”

“Dasar maniak buku..! jamkanman, hyung!”

 

Sebenarnya bukan maniak buku. Hanya saja…buku bisa membuatnya tenang. Hanya dengan membaca, Key bisa sedikit melupakan kerinduan yang selama ini enggan untuk pergi dari hatinya. Kerinduan yang membuatnya menyukai rasa mocca. Kerinduan yang membuatnya menjadi pendiam. Huhh…terlalu banyak kata rindu dalam otaknya.

 

 

~~~

 

 

Berdiri didepan meja yang ada dikamarnya sembari memegang sebuah bingkai foto. Fotonya bersama dengan namjanya, Keroronya saat masih bersahabat ketika SMP. Sakit itu kembali menyeruak didalam hatinya. Hanya ada rindu, rindu, dan rindu. Rindu yang membuatnya sesak. Rindu yang membuat dadanya seperti dihimpit dua bongkah batu besar. Sungguh, ini sangat menyiksa.

 

Hiks…Hiks…Hiks…Hiks…Hiks…Hiks…

 

Terduduk dilantai, bersender pada meja, membenamkan kepalanya diantara kedua lututnya. Hanya bisa menangis, menangis, dan menangis. Terus menerus merutuki kebodohannya. Seandainya tidak hilang…seandainya waktu itu ia dirumah…seandainya…huhhh… hanya mengucap kata seandainya yang ia bisa. Ini begitu menyiksanya. Appo…neomu appo…

 

 

~~~

 

 

“Hyung…” menyenderkan kepalanya dibahu Key. Setelah sudah tidak ada kelas, mereka duduk di taman yang ada di kampus.

“Hmm…” hanya mendengung menjawab panggilan Taemin sembari menikmati angin semilir sore hari. Ck..terlalu sibuk membaca, eoh?

“Kenapa waktu lama sekali ya..?” kali ini melingkarkan lengannya di lengan Key. Tidak merasa risih, eoh? Tentu saja tidak. Itu sudah hal biasa. Karena mereka satu sama lain sudah menganggap mereka bersaudara. Yah…keadaan mereka yang sama-sama kesepianlah yang membuat mereka merasa seperti itu.

 

“Kau sudah tidak sabar ingin bertemu namjamu..?” masih berkutat pada buku yang ia baca.

“Kekeke~ hyung tahu…” terkekeh pelan. Pipinya kini sudah terasa hangat. Merasa malukah?

 

Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…

 

Membenahi posisi duduknya dan kembali tegap, kemudian meraih ponselnya. Menggeser touchscreennya untuk menjawab telpon yang masuk.

 

“Yeoboseyo…”

“……”

“Hyung sudah ada dibandara..?”

“……”

“Ahh…ne ne! aku akan menjemputmu”

“……”

“Arasseo…ne…sampai bertemu dibandara, ne? bye Minho hyung…”

 

 

 

Degh

 

 

 

Ia tidak salah dengar kan?? Anni. Jelas-jelas ia mendengarnya. Apa mungkin?? Nama itu…apa mungkin namja itu…anni. Pasti orangnya berbeda. Ya! nama Minho bukankah banyak di korea, eoh? Tapi…bukankah dia dari New York?? Anni. Ia pasti salah.

 

“Hyung…aku pergi menjemput Minho hyun dulu yah?? Bye…”

 

 

 

Degh

 

 

 

Mendengar nama itu lagi. Apa mungkin namja itu Choi Minho?? Apa mungkin namja itu Keroronya?? Namja yang membuatnya menyukai mocca..namja yang membuatnya merasakan rindu yang sangat luar biasa..namja yang membuatnya merasakan sakit. Apa mungkin??

 

 

 

Nyuutt…

 

 

 

Sakit itu kembali lagi. Menyeruak ke dalam hatinya.

 

 

Menutup bukunya kasar, kemudian bergegas pulang sebelum air mata itu menetes lagi. Air mata yang selalu membuatnya lemah. Ia tidak mau menangis di depan banyak orang.

 

~~~

 

“TAEMIN-AH….DISINI…” namja tampan jangkung, dengan mata belo, berteriak memanggil namja cantik yang sedang celingukan mencarinya. Setelah mendengar terikan dari namja tampan itu, namja cantik-Taemin langsung berlari ke arah namja tampan itu.

 

“Kau lama sekali. Aku sudah menunggu setengah jam disini”

“Ahh…mian hyung. Tadi aku masih ada dikampus waktu kau menelponku”

“Sudahlah! Kkaja..! aku lelah..! aku ingin istirahat..”

“Baiklah…”

 

 

~

~

 

“Wahh…ini apartementmu, hyung..?! ini terlalu besar untuk kau tinggali sendiri..”

“Anni..”

“Mwo?? Jadi kau tidak tinggal sendiri..? bukankah hyung anak tunggal sama sepertiku..?”

“Anni…saat ini memang terlalu besar untukku. Tapi nanti…aku tidak akan sendirian lagi. Tinggal bersama orang yang aku cintai nantinya..”

“Nugu, hyung??”

“Kau mau tahu..??”

“Ne…”

“Ra ha si a”

 

“Pulanglah…”

“Aniyo…aku ingin membantumu beres-beres dulu baru pulang…”

“Tidak perlu…aku bisa sendiri, Taemin-ah. Lagi pula aku ingin istirahat dulu. Jadi pulanglah ne? gomawo sudah menjemputku..kapan-kapan aku akan mampir ke rumahmu, ne?”

“Huhhh…baiklah baiklah…aku pulang dulu. Sampai jumpai Minho hyung…”

“Ne..sampai jumpa”

 

 

~~~

 

 

Masih tetap terpaku menatap kaca jedela dikamarnya. Masih enggan untuk berbaring sejak 3 jam lalu. Tidak merasa lelah, eoh?? Anni. Bahkan ia sudah lupa bagaimana rasanya lelah itu. Mengantuk pun tidak. Insomniakah? Maybe. Hanya diam memandang luar jendela dengan menyilangkan tangannya di depan dada.

 

Kejadian tadi sore masih berputar dalam otaknya. Memikirkan apa benar namja yang dimaksud Taemin adalah namjanya? Keroronya? Apa benar hanya kebetulan mempunyai nama yang sama dan sama-sama dari New York?? Kalau pun itu benar Keroronya…apa mungkin sekarang Keroronya itu sudah dengan Taemin?? Apa mungkin kalau hubungan yang tidak jelas ini sudah berakhir?? Apa bisa ia mejelaskan pada Keroronya bagaimana ia bisa lost contact dengannya?

 

Hahhh…semua pertanyaan-pertanyaan itu masih terus berputar dalam otaknya. Tidak ada satupun pertanyaan yang enggan keluar dari otaknya. Ini sangat membuatnya stress, kau tahu? Huhh…

 

 

~

~

 

 

Ting Tong… Ting Tong… Ting Tong…

 

Namja tampan itu terus memencet bel rumah seseorang. Seseorang yang sangat ia rindukan. Seseorang yang membuatnya pindah dan kembali ke Seoul. Seseorang yang mampu membuatnya hampir gila karena lost contact 3 tahun lalu.

 

Ting Tong… Ting Tong… Ting Tong…

 

Masih tetap memencet bel tapi pintu rumah itu tak kunjung terbuka. Namja tampan itu tidak menyerah. Masih berdiri di depan pintu rumah seseorang. Apa kau tahu? Kepindahannya ke Seoul membutuhkan perjuangan. Ia terpaksa harus bersitegang dengan appanya dan memaksa tinggal di Seoul lagi.

 

Apa mungkin Kitty sedang tidak ada dirumah?? Atau mungkin Kitty sudah pindah??

 

“Kau mencari siapa..?” seorang ahjumma menghampiri namja tampan itu karena mungkin sudah 1 jam ia beridiri didepan pintu.

“Aku mencari Kim Keybum, ahjumma” langsung menoleh dan menghampiri ahjumma itu.

 

“Kim Keybum anak dari keluarga Kim yang tinggal disini..?”

“Ne…apa dia sedang keluar rumah?”

“Anni. Keluarga Kim sudah lama pindah dari 2 tahun yang lalu”

“Mwo?? Pindah?? Apa ahjumma tahu mereka pindah kemana?”

“Aniyo. Aku tidak tahu”

“Ahh…kalau begitu saya permisi, ahjumma. Gamsahamnida sudah memberitahuku..” membungkuk kemudian masuk ke mobil audynya dan pergi entah kemana.

 

 

TEBECEE…..

Gimana?? ancurkah?? pendekkah?? kekeke~

 

RCL PLEASE…..jadilah readers yang baik…^^

1 comments on “Love is Hurt chap 1 of 3

  • kitty itu key yah??
    terus keroronya minho??
    aigo….mereka so sweet bangeettt….

    itu itu itu….minho nyariin key???
    kenapa bisa lost contact??

    lanjuutttt thor

  • Tinggalkan komentar