[SWITCHGENDER] MY GUARDIAN ANGEL chap 2 of ?

Published 10 Januari 2012 by shinhyukyung

 

Jreng Jreng Jreng…………

ANNYEONG ANNYEONG CHINGUDEUL…..

author gaje dateng lagi nih….hohoho

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF ini….NGGAK USAH DIBACA… and NO BASH..!!

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : My Guardian Angel

Genre                  : Romance, Comedy(?), Family etc

Rating                 : PG-16

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum a.k.a Kim Gwiboon, Kim Jonghyun, Choi Minho

Suppourt Cast   : Lee Taemin a.k.a Lee Taeyeon, Lee Jinki a.k.a Jinki

Disclaimer          : FF ini mutlak milik saia. bukan dari hasil plagiat, copas, atau semacamnya. alur cerita hak paten milik saia. Kecuali tokoh hanya milik Tuhan…kalau ada kesamaan karakter atau maybe cerita…saia minta maaf.

 

 

 

 

Recap :  

 

“Jonghyun…aku minta maaf atas kejadian ini. Ini benar-benar memalukan”

“Gwaenchana, ahjusshi. Aku bisa mengerti”

“Dan…aku ada satu permintaan untukmu. Bisakah kau merubah sifat Gwiboon..?? aku sebagai ayahnya sudah kualahan dengan sikap-sikapnya yang selalu bersikap seenaknya sendiri. Aku ingin kau merubahnya agar dia bisa mandiri. Kau bisa kan, Jonghyun..??”

“Ne..aku akan mencobanya, ahjusshi” Ck.. terlalu percayakah pada calon menantunya?? Yah…tentu saja. Ayah Jonghyun adalah sahabat Mr. Kim. Tentu saja Mr. Kim akan percaya sepenuhnya pada Jonghyun.

“Nanti akan ku atur semua rencananya. Baiklah! Ayo kita mulai saja makan malamnya” beranjak dari kursi kerjanya kemudian pergi menuju meja makan yang sudah tersusun rapi beberapa makanan disana.

================

 

 

 

PART 2

 

 

 

 

Still Author POV

 

 

Sudah 3 jam mereka habiskan hanya untuk duduk dibangku panjang yang ada di sungai Han. Sesekali bersenda gurau menikmati semilir angin yang menerpa tubuh mereka.

“Minho-ah…aku lapar” merengek pada Minho sembari memberikan senyuman termanis yang ia punya. Ck..demi apa itu malah membuat Minho semakin menyukai Gwiboon.

“Baiklah…kita cari restoran yang nyaman, kkaja!” berdiri dari duduknya dan berjalan menuju motor sportnya yang tidak jauh terpakir disana. Sedangkan Gwiboon hanya mengekor dibelakang Minho.

 

~

~

 

“Minho-ah…gomawo untuk hari ini. Kau sudah membutuku kabur, kekeke~ mmm…aku akan membutuhkan bantuanmu lagi nanti, ne?”

“Hahaha…yah…baiklah. aku siap mengantarmu kemanapun. Masuklah! Appamu akan bertambah marah kalau kau tidak segera masuk”

“Kekeke~ baiklah…annyeong” melambai pada Minho kemudian masuk ke dalam rumahnya.

 

Mengambil nafas dalam-dalam…kemudian berjalan masuk. Yah…Gwiboon pasti takut dengan kemarahan sang appa. Tapi mau bagaimana lagi? Gwiboon sama sekali tidak menyukai acara perjodohan itu. Bukankah ini sudah jaman modern? Ck..

“Huhhh…kapan kau bisa melihat hatiku yang tulus menyukaimu, Gwiboon..?” gumam Minho setelah melihat Gwiboon masuk, kemudian menyalakan motor sportnya dan berlalu dari rumah itu.

 

 

@Kediaman rumah keluarga Gwiboon

 

 

 

Gwiboon POV

 

 

Cklek

 

“Agassi…tuan dan nyonya besar sudah menunggu anda di ruang tengah” saat akan membuka pintu, butler Cha sudah membukakan pintu untukku dan menyuruhku untuk menghadap appa. Huuhhh…appa pasti marah besar padaku. Aigoo…membayangkannya saja sudah membuatku merinding sendiri. Aku pun segera menuju ruang tengah.

 

~

~

 

“Appa…eomma…aku pulang” sapaku pada mereka yang tengah duduk di kursi.

“Kau ingat pulang juga, huh..?! ini sudah yang keberapa kalinya kau mempermalukan appa, huh..?!” aiisshh…ini mulai menakutkan. Appa sedikit meninggikan suaranya dan berdiri menatapku. Aku hanya bisa merundukkan kepalaku.

 

“Aku tidak ingin dijodohkan, appa”

“Haahhh…kau ini!! Appa sudah lelah dengan semua sikapmu itu, Gwiboon!! Besok pagi…kau akan pindah sekolah!! Tidak ada uang dan kartu kredit untukmu!! Dan mulai besok pagi kau harus tinggal luar dan bekerja di café teman appa setelah pulang sekolah!! Dapatkan uang jajanmu dengan hasil keringatmu sendiri!! Selama kau tidak bisa merubah kebiasaan burukmu, kau tidak boleh menggunakan fasilitasmu seperti biasa!!”

 

“MWO..?? Appa!! Jadi Appa mengusirku..?? appa tidak serius kan?? aku hanya tidak ingin dijodohkan, appa!!”

“Yeobo…kau tidak serius kan menyuruh Gwiboon kita tinggal diluar..? andwae..!! eomma tidak mengijinkan!!”

“Baiklah!! Appa akan memberikan pilihan untukmu. Tetap tinggal dirumah dan sekolah disekolahmu, tapi kau harus menuruti semua perintah appa termasuk kau harus menerima perjodohan itu. Atau kau pergi dari rumah ini dan merubah sifat-sifatmu itu dan bekerja mencari uang sendiri”

“MWO..?? SHIREO!! Aku tidak mau dijodohkan!! Baiklah, kalau itu yang appa inginkan!! Aku akan keluar dari rumah ini!! Akan aku buktikan pada appa kalau aku bisa berubah dan juga mendapatkan jodohku sendiri!!”

 

Shit!! Bagaimana bisa appa memberikan pilihan seperti pada anaknya sendiri..?? cih! Jangan-jangan aku bukan anaknya..? aiishh…apa yang kau pikirkan, Gwiboon..!! aku pun berlari dan masuk ke kamarku.

 

 

BLAM

 

 

Aiisshhh…ini membuatku kesaaaalllll. Baik!! Akan aku buktikan pada appa kalau aku bisa berubah!! Aku bisa menemukan jodohku sendiri tanpa harus dijodohkan!! Hahhh…..ini menyebalkaaannnn.

 

 

Author POV 

 

 

“Yeobo…aku tidak habis pikir. Bagaimana bisa kau menyuruh anak kita untuk tinggal diluar sana..?! kau tahu kan?? Diluar sana itu sangat berbahaya bagi Gwiboon. Apa lagi dia yeoja!! Anni!! Aku tidak mengijinkan Gwiboon untuk tinggal diluar!!” menyilangkan kedua tangannya didada dan memunggungi sang nampyeon.

 

“Huuhhh…dengarkan aku, yeobo! Gwiboon akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang mengganggunya karena ada yang menjaganya nanti. Aku tidak mungkin mencelakakan anakku sendiri, bukan? Aku hanya ingin Gwiboon berubah jadi lebih baik. Kita sudah memanjakannya terlalu berlebihan. Dia harus bisa bertanggung jawab dan bekerja keras. Dia harus bisa bersikap dewasa sekarang. Ini juga akan membantunya untuk mengurus perusahaan nantinya. Jadi…jangan terlalu khawatir untuk ini, oke!” memegang lengan anaenya dan meyakinkannya agar tidak terlalu cemas. Ck..bagaimana tidak cemas, heum?? Anak sematawayangnya harus tinggal sendirian diluar sana tanpa fasilitas apapun dari orang tuanya.

 

“Percaya padaku, ne??”

“Huuhhh…baiklah! tapi kau harus perhatikan baik-baik keselamatan anak kita! Aku tidak mau terjadi sesuatu hal sedikitpun yang terjadi pada anak kita!!”

“Baik…aku bisa jamin itu, yeobo”

 

 

****

 

 

Keesokan harinya…

 

 

Gwiboon sudah mengepak dan menaruh pakaiannya ke dalam koper yang cukup lumayan besar. Ck..

“Gwiboon…mana ponselmu?!”

“Untuk apa, appa..??” menyerahkan ponselnya pada sang appa.

“Selama kau tidak tinggal dirumah ini, kau tidak boleh memakai fasilitas apapun dari pemberian appa. Termasuk dengan ponselmu ini!!”

 

“MWO..?? appa!! Kenapa harus ponsel juga..??” merengek meminta appanya agar mengembalikan ponselnya. Ck..menjadi miskin untuk sementara, ne?

“Yeobo…jangan keterlaluan!! Bagaimana aku bisa menghubungi Gwiboon nanti..?!” Mrs. Kim semakin kesal dengan rencana nampyeonnya itu.

“Anni!! Ini sudah keputusanku!! Kapan kau bisa mandiri kalau kau terus saja meminta bantuan pada Minho..? kau kira appa tidak tahu kelakuanmu selama ini, huh..?!” suara Mr. Kim semakin meninggi. Yah…tidak ada yang berani melawan perintah Mr. Kim kalau sudah begini. Bahkan Mrs. Kim tak berani berkutik.

 

“Dua hari kedepan kau masih diantar oleh supir Jang. Tapi setelah itu…kau harus berangkat sendiri ke sekolahmu yang baru. Dan masalah tempat tinggalmu…kau bisa membicarakannya dengan teman appa nanti. Dia akan membantumu selama kau bekerja di café nanti. Ingat!! Jika kau ingin kembali kerumah ini…jangan berulah lagi!! Jaga sikapmu dan rubah sifat-sifat burukmu itu!! Dan…yeobo, jangan pernah membantunya sedikitpun!! Supir Jang…tolong antar Gwiboon ke tempat kerjanya”

 

“Baik, tuan. Mari, Agassi..” supir Jang membawa koper Gwiboon yang cukup besar itu ke dalam bagasi mobil. Sedangkan Gwiboon masih berada di ruang kerja appanya bersama dengan Mrs. Kim dan juga butler Cha.

“Appaa…ponselnyaaa…” masih merengek meminta sang appa untuk mengembalikan ponselnya. Ck..sebegitu berharganyakah ponselnya itu??

“Sekali tidak tetap tidak!! Bukankah kau sudah memilih jalan ini..?! jadi..buktikan!! jangan hanya bicara!! Cepat sanah! Sebelum appa menambah hukumanmu!!” menyuruh aegyanya untuk segera berangkat.

 

“Aisshh…eommaa…” mempoutkan bibirnya kemudian memeluk erat Mrs. Kim. Yah…Gwiboon pasti akan sangat merindukan eommanya. Kemudian pergi menyusul supir Jang yang sudah menunggunya di depan rumah tanpa berpamitan pada sang appa. Kesalkah?? Tentu saja.

 

“Aiisshh…keterlaluan!! BLAM~” merajuk kemudian pergi ke kamarnya dengan menutup keras pintu kerja nampyeonnya. Sedangkan sang pemilik ruangan itu hanya tersenyum. Anni. Lebih tepatnya menyeringai.

 

“Kepala pelayan Cha…awasi terus keadaan Gwiboon. Jangan sampai lengah mengawasinya dan jangan sampai terjadi apa-apa padanya. Aku tidak mau hal itu terjadi. Dan…tolong bawakan aku lemon tea hangat” memutar kursinya yang menghadap kaca transparan lebar yang menampakkan mobil yang tengah Gwiboon naiki itu berlalu dari rumahnya. Ck..apa dia bisa disebut appa yang kejam?? Tentu saja tidak. Bahkan dia juga khawatir dengan Gwiboon-aegya tersayangnya. Dia tidak setega itu. Membiarkan aegyanya tinggal diluar sana sendirian. Tapi hanya ini satu-satunya cara agar Gwiboon bisa berubah. Setidaknya itu yang ada dipikiran Mr. Kim saat ini.

 

“Baik, tuan besar” segera berlalu dari hadapan sang majikan dan kemudian menjalankan tugasnya.

“Baiklah…sekarang giliranmu, Jonghyun. Kuserahkan Gwiboon padamu!” bergumam sendiri sembari masih menatap kaca transparan di depannya itu.

 

 

***

 

 

“Kita sudah sampai, Agassi” pekik supir Jang kemudian keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Gwiboon. Gwiboon pun langsung turun dan masuk ke sebuah café dimana dia akan bekerja disana nantinya. Sebuah café yang cukup besar dengan interior café yang sangat klasik berpadu dengan suasananya yang cukup nyaman.

 

Ting…Ting…

 

Bunyi lonceng kecil yang pertama menyambut Gwiboon saat masuk ke café itu.

“Selamat datang…” sapa seorang pelayan sembari tersenyum ramah pada Gwiboon.

“Mmm…aku ingin bertemu pemilik café ini”

“Anda Kim Gwiboon..?”

“Ne..”

“Mari, saya antar. Manager sudah menunggu anda”

 

 

Gwiboon POV 

 

 

“Kau Kim Gwiboon..?” seorang namja bertanya padaku yang kuyakin dia adalah pemilik café ini. Tubuhnya tidak kelihatan. Namja itu duduk memunggungiku. Aiishh…tidak sopan.

“Ne..” namja itu kemudian memutar kursinya menghadap ke arahku. Namja itu…terlihat masih muda. Bukankah appa bilang dia rekan bisnis appa..? apa mungkin dia anak dari rekan appa?? Ahh…lupakan. Wajahnya biasa saja. Tidak lebih tampan dari Brad Pitt. Memakai kacamata oakley currency frame warna hitam, rambut brunette, dengan setelan kemeja berwarna cream, dan…wajahnya seperti dinosaurus.

“Aku Kim Jonghyun. Ikut aku…” namja itu berdiri dan kemudian langsung keluar dari ruangannya. Namja yang dingin.

 

“Masuklah..” namja itu menyuruhku masuk ke dalam mobil audynya.

“Kita mau kemana..?” bertanya padanya saat mobilnya sudah melesat dari parkiran café.

“Ke apartementku..” menjawabnya datar tanpa menoleh ke arahku.

“Untuk apa..?” aku bingung sekarang. Untuk apa dia membawaku ke apartementnya?

“Bisakah kau tidak terus-terusan bertanya..?!” aiishh…aku, Kim Gwiboon, tidak pernah diperakukan begini oleh namja. Biasanya aku yang bersikap seperti ini pada namja yang memuja-mujaku. Haahhh…apa ini karma untukku?!

 

~

~

 

Setelah sampai di apartementnya, namja itu langsung masuk dan menaiki anak tangga. Aku mengikutinya. Tentu saja setelah dia menyuruhku untuk mengikutinya.

“Ini kamarku…dan sebelahnya adalah kamarmu” Eoh?? Aku tinggal satu apartement dengannya?? What the hell is this??

“Aku…tinggal satu apartement denganmu?”

“Hanya sementara. Setelah kau mendapatkan uang, kau bisa menyewa tempat tinggal sendiri. Aku hanya menampungmu sementara” mwo?? Menampungku?? Hey…apa aku semiskin itu sekarang?? Hahhh…aku tidak percaya hal ini terjadi padaku.

 

“Dan…satu lagi. Di dalam kamarmu sudah ada baju dan seragam sekolahmu yang baru. Pakai itu saat bekerja besok setelah pulang sekolah di café. Dan…kau bekerja sebagai pelayan disana ~Blam” setelah memberitahuku dia langsung masuk ke kamarnya.

 

MWO??? PELAYAN??? What the Hell..?? aku, Kim Gwiboon, bekerja sebagai pelayan di café milik namja dingin itu?? Aiiisshh…harga diriku hancur sudah.

 

Sekarang aku sudah berada di dalam kamarku. Kamar ini tidak seluas kamarku dirumah. Memandang lekat-lekat baju yang akan kupakai bekerja besok. Aigo…rasanya aku ingin menangissss. Apa yang harus aku lakukan?? Aiisshhh…appa benar-benar kejam. Apa aku kabur saja dengan Minho?? Aiisshh…ponselku disita oleh appa. Bagaimana bisa aku menghubungi Minho?? Aku juga tidak ingat nomer ponselnya. Haaaahhhh…menyebalkan. Lebih baik aku menelpon appa saja. Ini tidak mungkin terjadi padaku. Ini pasti salah. Aku segera berlari menuruni anak tangga menuju ruang tengah. Yah…apartement ini cukup besar untuk seorang penghuni didalamnya.

 

Eoh??

 

Tut Tut Tut Tut Tut Tut Tut…

 

Aiisshhh…ada apa dengan telepon ini?? Teleponnya tidak berfungsi. Kuedarkan pandanganku tapi tak menemukan telepon sama sekali. Apa dirumah ini tidak ada telepon, huh?? Aiishhh…

Aku pun menaiki anak tangga menuju kamar namja itu.

 

 

Tok tok tok

 

 

“Ada apa..?” membuka pintu dengan memasang tampang datarnya. Aiisshh…menyebalkan sekali namja ini.

“Apa diapartementmu ini tidak ada telepon yang bisa digunakan??”

“Untuk apa..? kau mau menelpon Minho?? Appamu sudah menceritakan semuanya. Selama kau disini…kau tidak boleh melawan perintahku. Karena kau sekarang adalah tanggung jawabku. Aku memang sengaja memutuskan sambungan teleponnya. Kau tidak boleh menelpon Minho, ara?!”

 

 

Blam~

 

 

Hah?? Memangnya dia siapa?? Aku tidak boleh menelpon Minho?? Aiisshhh…namja yang aku kira dingin sekarang berubah jadi menyebalkan.

 

 

Tok Tok Tok

 

 

“Ada apa lagi..?!” menyembulkan kepalanya, menatap malas ke arahku. Hahh…rasanya aku ingin sekali mencolok matanya itu. -_-“

“Aku ingin menelpon appa, bukan Minho” mengedipkan mataku berkali-kali agar dia mau meminjamkan ponselnya. Dan jurusku berhasil. Kekeke~ dia menyodorkan ponselnya padaku.

 

 

Author POV

 

 

Tut…Tut…Tut…

 

“Yeoboseyo…appa”

“Gwiboon…otteokae?? bagaimana dengan rumah barumu sekarang??”

“Aiisshh…appa…appa tidak benar-benar menyuruhku untuk tinggal dengan namja ini kan?” memastikan sesuatu yang sudah pasti jawabannya pada sang appa sembari melirik Jonghyun yang menatapnya sambil menyederkan tubuhnya diambang pintu. Ck~

 

“Ne…kau akan lebih aman bersamanya”

“Mwo..?? Appa tidak takut kalau dia melakukan sesuatu padaku..??” berbisik sambil menutupi bibirnya saat mengatakan ‘dia melakukan sesuatu denganku’. Takut kalau Jonghyun mendengarnya.

“Hahahaha…tidak mungkin, sayang. Dia namja yang baik”

“Baik apanya..?? dia menyebalkan appa” mendelik ke arah Jonghyun.

“Nanti kau juga akan terbiasa dengannya”

“Appa…teganya appa menyuruhku bekerja sebagai pelayan. Tidakkah ada pekerjaan lain yang cocok untukku..? misalnya manager atau yang lain, asalkan jangan pelayan appa”

 

Tanpa Gwiboon sadari, Jonghyun terus tersenyum memandangi Gwiboon yang terus merengek protes pada appanya. Kyeopta!!

 

“Mianhae, sayang…itu bukan wewenang appa. Selama disana…jaga kelakuanmu. Ingat..kau harus menepati janjimu untuk berubah sebelum kembali lagi kerumah. Jaga dirimu baik-baik dan jangan telpon appa lagi, ara! Tut tut tut” menutup flip ponselnya dengan pandangan nanar. Menatap Jonghyun tajam sembari menyerahkan ponselnya. Benar-benar kesal dengan sikap Jonghyun. Berjalan lunglai menuju kamarnya. Aigoo…mulai sekarang hidupku akan menderita. Tuhan…apa salahku sehingga berada disini??

 

Sementara Jonghyun…dia hanya senyum-senyum sendiri sembari merebahkan tubuhnya dikasur king sizenya. Apa dia gila?? Anni. Dia hanya sedang jatuh cinta, kau tahu? Aku..akan membuatmu jatuh cinta padaku, Kim Gwiboon, batin Jonghyun.

 

 

TBC

 

 

Gimana??? makin gajekah?? pendekkah??

kekeke~ mian yah kalo banyak typo disini

THANKS BUAT READER YANG UDAH MAU RCL….

 

[SWITCHGENDER] MY GUARDIAN ANGEL chap 1 of ?

Published 10 Januari 2012 by shinhyukyung

 

ANNYEONG ANNYEONG CHINGUDEUL…..

author gaje dateng lagi nih….hohoho

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF ini….NGGAK USAH DIBACA… and NO BASH..!!

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : My Guardian Angel

Genre                  : Romance, Comedy(?), Family etc

Rating                 : PG-16

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum a.k.a Kim Gwiboon, Kim Jonghyun, Choi Minho

Suppourt Cast   : Lee Taemin a.k.a Lee Taeyeon, Lee Jinki a.k.a Jinki

Disclaimer          : FF ini mutlak milik saia. bukan dari hasil plagiat, copas, atau semacamnya. alur cerita hak paten milik saia. Kecuali tokoh hanya milik Tuhan…kalau ada kesamaan karakter atau maybe cerita…saia minta maaf.

 

 

 

 

 

 

Part  1

 

 

 

Author POV

 

 

“Agassi…ini sudah pagi. Ayah anda sudah menunggu di meja makan. Agassi…” pekik seorang pelayan seraya membangunkan nona nya untuk segera bangun.

“Ahh…5 menit lagi” seru sang nona yang masih betah meringkup(?) di kasur king size miliknya. Ck.. Benar-benar yeoja malas.

“Agassi…ppali ireona. Nanti anda bisa terlambat untuk pergi ke sekolah. Ayo Agassi…” kata sang pelayan sembari menarik tangan nonanya agar segera bangun.

“Aiisshhh…kau ini!! Ne ne…aku bangun!!” seru sang nona seraya berdiri kemudian mandi.

 

 

***

 

 

“Pagi appa…pagi eomma…” sapa sang nona seraya mengecup pipi masing-masing pada orang tuanya yang berada di meja makan.

“Pagi sayang…” sapa sang eomma.

“Kau ini..!! ini sudah jam berapa..?? seharusnya seorang yeoja itu bangun lebih pagi..!!” omel sang appa yeoja itu. Sang nona hanya bisa mengerucutkan bibirnya seraya mendengarkan omelan dari sang appa.

“Sudahlah yeobo…Gwiboonie…cepat habiskan sarapanmu, kemudian berangkat sekolah” bela sang eomma dan berbicara lembut pada Gwiboon. Ya. Nama yeoja itu Kim Gwiboon, anak sematawayang dari Group Kim Corporation yang mempunyai beberapa perusahaan terkemuka. Gwiboon memang selalu dimanja dan selalu diperlakukan bagaikan seorang putri kerajaan.

 

“Eomma…Appa…Gwiboon berangkat dulu ya??” pamit Gwiboon pada orang tuanya sembari kembali mengecup pipi appa dan eommanya.

“Ne…hati-hati sayang. Ingat! Pulang sekolah..harus langsung pulang” kata sang eomma mengingatkan kemudian mengecup kening Gwiboon. Sedangkan sang appa hanya mengecup keningnya tanpa mengucapkan apapun. Setiap pergi kemanapun, Gwiboon selalu diantar oleh supir pribadinya.

“Kau itu selalu memanjakannya”

“Mau bagaimana lagi. Gwiboon kan putri kita satu-satunya. Uang tidaklah penting! Yang penting adalah kebahagian Gwiboon”

“Huuhhh…aku berangkat dulu”

“Hati-hati, yeobo”

 

 

***

 

 

Setelah tiba disekolahnya, Gwiboon langsung keluar dari mobilnya-yang tentu saja dibukakan oleh supirnya-kemudian berjalan dengan anggun menuju kelasnya. Gwiboon bersekolah di Shining High School. Sekolah paling elit yang ada di Seoul.

“Gwiboon…jamkanman!!” teriak seorang namja tampan yang berlari menghampiri Gwiboon. Sahabat baik sekaligus namja yang menyukai Gwiboon sedari dulu. Semua siswa tahu kalau namja itu menyukai Gwiboon. Bahkan Gwiboon pun juga tahu kalau namja tampan itu menyukainya. Tapi Gwiboon hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tak lebih dari itu.

“Pagi..Minho” sapa Gwiboon seraya tersenyum manis padanya.

“Pagi..Gwiboon..” sapa Minho-namja tampan itu- seraya menyamakan langkahnya dengan langkah Gwiboon. Mereka memang selalu berjalan bersama menuju kelas mereka. Yah…sudah 2 tahun mereka selalu berada dikelas yang sama. Entahlah. Mereka berjodoh mungkin?

 

Semua mata kini tengah mengarah pada dua sejoli itu. Yah…pemandangan seperti itu selalu membuat mata para siswa mengarah pada mereka. Kharisma dari namja tampan dan juga kecantikan dan keanggunan yang terpancar dari sang diva ketika mereka berjalan bersama.

“Mereka cocok sekali…”

“Aiihhh…aku iri pada Gwiboon…”

“Lihat…mereka sangat serasi”

“Namja tampan dan juga yeoja cantik..”

 

Seruan demi seruan selalu ada ketika mereka berjalan bersama. Tapi…tidak sedikit juga yang merasa risih atau muak melihat mereka berdua.

“Aiiisshhh…mereka memuakkan”

“Gwiboon itu tidak cocok untuk Minho yang tampan..”

“Isshh…Gwiboon itu terlalu cantik untuk Minho”

“Mereka tidak cocok..”

“Gwiboon angkuh..”

 

Gwiboon dan Minho sama sekali tidak memperdulikan seruan-seruan itu. Sangat tidak penting jika meladeni orang-orang tidak berguna itu. Setidaknya itu yang ada dipikiran mereka.

 

 

***

 

 

Teng…Teng…Teng…Teng…

 

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa pun berbondong-bondong(?) untuk pulang. Ada beberapa diantara siswa yang setelah bel pulang mengikuti kelas ekstra. Salah satunya adalah Gwiboon. Gwiboon selalu mengikuti kelas dance seusai bel pulang. Sedangkan Minho, dia mengikuti kelas dance dan juga kelas olahraga. Gwiboon, Minho, dan juga beberapa anak lain yang mengikuti kelas dance berkumpul di ruang khusus kelas dance.

“Pagi anak-anak…” sapa seorang yeoja paruh baya seraya memasuki ruangan.

“Pagi…Hyo Yeon seonsaengnim” sapa murid-murid yang ada diruangan itu.

“Sebagai pemanasan…Minho dan Gwiboon…peragakan tarian kalian” seru Hyo Yeon seonsaeng.

“Ne..” jawab Gwiboon dan Minho bersamaan. Gwiboon dan Minho pun meliuk-liukkan(?) tubuh mereka seirama dengan music yang mengiringi mereka. Mereka benar-benar sangat serasi. Itulah yang ada dipikiran siswa yang mengikuti kelas dance bersama mereka saat ini.

 

Prok prok prok

 

Tepuk tangan dari semua siswa dan juga dari Hyo Yeon seonsaeng membahana(?) di ruangan itu.

 

 

***

 

 

“Minho-ah…hari ini kau ada acara tidak??” tanya Gwiboon saat berjalan keluar dari ruangan kelas dance.

“Anni…memangnya kenapa??” jawab Minho dan balik bertanya.

“Bagaimana kalau kau temani aku belanja..?? otteokae??”

“Joayo…”

“Minho-ah…aku naik mobilmu saja ya??”

“Geurae. Geunde(tapi)…lalu bagaimana dengan supirmu??”

“Kita tinggal saja…”

“Huuhhh…terserah kau sajalah”

 

Setelah keluar dari ruangan kelas dance, mereka berjalan menuju tempat dimana mobil sport Porsche Carrera GT milik Minho diparkir. Saat melewati mobil BMW milik Gwiboon, Minho sengaja menutup atap mobilnya agar tidak ketahuan sang supir.

“Bye…supir Jang, kekeke~” pekik Gwiboon ketika melewati supirnya sembari terkekeh pelan. Sedangkan Minho hanya tersenyum melihat tingkah Gwiboon. Selain manja, Gwiboon memang selalu bertingkah kekanak-kanakan, dan juga selalu bersikap semaunya sendiri. Ck.. Itulah akibatnya jika memanjakan seorang anak terlalu berlebihan.

 

Setelah sampai di pusat perbelanjaan Seoul, Gwiboon dan Minho langsung berjalan-jalan sembari mencari apa yang mereka inginkan.

“Minho…kemari” seru Gwiboon sembari menarik tangan Minho ke sebuah toko pakaian. Minho hanya tersenyum ketika tangannya ditarik. Huhh…sepertinya Minho memang benar-benar menyukai Gwiboon.

 

Gwiboon mencoba beberapa helai baju dan menunjukkannya pada Minho. Minho hanya menggelengkan dan menganggukkan kepalanya seakan dia memang tahu fashion. *plakk…digampar minho*#abaikan

“Kurang bagus”

“Cocok”

“Bagus”

“No”

“Terlalu seksi”

Hanya seruan-seruan seperti itu yang kemuar dari mulut Minho. Setelah membeli beberapa helai baju, Gwiboon langsung menyeret Minho ke toko pakaian yang lain. Minho hanya mendesah pelan.

 

 

Beberapa jam kemudian…

 

 

Setelah berjam-jam mereka berbelanja, berburu(?) banyak pakaian, mereka memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah malam. Mereka menenteng beberapa kantong pakaian dimasing-masing tangan mereka. Saat berjalan menuju pintu keluar, Minho tidak sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah benda kecil yang terpajang dietalase sebuah toko aksesoris.

“Gwiboon…jamkanman!! kau tunggu disini dulu. Aku mau membeli sesuatu”

“Jangan lama-lama”

 

Minho langsung berlari ke arah toko tadi.

“Eoseo oseyo. Anda mencari sesuatu, tuan??” tanya sang pemilik toko tersebut.

“Tadi aku melihat ada gantungan ponsel yang berbentuk kucing. Apa gantungan itu masih ada, ahjusshi??” jawab Minho sembari mencari benda yang menarik perhatiannya tadi.

“Ohh…yang ini??” tanya sang pemilik toko memastikan.

“Ne…geunde…apa pasangan gantungan itu ada, ahjusshi??”

“Ada..”

“Tolong bungkus yang itu, ahjusshi”

 

 

***

 

 

“Gwiboon…dari mana saja kau??” tanya sang appa ketus ketika Gwiboon melewati ruang tengah.

“Eh…malam appa…dari toko baju” jawab Gwiboon tanpa rasa bersalah sedikitpun. Ck. Benar-benar seenaknya sendiri.

“Kau tahu ini sudah jam berapa, huh?? Bukankah eomma sudah bilang padamu?? Harus langsung pulang!! Kenapa kau meninggalkan supir Jang tanpa bilang padanya, huh?! Cepat masuk kamarmu!!” bentak sang appa pada Gwiboon. Gwiboon kesal dan mengumpat tidak jelas sembari berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

“Aiisshhh…appa menyebalkan!!” batin Gwiboon sembari menghentak-hentakkan kakinya pertanda ia kesal.

 

 

****

 

 

Gwiboon POV

 

 

“Agassi…ireona, ayah anda sudah menunggu dibawah. Agassi…agassi…” suara pelayan itu mengganggu tidurku. Aiisshhh… kubuka mataku perlahan, kemudian melihat jam spongebobku. Jam 06.45 pagi. Aiisshhh…aku pasti kena omelan appa lagi. Aku pun bergegas untuk bersiap-siap.

 

 

***

 

 

“Pagi appa…pagi eomma…” sapaku kemudian mengecup pipi appa dan eomma. Yah…ini memang rutinitasku setiap pagi. Aku duduk di kursiku, kemudian memulai makan karena makanannya memang sudah tersaji disana. Ku lirik appa yang sedang meminum tehnya. Eoh?? Tumben appa tidak memarahiku pagi ini??

 

Setelah selesai sarapan pagi, aku pun bersiap untuk berangkat ke sekolah.

“Eomma…appa…Gwiboon berangkat” pekikku sembari mencium pipi mereka sekali lagi.

“Hati-hati sayang. Malam ini, Gwiboon langsung pulang yah??” kata eomma sembari mengelus rambutku.

“Malam ini kita kedatangan tamu” sahut appa. Eoh?? Tamu??

“Tamu..?? nugu appa??” tanyaku.

“Nanti kau juga akan tahu. Jadi, pulang sekolah kau harus langsung pulang. Tidak ada alas an apapun!” jawab appa. Aiisshh…

“Ne…” seruku sembari meniup poniku ke atas pertanda bahwa aku kesal.

 

 

***

 

 

“Gwiboon, bagaimana kalau nanti kita jalan-jalan?? Hari ini aku yang traktir” ajak Minho sembari duduk di depan bangkuku.

“Aku tidak bisa. Kata appa, hari ini akan ada tamu. Jadi aku harus langsung pulang. Huuhhh…dirumah sangat membosankan” ujarku sembari menyangga dagu ku dengan tanganku.

“Geuraeyo…mungkin lain kali kita bisa jalan-jalan. Jangan cemberut seperti itu. Kau tambah cantik kalau seperti itu”

“Jadi menurutmu selama aku tidak cantik??”

“Aniyo. Hanya saja…sekarang lebih cantik”

“Huhhh…sejak kapan si kodok jadi gombal begini..??”

“Kekeke~ sejak aku menyukaimu”

“Jangan memulainya lagi, Minho”

“Joayo…”

 

 

***

 

 

Huhh…sangat membosankan. Karena siang ini tidak ada kelas dance, aku harus pulang.

“Aku pulang…” eoh?? Harum?? Baru hampir sampai diruang tengah, aku sudah mencium bau masakan. Pasti eomma.

“Mmm…harum sekali eomma. Ahh…eomma masak banyak hari ini?? Tumben”

“Ah…kau sudah pulang?! Malam ini kan akan ada tamu special, jadi eomma harus masak banyak”

“Tamu special?? Nugu eomma??”

“Nanti kau pasti akan tahu sendiri sayang”

“Huuhhh…whatever lah! Aku ke kamar dulu eomma…chu~”

“Ne…”

 

Tamu special?? Kira-kira siapa ya?? Ahh…mungkin rekan kerja appa. Huhhh…lebih baik aku mandi saja.

 

 

2 jam kemudian…

 

 

Huuhhh…segarnya. Setelah melakukan ritual(?) mandiku, aku segera berpakaian. Memilih pakaian yang cocok untuk hari ini. Ku pakai baju yang baru saja aku beli kemarin bersama Minho. Cardigan putih, tanktop coklat abu-abu, dan juga setelan hot pants jeans coklat.

“Mmm…yeppeo” gumamku seraya melihat penampilanku sendiri didepan cermin.

 

Saat aku akan membuka pintu, langkahku terhenti seketika saat aku tidak sengaja mendengar percakapan pelayan yang melewati kamarku.

“Katanya nona akan dijodohkan lagi..”

“Jeongmalyo..??”

“Ne…aku dengar acara perjodohannya nanti. Makanya sekarang Nyonya besar memasak sendiri”

 

Mwo?? Mereka bilang apa tadi?? Ku pastikan lagi info yang tidak sengaja aku dengar tadi dengan memanggil dua pelayan itu.

“Yaa!! Kalian..” panggilku pada dua pelayan itu.

“Eh! Agassi memanggil kami??” tanya salah satu pelayan sembari berjalan ke arahku.

“Hmm…kalian tadi bicara apa??”

“Eh?? Maksud Agassi??” aiihhh…dua pelayan ini benar-benar babo.

“Bukankah tadi kalian bicara soal perjodohan??”

“Ah..eh..itu..ng…”

“Jawab atau kupecat kalian!!”

“Saya mendengarnya dari kepala pelayan Cha kalau Agassi akan dijodohkan dan acara perjodohannya nanti malam”

“Mwo?? Aiisshh…kenapa tidak ada yang memberitahuku??”

“Ayah dan Ibu anda takut kalau anda akan membuat masalah lagi. Jadi mereka merahasiakan kabar ini dari anda, Agassi”

“Mwoya?? Aiissshhh…mimpi apa aku semalam?? Kenapa harus dijodohkan lagi??” aku pun segera kembali ke kamarku.

 

Aiisshh…kenapa harus dijodohkan lagi?? Huhh…hari ini benar-benar sial. Yah…aku memang sudah pernah dijodohkan beberapa kali. Dan tentu saja aku dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis appa. Dan kalian tahu apa yang aku lakukan sampai perjodohan itu gagal?? Yang pertama, aku kabur sebelum acara perjodohan berlangsung. Mungkin appa sangat malu karena ulahku. Jadi perjodohan itu gagal. Yang kedua, aku menolak mentah-mentah didepan orang tua namja yang akan dijodohkan denganku alias rekan bisnis appa. Hasilnya, mereka-rekan bisnis appa- merasa malu karena anaknya ditolak mentah-mentah olehku. Yang ketiga, saat acara perjodohan berlangsung, aku mengumumkan semua kenakalan yang pernah ku perbuat di depan orang tuanya. Alhasil, orang tuanya merasa anaknya pasti akan menderita kalau bersamaku. Dan perjodohan itu batal. Jangan tanya kenakalan apa yang kuperbuat selama ini!! Dan yang keempat, aku malah melakukan hal yang memalukan saat makan malam di depan rekan bisnis appa. Yah…apa lagi kalau bukan masalah table manners. Mereka-rekan bisnis appa- pasti berpikir kalau aku tidak diajari tata krama saat berada dimeja makan. Dan hasilnya, perjodohan lagi-lagi batal. Sebenarnya aku sendiri merasa malu dengan hal itu. Aku, seorang Kim Gwiboon melakukan hal yang memalukan dimeja makan?? Ayolah…kalau bukan karena acara perjodohan sialan itu aku tidak akan pernah mau melakukan hal itu.

 

Dan sekarang?? Appa dan Eomma melakukan acara perjodohan tanpa sepengetahuanku. Apa mereka tidak kapok juga selalu menjodohkanku?? Apa mereka takut kalau aku tidak akan menikah?? Hello…wajahku cantik, postur tubuhku bagus, aku pintar dan juga kaya. Bahkan aku terlihat sempurna. Jadi mana mungkin aku tidak menikah?? apa mereka tidak percaya padaku kalau aku bisa mendapatkan namja yang baik?? Aisshhh…semua ini membuatku pusing. Lalu sekarang…cara apa yang harus kupakai agar perjodohan ini batal?? Apa mungkin aku kabur saja?? Yah…sepertinya hanya cara itu yang tepat. Ku ambil ponselku yang ada di kasur king sizeku, kemudian kutelpon seseorang yang bisa membantuku untuk kabur.

 

“Yeoboseyo…Minho-ah, aku butuh bantuanmu sekarang”

“…….”

“Jemput aku di depan gerbang rumahku”

“Cepat!! Kutunggu kau disana”

“…….”

 

Setelah menelpon Minho, aku mengambil sepatu knee boots coklat tua milikku kemudian melemparnya ke bawah dari atas balkon kamarku. Yah…arah balkon yang ada dikamarku ini memang mengarah ke taman yang ada dirumahku. Disana ada jalan rahasia yang kutemukan sewaktu kecil dulu. Tidak ada yang tahu jalan rahasia itu kecuali aku sendiri tentunya. Entahlah!! Aku sendiri tidak tahu bagaimana ada jalan rahasia dirumah ku yang ukurannya memang tidak bisa dibilang kecil.

 

“Selamat sore, Agassi” sapa pelayan saat berpapasan denganku. Aku hanya tersenyum. Bersikap tenang seperti biasanya. Setelah pelayan tadi pergi, aku pun melanjutkan aksiku. Mengendap-endap agar tidak ketahuan. Sesekali aku bersikap seperti tidak ada apa-apa saat beberapa pelayan melewati dan menyapaku. Kembali mengendap-endap lagi. Aiisshh…WTH?? aku sekarang sudah seperti maling dirumahku sendiri?? Ohh…menyebalkan. >,

“Anda mau kemana, Agassi..??” tanya seorang pelayan yang aku tahu dia adalah butler. Yah…aku hafal dengan suaranya. Dia dibelakangku. Aiisshh…semoga aku tidak ketahuan olehnya. Aku pun berbalik ke arahnya.

“Ohh…anni. aku hanya ingin jalan-jalan saja. Memangnya tidak boleh..??”

“Aniyo, Agassi. Cwesonghamnida…saya permisi dulu”

“Hmm…”

Fyuhhh…untung saja butler itu tidak curiga saat melihatku mengendap-endap tadi.

 

~~~

 

Akhirnya aku sampai juga di taman belakang rumahku setelah menghadapi beberapa rintangan(?) tadi. Aku pun mengambil sepatu knee boots yang aku lempar tadi dari balkon kamarku. Berlari menuju pintu gerbang rumahku. Good!! Saat aku membuka pintu gerbang, Minho sudah stand by di depan rumahku dengan motor sportnya. Tanpa ba bi bu lagi, akupun langsung naik ke motornya.

 

 

Minho POV

 

 

Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…

 

Kulihat layar ponselku. Eoh?? Gwiboon menelponku?? Segera ku angkat telpon darinya.

 

“…….”

“Bantuanku..?? bantuan apa..??”

“…….”

“Baiklah”

“…….”

“Ne..”

 

Tanpa ba bi bu lagi, aku pun langsung mengambil jaket kulit hitamku dan mengambil kunci motorku yang ada di meja. Yah…lebih baik memakai motor saja biar sempat sampai.

 

~~

 

Setibanya aku di depan pintu gerbang rumah Gwiboon, aku tidak melihatnya disini. Kemana Gwiboon yah?? Kutunggu sampai akhirnya sosok itu muncul. Aigo…NEOMU YEPPEO!! Gwiboon pun langsung naik ke motorku yang akhirnya membuatku sadar dari lamunanku.

 

“Kita mau kemana..??” tanyaku sembari menyerahkan sebuah helm padanya.

“Kemana saja asal kita pergi dari rumahku” jawabnya sembari memakai helm yang kuberi tadi.

“Pegangan” seruku kemudian melajukan motorku pergi dari rumahnya.

 

 

Degh Degh Degh

 

 

Aigoo…saat tangan Gwiboon memegang pinggangku, rasanya ada yang menggelitik dadaku. Jantungku juga berdetak lebih cepat dari biasanya. Yah…walapun hanya sekedar memegang pinggangku dan mengeratkan tangannya dijaketku *bukan memeluk*, tapi itu mampun membuatku berdebar seperti ini. Aisshh…

 

~

~

 

Ku hentikan laju motorku saat tiba di tempat tujuan kami. Aku mengajaknya ke sungai Han.

“Kenapa mengajakku kemari..??” Gwiboon bertanya lalu kemudian duduk di sebuah bangku panjang yang ada disekitar tepi sungai Han. Aku pun menghampirinya dan duduk disebelahnya.

“Aku tiddak tahu harus kemana. Yang terpikir olehku hanya tempat ini” menjawab seraya melihat Gwiboon. Huhh…yeoja ini selalu saja bisa membuatku ingin selalu memandangnya. Kami diam untuk beberapa saat sampai aku memulai pembicaraan.

 

“Sebenarnya ada apa..?? ada masalah..??”

“Huuhhh….appa dan eomma menjodohkanku lagi hari ini. Makanya aku kabur denganmu. Hanya cara ini yang terpikir olehku”

“Mwo..?? dijodohkan lagi..?? apa orang tuamu tidak bosan menjodohkanmu terus..?? yaa!! Makanya…sebaiknya kita pacaran saja, agar orang tuamu tidak menjodohkanmu lagi”

“Yaa!! Aiisshh…bicara apa kau ini??” Gwiboon memukul kepalaku. Aiisshhh…

“Aiisshh…yaa!! aku kan hanya bicara. Jangan memukulku. Pukulanmu itu sakit, Gwiboon” Gwiboon menatapku tajam. Aigo…tak bisakah kau membuka sedikit hatimu Gwiboon?? Aku benar-benar menyukaimu.

“Kali ini siapa namjanya..??”

“Molla. Aku tidak tahu. Eomma dan appa merahasiakannya karena takut aku akan menggagalkan acara perjodohannya lagi. Ahh…aku yakin perjodohan kali ini akan gagal total. Kekeke~”

 

 

Author POV

 

 

Sementara dirumah Gwiboon

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

“Silahkan masuk, tuan. Tuan besar sudah menunggu anda di ruang tamu, mari” sapa seorang pelayan pada seorang namja tampan, rambut berwarna kecoklatan, kulit putih, dan bertubuh atletis, dengan setelan kaos yang dibalut dengan jas dan juga skinny jeans yang ia pakai. Benar-benar HANDSOME. Para yeoja yang melihatnya mungkin akan terpesona dengan penampilannya.

“Ne…gamsahamnida”

 

~~~

 

“Ahh…kau sudah datang. Silahkan duduk. Orang tuamu mana..??” tanya Mr. Kim yang notabene adalah ayah dari Gwiboon.

“Cwesonghamnida, ahjusshi. Appa dan eomma ada kepentingan mendadak sehingga malam ini tidak bisa hadir disini. Appa dan eomma hanya menitipkan salamnya untuk ahjusshi dan juga ahjumma”

“Yah…tidak masalah. Kepala pelayan Cha…”

“Ne…tuan besar”

“Tolong panggil Gwiboon agar segera turun. Katakan ada tamu spesial untuknya”

“Ne…”

 

 

Beberapa menit kemudian…

 

 

“Tuan besar…cwesonghamnida tuan. Gwiboon Agassi tidak ada dikamarnya. Kami sudah mencarinya diseluruh ruangan, tapi kami tidak menemukannya, tuan. Maafkan saya. Saya tidak bisa menjaga Gwiboon Agassi, tuan”

“MWO..??” Setelah mendengar penjelasan dari butlernya, Mrs. Kim kaget bukan main. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya Gwiboon kabur karena perjodohannya, Mrs. Kim tetap khawatir. Wajar saja. Gwiboon adalah putri tunggalnya. Anak semata wayangnya. Sedangkan Mr. Kim benar-benar marah dan juga kesal.

“Aiisshhh…anak itu kabur lagi” gumam Mr. Kim seraya memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa pening akibat ulah aegyanya itu.

“Ya Tuhan…Gwiboon. kepala pelayan Cha, cepat cari Gwiboon. Aku takut terjadi sesuatu padanya” seru Mrs. Kim cemas dan hampir menangis.

“Tidak perlu. Gwiboon tidak mungkin pergi jauh dan tidak akan terjadi apa-apa dengannya” timpal Mr. Kim geram.

“Tapi yeobo…”

“Percayalah padaku. Anak itu pasti akan pulang sebentar lagi. Tidak akan terjadi apa-apa pada anak kita” Mr. Kim mencoba untuk menenangkan Mrs. Kim yang dilanda kecemasan.

 

“Jonghyun…ikutlah denganku sebentar” Mr. Kim menyuruh Jonghyun-namja tampan bertubuh atletis itu untuk mengikutinya. Mr. Kim mengajak Jonghyun untuk ke ruang kerjanya.

 

~

~

 

“Jonghyun…aku minta maaf atas kejadian ini. Ini benar-benar memalukan”

“Gwaenchana, ahjusshi. Aku bisa mengerti”

“Dan…aku ada satu permintaan untukmu. Bisakah kau merubah sifat Gwiboon..?? aku sebagai ayahnya sudah kualahan dengan sikap-sikapnya yang selalu bersikap seenaknya sendiri. Aku ingin kau merubahnya agar dia bisa mandiri. Kau bisa kan, Jonghyun..??”

“Ne..aku akan mencobanya, ahjusshi” Ck.. terlalu percayakah pada calon menantunya?? Yah…tentu saja. Ayah Jonghyun adalah sahabat Mr. Kim. Tentu saja Mr. Kim akan percaya sepenuhnya pada Jonghyun.

“Nanti akan ku atur semua rencananya. Baiklah! Ayo kita mulai saja makan malamnya” beranjak dari kursi kerjanya kemudian pergi menuju meja makan yang sudah tersusun rapi beberapa makanan disana.

 

 

 

TBC

 

 

gimana??? masih mau lanjut ff ini??? kalo masih mau lanjutt….RCL yah….kalo perlu yang panjangggg….kekeke~

mian yah kalo banyak typo disini

thanks for reader yang udah mau buat RCL…^^

 

Spesial Days/ 1s

Published 10 Januari 2012 by shinhyukyung

 

ANNYEONG ANNYEONG……

author gaje dateng lagi nih….hohoho

sesuai janji….aye bawa FF abal-abal nih….spesial natal dan tahun baru…

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF AYE….NGGAK USAH DIBACA

 

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : Special Days 

Genre                  : Romance, Fluff(?)

Rating                 : PG-17

Length                 : Oneshot

Main Cast            : Kim Kibum/Key, Kim Jonghyun

Suppourt Ca       : Lee Taemin, Choi Minho, Lee Jinki

Disclaimer          : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

 

 

Seorang namja sedang berjalan menuju arah taman. Menenteng beberapa buku yang akan ia baca kali ini. Sebut saja Kim Keybum. Seorang namja biasa dan pendiam. Tidak ada yang spesial darinya. Bahkan penampilan fisik atapun materi juga biasa-biasa saja.

 

Membuka buku yang baru setengah ia baca. Selalu seperti itu. Apa dia kutu buku? Anni. Dia bukan kutu buku. Dia hanya suka membaca disaat ada waktu luang saja. Dia bukan maniak buku ataupun seorang yang kutu buku. Just like!

 

“Key hyung, nanti sore bisakah hyung temani aku membeli sesuatu..? kau tau kan, seminggu lagi adalah hari natal. Aku ingin memberikan sesuatu untuk Minho hyung” seorang namja cantik dan imut, sebut saja Taemin, menghampiri Key dan duduk disebelahnya. Namja cantik yang sudah dianggap Key sebagai dongsaengnya sendiri. Maklum saja. Mereka sama-sama sudah tidak mempunyai orang tua dan apartemen mereka bersebelahan. Hanya saling mengisi kekosongan dihatinya. Tapi bedanya…Taemin sudah mempunyai kekasih. Taemin juga cantik dan imut. Nama kekasihnya adalah Choi Minho. Namja tampan dan tinggi yang cukup populer. Berbeda sekali dengannya yang mempunyai wajah yang biasa dan juga tidak pernah mempunyai kekasih. Huuuhhh…sepertinya natal tahun ini Key akan sendirian lagi. Tahun kemarin Taemin merayakan natal bersama kekasihnya. Dan tentu saja sekarang juga sama, bukan?

 

“Baiklah..” hanya menjawab dengan singkat setelah menghela nafas.

 

 

****

 

 

“Key hyung…kira-kira apa yang harus kuberikan pada Minho hyung?” bertanya sembari melihat-lihat barang yang ada dirak toko hadiah itu. Sebuah toko yang khusus menjual hadiah. Banyak barang yang terlihat bagus. Tentu saja. Seminggu lagi akan natal, bukan?

 

“Mmm…apa ya??” Key juga ikut bingung ketika melihat begitu banyak barang yang cocok untuk hadiah natal.

 

 

 

Brukk~

 

 

 

Auuww…

 

“Kau tidak apa-apa?? Mian…aku tidak sengaja menabrakmu” seorang namja bertubuh kekar sudah menabrak Key yang notabene tubuhnya kecil sampai terjatuh dan pantatnya membentur lantai.

 

“Gwa..gwaenchana” tergagap setelah mendongak siapa yang menabraknya kemudian menunduk dan berdiri. Gugup. Key sangat gugup sekarang ini. Bagaimana tidak, eoh? Namja bertubuh kekar itu adalah Kim Jonghyun. Namja tampan yang merebut hatinya sejak 1 tahun yang lalu. Namja yang sangat populer dikampusnya. Minho juga berteman dengan Jonghyun.

 

“Mian ne? kau benar-benar tidak apa-apa?” Jonghyun bertanya sekali lagi untuk memastikan Key benar tidak apa-apa. Bukankah ia hanya terjatuh, eoh?

 

“A..aku..tidak apa-apa” masih gugup. Sungguh, ia tidak berani bertatapan langsung dengan mata Jonghyun. Mata yang mampu menghipnotisnya. Ck~

 

“Baiklah..aku permisi kalau begitu. Sampai jumpa..sampai jumpa Taemin..” tersenyum ramah kemudian meninggalkan mereka.

 

“Sampai jumpa hyung” membalas sapaan Jonghyun sebelum dia pergi. Dan Key? Bahkan Key masih menundukkan kepalanya.

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

“NE…TUNGGU SEBENTAR” Key berteriak sembari berlari menuju pintu apartemennya.

 

Cklek~

 

“Ne..?”

“Ada surat untuk anda”

“Surat? Dari siapa?”

“Maaf. saya tidak tahu siapa pengirim surat ini. Saya hanya bertugas mengirimnya”

“Gamsahamnida”

 

Aneh. Surat tanpa nama. Siapa yang mengiriminya surat, eoh? Terakhir Key menerima surat saat orang tuanya meninggal 5 tahun yang lalu. Itupun surat dari samchonnya.

 

 

Dear Key

 

Annyeong…ini pertama kalinya aku mengirimimu sebuah surat. Kau merasa ini aneh? Tapi aku tidak. Hari ini…kau terlihat cantik. Kalau kau tersenyum…kau pasti akan terlihat lebih cantik lagi. Aku suka senyummu.

 

From: D

 

 

D?? siapa D?? dan senyum? Bahkan Key sudah lupa caranya tersenyum dengan baik sejak 5 tahun lalu. Sejak kematian orang tuanya. Sejak ia hanya sendirian sekarang ini. Selama ini memang yang Key tunjukkan hanyalah senyuman-senyuman tipis. Bukan senyuman tulus yang keluar dari hatinya.

 

 

****

 

 

Seorang namja cantik sedang berjalan dengan menenteng buku yang baru saja ia pinjam diperpustakaan kampus. Berjalan melewati lapangan yang sedang dipakai untuk bermain basket. Berjalan sembari membaca sebuah surat. Surat misterius yang ia dapat kemarin sore.

 

“KEY…AWAS..”

 

 

Bugh~

 

 

Key langsung pingsan ketika sebuah bola basket melayang mengenai kepalanya. Dongwoon yang tadi sempat meneriaki Key bingung karena Key pingsan.

“Biar aku yang membawanya” seorang namja tampan langsung menggendong Key ala bridal style menuju ruang kesehatan.

 

 

~

~

 

 

Eungh…sedikit demi sedikit, mata lentiknya terbuka. Kepalanya masih terasa pening akibat insiden tadi. Mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan bernuansa putih. Bau obat dan alkohol langsung menyeruak ke dalam indra penciumnya.

 

“Key hyung…kau sudah sadar? Kau tidak apa-apa? Bagaimana kepalamu?” Taemin langsung bertanya ketika menyadari kalau Key baru saja sadar.

“Eumm…aku tidak apa-apa. Hanya masih terasa sedikit pusing” menjawab seraya memegangi kepalanya.

 

“Taemin-ah…kau yang membawaku kemari??”

“Aniyo. Aku tidak tahu siapa yang membawamu kemari, hyung. Aku baru saja kesini karena diberi tahu kalau kau terkena bola basket dan pingsan”

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

“NE…jamkanman”

 

 

Cklek~

 

 

“Eoh?? Tidak ada orang? Surat??” saat Key melihat kebawah akan menutup pintu apartementnya, ia menemukan sebuah surat. Kali ini tidak ada kurir yang mengantarnya. Setelah menutup pintu, Key duduk disofa kemudian membuka surat itu.

 

 

Dear Key

 

Annyeong…bagaimana keadaanmu, Key? Apa kepalamu masih terasa sakit? Aku harap kau baik-baik saja, ne? kau seperti malaikat ketika kau tertidur. Begitu damai. Sampai-sampai…membuat orang yang memandangnya bisa terhipnotis olehmu. Kau begitu cantik, Key. Bisakah kau tersenyum, untukku? Aku rindu dengan senyummu.

 

From: D

 

 

D?? lagi-lagi D? lagi-lagi membicarakan senyumnya? apa namja yang berinisial D ini yang membawanya ke ruang kesehatan? Kenapa namja ini selalu menuliskan kata ‘senyum’? apa Key kenal dengan namja ini? Berjalan masuk menuju kamarnya, dan meletakkan surat itu ke dalam laci mejanya. Surat pertama juga ia taruh di laci mejanya.

 

 

****

 

 

Hari ini setelah mata kuliahnya selesai, Key untuk duduk di bangku dekat lapangan. Hari ini lapangan begitu ramai. Ramai dengan teriakan-teriakan yeoja-yeoja.

 

“Kyaaaa….Jonghyun sunbae…”

“Jonghyun oppa..semangat..”

“Jonghyun oppa..kereenn..”

 

Seruan-seruan yang mampu membuat Key hanya bisa menunduk sedih. Yah…namja yang begitu begitu populer karena kepiawaiannya bermain basket dan juga posisinya sebagai ketua tim basket. Walaupun tubuhnya tidak lebih tinggi dari Minho, tetap saja pesonanya sangat…siapa yang tidak akan menyukai namja itu, eoh? Namja tampan dan bertubuh atletis, serta baik dan ramah pada setiap orang. Namja yang membuat Key jatuh hati satu tahun yang lalu. Kenapa Key tidak ikut meneriaki Jonghyun, eoh? itu karena Key tidak akan pernah mampu untuk melakukannya. Tersenyum manis saja ia tidak pernah, apa lagi berteriak seperti itu didepan Jonghyun? Ayolah…itu akan sangat memalukan bagi Key. Walaupun pada kenyataannya Jonghyun tidak akan melihatnya.

 

“Huuhhh…” hanya mampu menghela nafas kemudian melanjutkan acara membacanya.

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

Cklek~

 

 

Lagi-lagi Key menemukan sebuah surat. Sepertinya surat yang sama seperti dua hari yang lalu.

 

 

Dear Key

 

Annyeong…maaf aku selalu mengirimimu surat seperti ini. Hari ini…walaupun hanya melihatmu diam dan membaca buku, itu cukup membuatku bahagia. Kau begitu cantik. Bahkan bidadari pun pasti akan kalah jika dibandingkan denganmu. Kau pasti mengira aku berbohong, bukan? Yah…sepertinya memang begitu. Tapi itu memang kenyataannya. Kenyataan bahwa kau begitu cantik. Aku masih menunggu senyummu, Key.

 

From: D

 

 

Lagi-lagi D? sebenarnya siapa namja ini? Kenapa selalu membicarakan senyumnya, eoh? kembali meletakkan surat itu ke laci mejanya.

 

 

****

 

 

 

24 December

 

 

Key melihat sebentar kalender yang ada dikamarnya. Menghela nafas, kemudian berangkat menuju kampus. Besok sudah hari natal. Dan natal besok pasti akan menjadi hari biasa lagi. Sepertinya tidak akan ada hari yang spesial untuknya. Walaupun hari natal sekalipun.

 

 

@ kampus

 

 

“Junghie-ah…kalian akan pergi kemana natal besok?”

“Molla. Kata Jong Suk oppa itu surprise. Kekeke~ ahh…aku tidak sabar dengan natal besok. Semoga dia mengajakku ke tempat yang sangat romantis. Kalau kau?”

“Mmm…aku dan keluargaku mungkin akan pergi ke Busan. Menghabiskan malam natal bersama keluarga pasti akan sangat menyenangkan”

“Ne..kau benar”

 

 

Key semakin tidak fokus membaca karena mendengar percakapan temannya. Bukan tidak fokus karena mereka berisik, tapi tidak fokus karena mereka membicarakan natal besok. Tempat duduk Key tepat dibelakang dua yeoja tersebut. Yah…tentu saja, hampir semua orang mungkin akan merayakan natal dengan suka cita. Malam natal yang dihabiskan dengan orang yang kita sayangi. Bersenang-senang, bersenda gurau, tertawa bersama, saling bertukar kado natal, membuka kado bersama-sama…huuhhh…itu semua adalah hal yang tidak bisa Key lakukan. Tidak akan ada lagi merayakan natal bersama keluarganya. Bahkan pasangan pun Key tidak punya.

 

“Selamat pagi..” akhirnya suara seonsaengnim terdengar juga. Merasa lega karena seonsaengnim baru saja menghentikan cerita dari dua yeoja didepannya tadi.

 

~~~~

 

Setelah mata kuliah selesai, Key langsung pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan beberapa buku yang ia pinjam kemarin.

 

 

Brukk~

 

 

“Mianhae…kau tidak apa-apa?” seorang namja tampan bertubuh kekar

“Eoh?

 

 

****

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

 

Cklek~

 

 

Lagi-lagi Key menemukan surat dan…sebuah mawar putih??

 

 

Dear Key

 

Annyeong…Kau sudah menerima mawar putih dariku, bukan? Harumkah? Mawar ini seperti dirimu. Mawar yang melambangkan kesucian. Mawar yang sangat indah, bukan? Hari ini kau sangat cantik. Kau pasti bosan jika terus mendengar pujianku itu. Tapi aku tidak akan pernah bosan untuk mengatakan itu padamu, Key. Aku masih sangat ingin melihat senyummu kembali. Bisakah? Bisakah harapanku itu terwujud?

Besok, temui aku di taman dekat panti asuhan yang ada di Namsan jam 7 malam. Aku harap kau datang.

 

From: D

 

Namsan? Panti asuhan? Bukankah itu…itu adalah panti asuhan dimana Key dulu pernah tinggal. Yah…Key memang berasal dari panti asuhan. Orang tua Key yang meninggal 5 tahun yang lalu adalah orang tua angkat Key. Orang tua yang jauh lebih menyayanginya ketimbang orang tua kandungnya. Orang tua yang sudah menelantarkannya.

 

Key kembali menaruh surat itu dilaci meja yang sama. Ini sudah surat kelima yang dikirim oleh namja misterius itu. Huuuhhh…sungguh. Key bingung saat ini. Apa dia harus datang? Entahlah.

 

 

****

 

 

25 December

 

 

Hari natal telah tiba. Hari dimana semua orang berbagi kasih sayang mereka. Tapi tidak untuk Key. Hanya mengela nafas, kemudian beranjak menuju dapur untuk membuat sarapan.

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

 

“Eoh? Pagi-pagi begini?”

 

Cklek~

 

 

Tidak ada orang dan…surat lagi? Key mengambil surat itu dan kembali ke dapur untuk melanjutkan memasak sarapannya.

 

 

Dear Key

 

Pagi, Key. Bagaimana tidurmu semalam? Bagaimana pagimu hari ini? Semoga hari ini juga menjadi hari yang spesial untukmu. Ini mungkin surat terakhir yang kukirim padamu. Dan aku harap, kau datang malam ini. Aku tunggu kau disana.

 

From: D

 

 

Surat terakhir? Apa mungkin ia orang yang Key kenal? Tapi siapa? Huuhhh…ini sungguh membuat Key bingung.

 

****

 

05.45 pm

 

Key memutuskan untuk pergi ke Namsan. Pergi ke tempat dimana namja itu ingin bertemu. Dan juga tempat dimana banyak kenangan yang ada disana. Mungkin sedikit bernostalgia nanti.

 

 

@ Namsan

 

 

Menyusuri jalanan pertokoan yang tidak terlalu ramai. Yah…sama seperti dulu ketika ia masih disana. Mungkin semua orang sedang merayakan natal bersama dirumah mereka masing-masing. Entahlah. Mengeratkan syal rajut dilehernya dan juga membenarkan topi rajutnya hingga menutupi telinga. Natal selalu dihiasi dengan musim dingin. Tapi natal kali ini…belum ada salju yang turun. Biasanya salju akan turun sebelum natal tiba.

 

 

Langkah Key terhenti tepat didepan sebuah bangunan yang cukup tua. Sebuah rumah tempat tinggalnya dulu waktu kecil. Rumah yang penuh dengan kenangan. Terlihat dari luar cahaya lampu dan juga cahaya dari lampu kerlap kerlip pohon natal. Yah…rumah panti asuhan Key dulu. Tidak ada yang berubah dari rumah tua itu. Semuanya masih tetap sama. Kembali berjalan melewati panti asuhan menuju taman. Taman dimana namja itu mengajak Key bertemu.

 

 

 

@ taman

 

 

 

Langkah Key terhenti ketika melihat area taman. Taman ini sudah disulap menjadi taman yang sangat indah. Taman yang dipenuhi dengan lampu kerlap kerlip. Ada seorang namja yang duduk disebuah meja bundar dengan memegang sebuah gitar. Tidak terlihat wajah namja itu, karena tubuhnya menghadap memunggungi Key. Didekat meja terdapat pohon natal yang sudah dihias dengan sangat indah. Dan disekitar meja itu juga bertabur lampu kerlap kerlip yang siap mengiringi langkah Key menuju meja itu. KYEOPTA.

 

 

Saat Key kembali berjalan mendekat pada namja itu, tiba-tiba terdengar suara gitar. Suara gitar yang mengalun dengan indah. Menghentikan langkah Key.

 

 

Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin 

 

 

 

 

Degh

 

 

Lagu ini…bukankah lagu ini…

 

 

~~~~

 

 

Seorang anak kecil berumur 7 tahun sedang menangis disebuah taman dekat panti asuhan. Duduk berjongkok dan menangis tersedu-sedu. Mengabaikan tatapan beberapa orang yang melewatinya. Mengabaikan salju yang turun malam itu. Bukankah sekarang hari natal? Kenapa tidak ada yang peduli dengannya?

 

“Huhuhuhuhu…hiks..hiks..huhuhuhu..hiks”

 

 

“Kenapa kau menangis?” seorang anak kecil yang berumur 10 tahun berdiri didepan anak kecil yang menangis itu. Karena namja kecil itu tidak kunjung berhenti menangis, anak kecil itu kemudian ikut berjongkok sembari mengusap ngusap kepalanya agar berhenti menangis.

 

“Ssstts…uljima..kau mau susu kotak ini?” anak kecil itu menyodorkan susu kotak yang ia bawa. Namja kecil itu hanya mendongak menatap anak kecil itu. Pipi tirusnya basah karena air matanya. Tangisannya berhenti.

 

“Kau mau ini?” sekali lagi bertanya pada namja kecil itu.

 

“Eumm…” menganggukkan kepalanya lucu, mengelap ingusnya dengan bajunya, kemudian menerima susu kotak itu, dan menyesapnya. Ck~

 

“Kenapa kau menangis? Ini kan hari natal”

 

“Tidak ada yang memberiku ucapan selamat ulang tahun”

 

“Hari ini ulang tahunmu?”

 

“Ne..eomma selalu menyanyikan lagu ulang tahun untukku, tapi sekarang eomma tidak lagi menyanyikannya untukku. Huhuhu…hiks..huhuu” namja kecil itu kembali menangis ketika mengingat eommanya.

 

 

 

Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

 

Gyeoure taeeonan sarangseureon dangsineun

Nuncheoreom malgeun namanui dangsin

 

 

Tangisan namja kecil itu sedikit demi sedikit berubah menjadi isakan ketika mendengar anak kecil didepannya bernyanyi.

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, gyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

 

Gyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nunchereom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, kyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

Suaranya begitu merdu. Sampai-sampai membuat namja kecil itu tersenyum.

 

Gyeoure taeona areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

 

Saengil chukhahamnida, saengil chukhahamnida

Saengil chukhahamnida. Dangsinui saengireul

 

Semakin melebarkan senyumnya. Menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi.

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

 

Prok Prok Prok~

 

 

Langsung bertepuk tangan setelah anak kecil itu selesai bernyanyi. Aigo…Kyeopta~

 

“Namamu siapa?”

“Bummie..”

“Bummie senang sekarang?”

“Eumm..ne, Dino hyung”

“Dino?”

“Eumm…wajahmu seperti dinosaurus”

“Hahahaha…tapi aku kan tampan”

“Ne…dino hyung tampan”

 

~~~~

 

 

 

Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

 

Gyeoure taeeonan sarangseureon dangsineun

Nuncheoreom malgeun namanui dangsin

 

“Dino hyung…” bergumam seraya berjalan mendekat ke arah namja yang memunggunginya itu.

 

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, gyeoul

 

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

Gyeoure taeeonan areumdaun dangsineun

Nunchereom kkaekkeuthan namanui dangsin

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, kyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

 

 

Gyeoure taeona areumdaun dangsineun

 

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

Saengil chukhahamnida, saengil chukhahamnida

Saengil chukhahamnida. Dangsinui saengireul

 

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

 

“Dino hyung…” kembali memanggil nama namja itu sembari berlari dan langsung memeluknya dari belakang setelah namja itu selesai bernyanyi.

“Kau benar Dino hyung?” bertanya untuk memastikan ini bukanlah mimpi.

“Kau ingat aku?” namja itu langsung melepas pelukan Key kemudian berputar arah menghadap ke arah Key.

 

“Jonghyun hyung??” Key sangat terkejut ketika melihat namja yang menjadi teman kecilnya dulu adalah Jonghyun yang notabene namja yang disukai Key.

“Ne..wae? kau tidak suka?”

“A..aniyo. Jadi…kau adalah Dino hyung?”

“Eumm..aku adalah anak kecil yang dulu memberimu susu kotak. Itu pertama kalinya kita bertemu disini. Bummie…maukah kau menjadi kekasih Dino?”

“A..aku…aku…”

“Dino mencintai Bummie. Maukah Bummie menerima pernyataan cinta Dino?”

“Eumm…” menganggukkan kepalanya pelan.

 

Jonghyun langsung memeluk Key.

 

“Selamat ulang tahun, Bummie”

“Gomawo, Dino hyung”

“Aku punya sesuatu untukmu” melepas pelukannya kemudian mendudukkan Key.

“Tutup matamu” menyuruh Key menutup mata kemudian menaruh sebuah kotak dengan pita pink diatas meja.

“Sekarang buka matamu..”

“Ini…kado untukku?”

“Ne..bukalah”

 

Key membuka kotak itu perlahan.

 

“Ini…” Key menggantungkan ucapannya saat melihat isi kotak itu.

 

~~~~

 

“Wahh…hyung, lihat ini!!” Bummie menarik tangan Dino saat melihat sebuah waterglobe dietalase toko mainan yang ada di Namsan. Waterglobe dengan dua buah boneka beruang kecil memakai syal dan topi yang sedang berpelukan, boneka salju, dan juga butiran-butiran yang mirip dengan salju didalamnya.

“Kau suka?”

“Ne..” mengangguk semangat.

“Tapi aku tidak punya uang untuk membelinya” mengatakannya dengan raut muka sedih. Tentu saja anak sekecil itu belum mempunyai uang yang cukup untuk membeli sebuah mainan.

“Nanti kalau eomma sudah memberiku uang, aku pasti akan membelikannya untukmu, ne?”

“Eumm…ne”

“Ayo pulang. Nanti ibu panti asuhan pasti akan mencarimu”

“Ayo”

 

2 hari kemudian

 

“Eomma…aku minta uang untuk membeli mainan”

“Bukankah mainanmu sudah banyak, Jonghyun?”

“Anni. Ini untuk temanku. Aku ingin membelikannya sebagai kado ulang tahun”

“Huuhhh…minta antar supir Jang, ne?” sang eomma hanya menghela nafas kemudian memberinya sejumlah uang yang cukup banyak. Yah…Jonghyun berasal dari keluarga yang berkecukupan.

“Gomawo, eomma”

 

Setelah membeli waterglobe itu, Jonghyun langsung pergi menuju panti asuhan dimana Bummie tinggal. Dan saat disana, ibu panti asuhan memberitahu Jonghyun kalau Bummie sudah pindah dan tinggal bersama orang tua barunya. Jonghyun kemudian pulang dengan wajah ditekuk. Dia sangat sedih. Dan saat itulah, Jonghyun berjanji pada dirinya sendiri. Berjanji saat besar nanti, dia akan mencari Bummie sampai ketemu.

 

~~~~

 

“Kau masih ingat dengan ini?”

“Tentu saja aku ingat. Ini waterglobe yang aku janjikan saat kita kecil. Setelah membeli waterglobe itu, aku langsung pergi menuju panti asuhan. Tapi sayangnya…kau sudah pindah”

“Gomawo Dino hyung”

“Kau yang menghias taman ini?”

“Sebenarnya Jinki dan Minho yang membantuku menghias taman ini. otte?”

“Sangat indah..”

“Minumlah..”

“Susu kotak? gomawo”

“Aku senang bisa melihat senyummu kembali”

 

Akhirnya Jonghyun melihat senyum itu lagi. Senyum yang sejak kecil menjadi semangat untuknya hingga menemukan namja kecilnya sekarang.

 

“Mmm…hyung, bagaimana kau bisa menemukanku?”

“Sebenarnya sangat sulit menemukanmu. Kau mengganti namamu, tanggal lahirmu, bahkan kau pindah dua kali. 5 bulan terakhir aku baru bisa menemukanmu”

“Ne..orang tua angkatku yang menggantinya. Setelah appa dan eomma meninggal 5 tahun lalu, aku pindah ke apartemenku yang sekarang”

 

Setelah menceritakan itu, Key langsung menundukkan kepalanya. Menyakitkan jika harus mengingat kembali masa-masa itu. Masa dimana ia sendirian. Jonghyun yang melihat perubahan raut wajah Key langsung berdiri disamping Key.

 

“Bummie…maukah kau berdansa denganku?” menyodorkan tangannya kepada Key.

“Eoh?” hanya mendongak menatap wajah Jonghyun.

“Tidak ada musik bukan berarti tidak bisa dansa, bukan? Heum?” menyakinkan Key untuk menerima uluran tangannya.

 

Perlahan tangan Key meraih tangan Jonghyun. Berdansa tanpa musik yang nyata, musik yang hanya mereka rasakan dihati mereka masing-masing. Berdansa di taman yang sudah disulap Jonghyun menjadi taman yang begitu indah.

 

Eoh? Key mendongak ke atas menatap hamparan langit. Butiran-butiran putih seperti kristal jatuh dengan perlahan. Salju. Salju pertama turun saat malam natal. Bukankah ini indah?

 

Tak lama kemudian, Jonghyun menghentikan gerakan tubuhnya. Menatap lekat namja cantik yang ada didepannya. Namja yang semakin terlihat cantik jika dibandingkan saat masih kecil. Dengan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Key. Semakin dekat hingga nafas terasa. Saling memejamkan mata saat merasakan sentuhan itu. Sentuhan dibibir mereka. Sentuhan yang lembut seperti butiran salju yang turun. Sama-sama menikmati ciuman yang mereka lakukan. Manis. Terasa begitu manis. Tidak ada hawa nafsu sama sekali. Berciuman disaat malam natal dan salju pertama turun, bukankah ini romantis?

 

Perlahan Jonghyun melepaskan tautan bibir mereka.

 

“Saengil chukka hamnida, Bummie. Dan…selamat natal. saranghae” menyunggingkan sebuah senyuman manis pada Key.

“Gomawo. Selamat natal dan…na do saranghae, Dino hyung” membalas tersenyum manis kepada Jonghyun. Kali ini senyum yang lebih lebar dari yang tadi. Senyum termanis yang pernah Jonghyun lihat selama ini. Senyum termanis yang muncul dari bibir Key setelah 5 tahun.

 

“Bagaimana kalau sekarang kita makan? Aku membawa sebuah cake untukmu” membawa kembali duduk dimeja dekat pohon natal tadi, kemudian mengeluarkan sebuah kotak yang berisikan cake. Walaupun hanya sebuah cake yang tidak terlalu besar dan tidak membuat mereka kenyang, tapi itu mampu membuat mereka tersenyum ketika memakannya bersama-sama. Sepertinya Key akan terus tersenyum mulai sekarang.

 

Terima kasih Tuhan..ini hadiah natal terindah dan paling membahagiakan dalam hidupku. Terima kasih sudah membuat hari ini menjadi hari paling spesial dalam hidupku. Malam natal yang begitu indah.

 

 

 

****

 

 

 

Seminggu kemudian…..

 

 

 

Semenjak malam natal waktu itu, Key selalu tersenyum. Seluruh kampus sudah tahu tentang hubungan Key dan Jonghyun. Banyak yang merasa iri karena sudah kalah dari Key. Namja yang notabene adalah namja yang biasa-biasa saja bisa mendapatkan namja populer seperti Jonghyun. Dan tidak sedikit juga yang merasa bahwa mereka pasangan yang serasi. Tapi mereka tidak peduli dengan hal itu. Mereka tidak pernah mengumbar kemesraan didepan umum. Hanya bergandengan tangan dan makan bersama itu sudah cukup.

 

Kini tidak ada lagi hari-hari biasa yang Key jalani. Hari-hari itu sudah berubah menjadi hari-hari yang spesial. Hari-hari dimana dipenuhi dengan senyum manis Key.

 

 

 

@ taman kampus

 

 

 

“Bummie…nanti malam datanglah ke bukit Namsan, ne?”

“Untuk apa kesana?”

“Pokoknya nanti malam kau harus kesana”

“Baiklah..”

 

Apa Key lupa kalau nanti malam adalah malam tahun baru, eoh? Sepertinya memang begitu.

 

 

@ apartement Key

 

 

Saat Key baru saja akan keluar untuk pergi ke bukit yang ada di Namsan, tiba-tiba da yang memencet bel apartementnya.

 

 

 

Ting Tong Ting Tong

 

 

 

Mungkin itu Jonghyun yang menjemputnya.

 

 

Cklek

 

“Annyeong…”

“Eoh? Jinki sunbae..”

“Jonghyun menyuruhku untuk menjemputmu. Dia masih ada urusan sedikit. Mmm..kita berangkat sekarang?”

“Oh, ne”

 

 

 

@ bukit Namsan

 

 

 

“Turunlah”

“Eoh? Sunbaenim tidak ikut kesana?”

“Nanti aku akan menyusul. Ada urusan yang harus aku urus dulu”

“Ne..”

 

 

Setelah mobil Jinki berlalu dari pandangan Key, Key langsung berjalan menuju bukit. Berjalan sembari mengeratkan mantel dan juga syal yang melekat ditubuhnya. Salju masih turun. Langkah Key tiba-tiba terhenti saat melihat cahaya.

 

 

[Backsound Kana Nishino – Kimitte]

 

 

Kembali melangkah tanpa mengalihkan pandangannya pada cahaya itu. Langkahnya terhenti didepan sebuah pohon besar yang dipenuhi dengan cahaya lampu yang indah. Yah…cahaya yang Key lihat adalah cahaya lampu dari pohon besar didepannya itu. Melihat kagum pada pohon indah itu. Key tidak pernah melihat pohon besar yang dihias sedemikian rupa dengan lampu-lampu seperti pohon natal sebelumnya. Ini bahkan lebih indah dari pada pohon natal.

 

~~~

 

Kali ini sudah berada dibawah pohon besar tadi. Masih terpukau dengan hiasan cahay lampu yang ada diatasnya. Lampu-lampu warna warni yang menggantung diatasnya. Melihat sekitar, tapi tidak menemukan Jonghyun. Apa Jonghyun belum datang, eoh? Kembali mengedarkan pandangannya dan berhenti tepat pada batang pohon besar itu. Mata kucingnya menangkap sesuatu yang terukir dipohon itu. Tulisan yang mampu membuatnya tersenyum manis.

 

“Dino loved forever Bummie”

 

Hanya tulisan sederhana yang mampu menciptakan semburat warna merah dipipi tirusnya.

 

“Kau suka, Bummie?” suara seorang namja yang langsung membuat Key berbalik arah pada suara itu.

“Eumm…” mengangguk pelan seraya tersenyum manis pada Jonghyun, namjanya.

 

Jonghyun berjalan pelan ke arah Key. Menggenggam tangannya sembari menatap lekat mata kucing Key.

 

“Bummie…maukah kau menjadi nae namja selamanya? Maukah kau menjadi nae anae? Will you marry with me?” Jonghyun berlutut sembari membuka sebuah kotak kecil yang berisi cincin emas putih yang sangat indah. Ini sebuah lamaran, eoh? Sungguh. Demi apa ini langsung membuat Key membulatkan matanya. Bukannya Key tidak senang dengan semua itu. Hanya saja, bukankah Key dan Jonghyun baru menjalani hubungan mereka, eoh? Ini terlalu cepat bagi Key.

 

“Hyung…bukankah kita…ini terlalu cepat” Key bingung.

 

“Wae?? Bagiku menunggumu bertahun-tahun itu sudah cukup lama. Kau tidak mau menikah denganku?”

“Bu..bukan begitu. Aku…aku hanya..”

 

“Kau masih butuh waktu lagi? Baiklah!” saat Jonghyun berbalik arah akan beranjak pergi, Key langsung menarik tangan Jonghyun.

“Ja..jamkanman. bu..bukan itu maksudku”

“So..?”

“Ne..”

“Iya apa?”

“A..aku..mau”

“Mau apa?”

“A..aku…aku…akumaumenikahdengamu” langsung bicara cepat tanpa jeda. Ck~ gugup eoh? Sangat. Key sangat sangat sangat gugup saat ini.

“Hahahahaha…” eoh? Jonghyun tertawa??

“Waeyo? Kenapa kau malah tertawa?”

“Aniyo. Ekspresimu sangat lucu, kau tahu? Ini pertama kalinya aku melihat ekspresi seperti ini. Kekeke~”

“Isshh..” kesal eoh? Tentu saja. Key hanya bisa menunduk dan kesal dengan Jonghyun.

 

“Bummie…dengarkan aku baik-baik. Sekalipun kau menolakku, aku akan terus mengejarmu. Aku akan terus mencintaimu dan aku akan terus menunggumu sampai kau mau menikah denganku. Will you marry me?” meraih dagu Key agar menatapnya dan kembali bertanya.

“Eumm…I will, hyung” mengangguk mantap sembari tersenyum.

 

Jonghyun merogoh saku celananya dan mengeluarkan kalung. Mengambil cincin yang ada dikotak kecil tadi, memasukkan cincin itu kedalam kalungnya, kemudian memakaikannya ke leher Key.

 

“Aku tidak akan menikahimu besok, bulan depan, atau bulan berikutnya. Kita akan menikah saat kau sudah lulus kuliah nanti”

“Eoh? Lalu kenapa melamarku sekarang?”

“Agar kau tidak bisa pergi dariku lagi. Ini adalah simbol kalau Kim Keybum hanya milik Kim Jonghyun. Simbol Kim Keybum adalah calon istri Kim Jonghyun. Ingat itu baik-baik”

“Hyung juga memakai ini?” bertanya sembari memegang kalung cincin yang dililitkan dilehernya tadi.

“Tentu saja. Ini..” menunjukkan kalung cincin yang sama dilehernya.

 

“Saranghae, hyung”

“Na do. Jeongmal saranghae, nae Bummie”

 

Jonghyun memeluk Key dengan erat. Key pun juga sama. Membalas pelukan Jonghyun. Sungguh. Ini sangat membuat Key bahagia. Perlahan, Jonghyun melepaskan pelukannya. Menatap lekat mata kucing Key. Semakin lama semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Key. Semakin dekat..dekat..sampai deru nafas mereka terasa.

 

 

Chu~

 

 

Sama-sama saling memejamkan mata ketika bibir mereka saling bertautan satu sama lain. Jonghyun menarik pinggang Key agar tubuh mereka merapat. Tidak ada lagi jarak diantara mereka sekarang. Melumat habis bibir cerry Key yang semakin terasa manis itu. Menyesap aroma tubuh masing-masing. Key bergerak mengalungkan tangannya ke leher Jonghyun. Sepertinya Key sudah mulai terbuai dengan ciuman yang entah sejak kapan berubah menjadi panas itu. Menggigit bibir bawah Key agar membuka mulutnya.

 

“Heummhhh…eummhh” desahan akhirnya lolos juga dari mulut Key ketika rongga mulutnya yang berhasil diterobos oleh Jonghyun.

 

 

Dduuuuaaaarrrrrr…..

Dduaaarr…

Dduaaaarrrr…

 

 

Suara kembang api sontak langsung menghentikan ciuman panas mereka. Dan lihat sekarang wajah Key seperti apa? Seperti kepiting yang sudah direbus matang. Malu eoh? Tentu saja. Ini adalah hal yang paling berani yang pernah Key lakukan. Ck~

 

Dduuuuaaaarrrrrr…..

Dduaaarr…

Dduaaaarrrr…

 

Menggenggam tangan Key kemudian mendongak ke arah kembang api. Key jua melakukan hal sama. Jonghyun melepas genggaman tangannya kemudian beralih merangkul bahu Key agar merapat pada tubuhnya. Sedangkan Key menyandarkan kepalanya dibahu Jonghyun. Sungguh sangat indah dan membahagiakan. Melihat dan merayakan tahun baru bersama Jonghyun sungguh sangat membuat Key bahagia.

 

“Happy new year, Bummie…aku akan selalu membuat hari-harimu spesial”

“Happy new year, hyung..saranghae”

“Na do..”

 

Dduuuuaaaarrrrrr…..

Dduaaarr…

Dduaaaarrrr…

 

 

 

THE END

 

 

Gimana??? ancur banget yah???

mian yah kalo banyak typo disini….

Semoga kalian suka and HAPPY NEW YEAR….\(⌒˛⌒ )/

 

I Don’t Care, Because I Love You chap 3 of END

Published 9 Januari 2012 by shinhyukyung

 

ANNYEONG ANNYEONG CHINGUDEUL…..

author gaje dateng lagi nih….hohoho

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF MinJongKey….remove aja…dan NGGAK USAH DIBACA

 

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : I Don’t Care, Because I Love You 

Genre                  : Romance, Comedy(?), etc

Rating                 : PG-17

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum/Key, Choi Minho, Kim Jonghyun

Suppourt Cast   : Lee Taemin, Victoria (Fx), Son Dongwoon

Disclaimer          : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

 

 

“Cukup sunbae..haha..sunbae! seragamku sudah basah..ish” Key memegang tangan Minho agar tidak mencipratinya air lagi. Reaksi Minho…dia malah diam memandang wajah Key. Dan entah sejak kapan, wajah mereka jadi dekat. Key yang menyadari sikap Minho, langsung menghentikan tawanya. Sekarang sama-sama memandang wajah masing-masing.

 

Degh

Degh

Degh

 

Jantung Key tiba-tiba berdetak semakin tidak beraturan. Kenapa ini? kenapa malah jadi seperti ini? hanya diam dan saling memandang lekat. Entah setan apa yang merasuki Minho untuk mendekatkan wajahnya. Semakin lama…semakin dekat. Aigo…ini sungguh membuat Key semakin gugup. Bagaimana ini? otteokae?

 

 

“Su..sunbae..sepertinya hu..hujan sudah reda” Key tiba-tiba langsung berdiri. Demi apa ini malah membuat wajahnya panas. Tubuhnya terasa panas. Ck~ bukankah udara saat ini dingin, eoh?

 

Key…kau harus kuat!! Kau tidak boleh tergoda!! Ingat, kau sudah punya Jonghyun! Jonghyun Jonghyun Jonghyun Jonghyun..batin Key.

 

“Pakai ini..!” Minho langsung melepas jaketnya dan memberikannya pada Key.

“Tapi sunbae..”

“Sudah, pakai saja. Bukankah seragammu basah, eoh? Kkaja! Kita pulang”

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

Hari ketujuh…

 

 

 

Sebenarnya Key sudah memutuskan untuk berhenti mengikuti Jonghyun. Tapi berhubung jaket Minho ada padanya, terpaksa ia hari ini harus menyamar lagi.

 

 

 

@ perpustakaan

 

 

 

“Boleh aku duduk disini..?” seorang namja tinggi dan tampan menghampiri seorang yeoja yang sedang asik membaca bukunya dimeja paling pojok dekat jendela. Sepertinya yeoja itu tidak menyadari ada yang bertanya padanya. Ck~ terlalu asik, eoh?

Karena tidak ada respon dari sang yeoja, namja itu langsung saja duduk didepannya.

 

“Kenapa setiap pagi kau selalu berada disini, eoh?”

“Eoh? Minho sunbae? Sejak kapan kau ada disini?”

“Ck~ kau terlalu asik membaca saat aku bertanya padamu”

“Kekeke~ mian sunbae”

“Kau seperti hantu penjaga perpustakaan”

“Ish…mana ada hantu cantik sepertiku, eoh?”

“Hahaha…kalau kau hantu, berarti aku sudah menyukai hantu”

“Ne?”

“Anni..lupakan”

 

~~~

 

Setelah membaca bukunya, Key kembali ke rak buku untuk mengembalikan bukunya dan mengambil satu buku lagi untuk dia baca. Saat akan menggapai buku yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya, Minho langsung mengambilkan buku itu.

 

Degh

 

Lagi-lagi seperti adegan slow motion bagi Key. Matanya hanya terpaku pada Minho. Jarak mereka juga terlalu dekat. Minho juga semakin lekat memandang wajah Key. Sungguh ini terlalu dekat. Semakin lama, wajah Minho semakin mendekat. Aigo…otteokae?? bagaimana ini? Ini seperti lanjutan dari scene kemarin saat dihalte.

 

Degh

Degh

Degh

Degh

 

Jantung Key kembali melakukan maraton. Sungguh. Key ingin sekali menghindar, tapi…tubuhnya benar-benar kaku. Apa Key sudah terhipnotis dengan tatapan Minho? Entahlah. Semakin dekat. Bahkan deru nafas Minho bisa Key rasakan sekarang. Key langsung menutup matanya. Ia sungguh takut dan gugup saat ini.

 

 

5 detik

10 detik

30 detik

 

 

“Kau suka buku dari Enid Blyton..?” pertanyaan Minho langsung membuat Key membuka matanya. Mwo?? Apa Minho mempermainkannya?? Demi apa ini sangat membuat Key malu. Lihat saja sekarang, wajah Key langsung memerah. Kalau saja Key tidak phobia dengan ketinggian, mungkin Key akan memilih terjun dari atas gedung sekolah ini. Ck~

 

Key yang kesal dan juga malu langsung merebut buku yang ada ditangan Minho dan duduk kembali ke meja tadi. Minho juga mengikuti Key duduk di mejanya.

 

“Kenapa wajahmu memerah, eoh?” bertanya sembari menahan tawanya. Sungguh, ekspresi Key saat ini sangat lucu.

“Aaniyo..”

“Kau berharap aku menciummu?”

“Aish…siap..”

 

Degh

Degh

Degh

 

Jantung Key kembali berdetak dengan cepat. Bahkan lebih cepat dari yang tadi ia rasakan. Aigo…rasanya Key benar-benar ingin terjun dari atap gedung sekarang. Minho langsung membungkam bibir Key dengan bibirnya. Key benar-benar terkejut sampai membelalakkan matanya. Ck~

 

1 detik

5 detik

10 detik

 

Minho melepas tautan bibir mereka.

 

“Aku menyukai ekspresimu yang kaget seperti ini. Kau lucu” berbisik ditelinga Key. Kemudian berlalu pergi setelah mengacak rambut Key dan tersenyum.

 

“Ya Tuhan…” Key masih tidak percaya dengan kejadian yang barusan ia alami tadi. Meraba bibirnya yang…errr…

 

“Otteokae..? aku sudah menghianati Jonghyun hyung..” menyandarkan kepalanya dimeja.

 

Key mencoba membaca kembali, tapi pikirannya selalu terbayang kejadian tadi. Sama sekali tidak fokus dengan bukunya.

 

Aiisshh…sepertinya otakmu sudah tidak beres lagi, Key. Ayolah…anggap saja itu tidak pernah terjadi. Kau harus bisa melupakan ciuman tadi, Key. Harus!!

 

Terus bergumam seperti itu dalam hatinya. Sungguh! Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana ketika bertemu dengan Minho lagi nantinya. Otteokae? Jonghyun…bisakah kau menolongku disaat seperti ini? Batin Key.

 

 

Teng Teng Teng

 

 

Baiklah, Key…ini misi terakhirmu. Menyudahi permainan ini setelah mengembalikan jaket minlik Minho sunbae, dan tidak akan pernah kembali ke Chungdam lagi. Ya!! Itu keputusan yang tepat!! Hwaiting!!

 

Key menyemangati dirinya sendiri, kemudian berjalan keluar perpustakaan dan menuju kelas Jonghyun tentu saja. Ini misi terakhirnya, bukan?

 

~~~

 

Key mengikuti arah kemana Jonghyun pergi. Sepertinya kali ini Jonghyun tidak pergi ke ruang musik. Terbukti Jonghyun melewatinya tadi. Setelah menuruni anak tangga, tiba-tiba Jonghyun berhenti didepan kelas. Key melihat ke atas pintu kelas yang menunjukkan itu kelas 1-2. Eoh? Untuk apa Jonghyun berhenti didepan kelas 1? Key masih memperhatikan gerak gerik Jonghyun yang sedikit mencurigakan.

 

 

Tak lama kemudian, terlihat sosok seorang namja cantik menghampiri Jonghyun. Namja cantik dengan rambut blonde dan tingginya semampai dengan Jonghyun. Eoh? Tunggu dulu! Bukankah dia…ahh! Key ingat..dia adalah namja yang menabraknya waktu diperpustakaan dan…dan…OMO~ dan dia juga yang bersama Jonghyun waktu dipusat perbelanjaan. Sial!! Kenapa ia baru ingat?? Lalu apa hubungan mereka? Dan lihat! WTF is that! Ekspresi yang ditunjukkan namja cantik itu kepada Jonghyun terkesan seperti…MANJA? dan dan dan…lihat Jonghyun sekarang. Jonghyun mengacak rambut namja cantik itu kemudian menggandeng tangannya berlalu dari kelas itu. What the hell is this?

 

 

Jonghyun masih menggandeng tangan namja cantik itu sampai tiba di kantin sekolah dan duduk disalah satu meja. Key yang mengikuti Jonghyun juga ikut duduk disalah satu meja yang dekat dengan meja Jonghyun. Hanya selisih 2 meja dari depan meja yang Key tempati.

 

Key yang takut ketahuan, langsung menutupi wajahnya dengan buku ensiklopedinya yang ia bawa tadi. Sedikit menurunkan bukunya untuk mengintip Jonghyun. Mata kucingnya tidak berhenti mengawasi tingkah Jonghyun dan namja cantik itu. Jonghyun kemudian memesan makanan dan minuman. Key pun juga ikut memesan minuman. Sepertinya lemon tea ice memang cocok untuk Key saat ini. Semoga saja bisa mendinginkan kepalanya yang panas akibat ulah Jonghyun. Ck~

 

 

Seorang namja tampan, tinggi, bermata belo terlihat celingak celinguk dikantin. Mencari meja yang kosong. Tapi sepertinya tidak ada. Semua kursi penuh…kecuali…

 

 

“Permisi…boleh aku duduk disini? Semua kursi sudah penuh. Hanya tinggal meja ini yang masih kosong” namja tampan bermata belo itu akhirnya menemukan tempat dimana seorang yeoja cantik membaca sebuah buku. Yah…hanya meja yeoja ini yang kursinya masih ada yang kosong.

 

“Duduk saja..” yeoja cantik itu tidak memperhatikan namja tampan itu karena sibuk mengawasi dari samping buku yang ia pegang didepan wajahnya. Ck~

 

“Apa kau suka membaca buku dengan terbalik?” sedikit menyeruput minuman kaleng yang ia bawa tadi kemudian menatap yeoja didepannya.

“Eoh?? Sunbae?” menggeser posisi bukunya kesamping untuk melihat namja yang ada didepannya.

 

 

 

Degh

 

 

 

Wajah cengo yang menggemaskan, neomu yeppeo. Kyeopta!

 

“Eh…em..itu..hehehee” sedikit melupakan rasa kesalnya melihat cover buku yang ia pegang terbalik. Ck~ memalukan.

 

Oh iya!! Jonghyun! Hampir saja ia melupakan Jonghyun. Menggeser sedikit bukunya kesamping untuk kembali mengintip Jonghyun. Mwo? Sekarang apalagi, eoh? Jonghyun yang sedang menggenggam tangan namja cantik itu dan tangan satunya Jonghyun gunakan untuk membelai wajah namja itu. Terlihat sekali ekspresi namja cantik itu yang tersipu-sipu melihat Jonghyun.

Aiisshhh…Key yang melihat hal itu meremas kedua sisi buku yang ia pegang. Kesal. Sangat kesal!! Namja tampan yang menyadari hal itu mengikuti arah pandang Key.

 

“Kau menyukai Jonghyun..?”

“Mwo?” meletakkan bukunya dimeja kemudian mengerutkan alis menatap namja tampan didepannya.

“Namja yang bersama Jonghyun itu adalah namjachingunya. Lee Taemin. Mereka pacaran sejak dua minggu yang lalu”

“MWO??” matanya terbelalak kaget setelah mendengar ucapan yang dilontarkan oleh namja tampan didepannya itu. Shit!! Sakit! Sebelum air mata itu tumpah…Key langsung berlari menuju taman.

 

Minho langsung mengejar Key dan membawa buku ensiklopedi milik Key yang tertinggal dimeja kantin tadi. Terus berlari mengejar Key entah kemana. Minho kehilangan jejak Key.

 

Aiisshh…kau kemana Key?? Babo kau Minho!! Kenapa kau harus mengatakan itu pada Key, eoh? Kau sudah membuat yeoja yang kau sukai menangis sekarang. Ahh…mungkin dia lari dan menangis di kelasnya, batin Minho.

 

 

~~~~

 

 

@ kelas 1-1

 

 

Minho celingukan mencari sosok Key, tapi matanya sama sekali tidak melihat adanya sosok itu disini. Beberapa siswi dikelas itu bisik-bisik ketika melihat Minho-yang mungkin notabene adalah namja populer di Chungdam berada dikelas mereka sekarang.

 

“Minho sunbae? Kau mencari siapa?” salah satu siswi bertanya saat akan keluar dan melihat Minho yang celingukan.

“Kau melihat Key??”

“Key?? Nuguya??”

“Kau tidak kenal dengannya? Dia siswi baru”

“Eoh? Tidak ada murid baru dikelas ini, sunbae”

“Mwo?”

“Kau yakin?’

“Ne..kalaupun ada, kami semua pasti tahu kan, sunbae?”

“Baiklah..gomawo”

 

Minho berpikir mungkin bukan dikelas 1-1. Minho beralih menuju kelas 1-2. Dan apa kau tahu apa yang Minho temukan?? Jawaban yang sama seperti dikelas sebelumnya. Tidak ada murid baru yang bernama Key dikelas itu. Bahkan dikelas 1-3, 1-4, sampai kelas 1-5 pun tidak ada yang mengakui kalau Key murid baru dikelas itu. What the hell is this?? Sungguh!! Minho sangat bingung sekarang. Kalau bukan murid baru, lalu Key? Siapa dia?? Hahhh…SHIT!!

 

 

Minho duduk didepan kursi yang ada didepan kelas 1-5. Dia bingung. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang, eoh? Tak lama kemudian, Minho menyadari kalau ia membawa buku milik Key. Bukankah itu hanya buku ensiklopedi biasa? Entahlah! Minho membuka buku itu selembar demi selembar. mungkin saja ia menemukan sesuatu. Dan hey…Minho benar. Minho menemukan sesuatu.

 

Bukankah ini…kartu pelajar? Kenapa ada karu pelajar seorang namja dibuku milik Key?

Nama Kim Keybum, kelas 2-3, Shining High School. Kim Keybum…sepertinya aku pernah melihat namja ini sebelumnya.

 

1 detik

5 detik

 

Tunggu dulu!! Kim Keybum…Key…oh SHIT!! Dan wajah ini…ya Tuhan…bagaimana bisa, eoh? Ternyata Key adalah murid sekolah lain dan dia…dia seorang namja?? What??

 

 

~

~

 

 

“Huhuhu…hiks..hiks..huhuhu..” hanya suara tangisan seorang yeoja yang…anni. bukan yeoja, tapi namja. Namja yang menyamar menjadi seorang yeoja. Setelah mendengar berita dari Minho, Key langsung berlari menuju taman. Menangis dibalik pohon yang cukup besar. Taman ini begitu sepi. Hampir tidak ada siswa yang kemari.

 

“Anni..Minho pasti salah. Jonghyun tidak mungkin selingkuh dariku”

 

==SKIP==

 

Saat pulang sekolah, Key segera mengikuti Jonghyun ke tempat parkir. Dan kau tahu apa yang dilihat Key sekarang? Jonghyun menggandeng namja cantik itu lagi, membukakan pintu untuknya, kemudian pergi dari tempat parkir itu. Shit~ sungguh, ini semakin membuat Key sakit.

 

 

 

~

~

 

 

 

 

@ rumah Key

 

 

Malam ini Dongwoon mampir ke rumah Key.

 

“Yaa, Key!! Kau besok masuk sekolah lagi, kan? Ini sudah seminggu. Dan jatah waktu liburanmu sudah berakhir. Park seonsaengnim sudah menanyakanmu, kemarin” Dongwoon memberitahu Key sembari tiduran dikasur queen size milik Key. Dan tentu saja dengan PSPnya itu. Ck~

 

“Anni. Besok aku masih harus ke Chungdam lagi. Aku masih belum yakin, Dongwoon” yah…Key tidak mau memberitahukan apa yang ia lihat tadi di Chungdam pada Dongwoon. Key masih yakin kalau Jonghyun tidak selingkuh. Mungkin saja namja cantik itu saudara Jonghyun. Yah…sebenarnya mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

 

“Besok aku harus berbohong apa lagi? Tidak mungkin aku mengatakan alasan yang sama seperti kemarin”

 

“Bilang saja kalau aku sedang sakit karena terlalu lelah liburan”

 

“Huuhhh…kau ini!! Cepat selesaikan misimu itu!! Nilaimu pasti akan buruk nanti. Kau tahu Park seonsaaengnim, bukan?”

 

“Yeah…I know!”

 

 

~~~~

 

 

Chu~

 

 

Aiisshh…Minho…apa yang kau pikirkan, eoh? Kenapa kejadian saat aku mencium yeoja itu, anni. Maksudku namja itu…terus berputar diotakku?? Aishh…segera lupakan Key, Minho!! Ingat!! Dia itu namja dan dia sudah membohongimu!! Batin Minho.

 

 

10 detik kemudian…

 

 

“Argghhh…kenapa aku tidak bisa tidur, eoh? Key..Key..Key..kenapa aku terus memikirkan namja itu?? Haahhh…kau benar-benar sudah gila Minho!!” bergumam sendiri. Minho sangat frustasi kali ini. Semenjak pulang sekolah tadi, yang ada dipikiran Minho hanya Key, Key, dan Key. Bahkan ini sudah jam 2 pagi dan Minho masih belum bisa tidur dan itu karena Key?? Huuhh…sepertinya Key sudah membuat Minho gila. Ck~

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Hari kedelepan

 

 

 

Pagi ini Key belum berangkat ke Chungdam High School karena masih mencari sesuatu dalam tas selempang pinknya. Ck~

 

“Aiisshh…dimana aku menaruh buku ensiklopedi ku? Aiishh…aku yakin kemarin aku membawanya dan menaruhnya dalam tas ini” bergumam sendiri sembari mengubek-ubek tasnya.

 

“OMO~ bukuku tertinggal dikantin. Aisshh…kau babo Key!!” merutuki kebodohannya kemudian berangkat ke Chungdam High School. Begitu pentingkah buku itu? Yah…tentu saja penting. Apalagi didalamnya ada kartu pelajar Key. Kalau sampai ada yang menemukannya, habis sudah nasib Key.

 

 

@ kantin Chungdam High School

 

 

“Aigo…dimana bukuku ya?” Key langsung mencari bukunya dikantin sekolah. Mencari kesetiap bawah meja tapi tetap tidak menemukannya. Key sama sekali tidak menemukan bukunya itu. Bahkan Key juga mencarinya ditaman dan juga diperpustakaan. Dan hasilnya nihil.

 

~~~

 

Saat berjalan menuju kelas Jonghyun, Key tidak sengaja melihat Minho.

“Minho sunbae..Minho sunbae…sunbae…” Key berteriak memanggil Minho, tapi Minho langsung mempercepat langkahnya menjauhi Key. Padahal Key ingin mengembalikan jaket milik Minho yang masih ada padanya. Ada apa dengan namja itu? Aneh, pikir Key.

 

~~~~

 

Teng Teng Teng Teng

 

 

Key melewati lorong kelas yang cukup sepi karena siswa yang lain banyak yang sudah pulang, berniat menuju kelas Jonghyun. Minho yang tidak sengaja melihatnya kemudian mengikuti Key dari jauh. Semakin keras Minho berusaha menghindar dari Key, semakin besar pula rasa penasarannya terhadap Key. Sangat penasaran. Sebenarnya apa maksud Key membohonginya? Apa tujuan Key menyamar sebagai siswi disekolahnya?

 

 

Langkah Key terhenti tepat didepan kelas Jonghyun. Kelas dimana tidak ada seorang pun kecuali…kecuali 2 sejoli itu. WTF is this??

 

 

Degh

 

 

Sakit. Hati Key sakit saat melihat Jonghyun-kekasihnya berciuman dengan namja cantik itu. Shit~ air mata Key langsung tumpah. Tak bisa dibendung lagi. Sungguh, Key tidak tahan dengan semua ini. Padahal Key berniat untuk meminta penjelasan dari Jonghyun. Dan sekarang? Sepertinya Key sudah tidak perlu dengan penjelasan dari Jonghyun nantinya.

 

Key langsung menghampiri mereka yang masih berciuman. Sengaja memisahkan tautan bibir mereka. Mendorong Jonghyun dan menamparnya.

 

Plak~

 

“Brengsek kau Kim Jonghyun” Key langsung berlari keluar sembari menangis setelah mengatakan itu kepada Jonghyun.

 

“Yeoja itu siapa, oppa?”

“Molla. Aku tidak tahu”

 

~~~

 

Key terus berlari sampai tiba ditaman belakan sekolah. Menangis tersedu sedu disana. Tangisannya juga semakin menjadi. Begitu bodohnya dia selalu mempercayai Jonghyun. Dan sekarang…apa yang ia lihat barusan sudah sangat cukup untuk membuatnya sangat membenci Jonghyun. Sangat benci. Bahkan Jonghyun tidak mengejarnya. Ayolah…mana Jonghyun tahu kalau yeoja yang baru saja menamparnya tadi adalah Key. Poor Key~Ck

 

Minho menghampiri Key yang masih menangis dibawa pohon sembari menenggelamkan kepalanya diantara lututnya.

 

“Huhuhuhu..hiks..hiks..huhuhuhuhu..”

 

Minho yang tadinya ingin menanyakan kebohongan yang Key lakukan langsung emngurungkan niatnya. Mana mungkin Minho tega bertanya seperti itu ketika melihat yeoja ini, anni, maksudnya namja ini menangis seperti itu, eoh?

 

“Sudah…jagan menangis lagi!!” suara bass milik Minho langsung membuat Key mendongakkan kepalanya menatap Minho. Lihat sekarang!! Key sangat terlihat berantakan. Matanya sembab, rambutnya sedikit berantakan, serta air mata yang masih menempel dipipi tirusnya dan membuat eyelinernya luntur. Ck~ sangat berantakan, bukan?

 

“Lihat!! Kau semakin jelek kalau menangis!!” Key yang mendengar hal itu malah langsung menangis lagi. Menangis semakin keras dari yang tadi.

 

“Huweeeee…huhuhu…hiks..huweee…” bukannya menenangkan Key malah membuatnya semakin menangis keras. Ck~

 

“Huuhhh…sudah kubilang kau bertambah jelek kalau menangis!! Kau cantik kalau kau tersenyum!!” Minho menarik paksa wajah Key kemudian mengelap tangisan Key dengan sapu tangan miliknya. Membersihkan eyeliner Key.

 

“Kkaja! Kuantar kau pulang!” menarik tangan Key agar berdiri. Dan saat Key berdiri, Key langsung memeluk Minho. Key sangat membutuhkan sandaran saat ini. Mungkin kalau yang ada didepannya adalah Dongwoon, Key juga akan melakukan hal yang sama.

 

Degh

Degh

Degh

Degh

 

Pelukan tiba-tiba Key langsung membuat jantung Minho berdetak dengan sangat kencang. Jantungnya terasa seperti ingin keluar dari tempatnya. Darahnya langsung berdesir.

 

 

@ disebuah taman yang ada di Seoul

 

 

Minho mengajak Key ke taman karena Key tidak ingin pulang dalam keadaan berantakan. Tentu itu akan membuat noonanya cemas. Yah…untuk beberapa hari ini Victoria menginap dirumah Key. Minho membeli es krim rasa stroberi untuk Key dan rasa vanilla untuknya. Sepertinya es krim itu mampu membuat Key tenang sekarang. Ck~ dasar anak kecil!! Batin Minho.

 

Tidak ada yang bicara satu sama lain. Lebih memilih menghabiskan es krimnya dulu mungkin.

 

 

“Minho sunbae…ada sesuatu yang harus aku katakan padamu”

“Mwo?”

“Sebenarnya…sebenarnya aku…aku…”

“Ne?”

“Aku…sebenarnya aku bukan murid Chungdam. Aku siswa dari Shining High School”

“Aku tahu”

“Mwo?? Kau sudah tahu?? Aku kan tidak cerita pada siapapun. Bagaimana kau bisa tahu?”

“Kenapa kau setiap pagi selalu berada diperpustakaan?? Kenapa tidak pernah masuk kelas? Itu mencurigakan, kau tahu?”

 

Sepertinya Minho menikmati permainan ini. Yah…membalas sedikit perbuatan Key mungkin? Minho sudah tidak peduli lagi. Mau Key bukan murid Chungdam, mau Key yang sudah membohonginya, dan mau Key namja atau yeoja Minho sudah tidak peduli lagi. Karena ia sadar, bahwa Minho mencintai Key.

 

 

~~~

 

 

 

@ café SHINee

 

 

 

 

Sekarang Key berada disebuah café yang tak jauh dari sekolahnya. Yah…ia memutuskan untuk bertemu dengan Jonghyun disini.

 

“Kau sudah menunggu lama, baby?”

“Aniyo” suara Key sangat datar. Membuat Jonghyun mengernyitkan alisnya bingung.

“Langsung saja. Aku tidak mau lama-lama disini. Kita putus!!”

“Mwo?? Apa yang kau bicarakan, eoh?”

“Bukankah sudah cukup jelas tadi? Aku mau kita PUTUS!!” menekankan pada kata putus.

“Apa salahku, baby? Kenapa kau tiba-tiba meminta putus, eoh? Kau marah karena aku tidak pernah menjemputmu lagi? Atau kau marah karena aku jarang menghubungimu? Aku sibuk, baby”

“Hah! Sibuk katamu? Yah…kau sibuk bemesraan dengan namjamu yang baru, bukan?”

“Apa maksudmu??”

 

“Apa maksudku?? Kau tidak mengerti maksudku?? Kau selingkuh Kim Jonghyun”

“Mwo? Selingkuh? Anni!! Mana mungkin aku selingkuh”

“Hah! Kau masih bisa menyangkalnya setelah apa yang kau lakukan kemarin didepan mataku, eoh? Kau tidak ingat dengan yeoja yang menamparmu dikelas saat kau aik berciuman dengan namja itu 2 hari yang lalu??”

“Jadi…kau..”

“Ne!! aku yeoja itu!! Aku menyamar sebagai yeoja untuk mengawasimu! Betapa bodohnya aku sangat mempercayaimu. Sampai jumpa Kim Jonghyun. Semoga kita tidak bertemu lagi. Permisi”

“Jamkanman! Aku bisa menjelaskan semuanya. Aku tidak ingin kita putus, Key”

“Lepas!! Aku sudah muak denganmu!!”

 

Setelah melepas dengan paksa tangannya yang ditarik oleh Jonghyun, Key langsung berlari keluar café dan pulang. Jonghyun yang masih dicafe itu kembali duduk dan menggebrak meja sampai mebuat beberapa pengunjung melihat ke arahnya. Marah, eoh? Yah…tentu saja. Sebenarnya Jonghyun masih mencintai Key. Tapi itu percuma. Jonghyun sudah melakukan kesalahan besar dan membuat hati Key sakit.

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Seminggu kemudian…

 

 

 

Key sudah kembali pada aktivitas sebelumnya. Kembali masuk sekolah di Shining High School sebagai seorang murid namja. Key juga sudah menceritakan semuanya kepada Minho. Anni. Salah. Key hanya menceritakan tujuannya menyamar sebagai siswa di Chungdam High School. Key masih menyimpan satu kebohongan lagi, yaitu kenyataan bahwa Key adalah seorang namja, bukan yeoja. Key takut kalau kejujurannya itu membuat Minho marah. Dan Key juga takut kalau Minho akan meninggalkannya kalau dia tahu Key adalah namja. Ck~ mau sampai kapan kau terus berbohong, Key?

 

Semakin lama, Minho dan Key semakin dekat. Mereka juga sering pergi jalan-jalan keluar. Tentu saja dengan Key sebagai yeoja. Kencan, eoh? Molla. Key merasa kalau Minho berbeda. Saat bersamanya, Key merasa seperti ada yang selalu melindunginya. Tangan besar Minho yang membuat tangan mungilnya terasa hangat. Perasaan ini berbeda. Perasaan yang selalu membuatnya nyaman.

 

 

~~~~

 

 

 

Selama perjalan pulang, Key selalu mengumpat tidak jelas. Menggerutu tentang tugas yang dibebankan kepadanya. Jelas saja. Park seonsaengnim memberinya banyak tugas karena nilainya yang selalu merosot akibat tidak masuk selama seminggu lebih. Dan kau tahu tugas apa itu? Tugas mengerjakan soal-soal matematika 10 lembar. What the Hell is this?? Sungguh, Key paling benci yang namanya matematika. Lebih baik membaca 10 buku yang sangat tebal dari pada harus mengerjakan soal matematika. Ck~

 

Membuka soal lembar pertama dan mencoba mengerjakannya.

 

20 menit kemudian…

 

“Arrgghhh…kenapa susah sekali, eoh?? Shit!!” Key semakin frustasi karena sejak tadi ia sama sekali belum bisa mengerjakan soal satupun. Ck~

Tidak ada yang bisa membantunya saat ini. Dongwoon? Dia sudah menolak duluan sebelum Key meminta bantuan padanya. Ck~ teman macam apa itu? Lalu noonanya? Tidak mungkin, karena Victoria sedang berada di Daegu dengan teman-temannya. Huuuhhh…poor Key~

 

Tink~

Seperti sebuah lampu yang menyala diatas kepalanya, menandakan munculnya sebuah ide dalam otaknya. Mengambil ponsel yang ada dikasur queen sizenya, kemudian memencet nomor seseorang dan menekan tombol dial.

 

“Yeoboseyo…”

“……”

“Sunbae…bisakah aku meminta bantuanmu?”

“……”

“Ne…gomawoyo sunbae”

Akhirnya ada yang bisa membantunya.

 

~~~

 

Setelah bersiap-siap, Key menunggu Minho didepan rumah. Yah…Minho mau membantunya jika mengerjakan soal-soal itu dirumah Minho. Kembali berdandan seperti yeoja lagi.

 

 

Breemm breemm…

 

 

Key langsung berlari setelah mendengar suara motor Minho dan kemudian naik ke motornya.

 

“Pegangan, nanti kau jatuh”

“Ne..”

Saat Key akan memegang jaketnya, Minho langsung melajukan motornya. Dan alhasil, membuat Key terpaksa memeluk pinggang Minho dengan erat. Minho hanya menyunggingkan smirknya dari balik helm. Ck~

 

 

 

@ rumah Minho

 

 

 

Key dan Minho sekarang sudah berada diruang tengah. Duduk dibawah lantai yang dilapisi karpet tebal, mengeluarkan beberapa buku matematika, dan juga soal-soal tugasnya tentu saja.

 

“Sunbae…kau benar kan bisa mengerjakannya?”

“Kau meragukanku? Mana! Kemarikan tugasnya!”

 

 

20 menit kemudian…

 

 

“Wahh…sunbae…ternyata kau pintar. Ini jawabannya sudah benar, kan?” ck~ baru saja memuji Minho yang sudah menyelesaikan 20 soal, sudah mengejeknya lagi.

“Yaa!! Ya sudah! Kerjakan saja sendiri!!”

“Ahh…begitu saja marah. Sunbae…sunbae…ayolah…Ish! kau tidak malu dengan usiamu yang lebih tua dariku, eoh? Ya sudah!! Kalau kau tidak berniat membantuku, untuk apa kau mengajakku ke rumahmu segala?!” kenapa malah Key yang kesal, eoh?

“Ck~ kau ini. Sinih! Kemarikan tugasmu” Minho langsung mencegah Key yang kesal dengan merebut soal-soal itu dari tangan Key.

 

Hening. Minho diam karena mengerjakan soal-soal tugas Key. Dan Key sendiri? Dia malah asik memandangi wajah tampan Minho. Ck~ sebenarnya yang diberi tugas itu Minho atau Key, eoh?-_-“

 

 

Srett~

 

 

Geli. Kenapa tangannya terasa geli, eoh? Seperti ada…

 

 

“KYAAAAAA……” Key langsung berteriak dan mengibas-ngibaskan tangannya yang dihinggapi(?) sebuah serangga kecoa. Ihh~ demi apa itu sangat menggelikan dan menjijikan. Key langsung berjingkrak kemudian lari ke sofa yang ada dibelakang Minho.

“Waeyo?”

“Aiisshhh…sunbae…kenapa rumah sebesar ini ada kecoa, eoh?”

“Wajar bukan, kalau seorang namja yang tinggal sendirian tidak selalu bersih jika membersihkan rumahnya”

“Anni. Aku tidak”

“Mwo??” ups! Sepertinya Key keceplosan barusan. Huuuhhh…dasar babo!!

“A..a ani..a..aku ke kamar mandi dulu, sunbae” langsung gugup dan juga gemetar. Untung saja Key masih bisa untuk mencari alasan. Minho kembali menunjukkan smirknya ketika melihat sikap Key yang seperti itu.

 

Key…mau sampai kapan kau terus membohongiku?? Hhuuuhh…sepertinya ini sudah saatnya untuk membongkar identitasmu, Key. Batin Minho.

 

 

Minho menunggu Key didepan kamar mandi. Tak lama kemudian, saat sosok cantik itu membuka pintu dan keluar dari kamar mandi, Minho langsung menarik tangan Key dan menghempakan tubuh Key menempel pada dinding sebelah kamar mandi. What the hell is this?

 

“Su..sunbae…a..apa yang kau lakukan?” Key gugup setengah mati saat mendapati perlakuan seperti itu dari Minho. Kenapa jadi seperti ini? Apa yang terjadi pada Minho, eoh?

 

Aiisshhh…wajah Minho semakin dekat…dekat…sampai deru nagas Minho terasa diwajah Key. Dan sejurus kemudian…bibir mereka akhirnya menempel. Key membelalakkan matanya kaget. Sedangkan Minho malah memejamkan matanya dan sedikit demi sedikit memainkan bibirnya. Mengulumnya bagai mengemut sebuah lollipop. Memberikan sensasi aneh yang menjalas ditubuh Key. Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan didalam perut Key. Sensasi aneh yang kemudian mampu membuat Key untuk ikut memejamkan matanya dan membalas ciuman Minho.

 

 

“Hmmhh…eummhh…” sedikit desahan yang lolos dari mulut Key ketika ciuman itu berubah menjadi ciuman panas.

“Eummhh…” tangan Key yang tadinya ditahan oleh Minho langsung lolos dan kini memeluk leher Minho. Menikmati setiap sentuhan bibir dari Minho. Ini pertama kalinya Key merasakan perasaan seperti ini. Tangan Minho kemudian meraba dada Key dan mencoba untuk membuka baju yang Key kenakan. Kancing pertama sudah dibuka, kancing kedua, kancing ketiga, dan…Key langsung menahan tangan Minho. Minho pun melepas perlahan tautan bibir mereka.

 

 

“Wae?? Kau takut?” pertanyaan Minho langsung membuat namja cantik itu menunduk dan mencengkram bagian baju yang sudah terbuka itu.

“Kau takut kalau aku tahu sebenarnya kau adalah namja?” mata Key langsung terbelalak menatap Minho. Bagaimana…bagaimana Minho bisa tahu?

“K kau..bagaimana kau bisa tahu? Sejak kapan?”

“Sejak kau meninggalkan buku ensiklopedimu yang didalamnya terdapat kartu pelajarmu dikantin”

“Ja jadi…”

“Ne..maukah kau menjadi namjachinguku, Key?”

“Ta tapi…aku seorang namja, sunbae”

“Aku tidak peduli kau yeoja ataupun namja. I don’t care, because I love you”

 

Tanpa mendengar jawaban dari Key, Minho kembali mencium bibirnya. Menekan tengkuk Key agar ciuman itu semakin dalam. Menggigit bibir bawah Key, agar mau membuka sedikit mulutnya. Dan saat terbuka, lidah Minho langsung menerobos masuk ke rongga mulutnya. Saling bertukar saliva masing-masing.

 

“Hmmhh…eummhh…eummhh…” desahan-desahan erotis langsung lolos dari mulut Key.

 

Dan

Dan

Dan…

 

 

Cukup! Biarkan mereka menikmati hari ini dengan meluapkan perasaan yang bergejolak itu.

 

 

 

THE END

 

 

Gimana?? terlalu panjangkah?? endingnya pasti jelek yah?? ugh…pasti ancur kan??

Semoga kalian suka dengan FF gajeku ini…mian kalo ada banyak typo disini

 

THANKS FOR READER YANG UDAH RCL….

 

I Don’t Care, Because I Love You chap 2 of 3

Published 9 Januari 2012 by shinhyukyung

Bagi yang NGGAK SUKA FF MinJongKey….Nggak usah dibaca

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….langsung aja dah…

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : I Don’t Care, Because I Love You 

Genre                  : Romance, Comedy(?), etc

Rating                 : PG-16

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum/Key, Choi Minho, Kim Jonghyun

Suppourt Cast   : Lee Taemin, Victoria (Fx), Son Dongwoon

Disclaimer          : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

 

 

 

Teng Teng Teng…

 

 

Tidak terasa…bunyi bel istirahat sudah terdengar. Dan ini waktunya Key kembali beraksi menjadi stalker.

 

“Mian sunbae, aku harus pergi. Annyeong” Key langsung berdiri dan membungkuk sedikit kemudia segera berlari menuju kelas Jonghyun.

“Key…kau yeoja pertama yang membuatku bisa memperhatikanmu” gumam Minho saat memandang sosok Key yang berlari meninggalkannya. Ck~

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Hari kelima…

 

 

07.10 am

 

 

Hosh hosh hosh…

 

 

Seorang namja cantik berpenampilan yeoja sedang berlari menuju gerbang Chungdam High School. Peluh membasahai kening namja cantik itu. Bagaimana bisa terlambat, eoh? Hhaahhh…ini semua gara-gara Victoria-noonanya yang memintanya bercerita tentang aksinya menjadi stalker semalaman lewat telpon. Alhasil…Key-namja cantik itu sekarang terlambat. Gerbang juga sudah ditutup. Dan dengan terpaksa, Key mau tak mau harus memanjat gerbang itu. Ck~

 

 

Hup~

 

 

Sedikit bernafas lega saat kakinya mendarat dengan baik.

 

“YAA!! KAU!!” seorang namja paruh baya berteriak memanggil Key dari jauh saat melihat Key yang turun dari atas gerbang sekolah. Ketahuan, eoh? Yah…Key sudah ketahuan oleh seorang seonsaengnim.

“Aiisshhh…” Key yang menyadari hal itu langsung berlari secepat mungkin. Masalah!! Ini masalah!!

“YAA!! JANGAN LARI KAU!!” seonsaengnim itu kembali meneriaki Key sembari ikut berlari mengejar Key. Key pun semakin mempercepat larinya, sampai……..

 

 

 

Bruukk~

 

 

 

Auuwww…kali ini yang meringis kesakitan bukan Key. Tapi seorang namja bemata belo yang ada dibawah Key. Atau lebih tepatnya tertindih oleh tubuh Key. Yah…saking cepatnya Key berlari, ia tidak sengaja menabrak seseorang sampai terjatuh diatas orang itu gara-gara Key menoleh kebelakang saat berlari. Ckck~

 

 

[Backsound Lyn – Two as One Love Them/OST My Girlfriend is A Gumiho]

 

 

 

Hanya diam dan menatap wajah masing-masing. Saling menatap dengan posisi yang masih belum berubah.

 

 

Degh

Degh

Degh

Degh

 

 

Hanya suara degup jantung yang tidak beraturan yang mereka rasakan saat ini. Selang beberapa menit, Key langsung sadar dan segera berdiri.

“Mian, Minho sunbae” membungkuk sedikit pada Minho.

“YAA!! KAU..!” seonsaengnim tadi ternyata masih mengejar Key. Dan sekarang semakin mendekat. Key benar-benar panik. Bagaimana ini..?

 

Minho yang menyadari hal itu langsung menarik tangan Key untuk berlari kemudian bersembunyi disebuah tempat yang cukup gelap. Sepertinya itu gudang. Atau mungkin ruang yang sudah tidak terpakai? Molla. Hanya ada cahaya dari celah pintu dan juga jendela yang ada diruangan itu.

 

Saat Key akan berbicara, Minho langsung membungkam mulut Key dengan tangannya dan mengintip dari celah pintu.

“Kemana anak itu..?hahh..” terdengar suara seonsaengnim tadi. Dan tak lama kemudian, seonsaengnim itu sudah pergi.

 

Lagi-lagi Key terpesona dengan namja yang ada didepannya kini saat Minho membekap mulutnya dan mengintip dari celah pintu. Wajah Minho yang sedikit terkena cahaya dari celah pintu membuatnya semakin…terlihat…KEREN. Dan apa kau tahu? Jarak mereka saat ini sangat sangat dekat. Bahkan nafas Minho pun terasa diwajah Key. Minho yang menyadari Key menatapnya langsung melepaskan tangannya perlahan dari mulut Key. Diam. Sama-sama diam. Sepertinya Minho juga sama dengan Key.

 

 

Degh

Degh

Degh

Degh

 

 

Jantung mereka sama-sama berdetak diatas normal.

 

“Ahh…mian” Minho langsung menyadarkan dirinya sendiri dan bersikap setenang mungkin. Padahal jantungnya tidak seperti itu. Jantungnya masih berdegup kencang. Ck~

 

“Kau terlambat, eoh?”

“Ne..sunbae”

“Untung saja kau tidak tertangkap oleh Jung seonsaengnim”

“Memang kenapa sunbae..?”

“Jung seonsaengnim sangat tidak suka dengan murid yang terlambat. Dia pasti akan langsung menghukummu sangat berat. Tidak peduli kau murid baru atau tidak”

“Gomawo, sunbae. Berkat kau, aku jadi tidak dihukum”

“Jangan hanya terima kasih. Gara-gara kau, aku juga terlambat masuk kelas”

 

“Cih~ aku kira kau baik, sunbae”

“Tentu saja aku baik. Kalau tidak, aku tidak akan menolongmu tadi”

“Hah…kau ini” Key sedikit menyungginggkan senyum.

“Kau terlihat lebih cantik kalau tersenyum” Key hanya bisa mempoutkan bibirnya untuk menutupi rasa malunya saat ini. Untung saja diruangan ini cukup gelap. Kalau tidak…pasti Minho sudah melihat semburat warna merah dipipi tirus Key. Ck~

 

“Kkaja! Temani aku makan” Minho langsung menarik tangan Key. Tanpa Minho sadari, Key tersenyum tipis saat tangan Minho yang besar menggenggam tangannya yang mungil.

 

 

“Eoh..? kenapa kita kemari..? bukannya kau mengajakku makan..?” Key bingung ketika ia sadar kalau Minho mengajaknya keparkiran.

“Sudah ikut saja..bukankah kau mau berterima kasih padaku..?”

 

Key hanya mempoutkan bibirnya imut kemudian mengikuti Minho yang sedang menuntun motor sportnya ke sebuah jalan rahasia. Jalan yang cukup sempit. Jalan ini memang jalan rahasia yang digunakan siswa Chungdam kalau ingin membolos. *ngarang banget gue*

Setelah sampai dijalan yang cukup besar dan sudah keluar dari area Chungdam High School, Minho langsung menaiki motor sportnya dan memakai helmnya. KEREN.

 

 

Bbrreemm Bbrreemm…

 

 

“Ayo naik..”

“Eoh..? kau mengajakku membolos..?” baru sadar, eoh?

“Pelajaran pertama sudah terlanjur bolos. Wae..? kau tidak pernah membolos..?”

“A..ani..bukan begitu”

“Ayo cepat naik..”

 

Key pun akhirnya naik ke motor Minho. Eoh? Lalu rencana Key untuk menjadi stalker Jonghyun bagaimana? Huuhhh…bahkan Key saat ini tidak memikirkan Jonghyun sama sekali. Ck~

 

 

“Kau yakin mau duduk seperti itu?” tanya Minho samar karena tertutup suara mesin motor dan juga helm yang ia pakai.

 

“Ne..memang kenapa?” Key bingung. Memangnya ada yang salah dengan caranya duduk, eoh?

 

“Nanti jatuh..”

 

“Kenapa beg..KYAAAAA…..NAPPEUUUNNN!!!” Key reflek langsung memeluk pinggang Minho ketika namja tampan itu menjalankan motornya dengan nyaris melompat. Ck~ untung saja Key tidak sampai terjungkal kebelakang akibat kehilangan keseimbangan.

 

Minho hanya tertawa keras ketika mendengar teriakan Key tadi. Minho pun semakin menambah kecepatan motornya. Minho kembali tersenyum ketika merasakan pelukan Key semakin erat di pinggangnya. Ckck~ benar benar… (-_-“)

 

 

 

~

~

 

 

 

“Turunlah..” Minho menyuruh Key untuk turun dari motornya.

“Kenapa kita kemari..?” Key bingung karena Minho menurunkan Key didepan sebuah kedai.

“Wae..? kau tidak suka..?”

“Aniyo. Hanya saja aku belum pernah makan ramen sebelumnya” yah…ini pertama kalinya Key makan di kedai mie ramen. Sebelumnya Jonghyun ataupun Dongwoon tidak pernah mengajaknya makan di kedai.

“Kalau begitu kau harus mencobanya. Ramen disini benar-benar enak” Minho kembali menggandeng tangan Key untuk masuk ke kedai itu.

 

“Eoseo oseyo…ahh..Minho, kau datang” seorang ahjumma menyapa Minho. Sepertinya mereka sudah akrab. Minho memang sering datang ke kedai itu.

“Aku datang tidak sendiri, ahjumma. Ramen spesial 2 porsi, ne?”

 

 

Tak lama kemudian ahjumma itu membawa 2 mangkuk ramen yang Minho pesan tadi.

 

“Ini yeojachingumu, Minho?” ahjumma itu bertanya setelah meletakkan 2 mangkuk ramen ke meja Minho dan Key.

“Aniyo..” “Aniyo..” Minho dan Key serempak menjawab pertanyaan ahjumma itu.

“Ahh…kalian kompak”

“Dia hanya hoobae disekolahku, ahjumma”

“Tapi kalian terlihat serasi..” kata-kata ahjumma itu membuat suasana menjadi agak panas.

 

Minho langsung menyadarkan dirinya sendiri untuk segera makan ramennya. Sedangkan Key malah menatap Minho yang sedang lahap memakan ramennya.

 

“Kenapa melihatku seperti itu..? apa kau mau aku suapi, eoh?”

“A..aniyo” Key langsung memakan ramennya. Huuhh…sungguh. Ini membuatnya gugup.

“Otte..? bagaimana rasanya..?”

“Massita..”

“Kekeke~ kau lucu” terkekeh melihat ekspresi Key yang sangat sangat imut itu sembari mengacak rambut Key.

 

 

~~~~

 

 

Setelah selesai makan ramen, Minho kembali menggandeng tangan Key sampai ke motornya.

 

“Ayo naik..”

“Apa kita akan pulang..?”

“Aniyo..aku ingin mengajakmu ke taman hiburan. Ayo cepat naik” apa ini bisa dibilang ajakan kencan, eoh? Key hanya menurut saja. Setelah Key naik, Minho langsung menancap gas dan lagi-lagi membuat Key mengeratkan pelukannya dipinggang Minho. Sepertinya Minho memang sengaja melakukan itu.

“SUNBAEEEEEE…..” Key hanya bisa berteriak karena takut jatuh. Ck~

 

 

 

 

 

@ Lotte World

 

 

 

 

 

Setelah memarkirkan motor sportnya, Minho langsung menggandeng tangan Key untuk masuk ke Lotte World. Taman hiburan yang paling terkenal(?) di Seoul. Key sama sekali tidak merasa risih dengan perlakuan Minho itu. Entahlah! Ada perasaan hangat dan nyaman saat tangan besar Minho menggenggam tangannya yang mungil itu.

 

~~~

 

Setelah menaiki beberapa wahana disana, Key langsung menarik tangan Minho ke sebuah stand yang menjual gula kapas.

 

“Kau mau sunbae??”

“Anni. Aku tidak makan makanan anak kecil”

“Ya sudah..” Key langsung mengambil satu gula kapas kemudian memberikan beberapa lembar won.

 

Minho hanya menahan tawanya saat melihat cara makan Key yang benar-benar mirip anak kecil. KYEOPTA.

 

“Wae sunbae..?” Key yang menyadari Minho menahan tawanya langsung menoleh dan bertanya pada Minho.

“Huuhhh…ternyata benar. Gula kapas memang hanya untuk anak kecil”

“Eoh?”

“Ini buktinya..” Minho mendekatkan wajahnya ke wajah Key kemudian mengusap sisa gula kapas yang menempel disudut bibir Key dengan ibu jarinya. Seperti adegan slow motion yang lagi-lagi membuat jantung Key berdegup kencang.

 

“Kkaja! Aku antar kau pulang. Ini sudah sore” Minho kembali menggandeng tangan Key dan berjalan menuju dimana motor sport Minho terparkir.

 

“Kau tinggal dimana..?”

“Yongsan-gu..”

 

Kali ini Minho tidak mempercepat laju motornya karena harus mendengarkan Key yang sedang menunjukkan arah ke rumahnya.

 

Setelah sampai didepan rumah Key, Key pun turun dari motor Minho.

 

“Gomawo untuk hari ini, sunbae” Key menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman pada Minho. Itu pertama kalinya Minho melihat senyum paling manis yang keluar dari bibir Key. Huuuhhh…sepertinya Minho sudah jatuh cinta kepada pemilik senyum itu.

“Baiklah…aku pergi, ne? annyeong…” mengusap rambut Key sembari tersenyum sebelum pergi dari rumah Key.

 

~~~

 

“Yaa!! Kenapa kau senyum-senyum sendiri, eoh? Bagaimana aksimu kali ini? Sudah mendapatkan bukti kalau Jonghyun selingkuh?” tak menyadari Victoria yang sudah ada dikamarnya yang memandang heran karena dongsaengnya itu senyum-senyum sendiri. Ck~

“OMO~ aku lupa dengan Jonghyun noona..” menepuk jidatnya sendiri. Ckck~

 

 

 

 

****

 

 

 

 

Hari keenam…

 

 

 

Seperti hari kemarin, Key sekarang menunggu jam istirahat datang di perpustakaan. Dari pada ditaman, lebih baik disini, bukan?

 

===SKIP===

 

Dan seperti hari-hari kemarin, belum ada tanda-tanda bahwa Jonghyun selingkuh dari Key. Waktu istirahat Jonghyun habiskan di ruang musik.

 

“Huuuhhh…apa mungkin Jonghyun memang tidak selingkuh ya? Tapi…lalu siapa Minnie? Apa mungkin dongsaeng Jonghyun? Mana mungkin? Dia kan anak tunggal” Key bergumam sendiri kemudian pergi menuju perpustakaan. Entahlah! Mungkin sepertinya Key harus menyudahi penyamaran ini.

 

 

Sreett~

 

 

Key melewati seorang namja cantik yang tersenyum padanya. Key pun juga begitu. Mungkin mereka ingat tentang tabrakan saat diperpustakaan. Namja cantik itu yang menabraknya saat diperpustakaan tempo hari. Key terus berjalan menuju perpustakaan. Sedangkan namja cantik itu masuk ke ruang musik.

 

“Ahh…baby mianhae ne lama. Tadi aku harus meminjam buku ini. Kau tahu Jung seonsaengnim, bukan?” namja cantik itu langsung memeluk leher Jonghyun yang duduk memegangi sebuah gitar dari belakang.

 

“Gwaenchana, Minnie!” Jonghyun kembali memainkan gitarnya.

 

 

Chu~

 

 

Namja cantik itu mencium pipi Jonghyun sebelum melepas pelukannya, kemudian mengambil kursi, duduk didepan Jonghyun sembari memandangi kekasihnya itu memainkan gitar. Kekasih? Lalu Key? huuhhh…

 

 

~~~

 

 

Sambil menunggu bel pulang berbunyi, Key kembali menunggu di perpustakaan. Membaca beberapa buku yang menurutnya menarik.

 

 

 

Teng Teng Teng Teng Teng

 

 

 

Key semakin asik dengan membaca buku-buku di perpustakaan itu. Bukannya tujuan Key diperpustakaan hanya untuk menunggu bel pulang, eoh? Tapi sekarang Key sama sekali tidak bergeming. Padahal bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Lupa karena terlalu asik membaca, eoh?

 

 

 

04.15 pm

 

 

“Eoh..? kenapa langit sudah gelap ya?” bergumam sembari melihat ke jendela, kemudian melihat jam tangan pink yang bertengger manis ditangannya.

 

“OMO~ sudah jam segini?? Aigo…babo babo babo kau Key” Key langsung bergegas pergi dari perpustakaan itu dan berlari menuju tempat parkir.

 

 

Setibanya disana…sepi? terang saja tempat parkir sudah sepi. Hanya sedikit mobil ataupun motor yang masih terparkir disana. Sudah 1 jam berlalu semenjak bel pulang berbunyi. -_-“

 

Key pun akhirnya berjalan dengan wajah ditekuk. Kenapa ia selalu gagal mengikuti Jonghyun saat pulang sekolah?

 

“Key..?” sebuah motor sport langsung berhenti ketika melihat Key sedang berjalan menekuk kepalanya.

“Eoh..?” Key langsung mengarah pada suara yang memanggilnya tadi. Bingung karena namja yang mengendarai motor sport itu masih memakai helmnya.

 

“Minho sunbae..? kau belum pulang?” Key terkejut saat Minho melepas helmnya dan kemudian berjalan sedikit mendekat ke arah Minho.

“Ne..karena aku masih ada latihan basket. Kau sendiri kenapa baru pulang, eoh?”

“Emm…itu..eh..anu..aku..” Key bingung harus menjawab apa.

“Naiklah..! aku antar kau pulang..”

“A..aniyo. tidak usah Minho sunbae. Aku bisa pulang dengan naik bus”

“Kau tidak lihat langit sudah mendung, eoh? Sebentar lagi pasti hujan. Ppali!! Naiklah..”

 

Key pun akhirnya naik ke motor Minho setelah melihat langit yang memang Nampak mendung itu.

 

“Pegangan..” seru Minho saat akan melajukan motornya. Key pun hanya mengeratkan tangannya ke jaket yang Minho kenakan itu.

 

 

 

Tes

Tes

Tes

 

 

Key mendongak ke atas saat tetes-tetes air mengenenai wajahnya. Semakin lama semakin banyak tetes air yang jatuh dari langit dan mengenai baju mereka. Padahal mereka belum sampai di rumah Key. Minho langsung meminggirkan motornya saat melihat sebuah halte. Langsung berlari untuk berteduh dari hujan yang semakin deras mengguyur mereka. Key mengusap seragam yang tadi terkena hujan.

 

“Hujannya semakin deras. Sepertinya kita harus menunggu disini sampai hujannya reda” Minho menengadahkan tangannya agar terkena air hujan kemudian duduk disebelah bangku yang sudah diduduki Key tadi.

 

 

Hening. Tidak ada yang bicara sama sekali. Hanya ada suara hujan deras yang menghiasi suasana yang semakin menjadi canggung itu. Kenapa malah menjadi canggung, eoh?

 

 

 

“Mianhae sunbae..gara-gara aku kau jadi ikut terjebak disini” akhirnya Key yang memulai pembicaraan.

 

“Gwaenchana…”

 

 

Diam. Lagi-lagi hening.

 

 

“Key…” karena Key hanya menunduk, Minho berjalan ke depan, menengadahkan tangannya, dan memanggil Key. Saat Key mendongak, Minho langsung mencipratkan air ke muka Key. Ck~

 

“Hm..Yaa!! sunbae!! Ish..” Key hanya mempoutkan bibirnya sembari mengelap wajahnya yang basah.

 

“Kekeke~” Minho hanya tertawa melihat ekspresi Key yang seperti itu. Kesal tapi itu yang membuatnya lucu. Haha~

 

Key yang masih kesal langsung berjalan ke depan, lalu berjongkok, menengadahkan tangannya agar terkena air hujan.

 

“Kau marah..? dasar anak kecil..!” Minho ikutan jongkok disebelah Key.

 

“Yaa yaa yaa!” Minho kaget karena Key langsung mencipratkan air yang ada ditangannya tadi ke mukanya. Bahkan berkali-kali. Ck~

 

“Hahahaha…siapa yang marah? Aku hanya menunggu kesempatan untuk membalasmu, sunbae” tertawa keras setelah berhasil mengerjai Minho.

 

“Baiklah…kau yang memulai” Minho langsung membalas Key dengan balik mencipratkan air hujan itu. Ck~ kenapa malah jadi adu ciprat air, eoh? -_-“

 

~~~

 

“Cukup sunbae..haha..sunbae! seragamku sudah basah..ish” Key memegang tangan Minho agar tidak mencipratinya air lagi. Reaksi Minho…dia malah diam memandang wajah Key. Dan entah sejak kapan, wajah mereka jadi dekat. Key yang menyadari sikap Minho, langsung menghentikan tawanya. Sekarang sama-sama memandang wajah masing-masing.

 

Degh

Degh

Degh

 

Jantung Key tiba-tiba berdetak semakin tidak beraturan. Kenapa ini? kenapa malah jadi seperti ini? hanya diam dan saling memandang lekat. Entah setan apa yang merasuki Minho untuk mendekatkan wajahnya. Semakin lama…semakin dekat. Aigo…ini sungguh membuat Key semakin gugup. Bagaimana ini? otteokae?

 

 

 

TEBECEEEE

 

 

Gimana?? semakin ancur yah?? atau semakin gaje???

 

THANKS FOR READER YANG UDAH RCL….

 

I Don’t Care, Because I Love You chap 1 of 3

Published 9 Januari 2012 by shinhyukyung

 

Bagi yang NGGAK SUKA FF MinJongKey….Nggak usah dibaca

 

HAPPY READING CHINGUDEUL MAUPUN SR….^^

 

ya udah deh….langsung aja dah…

 

 

 

cekidoooottt…..

 

 

 

 

Author                : Shin Hyu Kyung

Title                     : I Don’t Care, Because I Love You 

Genre                  : Romance, Comedy(?), etc

Rating                 : PG-16

Length                : Sampai ada tulisan end

Main Cast           : Kim Kibum/Key, Choi Minho, Kim Jonghyun

Suppourt Cast   : Lee Taemin, Victoria (Fx), Son Dongwoon

Disclaimer          : Ini FF mutlak milik saia. Bukan dari hasil PLAGIAT/COPAS atau semacamnya. FF ini murni hasil dari otak saia sendiri. Jika ada kesamaan tokoh atau cerita, itu berarti unsur KETIDAKSENGAJAAN.

 

 

 

 

 

 

“Nae baby sedang apa, eoh? Serius sekali” seorang namja tampan tengah menopang dagunya menatap ke arahku. Huuhhh…apa dia tidak bisa melihat apa yang sedang aku lakukan sekarang? Ish..

“Baby…nanti malam, bagaimana kalau kita keluar? Otte?”

“Eodiga?”

“Huuuhhh…apa buku itu lebih tampan dariku, eoh?”

“Hyung…aku ada banyak tugas. Bisakah kau mengerti..?”

“Yah yah…baiklah..otte? nanti malam bisa tidak..?”

“Mianhae…sepertinya aku tidak bisa, hyung”

“Huuhh…ya sudah!”

 

 

Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…

 

 

“Yeoboseyo…ah, ne ne…aku akan segera kesana”

“Nugu?”

“Temanku..kau bisa pulang sendiri kan? Aku ada urusan”

“Baiklah..”

“Annyeong, baby..chu~”

“Annyeong…”

 

 

Huuuhhh…sendirian lagi. Sebenarnya aku ingin sekali bisa pergi dengannya. Tapi mau bagaimana lagi? Gara-gara nilai-nilaiku turun, Park seonsaengnim memberikanku tugas sangat banyak. Huuhh…namja yang tadi bersamaku adalah namjachinguku. Kim Jonghyun, bersekolah di Chungdam High School, dan dia satu tingkat diatasku. Yah…bisa kalian lihat kan? Aku memang gay. Kalian berpikir aku tidak normal? Yeah…whatever. aku tidak peduli. Oh iya! Perkenalkan…namaku Kim Keybum. Aku bersekolah di Shining High School dan aku masih berada dikelas 2.

 

 

“Huuuhhh…” hanya menghela nafas sembari menatap jam berwarna pink yang menghiasi tanganku. Hari sudah mulai sore. Seharian berada ditoko buku demi tugas yang diberikan Park seonsaengnim. Haaahhh…menyebalkan.

 

Menenteng beberapa buku ensiklopedia dan membawanya ke kasir. Ish…sedikit kesulitan saat membawa buku-buku ini.

 

 

 

Bruukk~

 

 

 

Auuww…iissh…kenapa harus menabrak seseorang sih! Siaalll…aku meringis kesakitan karena pantatku terbentur lantai marmer. Dan buku-bukuku sekarang berantakan. Isshh…

 

“Ahh…cwesonghamnida…aku tidak sengaja menabrakmu” namja? Hahh…tentu saja namja. Pantatku sampai sakit begini. -_-“

 

Kudongakkan kepalaku melihat namja yang menabrakku i…ni. Eoh?? Omo~ tampan. Tampaann…sekali. Aku sedang tidak bermimpi, kan?

“Hey…kau tidak apa-apa? Kenapa melihatku seperti itu?” namja itu mengibaskan tangannya ke wajahku.

“Ah..eh..emm..gwaenchana” ugh…memalukan. apa yang kulakukan tadi? Aiisshh…

 

Namja itu membantuku berdiri kemudian membereskan buku-bukuku yang berantakan.

“Cwesonghamnida…maaf sudah membuatmu jatuh”

“Gwaenchana..gamsahamnida sudah membantuku..annyeong” membungkuk kemudian kembali berjalan menuju kasir. Sepertinya aku kenal dengan seragam yang namja itu pakai. Ahh…Key…apa yang kau pikirkan? Ingat! Kau sudah punya Jonghyun. Jonghyun sangat mencintaimu!! Yah benar!!

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

“Kim Keybum, Jung Yong Ha, Kim Sora, kumpulkan tugas kalian” Park seonsaengnim memanggilku ke depan untuk mengumpulkan tugas yang dia berikan 3 hari yang lalu.

“Segera kerjakan tugas yang aku berikan tadi dan besok kumpulkan! Selamat siang..” Park seonsaengnim berseru pada kami semua. Huuuhhh…lagi-lagi tugas. Apa orang itu pernah bosan selalu memberi tugas, eoh?

 

 

“Yaa! Kau kenapa, eoh?” Son Dongwoon, namja yang duduk disebelahku, sekaligus teman baikku.

“Eh…Jonghyun hyung sudah 3 hari ini tidak pernah menghubungiku” duduk dengan menempelkan daguku ke meja. Huuhhh…

“Mungkin saja Jonghyun hyung sedang sibuk” berbicara dengan santai sembari memakan snack kripik kentangnya. Ck~ yah…Dongwoon memang tahu hubunganku dengan Jonghyun hyung.

“Yah…mungkin”

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Aiisshh…hari-hari yang membosankan. Kenapa disaat aku sedang butuh si Dino itu tidak ada. Hahh…menyebalkan. apa lebih baik aku sms saja ya?

 

 

To: Dino head

 

Hyung…apa kau sedang sibuk?? Ayo kita keluar. Aku rindu padamu, hyung..bahkan kau sudah seminggu ini tidak menjemputku disekolah..

 

 

 

Menekan touchscreen send, kemudian berbaring tiduran dikasur queen sizeku. Huuuhhh…sungguh membosankan. Akhir-akhir ini Jonghyun hyung selalu sibuk dengannya urusannya. Jarang berkunjung ke rumahku, jarang mengirimiku pesan ataupun untuk menelponku, dan juga sudah seminggu dia tidak menjemputku saat pulang sekolah. Sebenarnya urusan apa sih?! Menyebalkan. Aku bahkan tidak tahu urusan apa yang membuatnya mengabaikanku.

 

 

Drrrrttt… Drrrrttt… Drrrrttt…

 

 

 

From: Dino head

 

Ahh…mian baby. Hari ini aku sangat sibuk. Aku juga sangat merindukanmu. Jeongmal mianhae, ne? aku janji lain kali kita akan keluar bersama setelah urusanku selesai ne?

 

 

 

Huuuhhh…apa urusannya itu lebih penting dari pada aku, eoh? Ahh…membosankan…Dongwoon. ahh…lebih baik aku mengajaknya keluar.

 

 

To: Dongwoon

 

Dongwoon…kau ada dirumah? Ayo kita keluar. Aku bosan ada dirumah.

 

 

Drrrrttt… Drrrrttt… Drrrrttt…

 

 

 

From: Dongwoon

 

Baiklah…kita bertemu ditempat biasa saja. Aku ingin membeli game terbaru, kekeke~

 

 

 

 

@ pusat perbelanjaan Seoul

 

 

 

 

Saat ini aku dan Dongwoon sudah ada ditoko game. Dongwoon sedang melihat lihat game, sedangkan aku? Aku hanya duduk dikursi yang ada ditoko ini.

 

 

Eoh?? Tunggu dulu. Sepertinya tadi aku melihat Jonghyun hyung. Kemana tadi ya?

 

“Yaa! Key…kau mau kemana, eoh? Yaa!!” aiisshhh…tidak memperdulikan Dongwoon. Aku yakin aku melihat Jonghyun hyung tadi. Nah…benar kan? Itu…itu…Jonghyun hyung. Tapi…dia bersama siapa? Seorang namja kurus berambut blonde sama sepertiku. Tapi wajahnya tidak kelihatan. Siapa dia? Ahh…kesana saja.

 

 

 

Brukk~

 

 

 

“Aiisshh…pantatku. yaa! Neo…” omona…tampan. Tunggu dulu. Sepertinya aku pernah melihat namja ini. Tapi dimana ya?

“Ahh…cwesonghamnida. maaf, ne? kau tidak apa-apa?”

“Eh…gwaenchana. OMO~ Jonghyun hyung..aku lupa” aku celingukan mencari Jonghyun…sial! sudah tidak ada.

“Aiisshh…Neo! gara-gara kau aku kehilangan targetku!!” kesal. Sangat kesal dengan namja yang menabrakku tadi. Gara-gara dia aku kehilangan Jonghyun hyung. Hahh…sial.

“Cwesonghamnida. Sekali lagi aku minta maaf. Aku benar-benar tindak sengaja menabrakmu tadi” namja tampan itu membungkuk sedikit padaku.

 

“Yaa!! Kenapa kau meninggalkanku, eoh? Aku mencarimu kemana-kemana ternyata disini” Dongwoon tiba-tiba datang dan memukul kepalaku. Aiisshh~

“Yaa!! Kenapa memukul kepalaku?? Ish~ aku tadi melihat Jonghyun hyung disini dan aku mengejarnya. Tapi gara-gara namja ini aku jadi kehilangan jejaknya” melirik tajam ke arah namja itu.

“Ayo..aku belum membeli game yang aku incar dari kemarin” Dongwoon langsung menarik tanganku menuju toko game meninggalkan namja tadi. Ahh…kalau bukan gara namja tadi, aku pasti sudah bertemu dengan Jonghyun hyung. Tapi…dia dengan siapa?

 

 

 

 

Author POV

 

 

 

 

“Ck~ namja aneh…tapi yeppeo” namja tampan, tinggi, bermata belo tersenyum tipis melihat kepergian Key yang ditarik oleh Dongwoon pergi meninggalkannya.

 

 

~~~

 

 

“Yaa! Kenapa kau diam saja? Lihat! Es krimmu sudah meleleh. Oh iya! Kau bilang tadi bertemu dengan Jonghyun hyung?”

“Ne..kalau saja aku tidak bertabrakkan dengan namja tadi…aku pasti sudah menangkap Jonghyun hyung”

“Bukankah kau bilang Jonghyun hyung sibuk? Kenapa dia ada di pusat perbelanjaan, eoh?”

“Ne..dia bilang begitu. Molla. Kau tahu…tadi aku melihat Jonghyun hyung pergi bersama seorang namja. Namja itu kurus dan juga berambut blonde sepertiku”

“Mwo?? Mungkin itu temannya”

“Entahlah! Apa mungkin Jonghyun hyung selingkuh dariku?”

“Molla. Lebih baik kau menyelidikinya”

“Menyelidikinya??”

“Ne..siapa tahu dugaanmu itu salah. Selidiki dulu”

“Caranya..?”

 

“Be a stalker..”

“Stalker..? tapi kalau ketauan bagaimana?”

“Huuhh…kau ini!! Menyamar saja jadi yeoja”

“Mwo..?? ahh…shireo! kenapa harus menjadi yeoja..?”

“Kalau kau menjadi yeoja…tidak akan ketahuan. Jonghyun tidak akan menyadarinya”

“Benar juga…”

 

 

 

 

~

~

 

 

 

 

“Eoh?? Kau…OMO…ini benar kau, Key?? Ya Tuhaannn…” Dongwoon selaku sahabat Key hanya bisa melongo melihat penampilan Key sekarang. Melihatnya tanpa berkedip. Bahkan air liurnya hampir saja menetes kalau tidak disadarkan oleh seorang yeoja yang mendandani Key. Key…yang sekarang sudah berubah wujud menjadi seorang yeoja cantik dengan balutan dress simple milik noonanya. Make-up tipis yang membuatnya terlihat semakin yeppeo ditambah lagi dengan rambut wig panjang bergelombang yang menempel pada kepalanya. NEOMU YEPPEO!

 

“Otteokae..? hasil kerjaku bagus, bukan?” Victoria, yeoja yang dimintai tolong oleh adik sepupunya-Key itu muncul dari balik pintu kamar Key dengan memandang Dongwoon yang masih speechless. Ck~ terpesona, eoh?

 

“Yaa! Kenapa kau melihatku begitu?? Apa aku terlihat aneh?? Ahh…noona..memang kau mendandaniku seperti apa, eoh?” mengalihkan pandangannya kepada noonanya. Ck~

 

“Dongwoon terpesona melihatmu yang sekarang berubah menjadi yeoja cantik” Victoria pun melenggang masuk ke kamar Key untuk memberskan perlengkapan make-upnya.

 

“Victoria noona memang hebat! Kau…kau bahkan terlalu yeppeo jika disebut seorang yeoja. Sulli saja yang yeoja tercantik dikelas kita kalah jika dibandingkan denganmu. Lihat..” Dongwoon berjalan mendekati Key dan mengarahkannya untuk berdiri di depan cermin kamarnya.

 

“Mwo..? ini benar aku..? hahaha…tak kusangka aku secantik ini. Noona…gomawo sudah membantuku, ne? aku pasti tidak akan ketahuan kalau seperti ini. Kekeke~” Key yang menyadari kalau dirinya sudah menjadi namja cantik hanya terkekeh melihat pantulan dirinya sendiri dicermin. Ck~ narsis, eoh?

 

“Hahaha…ne. sepertinya kau lebih cocok jadi yeoja saja dari pada namja..hahaha” Victoria hanya tertawa melihat Key yang sekarang.

 

“Ahh…noona” mempoutkan bibirnya lucu. Ahh…KYEOPTA.

 

“Victoria noona benar, Key” Dongwoon menambahkan dengan santai sembari memainkan PSPnya. Ck~ sejak kapan dia membawa PSP itu? Dasar maniak game.

 

“Yaa! Aiisshh…” melemparkan bantal spongebob miliknya pada Dongwoon.

 

“Aiisshh…kau membuatku kalah!” hanya mengumpat kesal karena kekalahannya gara-gara lemparan Key tadi.

 

“Oh iya! Seragamnya sudah aku taruh dilemari pakaianmu, Key. Apa kau yakin Key?” Victoria bertanya kemudian duduk dipinggir kasur queen size Key. Seragam? Yah…seragam sekolah Chungdam yang ia pinjam dari noonanya itu. Untung saja ia punya noona yang pernah sekolah disana, tempat sekolah Jonghyun juga.

 

“Aku yakin, noona. Aku harus tahu, Jonghyun selingkuh atau tidak” menjawab dengan mantap kemudian kembali memandang pantulan dirinya dicermin.

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

Pagi yang cerah untuk memulai kegiatan yang melelahkan. Itu yang Key pikirkan saat ini. Yah…Key yang berubah menjadi yeoja, mengenakan seragam Chungdam, kemudian pergi dengan naik bus menuju sekolah barunya itu. Lebih tepatnya sekolah sementaranya. Ck~

Mengajukan ijin beberapa hari tidak masuk disekolahnya untuk menjalankan misinya itu. Huuhhh…kalau bukan karena rasa penasaran dan keingin tahuannya itu, Key tidak mungkin rela mengenakan seragam perempuan.

 

 

Errr…sedikit merasa takut saat memasuki gerbang Chungdam High School. Takut dia akan ketahuan kalau dia bukan siswa Chungdam. Konyol, eoh? Yah…sangat konyol. Tapi tidak bagi Key. Untung saja seragam Victoria cocok dan pas dengan tubuh Key yang ramping itu.

 

 

Berjalan menuju taman yang ada disekolah itu. Taman itu memang cukup sepi. Tepat untuk Key. Yah…sudah diberi bekal intruksi dari noonanya tentunya. Key tidak mungkin kalau mengawasi Jonghyun saat jam pelajaran, bukan? Menunggu di taman sampai jam istirahat datang. Huuhhh…menunggu memang membosankan. Hari pertama menjadi seorang stalker, hanya duduk menunggu ditaman sekolah sendirian.

 

 

 

Beberapa jam kemudian…

 

 

 

 

Teng Teng Teng…

 

 

 

[Backsound Yoona SNSD – Innisfree Day]

 

 

 

“Baiklah…sudah waktunya beraksi” bergumam sendiri kemudian berdiri dan berjalan menuju kelas Jonghyun. Tas selempang yang ia bawa sudah ia sembunyikan di taman tadi.

 

 

~~~

 

 

“Kelas 3-1, 3-3, ahh…ketemu! kelas 3-5! Jonghyun dimana yah?” setelah mencari kelas Jonghyun dan akhirnya ketemu, langsung menyembulkan kepalanya dijendela kelas. Ck~

 

“Ahh…itu dia! Aigo…dia kemari” sontak langsung duduk dibangku yang ada diluar kelas, kemudian menutupi wajahnya dengan buku biologi yang sudah ia persiapkan tadi.

 

Jonghyun berjalan melewati Key dengan santai. Yah…dia tidak tahu. -_-“

Key yang sadar akan hal itu langsung mengikuti Jonghyun dari belakang. Berjalan sedikit mengendap-ngendap. Terkadang hampir tersandung gara-gara matanya terlalu fokus pada Jonghyun. Ck~

 

 

 

~

~

 

 

 

Teng Teng Teng Teng Teng

 

 

 

Bel pulang sudah berbunyi. Itu tandanya Key juga harus pulang. Tetap mengawasi Jonghyun yang menuju tempat dimana mobil Jonghyun diparkir.

 

 

Bruukkk~

 

 

 

Iisshh…meringis kesakitan karena sikunya tergores lantai yang terbuat dari semen. Melihat sikunya kemudian meniupinya karena terasa perih.

“Kau tidak apa-apa..? maaf..aku tidak sengaja menabrakmu” suara bass seorang namja tinggi bermata belo yang menabrak Key langsung membuat Key mendongakkan kepalanya.

 

 

Degh

 

 

Mata tajam nan indah seperti kucing, pipi tirus, bibir cerry soft pink, hidung mancung, rambut panjang bergelombang yang dibiarkan terurai dengan hiasan bando lucu, aigo…neomu neomu YEPPEO!

 

 

Dia…dia…bukankah dia yang menabraknya tempo hari saat mengejar Jonghyun di pusat perbelanjaan, eoh?

 

 

“Neo..??” Key langsung membulatkan matanya setelah melihat wajah namja yang menabraknya itu.

“Eoh? Kau mengenalku..?” namja bermata belo itu hanya mengerutkan alisnya.

“Ah..eh..aniyo! kau mirip dengan temanku” Key gelagapan menjawab pertanyaan dari namja itu. Aiisshh…babo kau Key!! Hampir saja kau membunuh dirimu sendiri. Untung saja mulutnya tidak keceplosan. Dan ini masih di area Chungdam High School. Ck~

“Mmm…sikumu…kau tidak apa-apa?” kembali bertanya saat melihat warna merah disiku tangan Key.

“OMO~ aku lupa! Kemana dia..? aiisshh…neo! kau sudah membuatku kehilangan jejaknya..hahh..menyebalkan!!” Key langsung berdiri dan celingukan mencari Jonghyun. Terang saja. Mobil Jonghyun sudah pergi saat tabrakan itu terjadi. Huuuhhh…lagi-lagi namja itu membuatnya kehilangan jejak Jonghyun. Ck~

Key langsung pulang karena targetnya sudah hilang.

 

 

 

~

~

 

 

 

“Key…otteokae?? Jonghyun selingkuh tidak..?”

“Kau tidak ketahuan kan, Key? Siswa Chungdam tidak membullymu kan?”

 

Saat ini Victoria dan Dongwoon sudah ada dirumah Key dan memberikan beberapa pertanyaan. Mereka penasaran, eoh?

 

“Huuhhh…aku tidak ketahuan dan aku tidak dibully, noona. Tidak ada yang aneh dengan Jonghyun. Aku belum tahu dia benar selingkuh atau tidak. Saat istirahat dia hanya pergi ke ruang musik” Key menghela nafas sebentar kemudian menjawab pertanyaan mereka.

 

“Lalu…kenapa dengan sikumu itu?” Victoria memperhatikan siku Key yang memerah dan lecet.

“Ini…Dongwoon…kau ingat dengan namja yang menabrakku waktu di pusat perbelanjaan?”

“Ne..waeyo?”

“Ini gara-gara namja itu. Dia ternyata juga sekolah di Chungdam. Tadi saat mengikuti Jonghyun ke tempat parkir…dia menabrakku dan membuatku lagi-lagi kehilangan Jonghyun”

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Hari kedua Key menyamar sebagai siswa Chungdam High School. Berjalan santai menuju taman belakang sekolah. Taman yang cukup sepi. Dan lagi-lagi…Key harus menunggu sampai jam istirahat. Huuhhh…sungguh membosankan.

 

 

 

 

Teng Teng Teng…

 

 

Seperti kemarin, Key mengikuti Jonghyun kemana pun dia pergi. Bahkan ketika ke toilet pun, Key menunggu di samping toilet sampai Jonghyun keluar. Ck~

 

Saat Jonghyun berjalan menuju ruang musik, tiba-tiba langkahnya terhenti. Key pun ikut menghentikan langkahnya.

 

“Yeoboseyo…mian Minnie-ah. Aku sedang sibuk sekarang. Lain kali kita makan siang bersama, ne?” setelah mengangkat telpon, Jonghyun kemudian melanjutkan berjalan menuju ruang musik.

 

“Minnie?? Siapa Minnie?” Key yang mendengar hal itu semakin penasaran.

 

 

 

Beberapa jam kemudian…

 

 

 

 

Teng Teng Teng Teng Teng

 

 

 

Bel pulang sudah berbunyi. Waktunya Key kembali beraksi mengikuti Jonghyun. Berjalan mengendap-endap dibelakang Jonghyun. Tiba-tiba beberapa yeoja berjalan menghalangi matanya yang fokus pada Jonghyun.

 

“Aiisshh…yeoja-yeoja sialan!! Menghalangi jalanku!!” mengumpat tidak jelas kemudian menerobos yeoja-yeoja yang menghalanginya itu. Ck~

 

 

 

Bruukkk~

 

 

 

 

Auuww…lagi-lagi jatuh terduduk. Siapa lagi kali ini, eoh?

 

“Aigo…mianhae…kau tidak apa-apa?” suara bass itu lagi. Aiisshh…

“Aisshh…kau lagi!!” Key langsung mendongakkan kepalanya. Memandang sebentar wajah namja tampan itu kemudian berdiri. Menepuk-nepuk rok dan tangannya yang kotor terkena debu.

“Kau…” namja tampan bermata belo itu hanya bisa menggantungkan kalimatnya saat melihat yeoja yang ia tabrak adalah yeoja kemarin.

“Aiisshh…kenapa kau suka sekali menabrakku, eoh? Omo…kemana lagi dia?!” Key semakin geram karena lagi-lagi, gara-gara namja bermata kodok ini, dia kehilangan jejak Jonghyun.

“Dasar kodok!!” mengatai namja tampan itu kemudian berlari mengejar Jonghyun yang sudah menghilang.

 

 

“Kodok..? kekeke~ yeoja itu lucu sekali..” malah terkekeh saat dikatai Key kodok sembari memandang sosok Key yang berlari sampai sosok itu hilang.

 

 

 

~

~

 

 

 

“Otte..? bagaimana hari ini?? Kau menemukan bukti kalau Jonghyun selingkuh..?” Dongwoon langsung bertanya ketika melihat Key yang baru pulang. Key hanya memasang wajah lesu kemudian berjalan menuju kamarnya dengan diikuti Dongwoon yang juga ikut masuk.

 

“Yaa! Kau kenapa, eoh? Gagal lagi..?” Dongwoon kembali bertanya kemudian duduk dipinggir kasur queen size milik Key.

“Ne..saat pulang tadi lagi-lagi aku ditabrak oleh namja bermata kodok itu. Dan aku kehilangan Jonghyun lagi. Haahhh….menyebalkan!!” umpat Key sembari merebahkan tubuhnya dikasurnya.

“Jadi…besok kau tetap menyamar?”

“Ne..”

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Hari ketiga…

 

 

Seperti biasa, Key masuk ke Chungdam High School dengan tenang. Berjalan menuju taman belakang sekolah. Menunggu sampai jam istirahat datang.

 

 

 

Teng Teng Teng…

 

 

 

Key kembali mengikuti Jonghyun selama jam istirahat. Dan masih seperti biasa, tidak ada yang aneh dengan Jonghyun. Dan tidak ada tanda-tanda Jonghyun selingkuh. Kalau Jonghyun tidak selingkuh, lalu siapa Minnie? Huuhh…Key masih penasaran.

 

 

 

 

 

****

 

 

 

 

 

Hari keempat…

 

 

 

Hari ini setelah menaruh dan menyembunyikan tasnya, Key memutuskan untuk pergi ke perpustakaan saja. Ia sudah sangat bosan jika harus menunggu jam istirahat tiba ditaman.

 

 

@ perpustakaan Chungdam

 

 

Bruukk~

 

 

Lagi-lagi Key jatuh terduduk dilantai gara-gara ada yang menabraknya.

 

“Aiisshh…lagi-lagi kau…eh…” Key menggantungkan kalimatnya saat melihat wajah yang menabraknya. Salah. Key sepertinya salah orang.

“Ahh…mianhae, ne? kau tidak apa-apa?” namja cantik yang menabrak Key itu langsung membantu Key berdiri.

“Eh…gwaenchana” Key langsung mengambil buku yang ada dirak buku.

“Ternyata bukan namja itu..” gumam Key.

“Ne..?” namja cantik itu ternyata mendengar gumaman Key tadi.

“Eh…anni. bukan apa-apa”

“Mmm…kau tidak masuk kelas?”

“Anni..ada tugas yang harus aku kerjakan. Kau?”

“Ahh…aku hanya ingin meminjam buku ini. Baiklah…aku harus masuk. Maaf sudah menabrakmu, ne? annyeong..”

“Annyeong…”

 

~~~~

 

Sudah dua buku yang ia baca sembari menunggu jam istirahat datang. Saat akan mengambil buku lagi, tangan Key tidak sampai untuk menggapai buku itu. Terlalu tinggi. Tiba-tiba seorang namja tinggi mengambilkan buku itu untuk Key.

 

“Eoh?” Key langsung melihat namja yang mengambilkannya buku itu dan…dan…saat Key melihat wajahnya…aigo…sepertinya Key sudah terpesona dengan senyuman namja tinggi itu. TAMPAN!! Bagaikan adegan slow motion yang mampu menghipnotis Key. Ck~

Key langsung menggelengkan kepalanya untuk bisa sadar dari lamunannya itu.

 

“Kau lagi..gomawo” ketus Key kemudian langsung mengambil buku yang ada ditangan namja tinggi itu dan kembali berjalan menuju meja paling pojok dekat jendela. Aiisshh…Key..apa yang kau lakukan, eoh? Babo! Memalukaaaannn, batin Key.

 

Tak lama kemudian, namja tinggi itu juga berjalan menuju meja yang sama dengan Key.

 

“Boleh aku duduk disini..?” tanpa mendengar jawaban dari Key, namja itu langsung duduk didepan Key.

“Yaa! Kenapa harus disini..? bukankah masih ada meja yang lain, eoh?”

“Ini tempat favoritku”

“Baiklah..aku yang akan pindah!”

“Jamkanman..duduk disini saja” saat Key berdiri, tangan Key langsung ditarik oleh namja itu. Key pun akhirnya kembali duduk.

 

Hening. Tidak ada yang bicara diantara mereka. Mereka hanya sibuk membaca satu sama lain.

 

 

“Aku…belum pernah melihatmu sebelumnya”

“Eh..mm..aku..aku..” bingung, eoh?

“Kau murid baru..?”

“Ah..ne ne..aku murid baru” Key langsung bernafas lega. Untung saja tidak jadi ketahuan.

“Namaku Choi Minho, kau?”

“Panggil saja aku Key..”

“Nama yang unik..”

“Yah…terima kasih, Minho”

“Yaa! Aku ini lebih tua darimu..”

“Eoh??” Minho yang melihat ekspresi cengo dari Key langsung gemas. Kyeopta!

“Kau anak kelas 1 bukan?”

“Oh..ne ne..mian sunbae” Key benar-benar lupa kalau seragam yang ia pakai adalah seragam kelas 1.

 

 

Teng Teng Teng…

 

 

Tidak terasa…bunyi bel istirahat sudah terdengar. Dan ini waktunya Key kembali beraksi menjadi stalker.

 

“Mian sunbae, aku harus pergi. Annyeong” Key langsung berdiri dan membungkuk sedikit kemudia segera berlari menuju kelas Jonghyun.

“Key…kau yeoja pertama yang membuatku bisa memperhatikanmu” gumam Minho saat memandang sosok Key yang berlari meninggalkannya. Ck~

 

 

 TEBECEE

 

Gimana?? baguskah?? atau ancurkah?? masih mau lanjut kagak??

kalo sedikit yang coment kagak bakalan aye lanjutin,, kekeke~

 

 

THANKS FOR READER YANG UDAH RCL….